• If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.

إعـــــــلان

تقليص
لا يوجد إعلان حتى الآن.

Karakter Haddadiyah dalam Diskusi Ilmiyyah

تقليص
هذا موضوع مثبت
X
X
 
  • تصفية - فلترة
  • الوقت
  • عرض
إلغاء تحديد الكل
مشاركات جديدة

  • Karakter Haddadiyah dalam Diskusi Ilmiyyah





    Karakter Haddadiyyah
    Dalam Diskusi Ilmiyyah
    (Komentar terhadap isi Kitab “Aujuhusy Syibh Bainal Hadadiyyah wa
    Bainar Rowafidh” dan Kitab “Manhajul Haddadiyyah” dan Ucapan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy Pada Akhir Tahun 1432 H)
    (Seri Satu)
    Diperiksa Oleh:
    Fadhilatusy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy Al Yamaniy
    Dan Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Umariy
    Al Hajuriy Al Yamaniy
    حفظهما الله ورعاهما
    Penulis:
    Abu Fairuz Abdurrohman Al Indonesiy
    Al Qudsiy Aluth Thuriy
    عفا الله عنه
    Judul Asli:
    “Shifatul Haddadiyyah Fi Munaqosyatin ‘Ilmiyyah”
    Terjemah Bebas:
    “Karakter Haddadiyyah Dalam Diskusi Ilmiyyah”
    Penulis:
    Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekoyo Al Indonesiy
    Penerjemah:
    Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekoyo Al Indonesiy
    Diperiksa Oleh:
    Fadhilatusy Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy Al Yamaniy,
    Dan Fadhilatusy Syaikh Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Umariy
    Al Hajuriy Al Yamaniy
    حفظهما الله ورعاهما
    ijk
    Pengantar Penulis

    الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم على محمد وآله أجمعين أما بعد:
    Sesungguhnya beberapa ikhwah telah mengirimkan kepadaku suatu risalah yang di dalamnya berisi karakter Haddadiyyah yang ditulis oleh Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy –semoga Alloh memberinya taufiq-, yang dengan tulisan itu sebagian orang berargumentasi bahwasanya orang-orang Darul Hadits di Dammaj adalah Haddadiyyun (penganut pemikiran Mahmud Al Haddad).
    Maka keadaan orang-orang yang memakai tulisan tadi sebagai argumentasi adalah sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Al Imam Asy Syaukaniy –semoga Alloh merohmatinya- : “Dan sungguh kaidah ahlul bida’ telah berjalan pada zaman dahulu dan yang berikutnya bahwasanya mereka itu bergembira dengan munculnya satu kalimat dari satu orang ulama, lalu mereka berlebihan dalam mempopulerkannya dan mengumumkannya di antara mereka, menjadikannya sebagai argumentasi untuk mendukung kebid’ahan mereka, dan dengannya mereka memukul wajah orang yang mengingkari mereka, sebagaimana engkau dapati di dalam kitab-kitab Rofidhoh yang di dalamnya ada riwayat-riwayat tentang kalimat-kalimat yang datang dari ulama Islam yang terkait dengan perselisihan para Shohabat, juga tentang keutamaan dan cercaan. Para Rofidhoh dengan adanya itu terbang gembira dan menjadikannya sebagai bagian dari simpanan dan ghonimah (rampasan perang) yang paling besar.” (“Adabuth Tholab”/hal. 35/ Darul Kutubil ‘Ilmiyyah).
    Perlu diketahui bahwasanya ana telah menyelesaikan risalah ini pada tanggal 9 Jumadil Ula 1432 H. kemudian sampai kepada kami perkataan Asy Syaikh Robi’ bin Hadi Al Madkholiy –semoga Alloh memberinya taufiq- yang di dalamnya ada cercaan terang-terangan bahwasanya Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy –semoga Alloh menjaganya- adalah haddadiy, tolol, dan beberapa kalimat jahat yang lain.
    Seseorang yang bernama Abu Waqid Abdulloh bin Sholih Al Qohthoniy menukilkan ucapan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy –hadahulloh- pada awal-awal bulan Rojab 1432 H di hadapan para pengunjung dari kabilah Wadi’ah:
    (يحيى الحجوري سفيه حدادي خبيث لا بارك الله فيه).
    “Yahya Al Hajuriy tolol, haddadiy, busuk, semoga Alloh tidak memberkahinya.”
    Ucapan ini disebarkan oleh situs pendosa “Wahyain”.
    Dan pada tanggal 1 Sya’ban 1432 H Abul Mundzir Dzul Akmal Al Indonesiy –hadahulloh- menceritakan perjalanan umrohnya bahwasanya dirinya telah mengunjungi Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy di sela-sela perjalanan umrohnya pada akhir Rojab 1432 H, lala dia menanyakan apa yang dinamakan dengan fitnah Yahya, maka Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy menjawab:
    (إن يحيى الحجوري مزق الدعوة السلفية في جميع أنحاء العالم، ولا يترك أحدا، فلا يترك محمدا، ولا البخاري، ولا الجابري، ولا غيره)
    “Sesungguhnya “Sesungguhnya Yahya Al Hajuriy telah merobek-robek dakwah Salafiyyah di seluruh penjuru alam. Dia tidak meninggalkan seorangpun, tidak meninggalkan Muhammad, Bukhoriy, Jabiriy dan yang lainnya.”
    Ucapan ini disebarkan oleh Dzul Akmal di situsnya. Dia merupakan salah satu da’i di negri kami, dan merupakan salah satu orang yang paling dekat dengan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy dari bangsa Indonesia.
    Dan sampai kini Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy tidak mengumumkan pernyataan lepas diri dari berita-berita itu, dan tidak mendustakan para pembawa berita tadi. Jika dia telah mengetahuinya dan tidak mengingkarinya maka dia itu seperti orang yang mengakuinya.
    Sungguh kaki sebagian orang yang mengikuti kebenaran dengan taqlid (membebek) telah goncang dengan berita tadi. Maka argumentasi harus dilawan dengan argumentasi pula agar mereka tahu kedustaan tuduhan tadi, dan mengetahui kekokohan Darul Hadits di Dammaj di atas sunnah dan salafiyyah, dan bahwasanya partai Baromikah –yang mencerca kami dengan sebutan Haddadiyyah- mereka itulah yang berhak dengan sebutan tadi. Dan akan menjadi jelas bagi orang-orang yang adil kelompok manakah yang berada di atas petunjuk, dan siapakah yang berada di atas kesesatan yang nyata.
    Tulisan yang akan datang merupakan bantahan terhadap hizb baru dan seluruh kelompok yang mencerca Ahlussunnah –terutama Darul Hadits di Dammaj- dengan sebutan Haddadiyyah, siapapun dia.
    Dan kami akan menjawab cercaan Asy Syaikh Robi’ Al Madkholiy sesuai dengan apa yang tersebar tanpa pengingkaran sedikitpun darinya -waffaqohulloh-. Dan aku susulkan jawaban tersebut ke dalam risalah ini dan aku masukkan di sela-sela pembahasan dan diskusi. Dan dengan pertolongan Alloh sajalah kita mendapatkan taufiq.
    Saya bersyukur pada Syaikh kami yang utama, sang penasihat: Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Hizam Al Fadhli Al Ba’daniy –semoga Alloh memelihara dan menjaganya- atas nasihat dan pertolongan beliau, serta kesabaran beliau dalam meluruskan dan mendukung risalah ini.
    Kemudian syukur yang banyak saya sampaikan kepada Syaikh kami yang utama dan mulia Abu Amr Abdul Karim bin Ahmad Al Hajuriy –semoga Alloh menjaga dan memeliharanya – atas curahan kesungguhannya dan nasihatnya untuk memperbagus risalah ini dan meluruskannya.
    Saya juga harus bersyukur kepada saudara kita Abu Ja’far Al Harits Al Minangkabawiy Al Indonesiy –semoga Alloh menjaganya- atas pertolongan dan bantuannya.
    Kami memohon pada Alloh untuk membalas mereka dengan pahala yang terbaik, sesungguhnya Alloh itu Al Barr (Maha Lembut) Ar Rohim (Maha Penyayang).

    الملفات المرفقة
يعمل...
X