UNTAIAN KATA-KATA MUTIARA
Penyusun
Abu Turob Saif bin Hadhor Al – Jaawy
Darul Hadits
DAMMAJ
بسم الله الرحمن الرحيم
MUQODDIMAH
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾ [آل عمران:102] .﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾[النساء:1] .﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾[الأحزاب: 70-71].
أما بعد:
فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد ﷺ وشر الأمور محدثاتُها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Berikut ini nukilan-nukilan kata mutiara syaikh Muqbil / dalam da'wah salafiyah,sebagai pendorong dan suri tauladan para dai dalam melakukan kiprahnya dalam medan da'wah dan sebagai bantahan dan bukti kesalahan beberapa kelompok yang mengaku sebagai anak didik beliau, padahal kenyataaan di lapangan sangat bertolak belakang dengan pengakuan mereka.
Kita jadi teringat dengan kondisi para pengekor hawa nafsu pada kurun terdahulu, sejak zaman para nabi sebelum rosululloh , ada yang mengaku pengikut nabi Musa padahal perbuatan mereka berseberangan dengan nabi mereka, ada yang mengaku pengikut nabi Isa kondisi merekapun tidak beda jauh dengan kaum sebelumnya, begitu pula pada ummat ini, mayoritas mengaku sebagai pengikut nabi Muhammad akan tetapi pengakuan tinggallah pengakuan, dan terus perjalanan para pembohong dalam sisi ini berlanjut dan menggelora melewati setiap masa, baik dari pengikut para imam muqtadun, dan seterusnya.
Sampailah pada dasa warsa kita sekarang ini betapa banyak yang merasa bangga menjadi anak didik Al Imam Al Wadi'i /dan mengaku sebagai pembela al-haqq yang dibawa dan di kumandangkan beliau dari berbagai sisi, baik metode da'wah salafiyah yang murni, yang tidak bercampur dengan kepongahan-kepongahan zaman, ataupun seluk–beluk kehidupan pribadi beliau yang seiring dengan karakter salaf yang penuh kesederhanaan dan ketawadu'an, dengan kekokohan jiwa baja ketika memegang keyakinan yang benar, yang mungkin tidak didapati pada era kini yang sepadan dengannya.
Akan tetapi kenyataan yang ada, kembali seperti para pendahulu mereka, pengakuan hanyalah isapan jempol belaka, harapan tinggalah harapan yang tak membuahkan hasil yang memadai bahkan berbalik sebagai benalu dalam da'wah beliau, dan sebagai racun yang berbisa bagi kesinambungan kejernihan da'wah yang mulia ini, dengan syubhat murahan dan hawa nafsu yang di umbar. Berapa banyak orang yang telah menjadi korban dan terpelanting dari medan da'wah istiqomah akibat syubhat mereka ini.
Terlebih lagi ketika muncul fenomena baru dari fitnah Abdurrohman dan cs nya, menambah semakin kabur dan samar patokan dan tatanan pandangan mereka dalam hakikat da'wah yang sesungguhnya.
Mereka lontarkan tuduhan – tuduhan miring lagi keji terhadap pengemban sunnah, mereka teror keabsahan argument yang akurat, mereka cemooh para pejuang dan pembela manhaj yang hakiki, mereka rancukan dan ragukan pemahaman benar yang telah bercokol dibenak pencari al haqq, mereka sirnakan usaha-usaha baik yang telah tercapai dan terlaksana, dengan sebutir kalimat pahit: Kalian telah berubah dari asal da'wah kalian, syaikh kalian tidak demikian, beliau penuh rahmah dan kasih sayang, lembut dan bijaksana, sementara kalian kolot, kaku, sadis, jahat, bermulut kotor, tak berhikmah, dungu, pandir, tak memiliki rasa balas jasa, sok benar sendiri dan sebagainya.
Inilah barang dagangan murahan mereka, yang mereka tawarkan dan mereka jual belikan dengan tebusan agama mereka.
Dari situ kami berusaha untuk menyajikan kepada para pembaca apa sebenarnya yang telah dituturkan oleh Imam Al –Wadi'I / dalam beberapa perkara yang mereka tuduhkan kepada generasi penerus beliau, terutama yang berkaitan dengan kholifah beliau yaitu: Syaikh Yahya Al-Hajury حفظه الله ,agar para pembaca bisa menilai mana sebenarnya yang layak dijuluki dengan julukan dan klaim kotor tersebut diatas.
Mudah-mudahan Alloh memberi barokah dengan ringkasan ini yang kebanyakan kami ambil dari kitab I’laamul Ajyaal dan beberapa sumber dari kitab-kitab beliau yang terpercaya.
Kami hanya memohon kepada Alloh untuk menjaga hati, badan, dan niat kita dari segara kekotoran dan penghalang terkabulnya amalan.
Penulis:
Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jawi
16 Jumadil Ula 1430 H.
di Pusat Markiz salafi terbesar DARUL HADITS DAMMAJ.
Rumus – rumus rujukan.
KM: Kom'ul Mu'anid.
TM: Tuhfatul Mujib.
GA: Ghorotul Asyrithoh.
FN : Fadhoih dan Nashoih.
AJ : Al Fawakihul Janiyah .
IS : Ijabatus Sail.
PJ : Pembunuhan Jamilur Rohman.
Biografi Ringkas
AL – IMAM MUQBIL AL-WADI''Y /
Beliau adalah Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi bin Muqbil bin Qoidah Al Hamdany Al-Kholaaly dari kabilah Al-Rosyid.
Beliau dilahirkan di Dammaj, sebuah dusun terpencil dari kabilah Wadi'ah yang terletak di arah timur laut kota So'dah. Adapun tanggal dan tahun kelahiran beliau secara pasti tidak diketahui karena dizaman itu orng-orang tidak begitu memperhatikan tanggal kelahiran anak-anak mereka, akan tetapi bisa diperkirakan bahwa beliau lahir sekitar tahun 1354 H sesuai dengan pengakuan beliau dalam suatu kesempatan yang beliau utarakan di dars.
Beliau tumbuh sejak kecil dalam keadaan yatim, karena ayah beliau meninggal saat beliau masih kanak-kanak dan tidak mengenalnya, tinggallah beliau dibawah asuhan ibunda beberapa saat.
Sebagaimana adat dan kebiasaan mayoritas penduduk kampung Dammaj maka sang ibupun menyuruh beliau untuk mengolah tanah warisan sang ayah dan menyuruh untuk mengikuti kebanyakan orang setempat, akan tetapi beliau menolak dengan halus permintaan ibunya seraya mengatakan : 'Wahai ibu, saya ingin belajar". Maka ibunyapn menyela : "Semoga Alloh memberimu hidayah."
Beliau hidup dilingkungan masyarakat yang mayoritas memeluk madzhab Syi'ah yang penuh dengan kesyirikan, khurofat dan lain-lain yang bertentangan dengan dien.
Dan perlu diketahui bahwa kelompok Syi'ah bercokol dinegri Yaman kurang lebih selama seribu tahun, dan yang memasukkan madzhab ini adalah seorang yang sesat bernama Al–Hadi Yahya bin Husain Al-Mu'tazily, dan dia menjadikan kota So'dah sebagai pusat dan Ibu kota kekuasaannya, dan hingga kini kuburannya dijadikan oleh para pengikutnya sebagai berhala dan patung sesembahan mereka.
