Karakter Haddadiyah Dalam Diskusi Ilmiyah
(seri 5)
(Komentar terhadap isi Kitab “Khuthurotul haddadiyyatil Jadidah Wa Aujuhusy Syabah Bainaha Wa Bainar Rofidhoh” dan Kitab “Manhajul Haddadiyyah” dan Ucapan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy Pada Akhir Tahun 1432 H)
Diperiksa Oleh:
Fadhilatusy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy Al Yamaniy
Dan Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Umariy
Al Hajuriy Al Yamaniy
حفظهما الله ورعاهما
Seri lima
Penulis:
Abu Fairuz Abdurrohman Al Indonesiy
Al Qudsiy Aluth Thuriy
عفا الله عنه
ijk
Pengantar Penerjemahالحمد لله وأشهد لأا لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله اللهم صلى وسلم على محمد آله وأصحابه أجمعين أما بعد:
Dengan pertolongan Alloh semata kita akan memasuki seri ke lima dari terjemah kitab “Shifatul Haddadiyyah Fi Munaqosyatun ‘Ilmiyyah”.
Isi dari seri kelima ini adalah gambaran tipu daya Haddadiyyah dalam kepura-puraan mereka menghormati ulama Nejed dengan mengklaim bahwasanya mereka itu adalah ahli taqlid dan para penyeru kepada taqlid. Lalu kami jelaskan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini.
Juga semangat haddadiyyin untuk membikin pengumuman-pengumuman dan tulisan-tulisan dengan sebagai sasaran mereka adalah Ahlul Madinah. Dan kami jelaskan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini.
Yang berikutnya adalah kejahatan Haddadiyyah menggambarkan Asy Syaikh Al ‘Allamah Muhammad Nashiruddin Al Albaniy sebagai musuh untuk Al Imam Muhammad bin Abdulwahhab. Ini merupakan upaya mereka untuk menjatuhkan Al Albaniy dan kerja kerasnya selama enam puluh tahun dalam melayani tauhid dan sunnah. Dan kami tegaskan akan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini.
Yang berikutnya adalah pembelaan Falih terhadp Abdullathif Basyumail. Dan Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau tidak membela hizbiyyin. Dan justru Mar’iyyun itulah yang banyak membela hizbiyyin.
Yang berikutnya adalah penetapan tentang keluarnya Falih dan gerombolannya dari manhaj Salafiy dan menjadi termasuk lawan mahaj Salafiy yang paling jahat. Kami jelaskan kebenaran penetapan tersebut, dan bahwasanya Mar’iyyin juga telah keluar dari Salafiyyah karena mengikuti hawa nafsu setelah datangnya dalil dan hujjah.
Yang berikutnya adalah kedustaan haddadiyyin atas nama Asy Syaikh Robi’ dan orang yang menolong beliau dalam kebenaran bahwasanya mereka adalah Murjiah. Dan kami tegaskan akan jauhnya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy dan yang bersama beliau dari perbuatan macam ini. Dan justru Mar’iyyun itulah yang banyak membikin kedustaan.
Oya, sebagian teman mengkritik saya kenapa menulis risalah ini? Bisa jadi nanti Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy berkata: “Aku tak pernah mengatakan Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy haddadiy, kok!”. Perlu kami tegaskan sekali lagi akan banyaknya sumber pemberitaan akan cercaan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy pada Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy.
Abu Waqid Abdulloh bin Sholih Al Qohthoniy menukilkan ucapan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy –hadahulloh- pada awal-awal bulan Rojab 1432 H: “Yahya Al Hajuriy tolol, haddadiy, busuk, semoga Alloh tidak memberkahinya.” (Wahyain).
Dan pada tanggal 1 Sya’ban 1432 H Abul Mundzir Dzul Akmal Al Indonesiy –hadahulloh- menukilkan apa yang didengarnya dari Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy:
“Sesungguhnya Yahya Al Hajuriy telah merobek-robek dakwah Salafiyyah di seluruh penjuru alam. Dia tidak meninggalkan seorangpun, tidak meninggalkan Muhammad, Bukhoriy, Jabiriy dan yang lainnya.”
Ini disebarkan oleh Dzul Akmal di situsnya. Dia adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy dari bangsa Indonesia.
Asy Syaikh Abdul ‘Aziz Al Buro’iy هداه الله dalam kasetnya menceritakan kunjungannya ke Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy وفقه الله di tahun ini, 1432 H. Dia berkata: “Aku hadir dalam majelis Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy, dan aku mendengar beliau berkata: “Yahya Al Hajuriy haddadiy.”
Dan pada akhir-akhir bulan Romadhon 1432 H sebagian pemuda Aljazair menelpon Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy وفقه الله dan menanyai beliau tentang Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy حفظه الله maka dijawabnya: “Al Hajuriy haddadiy khobits.” Ini kabar dari akhuna Mushthofa Al Jazairy حفظه الله.
Ini baru sebagian. Kabar-kabar dan persaksian ini cukup banyak, dan tidak mungkin ditolak dengan sekedar ucapan: “Aku tidak pernah mengucapkannya” atau berkata: “Aku tidak ingat.”
Jika sebagian saksi itu fasiq, maka saksi yang lain cukup menguatkan bahwasanya kejadian ini benar-benar ada dan telah terjadi.
Dan sampai kini Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy tidak mengumumkan pernyataan lepas diri dari berita-berita itu, dan tidak mendustakan para pembawa berita tadi. Jika dia telah mengetahuinya dan tidak mengingkarinya maka dia itu seperti orang yang mengakuinya.