Karakter Haddadiyah
Dalam Diskusi Ilmiyah
(seri 7)
(Komentar terhadap isi Kitab “Khuthurotul haddadiyyatil Jadidah Wa Aujuhusy Syabah Bainaha Wa Bainar Rofidhoh” dan Kitab “Manhajul Haddadiyyah” dan Ucapan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy Pada Akhir Tahun 1432 H)
Diperiksa Oleh:
Fadhilatusy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy Al Yamaniy
Dan Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Umariy
Al Hajuriy Al Yamaniy
حفظهما الله ورعاهما
Penulis:
Abu Fairuz Abdurrohman Al Indonesiy
Al Qudsiy Aluth Thuriy
عفا الله عنه
ijk
Pengantar Penerjemahالحمد لله وأشهد لأ إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله اللهم صلى وسلم على محمد آله وأصحابه أجمعين أما بعد:
Dengan pertolongan Alloh semata kita akan memasuki seri ketujuh dari terjemah kitab “Shifatul Haddadiyyah Fi Munaqosyatun ‘Ilmiyyah”.
Dalam kesempatan ini kami akan membahas banyaknya pergantian wajah Haddadiyyah, sikap berbolak-balik mereka (tidak tetap dalam satu manhaj), dan melancarkan makar mereka dengan bertahap. Juga membahas pengincaran mereka terhadap beberapa imam Sunnah yang gigih memerangi hizbiyyah.
Dan saya jelaskan bahwasanya karakter ini tidak ada pada Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan orang-orang yang bersama beliau, dan justru cocok dengan karakter Mar’iyyah.
Juga berisi bantahan terhadap orang yang berkata: “Kemarin Abul Hasan menjadi korban, berikutnya Abdurrohman Al 'Adniy, besok siapa lagi?”
Juga membahas ucapan para imam Sunnah dan ulama bahwasanya jika ahlul haqq diam, maka ahlul batilpun menjadi giat.
Oya pada kesempatan ini saya sampaikan bahwasanya manakala Abdul Aziz Al Buro’iy telah terang-terang di dalam kasetnya bersaksi bahwasanya dia ada di majelis Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy dan mendengar dirinya berkata: “Al Hajuriy Haddadiy”, dan kaset itu telah tersebar, maka Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy حفظه الله pada malam Jum’ah 11 Syawwal 1432 H saat ditanya di dars bainal maghrib wal ‘Isya tentang hal itu, maka beliaupun mulai menjawab dengan terang dan sangat bagus. Beliau sebelum itu juga telah mengizinkan beredarnya risalah Abu Hamzah Muhammad As Suwariy Al Yamaniy dan risalah Abu Abdillah Rosyid Al Jazairiy -semoga Alloh menjaga keduanya-.
Baiklah, tiba saatnya untuk melanjutkan isi risalah ini, بارك الله فيكم.