Sungguh beliau hidup dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat yang sangat jahil, awam dan musyrik, mereka bernadzar, berkorban, meminta perlindungan dari marabahaya kepada selain Alloh, memohon kebaikan kepada selain Alloh, inilah kondisi lingkungan beliau sejak masa kecil beliau.
Perjalanan beliau dalam meununtut ilmu.
Ini penuturan beliau sendiri dalam masalah ini.
Pertama kali aku menuntut ilmu disebuah tempat belajar (Maktab) yang sederhana di kampungku, seusai kurikulum maktab, waktuku terbuang percuma tanpa makna beberapa saat, aku menganggur tanpa belajar, akhirnya aku masuk ke masjid Al Hadi untuk mengisi kekosongan, akan tetapi aku tak mendapatkan hasil apa-apa, lantas aku berangkat rihlah ke negri Haromain (Saudi Arabia) dan Najed.
Di sana aku mulai mendengar ceramah-ceramah para khotib, dan ceramah mereka menarik perhatianku dan sangat berkesan dibenakku, maka suatu saat aku meminta nasehat kepada salah seorang penceramah seraya kukatakan: buku-buku apakah yang berfaidah untuk aku beli dan aku miliki ?? dia menganjurkan kepadaku untuk membeli kitab : Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Bulughul Marom, Riadhussholihin, Fathul Majid. Dan dia memberiku beberapa exemplar dari kitab panduan Tauhid, saat itu aku bekerja di daerah Hajun wilayah komplek kota Mekah sebagai penjaga sebuah bangunan disana.
Mulailah aku menekuni dan mentelaah kitab-kitab tersebut dengan kesungguhan yang membara, dan sungguh apa yang aku pelajari sangat melekat di benakku, karena teringat dengan kondisi negriku yang sangat bertentangan dengan apa yang tertera didalam kitab-kitab ini.
Selang beberapa waktu kemudian aku mudik kekampung, maka aku lihat betapa kemungkaran telah menyelimuti penduduk kampungku dan keadaan mereka sangat jauh dari isi kitab yang aku pelajari, maka seketika itu pula aku mulai mengingkari adat istiadat sesat mereka, yang berakibat banyaknya cobaan dan ujian yang menimpaku dari masyarakatku, akhirnya mereka mengambil langkah pencegahan dengan cara mengembalikanku ke masjid Al-Hadi dengan harapan bisa mencuci otakku, hal itu terbukti dengan usaha mereka untuk memusatkan perhtianku dengan memberi pelajaran-pelajaran aqidah mereka, agar apa yang telah melekat di kepalaku berupa aqidah shohihah hilang dan sirna dan diganti dengan aqidah mereka, akan tetapi mana mungkin itu terjadi.
Aku manfaatkan waktuku di masjid Al-Hadi untuk mendalami pelajaran Nahwu, karena materi pelajaran dimasjid ini adalah kurikulum Syi'ah dan Mu'tazilah yang sangat bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah.
Beberpa saat setelah itu aku diberi kesempatan Alloh untuk rihlah kembali ke negri Haromain, sesampaiku disana aku tidak ingin menyia-nyikan kesempatan berharga ini, langsung aku menggabungkan diri di ma'had tahfidhul Qur'an dikota Riadh, selama satu bulan setengah, setelah itu aku beranjak ke Makkah, disana aku bekerja di siang hari kalau ada pekerjaan, dan dimalamnya aku menghadiri halaqoh pelajaran Syaikh Yahya bin Utsman Al-Bakistany dalam materi tafsir Ibnu Katsir, Shohih Bukhori,dan Shohih Muslim, juga diselingi dengan mentelaah beberapa kitab yang berfaedah.
Begitu juga aku menghadiri halaqoh dua Syaikh yang mulia yang berasal dari Yaman, salah satunya bernama Al-Qoodhy Yahya Al Asyal, beliau berasal dari daerah Ma'maroh, dan aku belajar kepada beliau kitab Subulussalam atas permintaanku, yang kedua adalah Syaikh Abdurrozaq As Syahidi Al Mahwity, dan beliau mengajariku materi apa saja yang aku inginkan.
Setelah itu aku mendaftarkan diri di ma'had Al Haromain ketika awal mula di buka, dan diantara para pengajar yang paling handal di ma'had ini adalah Syaikh Abdul 'Aziz As - Sabil, Syaikh Abduloh bin Humaid dan Syaikh Muhammad As –Sabiil.
Dan di Masjidil Harom aku belajar kepada Syaikh Abdul 'Aziz bin Rosyid An-Najdy dan Syaikh Muhammad bin Abdillah As-Shoumaly.
Setelah menyelesaikan kurikulum ma'had Haromain, aku mendaftarkan diri di Jami'ah Islamiyah , setelah diterima aku memilih fakultas Da'wah kemudian pindah ke kuliah Syari'ah dan Ilmu Dien, pengajar yang paling terkenal di fakultas ini adalah: Syaikh Sayid Muhammad Al Hakim dan Syaikh Mahmud Abdul Wahhab Faid Al-Mishry.
Dan apabila datang waktu liburan aku takut kalau waktuku terbuang percuma, maka aku manfaatkan waktu dengan menambah jadwal kuliah di kuliah Syariah dengan dua alasan; pertama menambah bekal ilmu, kedua: mata pelajaran yang ada berdekatan dan ada yang sejenis, maka hal itu menjadi usahaku untuk mengulangi pelajaran yang telah lalu di Kuliyah Da'wah, maka dalam satu waktu- Alhamdulillah- aku memperoleh dua ijazah langsung, dan aku tidak peduli dengan ijazah tersebut yang terpenting bagiku adalah ilmu.
Bertepatan dengan tahun kelulusanku dari dua Fakultas itu, di Jami'ah dibuka mata kuliah baru tingkat tinggi yang mereka namakan dengan Majester, maka akupun mengajukan perbekalan dan persiapan untuk mengikuti test masuk di fakultas ini, dan Alhamdulillah aku lulus dan diterima, fakultas ini memprioritaskan Ilmu Hadits, dan Alhamdulillah aku mendapatkan banyak faedah didalamnya.
Dan diantara dosen yang paling mumpuni yang mengajar kami adalah: Syaikh Muhammad Al- Amin Al Mishry dan Syaikh Sayid Muhammad Al Hakim dan dipenghujungnya adalah Syaih Hammad bin Muhammad Al-Anshory, dan aku pada beberapa kesempatan dimalam hari menghadiri pelajaran yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz di Masjid Nabawi pelajaran Shohih Muslim, dan aku juga menghadiri majlis-majlis khusus Syaikh Al-Albany untuk mengambil faedah bersama beberapa mahasiswa lainnya, begitu pula aku mengambil faedah dari Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbaad.
Dan disela-sela kesibukkanku menimba ilmu, aku mengajar Qotrun Nada, Tuhfah Tsaniyyah sewaktu di Makkah dan mengajar Al-Baitsul Hatsits, QotrunNada dan Jami' At-Thirmidzy di Masjid Nabawy dan lainnya.
