Menolak Prasangka Buruk

[أبو الجوهر آدم الاندونيسي (رحمه الله)]

Menolak Prasangka Buruk

Yang Di Ada-Adakan Oleh Hizbiyyun Yang Terpuruk

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين, أما بعد:
Ada yang berprasangka buruk kepada kami karena kami mengirim makalah kami ke alamat email beberapa pihak hizbiyyin dari kalangan sururyyin yaitu "At-Ta'liqotir Rodhiyyah", dan menuduh kami dengan tuduhan-tuduhan keji yang timbul dari orang yang belum membaca makalah kami lalu terburu-buru mengambil kesimpulan atau tidak paham ataupun tidak mengerti bahasa arab hanya karena melihat alamat email mereka tertera pada daftar alamat-alamat email yang kami kirimi kemudian mengucapkan apa yang ia ucapkan ditambah lagi rasa bencinya kepada kami disebabkan kami membongkar hizbiyyah dan kemungkaran serta kebatilan mereka yang tak dapat mereka pungkiri lagi wallahul musta'an.
Bukankah cukup bagi kalian bertaubat dan mengumumkannya disertai dengn kejujuran pada taubat kalian itu? Daripada melakukan prilaku-prilaku dan tuduhan-tuduhan keji? Lihatlah bagaimana hizbiyyah dan kemungkaran menyeret kalian dari satu dosa ke dosa yang lain apabila kalian menyadarinya, benarlah ucapan Syaikh Muqbil rahimahullah bahwa rukun-rukun hizbiyyah itu ada tiga: dusta, khianat dan talbis, beliau juga pernah berkata: Barangsiapa yang tahazzub akan terjatuh pada kedustaan.
maka kami katakan: ucapan kami pada makalah kami hal 12 sebagai berikut:
ألستم أنتم تفارقون أبا النداء ويزيد جواز وعبد الحكيم عبدت وغيرهم من السرورين من أجل حزبيتهم ودفاعهم عن المبطلين مثل عبد الرحمن عبد الخالق واتقاء من شرهم في أندونيسيا؟! فهل يصح أن يقال أنكم آنذاك سببا للتفرق والاختلاف الذي يضر بالدعوة والأخوة, مع أنهم أيضا يدّعون السلفية ويحاربون الصوفية وعددا من أهل الضلال؟
Bukankah kalian sendiri (dulunya) memisahkan diri dari Abu Nida', Yazid Jawwaz, dan Abdul Hakim Abdat dan selain mereka dari Sururiyyin disebabkan hizbiyyah mereka dan pembelaan mereka terhadap ahlul batil semacam Abdurrohman Abdul Khaliq sekaligus memelihara diri dari kejelekan mereka di Indonesia?! Maka Apakah tepat kalau dikatakan bahwasanya ketika itu kalian adalah sebab perpecahan dan perselisihan yang membahayakan dakwah dan ukhuwah, sementara mereka juga mengaku-ngaku salafi dan memerangi shufiyyah dan sejumlah dari golongan orang-orang sesat? –selesai-
Pada ucapan kami terdapat pengistbatan bahwa mereka sururiyyun bukan salafiyyun ini merupakan jarh buat mereka apabila kalian memahaminya, ataukah hizbiyyah telah merusak akal sehat kalian?
Juga dapat dipahami bahwa mereka itu ahlul ahwa oleh karena itu kita meniggalkan mereka demi memelihara diri dari kejelekan mereka, dan telah kita ketahui bersama ucapan Ibnu 'Abbas Rodhiyallohu 'anhu:
((لا تجالسوا أهل الأهواء فإن مجالستهم ممرضة))
"Janganlah kalian bermajlis dengan ahlul ahwa karena bermajlis dengan mereka itu akan membuat (hati kalian menjadi) sakit."
Jadi pada hakikatnya kami mengirim makalah tersebut sebagai hantaman buat hizbiyyin dari kalangan luqman utamanya sekaligus hantaman buat sururiyyin sambil jalan, namun mereka tidak memahaminya, wallahul musta'an
Dan masih ada lagi seperti pembahasan masalah yayasan itu juga sekaligus hantaman buat mereka. Dan saya dan Al-Akh Khaidir hafidzahullah juga bihamdillah telah memasukkan kepada Syaikh Salim Al-Hilali hafidzahullah beberapa penyimpangan mereka –yang dimudahkan ketika itu karena sempitnya waktu- ketika beliau berkunjung ke sini.
Kemudian semua makalah kami yang berisi al-haq, dan bantahan terhadap ahlul batil, bihamdillah itu bukanlah disebar hanya untuk kalian saja wahai para hizbiyyun tapi untuk seluruh manusia baik itu dari kalangan awam, ataupun selain mereka. Dan al-haq yang tertera pada makalah-makalah kami itu juga akan membantah seluruh para pelaku kemungkaran dan kebatilan di manapun mereka berada meskipun tidak secara langsung. Allah Ta'ala berkata:
﴿كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ﴾ [آل عمران/110]
"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. " [Ali 'Imron: 110].
Kami cukupkan sampai di sini, dan maaf kami tidak banyak berminat menggubris para majhulin, para pembebek luqman, anak-anak ingusan yang pengecut, ruwaibidhoh (fuwaisik kelas rendah), karena hanya orang bodoh saja yang mau menerima dan menelan mentah-mentah ucapan, berita dan syubhat-syubhat mereka. Dan bantahan-bantahan kami yang telah lewat terhadap sebagian mereka yang membongkar kefujuran, khianat dan kedustaan mereka insya Allah cukup sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berakal. Allah Ta'ala berkata:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا ﴾ [الحجرات : 6]
"Wahai orang-orang yang beriman apabila datang kepada kalian orang fasik dengan suatu berita maka carilah kejelasannya." [Al-Hujurat: 6].
Dan berkata:
﴿ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ ﴾ [الرعد/19, الزمر/9]
"Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran." [Ar-Ro'd: 19, Az-Zumar: 9].

سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

Ditulis oleh Akhukum fillah

Abu Abdirrahman Shiddiq bin Muhammad Al-Bugisi

24 Rajab 1430

Di Darul Hadits Dammaj harosahallah