Perjalanan beliau seusai belajar.
Seusai beliau menyelesaikan study beliau di Jami'ah Islamiyah, beliau kembali ke kampung halaman dan mulailah beliau menghadapi musibah dan gangguan yang bertubi-tubi, karena beliau membawa banyak kitab yang dianggap oleh orang Syi'ah sebagai kitab-kitab wahabiyah yang sesat.
Pertama yang beliau lakukan adalah mengajari anak-anak kampung Al-Qur'an, beliau menuturkan sendiri:
Tak aku rasakan ternyata beban dunia yang sangat berat yang harus aku pikul, seakan-akan aku keluar dari Saudi untuk menghancurkan negri dan agama, waktu itu aku tidak mengenal seorangpun dari pejabat dan pimpinan kabilah (pemuka adat), maka akupun menghibur diri sembari mendesah :
حسبي الله ونعم الوكيل))
Cukuplah Alloh sebagai penolongku, dan Dialah sebaik-baik penolong.
Maka apabila aku merasa sempit dan terjepit aku pergi ke Son'a atau ke Dzamar atau ke Ta'iz atau ke Hudaidah atau Ibb untuk da'wah atau menziarahi ikhwan karena Alloh.
Beliau berkata : suatu saat ada salah seorang muhsinin mengeluarkan maktabahku (perpustakaan) dari Madinah, kesebuah tempat bernama Kadm, mereka mengirim kitab-kitabku ke So'dah, sementara itu direktur urusan pendidikan adalah orang yang dengki dan benci terhadap sunnah, maka dia berkeberatan untuk menyerahkannya kepadaku.
Melihat keadaan yang demikian maka para sahabatku meminta kitab-kitab tersebut kepadanya, dan berkata: Insya Alloh nanti setelah Sholat Dhuhur akan kami serahkan. Akan tetapi ketika tiba waktu Dhuhur ternyata orang-orang Syi'ah telah bergerak telebih dahulu, dan mereka meminta kepada penanggung jawab bagian pendidikan untuk memblokir kitab-kitab tersebut, karena kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab Wahabiyah. kamu nggak usah tanya berapa denda yang mereka minta dan betapa kelelahan yang aku rasakan.
Akhirnya setelah melewati proses yang cukup lama rumit dan melelahkan, sebagaian simpatisan dari penduduk Sho'dah mengirim surat kilat kepada president Yaman Ali Abdulloh Sholeh untuk menyelesaikan permasalahan ini, sesampainya surat tersebut maka dia memberi mandat kepada Qodhy Ali As-Samman untuk menyerahkan kitab-kitabku kepadaku, lantas sang Qodhy mengutus seorang utusan kepadaku dan menjanjikan bahwa dia akan menyerahkannya kepadaku, dia mengatakan: Bahwa sebagian penduduk So'dah sangat keras kepala, dan mereka mengkafirkan para ulama di Son'a, akhirnya sebagian pegawai kantor pendidikan menyerahkan kitab-kitab tersebut kepadaku.
Permulaan Da'wah Beliau.
Ada sebuah pertanyaan diajukan kepada beliau : Bagaimana anda bisa berda'wah kepada sunnah, dan menyeru masyarakat yang sudah terbelenggu dengan pemahaman Syi'ah semenjak lebih dari seribu tahun lalu ??
Maka beliau menjawab: Aku tidak pernah bermaksud menjadikan Dammâj sebagai pusat da`wah salafiyah di Yaman, akan tetapi itu semua adalah perkara yang telah Allôh kehendaki, bukan dengan sebab banyaknya ‘ilmuku, bukan pula karena kekuatanku, bukan pula karena keberanianku dalam da`wah, dan bukan pula kehebatanku dalam berpidato, dan bukan pula karena kemapananku dalam berda`wah akan tetapi sesuatu yang telah menjadi ketetapan Alloh ta`ala, dan dalam bab perkataan Allôh Y:
$tBur |MøtBu øÎ) |MøtBu ÆÅ3»s9ur ©!$# 4tGu
“Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar. Tetapi Allôh-lah yang melempar.” ( )
Dan juga tujuan utamaku berada di Dammâj adalah sebagai tempat persembunyianku, akan tetapi kita menghendaki sesuatu sementara Alloh menghendaki yang lain. ( )
Dan inilah yang dimaksudkanoleh Syaikh Muqbil / dengan ungkapan ini, kita lihat tak berapa lama dari da'wah beliau tiba-tiba berdatangan beberapa pelajar dari Mesir belajar dihadapan beliau, seperti apa yang beliau tuturkan sendiri : Aku memulai membuka beberapa pelajaran ilmu hadits dan beberapa kitab bahasa, setelah itu terus bertandang para penuntut ilmu dari berbagai negri, dari Mesir, dari Kuwait, dan dari negri Haromain, dari Najd, dari Adan, dari Hadromaut, dari Al-Jazair, dari Libiya, dari Somaliya, dari Belgia, dan banyak dari negri-negri Islam lainnya.
Dan sampai hari ini telah terdapat di Dammaj para pelajar dari Amerika, dari Britonia(Inggris), dari Prancis, dll. dan ini semua adalah karena karunia Alloh semata-mata.
Dan tersebarlah da'wah setelah itu dengan cepatnya, sehingga dalam satu tahun saja telah masuk ke seluruh pelosok negri Yaman, dikota-kota, didesa-desa, di pegunungan, dilembah-lembah dst, sering sekali kita mendengar beliau bercerita ;" Tidaklah kita sampai disuatu kampung atau tempat kecuali sunnah telah mendahului kita."
Benar, karena memang Syaikh Muqbil / di waktu itu sering keluar mengadakan da'wah dari satu kabupaten ke kabupaten yang lain, dari satu tempat ketempat yang lainnya sebagai napak tilas Imamul Muttaqin, nabi Muhammad sebagaimana beliau menda'wahi kaumnya, menawarkan kepada mereka agama ini kepada kabilah-kabilah Arab bahkan dipasar-pasar, sembari beliau berseru :" Siapakah yang yang mau menolongku untuk menyampaikan risalah Robku??" .
Beliau berpindah-pindah dalam menyebarkan da'wah yang berbarokah, dengan materi yang berbeda-beda, barangkali beliau melewati suatu kampung yang telah terpenuhi dengan kedustaan tentang beliau, bahwa beliau membenci Ahlul Bait (keluarga rosululloh ) maka materi yang beliau sampaikan adalah yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan Ahlul Bait, dan apabila sampai di suatu daerah dimana daerah tersebut para hizbiyyun telah menperingatkan masyarakat dari Syaikh karena beliau dianggap tidak memperdulikan, dan tidak mementingkan Al-Qur'an, maka beliau memberi ceramah di tempat itu dengan modus keutamaan-keutamaan Al-Quran, dan begitulah da'wah beliau penuh hikmah dan mau'idhoh hasanah dan dengan penuh bashiroh.
Diantara kecerobohan hizbiyun akibat kejengkelan mereka terhadap Syaikh Muqbil / mereka membuat berita-berita bohong yang berkaitan dengan beliau, diantaranya mereka menyebarkan bahwa beliau mengharamkan makan memakai sendok, sampai-sampai mereka memasang selebaran dengan slogan :"الصواعق والبوارق في تحريم الأكل بالملاعق " artinya :" Petir dan guntur dalam masalah haramnya makan dengan sendok"
Dan barangkali mereka mengisukan bahwa Syaikh Muqbil / mengharamkan pisang, timun, sayuran, wortel, dan tidak membolehkan itu semua masuk rumah, dan mengharamkan perempuan memerah susu sapi, dan itu semua adalah kedustaan yang nyata.
Aqidah Syaikh Muqbil /
Bukan suatu yang asing lagi bagi semua yang mengenal Syaikh Muqbil / dengan sebenar pengenalan, dalam masalah ini, bahwa Aqidah beliau adalah Aqidah ahlussunnah waljama'ah salafiyah murni, sebagai bukti dan contoh ringkas adalah buku-buku karangan beliau baik yang besar atau yang kecil, lihatlah dalam ringkasan beliau pada risalah yang mungil : "هذه عقيدتنا" .
Adapun yang tidak mengenal Syaikh dengan benar, baik para hizbiyun atau yang lainnya, maka menuduh beliau dengan tuduhan-tuduhan miring dalam bab aqidah, ada yang menuduh beliau khowarij, pemberontak pemerintah, ada yang menuduh beliau bermadzhab takfiry, ada yang menuduh beliau bahwa beliau hanya mementingkan masalah jarh watta'dil saja dan tidak mengutamakan tauhid dan aqidah, ada yang mendiskreditkan beliau dengan tuduhan bahwa da'wah beliau adalah da'wah harokiyah, dan beliau dituduh termasuk dalam deretan para pemberontak di Saudi yang terkenal dengan gerakan "Juhaimaniyah" dan lain-lainnya dari tuduhan-tuduhan dusta yang tidak memiliki bukti sama sekali.
Kezuhudan dan Kewaro'an Beliau.
Beliau hidup dengan penuh kezuhudan didunia, beliau mencukupkan diri dengan kesederhanaan dalam bangunan, kita lihat tempat tinggal beliau kecil mungil terbuat dari tanah liat, atapnya dari kayu sidr(bidara), padahal kalau beliau mau beliau bisa membangun sebuah istana megah, karena beliau telah di beri harta berlimpah untuk membangun rumahnya, akan tetapi dana itu beliau manfaatkan untuk membangun masjid, dan disiang hari beliau makan nasi putih tanpa lauk-pauk seperti yang sering kita dapatkan, akan tetapi di akhir-akhir kehidupan beliau ada yang ringan tangan menyediakan baginya daging ayam, hal ini kami ketahui karena tidak pernah kosong rumah Syaikh dari para tamu (tidak kurang dari dua atau tiga) yang bertandang ke rumah beliau di waktu makan siang .
Begitu pula kesederhanaan beliau dalam kendaraan, ahluddunya mengendarai kendaran mewah, sementara beliau mengendarai sedapatnya dari kendaraan, dan apa yang Alloh mudahkan baginya, padahal banyak tawaran buat beliau kendaraan mewah, akan tetapi beliau menolaknya.
Dan diantara yang menunjukkan kewaro'annya adalah ucapan beliau dalam suatu kesempatan : sungguh apabila ku katakan kepada seorang kafir: dia itu muslim, lebih aku sukai dari pada aku katakan kepada seorang muslim : wahai kafir.
Ketawwakkalan dan Keberanian Beliau
Beliau bisa dijadikan sebuah permisalan dalam masalah ketawakkalan pada zamannya, karena begitu kuat tawakkal beliau, lihatlah beliau memiliki banyak anak didik dan bertanggung jawab untuk menafkahi mereka dengan tanpa mengambil sepeserpun dari mereka, bersamaan dengan itu beliau tidak mengandalkan apa-apa, baik dengan menyimpan rizqi Alloh yang sampai kepada beliau sekedar persiapan, atau mengandalkan yayasan, sama sekali tidak, bahkan beliau mengkonter mati-matian para dai yang menjadikan yayasan sebagai wasilah da'wah, dengan mengarang sebuah makalah bertema :" Tercelanya meminta-minta ", dan ketika terbit buku ini dipasaran Syaikh Robi' حفظه الله memberi pujian harum dan mengatakan yang maknanya kurang lebih: Aku tidak habis pikir dengan orang satu ini, disaat dia sangat membutuhkan dana besar untuk mengidupi santrinya, palah mengarang buku ini.
Akibat ketawakalan beliau yang tinggi ini makanya beliau tidak takut cacian orang yang mencaci apabila beliau berada dipihak yang benar, sampaipun harus mengorbankan jiwa untuk membela kebenaran yang beliau yakini, hal itu terbukti dengan beberapa kali terjadi percobaan pembunuhan terhadap beliau baik di daerah beliau sendiri atau di luar, akan tetapi itu semua tidak membuat beliau surut dan gentar untuk mengatakan dan mengumandangkan kebenaran.
Wafat beliau /
Setelah melewati masa yang melelahkan dan penuh pengorbanan , Alloh kabulkan apa yang menjadi keinginan beliau yaitu tersebarnya da'wah Ahlussunnah wal jama'ah salafiyah di Yaman secara khusus dan di seantero dunia secara umum, banyak manusia – dengan idzin Alloh - yang tadinya buta dengan kebenaran kini bisa melihat kebenaran itu dengan terangnya, yang tadinya tertidur kini terjaga, yang tadinya mati kini bangkit dan hidup di bawah naungan sunnah dan tauhid. Walhamdulillah.
Beliau sebelum meninggalkan dunia yang fana ini menderita beberapa penyakit yang cukup memprihatinkan yang memaksakan diri beliau untuk berobat ke beberapa negara luar Yaman, ke Saudi, ke Amerika dan ke Jerman, namun semua biaya pengobatan tersebut di tanggung oleh kerajaan Saudi karena mereka merasa memiliki hak untuk memuliakan ulama sunnah.
Sebenarnya beliau tidak menginginkan hal itu – pergi ke negri kafir – bahkan beliau pernah mengatakan disela-sela sakitnya: sungguh kematian lebih aku sukai dari pada kembali ke Amerika, oleh karena itulah beliau banyak berdoa untuk tidak dikembalikan ke Amerika, dan Alloh mengkabulkan do'a beliau.
Dan dipenghujaung kehidupan beliau disela-sela beliau menanti panggilan Alloh beliau sering minta dibacakan kitab Al-Adzkar dan Riaudhssholihin, dan beliau selalu mengulang-ulangi hadits Jabir bin Abdillah – rodhiallohu anhu- bahwa rosululloh bersabda :
"لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله" [ رواه مسلم]
"Janganlah salah seorang kalian mati kecuali dia berbaik sangka kepada Alloh."
Kemudian beliau menulis wasiat – yang akan kami sebutkan di akhir pembahasan, insya Alloh - dan diantara isi wasiat tersebut adalah: beliau mengharap untuk dikubur dipemakaman Al-Adl, dimana disana telah dimakamkan para ulama seperti Syaikh Bin Baaz, Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Ibnu Humaid dll.
Akhirnya pada pagi hari Rabu 26/4/1422 H beliau pingsan tak sadarkan diri beberapa saat, dan ketika beliau siuman, Syaikh Abdul Aziz Al Juhany mentalqin beliau syahadat didekat telinga beliau, maka tampaklah gerakan bibir beliau mengucapkan syahadat, dan terlihat beliau mengulum senyum perpisahan, orang-orang yang disekeliling beliau mengira bahwa beliau tertawa, atau beliau hendak mengucapkan beberapa patah kata, akan tetapi itu adalah waktu penghabisan beliau di alam fana ini, kemudian dicabutlah roh beliu kembali ke Pemiliknya /, ketika tenggelam matahari pada awal Jumadil Ula tahun 1422 H dalam usia belum menginjak tuju puluh tahun, setelah di persiapkan jenazah beliau, dibawalah ke Makkah dan di sholatkan di Masjidil Harom seusai sholat Fajar (Shubuh), setelah itu diusung kerandanya ke pemakaman Al-Adl diikuti oleh pengiring yang tak terhitung jumlahnya, diantara mereka adalah Syaikh Robi' , dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Banna, dan Syaikh Sholih bin Abdillah bin Humaid dll.
Sungguh Syaikh / telah meningalkan warisan yang sangat berharga yang berbarokah, para ulama yang tangguh, ribuan penuntut ilmu sunnah yang mumpuni, perpustakaan yang ramai dengan pembahas, dipenuhi dengan buku-buku pilihan yang selalu meneloran para pengarang handal, pondok dan masjid yang bersahaja untuk menuntut ilmu dan sunnah, yang dipraktekkan di dalamnya semua sunnah yang bisa diamalkan, semua hal yang berkaitan dengan urusan konsumsi pondok seperti mobil untuk da'wah, atau untuk belanja, tanah area, bangunan asrama dan semua yang berkaitan dengan da'wah beliau jadikan sebagai wakaf.
Demikianlah sekelumit biografi ringkas beliau, yang penuh pelajaran dan hikmah, semoga bisa menjadi cermin dan pelajaran bagi kita semua.
[ rujukan : Al-Bayan Al-Hasan]
UNTAIAN MUTIRA BELIAU SECARA UMUM
Kita sangat membutuhkan pembaharuan dalam da'wah, dan memulai da'wah dari dasar.
Perkara yang paling membuat marah syaithon adalah ilmu.
Kita tidak mengajak manusia untuk mengikuti kita, kita lebih hina untuk menjadi panutan.
Alloh telah memberi barokah terhadap da'wah ini, dan ini bukan atas usaha kami, kami hanyalah seorang penuntut ilmu, terkadang kita tahu, dan terkadang kita bodoh, terkadang kita benar dan terkadang kita keliru.
Aku sangat heran dengan orang yang menyatakan : mari kita saling tolong-menolong dengan Ikhwanul Muslimin, atau yayasan Al-Hikmah, diatas dasar apa tolong-menolong dengan mereka?? atas dasar menghancurkan sunah.
Beri aku seorang hizbi kecil, nanti akan aku keluarkan darinya pendusta besar.
Rihlah dalam menimba ilmu adalah seutama-utama ibadah yang mendekatkan diri kepada Alloh.
Kebutuhan orang-orang muslim terhadap ulama lebih besar daripada kebutuhan mereka terhadap para dokter.
Bid'ah itu buta.(membuat buta hati)
[ Lihat ini semua di: Al-Bayan Al-Hasan 34-36]
BAB I
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM KELOMPOK-KELOMPOK DA'WAH
Tidak boleh berdiri banyak jama’ah dan bahwasanya kaum muslimin itu satu jama’ah saja, bersabda Nabi - - :
يد الله مع الجماعة :
“Sesungguhnya tangan Alloh bersama jama’ah(1)” dan tidak mengatakan bersama jama'ah jama'ah.
Dan Alloh berkata:
+ وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا_ [آل عمران/103]
“Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Alloh semua dan jangan berpecah belah”
Jama’ah-jama’ah ini merupakan para pelaku kebid’ahan kecuali jama’ah Kitabulloh dan Sunnah rosululloh dan kita berharap termasuk dari jama’ah Kitab dan Sunnah. [Lihat Fadhaih dan Nasho’ih(280)]
Ridho dengan jama’ah yang berbilang merupakan kesesatan yang nyata. [Ghorotul Asyrithoh(1/412)]
Ya Alloh kami bersaksi bahwa kami berlepas diri dari seluruh kelompok kecuali satu kelompok yaitu hizbulloh. Semoga kita termasuk dari mereka dan seyogyanya bagi setiap muslim untuk mengatakan semoga aku termasuk hizbulloh. [Ghorotul Asyrithoh(1/455)]
Kita kafir dengan sekte-sekte ini.[Kom'ul Mua'nid: 113]
Tidak ada di dalam da'wah salafiyah kelompok-kelompok yang bercerai-berai. [Ghorotul Asyrithoh (1/156)]
Yang mengakui bolehnya terjadi jama’ah yang berbilang-bilang maka dia itu membela thoghutiyah .[KM: 53]
Pembagian muslimin menjadi kelompok-kelompok merupakan bid’ah masa kini. [FN:67]
Ada pertanyaan : Bolehkah memutlakkan lafadz mubtadi’ kepada seseorang tertentu dikarenakan dia menjadi anggota suatu kelompok hizbiyah masa kini?
Beliau menjawab: Aku tidak mengetahui adanya larangan dalam masalah ini adapun jama’ah al haqq maka tidak diperbolhkan, adapun bila orang tersebut bodoh (cuma pengekor belaka) itu urusan Alloh - [Al Fadho’ih(118)]
BAB II
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM HIZBIYAH
Hizbiyah yang mana adalah loyalitas sempit dimana terjadinya pembelaan dan permusuhan hanya karena kelompoknya, adapun pembelaan dan permusuhan karena hizbulloh maka itu tidak mengapa, akan tetapi seperti yang Alloh katakan :
+ فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ _ [المؤمنون/53]
“Maka bercerai berailah perkara mereka menjadi berkelompok-kelompok dan masing-masing kelompok merasa bangga dengan apa yang mereka miliki”[QS: Al- Mu'minun :53] [Tuhfatul Mujib(112)]
Sebagaimana manusia bertanya kepada para ulama dalam masalah shalat, talak, zakat, haji dan muamalah (hubungan sosial) maka seharusnya mereka juga bertanya kepada ahlul ilmi ketika mereka mensifati orang-orang yang memiliki loyalitas sempit. [Tuhfatul Mujib(112)]
Ada pertanyaan : Bagaimana kita memperingatkan atau mentahdzir para pemuda dari hizbiyah yang tidak nampak jelas?
Beliau menjawab: Dapat diketahui dengan ciri loyalitas yang sempit, siapa yang bersama mereka, mereka muliakan dan mengajak orang untuk menghadiri ceramah mereka dan bergabung di sekelilingnya, sebaliknya siapa yang tidak bersama mereka, mereka anggap musuh. [Tuhfatul Mujib(112)]
Awas jangan sampai engkau jual agamamu dan umurmu dengan harta yang akan sirna, sungguh para hizbiyyun telah membuang percuma umur dan agama mereka dengan berlari mengekor dibelakang hizbiyah baik itu hizbiyah yang terbungkus rapi atau hizbiyah yang nyata, dan hizbiyah terselubung akan kelihatan ketika pemilu. [Tuhfatul Mujib(113)]
Manusia dalam masalah hizbiyah terbagi menjadi dua kelompok: Hizbu Rohman dan Hizbu Syaithon. Adapun Hizbu Rohman maka tidak ada pada mereka perpecahan, adapun Hizbu Syaithon maka sebagian mereka menjaga jarak dengan yang lain dan saling mencaci satu sama lainnya, bahkan kalau dikatakan bahwa hizbiyah-hizbiyah ini sebagai pelaksana apa yang dimaukan oleh para musuh Islam berupa mencerai beraikan ummat dan melemahkan kekuatannya, maka ungkapan itu adalah benar. [Pembunuhan Jamilur Rohman(43-44).
Hizbiyah ini mencerai beraikan para da’i ahlussunnah baik di Yaman, Hijaz, Haramain, Najd, Sudan, Mesir dan di banyak negeri-negeri Islam [Tuhfatul Mujib(144)]
Hizbiyah ini dibangun diatas kedustaan, Talbis (penyamaran antara hak dan batil), pemutar balikan fakta. Maka wajib bagi para ulama untuk membongkar cacat-cacat mereka dan mentahdzir kaum muslimin dari mereka, sungguh hizbiyah ini telah merubah langkah pemuda Islam dan menelantarkan umur mereka dan merobek kesatuan mereka menjadi berkelompok-kelompok.[GA:1/150]
Seruan kepada hizbiyah merupakan seruan kepada kehancuran.[GA:1/24]
Kami kufur dengan seruan hizbiyah, hendaknya yang hadir memberitahukan kepada yang tidak hadir. [GA:1/54]
Dan aku katakan bahwa seorang hizby itu disisi kami adalah majruh(cacat keadilannya) walaupun dia mengatakan: Aku hanya sekedar membantu saja, maka tetap saja ia disisiku adalah majruh, bagaimanapun keadaannya. [GA:1/83]
Hizbiyah menyapu bersih (menyulap) berapa banyak orang yang dahulunya pengarang, penghafal Al Qur’an dan dan …. Apabila telah masuk ke deretan hizbiyah maka dia lupa apa yang telah dia hafal dan rusaklah pemikirannya dan terlepaslah dia dari keistiqomahan.[GA:1/356]
Hizbiyah itu membuat buta mata dan tuli telinganya(dari kebenaran), maka jangan kamu bersandar kepada hizbiyah ini dalam mencari pertolongan Alloh terhadap Islam.[GA:2/410]
Hizbiyah lebih membahayakan daripada penyuplai minuman keras atau para pemabuk, para pemabuk suatu saat akan bertaubat kepada Alloh dan kembali menjadi orang baik.[Al Fawakihul Janiyah(111)]
Kita telah berlepas diri dari fanatik golongan dalam madzhab akan tetapi muncul bid’ah baru yang sangat membahayakan dimana sebagian manusia menghidupkan praktek-praktek jahiliyah modern yaitu hizbiyah. [Al Musoroah :67]
Ketahuilah bahwa aku ini lawan dan musuh hizbiyah. [GA:1/356]
Hizbiyah akan pudar dan sirna dan tinggalah sunnah yang cemerlang, jernih dan mengkilau. [GA:1/356]
Hizbiyah merupakan sebab yang paling besar yang menjadikan bodoh kaum muslimin, mereka menyibukkan diri dengan hizbiyah dan meninggalkan ilmu. Aku tantang kalian siapa yang bisa mendatangkan seorang hizby yang giat belajar Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh .[TM:281]
Kalau ada seorang hizby datang kepadamu untuk berdebat katakan saja padanya: aku tidak memiliki waktu untuk melayanimu wahai penganggur.[TM 355]
Kami tidak ingin yayasan-yayasan ini sebagai batu loncatan untuk hizbiyah, baik itu bernama partai, atau tim pelaksana atau yayasan, sekalipun itu bernama madrosah tahfidh Al Qur’an atau pondok pesantren kalau sebagai jembatan kepada hizbiyah, kami tidak menginginkan hal itu semua, Alloh berfirman :
+ وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ_ [آل عمران : 104]
" Dan jadilah diantara kalian satu ummat yang menyeru kepada kebajikan dan menyuruh kepada kema'rufan dan mencegah dari kemungkaran" .[GA 1/422]
Aku katakan: kita tidak butuh membangun masjid kalau untuk tujuan hizbiyah, dan tidak butuh mendirikan madrosah kalau sebagai perantara hizbiyah dan tidak butuh menggali saluran air kalau sebagai sarana hizbiyah.[KM ; 191]
Tinggalkanlah hizbiyah, dan kencingi saja dia, karena dia itu mencabik-cabik persatuan muslimin dan aku berkeyakinan bahwa hizbiyah adalah persekongkolan dari Amerika dan musuh Islam. [KM:358]
Biarkan kedustaan untuk para hizbiyuun karena hizbiyah dibangun diatas kedustaan dan kecurangan, dan aku mengira tidaklah seorang akan menjadi hizbi kecuali kalau dia sudah biasa berbohong, sebagian da’i hizbi punya slogan: Sesungguhnya seorang da’i kepada Alloh harus melakukan sebagian keharaman, pendapat ini adalah termasuk dari hizbiyah.[KM:356]
Jangan kalian menyibukkan diri untuk berdebat dengan hizbiyiin, karena mereka tidak menginginkan perdebatan itu melainkan untuk memasukkan syubhat kepada kalian, maka jauhilah mereka dan jangan berdebat dengan mereka.[TM 151]
Diantara taktik hizbiyah adalah apabila mereka telah terbongkar keburukannya mereka segera merobah posisi dengan mengganti nama mereka dengan nama baru.[KM 47]
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan oleh orang telah mendaftarkan dirinya ke dalam salah satu hizbiyah bila ingin berlepas diri darinya?? apakah cukup dengan tidak membantu mereka atau bermuamalah dengan mereka bila tidak mampu menarik diri dari mereka??
Beliau menjawab: Dia ambil kartu hizbiyah kemudian dimasukkan ke tannur (kompor/tungku maksudnya : kartu itu di bakar) setelah itu tidak perlu berhubungan lagi dengan mereka, kalau seandainya dia itu memiliki suara yang didengar orang (beribawa/pemimpin) maka aku nasehatkan dia untuk pergi ke suatu masjid terbesar di daerahnya, dan dengan lantang dia mengatakan: Aku berserah diri kepada Alloh dan berlepas diri dari hizbiyah ini. Dan aku nasehatkan kepada seluruh muslim untuk beramal karena Alloh semata bukan karena hizbiyah. [KM 68]
Telah terbit beberapa kitab yang bertemakan masalah kekotoran hizbiyah, diantaranya “Wakofat haula kitab liddu’at thoghut” dan kitab “Hukmul intima lil jama’ah Islamiyah dan kitab:”Al Bai’at”[KM: 91]
BAB: III
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH YAYASAN
Yayasan adalah salah satu rencana terselubung musuh-musuh Islam untuk memecah belah kaum muslimin, dengan menjerumuskan mereka kedalam hizbiyah yang terbungkus rapi, sementara kaum muslim tidak menyadarinya.[KM:117]
Katakan kepada para hizbiyun dan kepada para pengelola yayasan: bahwa aku selalu mengawasi (gerak gerik mereka . pent) [ KM: 119]
Bukanlah perselisihan yang timbul antara kita dengan mereka hanya karena mereka mendirikan yayasan (atau memiliki yayasan) untuk menyantuni anak – anak yatim atau penggalian sumur ( saluran air ) atau membangun masjid , kami katakan bahwa sungguh meninggalkan yayasan-yayasan itu lebih baik dari keberadaannya(1), karena Nabi dan para sahabatnya adalah orang yang paling butuh kepada harta benda daripada kita. Bahkan mereka lebih dahsyat kebutuhannya daripada kita. Bersamaan dengan itu mereka tidak menghidupkan yayasan. Karena hal itulah maka meninggalkannya lebih baik dari keberadaannya dan sebaik-sebaik petunjuk adalah petunjuk Nabi . Biarkanlah dia pergi darimu, karena sesungguhnya yayasan itu akan menjadi penyebab hizbiyah dan prinsip barangsiapa yang bersama kita, maka kita menolongnya dan barangsiapa yang tidak bersama kita, maka kita tidak akan menolongnya. Sementara Nabi mengatakan sebagaimana dalam Ash-Shohihain dari Nu’man bin Basyir:
«مثل المؤمنين فى تراحمهم وتوادهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى عضوا تداعى له سائر جسده بالسهر والحمى»
“Permisalan seorang mukmin di dalam kasih sayang mereka, kecintaan mereka dan belas kasih mereka seperti sebuah jasad. Jika salah satu anggotanya mengeluh, maka seluruh badannya akan terbawa begadang dan merasa panas.”
Juga dalam Ash-Shohihain dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata:
«المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا»
“Seorang mukmin bagi mukmin yang lain seperti bangunan yang satu sama yang lain saling menguatkan.”
Yayasan-yayasan itu telah memecah persatuan muslimin sebagian orang yang lalai mengatakan: “Muqbil tidak membedakan antara jam’iyyah dan yayasan-yayasan.” Adapun yayasan-yayasan mesti tunduk kepada kepentingan-kepentingan khalayak ramai. Tunduk kepada peraturan negara, dan kegiatan yang berkaitan dengan nergara sedikit barokahnya kalau memang tidak tercabut sama sekali. Bahkan pemerintah menyukai agar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Islam pudar .
Adapun yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan dan sebagainya, maka syiar-syiar mereka dimatikan. Maka kami nasehatkan untuk meninggalkan yayasan-yayasan ini yang merupakan sebab menyia-nyiakan hak fuqoro’ dan terkadang tidak sampai sedikitpun kepada mereka seperti yang telah diketahui, (kalau kita menjadi kelompok mereka berarti) kita mengambil dunia seluruhnya dengan memakai namanya. Namun tidak ada sedikit pun dari harga tersebut sampai ketangan mereka.
Kami nasehatkan kepada para pedagang sebaikya mereka menunaikan pembagian zakat mereka secara langsung lewat tangan mereka sendiri (tanpa perantaraan yayasan dsb) kepada orang-orang yang berhak menerimanya, karena yayasan sudah menjadi penyebab dan jalan pintas hizbiyah di kebanyakan negara Islam. Wallohul musta’an.”
(Dari kaset ‘Al-Ghorotusy-Syadidah ‘alal Jam’iyyahil Jadidah’ side A yang direkam pada malam 10 Safar 1420)
Pertanyaan: ada yang mengatakan bahwa yayasan Al Hikmah dan yayasan Al-Ihsan bukanlah hizbiyah, apa tanggapan syaikh tentang masalah ini ?
Jawab beliau : ungkapan ini muncul dari salah satu dari dua kemungkinan, kemungkinan pertama karena dia itu pengumbar hawa nafsu, kemungkinan kedua karena dia itu bodoh, kalau keadaannya karena kemungkinan pertama maka hendaknya dia menengok kembali apa yang telah menimpa para ahlul ahwa sebelumnya, berupa kehancuran dan kebobrokan akibat membela yayasan –yayasan ini .[ TM : 117]
Benar kita mencaci sebagian yayasan karena terdapat didalamnya hizbiyah, loyalitas sempit, penggelapan harta, inilah yang kami cela dan kami hindari, karena da'wah ini di bangun diatas kedustaan dan talbis dan akan terkuak hakekatnya .[TM: 184]
Adapun da'wah yang dilakukan oleh para pengelola yayasan kini telah nampak jelas khizbiyahannya, dahulu kita masih mengatakan bahwa para pembela yayasan adalah hizbiyah yang terbungkus, adapun sekarang telah nampak jelas, mereka akan berkomentar: ucapan kalian bertentangan ( dahulu tidak mengatakan mereka hizby sekarang kalian katakan hizby)?? komentar kalian tidak sedikitpun menggoyahkan kami, kami jawab dengan jawaban seorang penyair :
ولو كل كلب عوى ألقمته حجرا *** كان الحصى كل مثقال بدينار
Kalau setiap anjing yang menggonggong aku lempar dengan batu
Niscaya setiap kerikil akan serharga dinar.
Dan perkataan penyair yang lain ;
أو كلما طن الذباب زجرته *** إن الذباب إذًا عليّ عظيم
ِِApakah setiap kali seekor lalat yang berdengung kuhardik,
kalau begitu lalat itu mulia disisiku.[TM: 311]
Seperti mereka para hizbiyun dan pengelola yayasan yang terselubung, aku nasehatkan kepada para ikhwah untuk tidak menghadiri muhadhoroh mereka dan jangan memberi mereka kesempatan untuk berdebat, telah datang kepada imam Malik رحمه الله seraya berkata: wahai imam, aku ingin berdebat denganmu, beliau menyela: Kalau engkau mampu mengalahkanku, apa yang harus kuperbuat?? dia berkata: engkau harus mengikutiku, beliau menukas: Kalau ada orang lain mendebatku dan mengalahkanku apa yang aku perbuat ?? dia berkata: ya kamu ikuti dia. Maka imam Malik menghardiknya sembari berkata: kalau begitu agama kita sebagai bahan untuk berpindah-pindah, pergilah kamu kepada orang yang ragu sepertimu karena aku telah mantap dengan agamaku .
Permasalahan yayasan adalah materi belaka, yang menjadi harapan utama mereka adalah bagaimana mereguk harta dan dolar, sungguh celaka dan hina bagi penuntut ilmu yang ia jadikan puncak ilmunya untuk meminta-minta (mengemis), dengan sebab ini mereka terjerembab. [TM: 353]
Sungguh mereka telah tersungkur dan tidak memiliki nilai, dunilalah yang menenggelamkan mereka, dan benar sekali apa yang di katakan nabi : Takutlah kalian akan dunia dan wanita.
Aku tahu bahwa akan datang harta berlimpah dari sana sini dengan berdirinya (yayasan) ini, akan tetapi kamu wahai salafy jadikanlah harta itu disisi kalian seperti teletong onta (kotoran onta), kalau seandainya dunia itu mulia niscaya Alloh akan memuliakan nabiNya dengan dunia, dan tidak akan menimpa beliau kelaparan yang mengharuskan beliau mengikat batu di perutnya untuk menahan lapar, dan tidak akan menimpa para sahabat lapar yang membuat mereka tersungkur dan pingsan, sehingga sebagian orang mengira bahwa mereka orang kesurupan, padahal mereka bukanlah orang gila akan tetapi karena lapar dan dahagalah yang menimpa mereka. [ TM: 357]
Yayasan – yayasan ini terdapat didalamnya pemilihan (ketua, sekertaris dst.pent) padahal pemilu itu tidak ada pada zaman rosululloh , bahkan itu adalah barang import dari musuh Islam, dan pemilu itu salah satu bagian dari Demokrasi.[ FN : 156]
Aku nasehatkan kepada para hartawan agar tidak memberi bantuan, dan tidak menyalurkan harta kepada mereka atau bekerja sama dan meyumbangkan hartanya kepada para pengelola yayasan sedikitpun, karena mereka menggunakan harta tersebut untuk memperkuat dan melanggengkan kebatilan mereka, ini adalah nasehat murni dari kami, bukan dengan harap agar mereka menyerahkan harta mereka kepada kita . [KM: 121]
Aku berkeyakinan bahwa orang yang mendukung yayasan – yayasan ini mengeyam dosa , karena dia bertanggung jawab terhadap hartanya, rosululloh berkata :
"لا تزول قدما عبد يوم القيامة حتى يسأل عن أربع عن عمره فيما أفناه، وعن علمه ماذا عمل فيه، وعن ماله من أين اكتسبه وفيم أنفقه، وعن جسمه فيما أبلاه".
"Tidak akan terpeleset kedua telapak kaki seorang hamba sampai ditanya empat perkara, diantaranya adalah : ditanya tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infaqkan .[ hadits di As-Shohihah 946. KM: 192]
Aku katakan juga : Sesungguhnya metode yayasan semacam ini, tidak diperbolehkan bagi seorangpun untuk membantunya, biarkan para hizbiyun yang membantu mereka, yang mana kondisi paling minim mereka itu adalah mubtadi'ah.[KM: 192]
Yayasan – yayasan itu memiliki persyaratan dan aturan, diantaranya adalah apabila telah berhasil mendapatkan harta yang berlimpah mereka simpan harta tersebut di Bank, padahal tidak ada factor yang mendorong untuk menyimpan harta tersebut di bank, akan tetapi perkaranya adalah penggelapan harta (atas nama da'wah)[ KM: 192]
Kamu wahai para hartawan, bukankah tujuan kalian berinfaq adalah mengharap wajah Alloh ???, oleh kerena itu ketahuilah bahwa mereka (para pengelola yayasan) menyelurkan harta kalian untuk menguatkan dan menyokong hizbiyah mereka .[KM 192]
BAB : IV
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MASALAH TAQLID DAN BERMADZHAB
Adapun masalah taqlid artinya secara bahasa adalah diambil dari kosa kata : (Al-qiladah) yang berarti : kalung, seakan – akan seseorang yang melakukan taqlid menempatkan dirinya seperti kalung di leher orang yang ia taqlidi.
Adapun makna taqlid menurut istilah ahli ilmu maka definisi yang paling baik adalah definisi Ibnul Hamam yaitu: mengikuti seseorang yang bukan hujjah tanpa hujjah.[ FN: 207]
Dan Alhamdulillah sejak pertama aku memulai menuntut ilmu aku sudah benci dengan taqlid dan telah menjadi watak asliku benci terhadap taqlid dalam dien.[IS:329]
Semua Imam empat berlepas diri dari orang yang mentaqlidi mereka .[FN:208]
Bermadzhab bukanlah bagian dari agama Islam sedikitpun, bahkan Imam ibnu Abdil Bar berkata : Ahlul ilmi telah sepakat bahwa orang yang taqlid itu tidak tergolong dari ahlul ilmi.[MJ:7]
Terwujudnya Empat madzhab bukanlah sesuatu yang Alloh turunkan dalil (untuk menguatkannya) tidak ada dalam kitabulloh dan sunnah rosululloh bahwa seseorang itu bermadzhab Syafi'y atau Hambaly atau lainnya.[ IS:317]
Para Ahli Ilmu merasa sakit hati (tersakiti) dengan fanatisme golongan sejak dahulu kala.[FN:214]
Tiada yang bisa memusnahkan bid'ah – bid'ah ini kecuali dengan mengikat manusia dengan kitabulloh dan sunnah rosululloh . [IS : 321]
Kita meyakini bahwa taqlid adalah harom karena dia itu bid'ah yang tidak terdapat pada abad yang mulia sebagaimana ungkapan Shon'ani [IS:324]
Alloh telah menamakan kita muslimin, kita ini ummat Muhammad , kita tidak ridho nabi Muhammad di ganti dengan yang lainnya, kita tidak rela menisbahkan diri kepada Syafi'I tidak pula Zaidi dan Tidak pula Wahabi dst.[MJ:80]
Alhamdulillah kita mengoleksi kitab para ulama para Imam empat dan mengambil faidah darinya, dan kitab-kitab aimmah empat dimiliki sebagai rujukan dan sebagaimana kitab-kitab lainnya. [IS : 334]
Janganlah kalian menjadi Immi'ah ( yakni : bersama yang di taqlidi kemanapun dia menghadap) .[IS; 334]
Taqlid adalah kebodohan, dan merupakan sebab jauhnya manusia dari kitabulloh dan sunnah rosululloh sedangkan Alloh berkata :
+ وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ _ [الشورى/10]
"Dan perselisihan apapun yang terjadi diantara kalian maka maka kembalikanlah kepada Alloh" . [Assyuro ; 10 ]
Dan berkata pula :
+ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ_ [النساء/59]
" Maka jika kalian berselisih dalam suatu perkara maka kembalikanlah kepada Alloh dan rosulNya".[An Nisa ; 59]
Maka kita diperintahkan Alloh untuk mengembalikan apa yang menjadi pertikaian diantara kita kepada kitabulloh dan sunnah rosululloh .[QA:14]
Bab V
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
PADA BUKU-BUKU SESAT, MAJALAH, DAN SURAT KABAR
Ada orang yang mencintai kebaikan sehingga dia membeli sembarang kitab, padahal barangkali materi dalam buku tersebut adalah ular berbisa sementara dia tidak mengetahuinya.(MF : 32)
Aku nasehatkan kepada pemerintah untuk melarang buku-buku sesat beredar.
Seharusnya ahlussunnah selalu menyebarkan kedok-kedok mereka (menyebutkan dan memperingatkan ummat dari buku-buku sesat) agar perkaranya berbalik, karena kalau mereka melariskan kitab-kitab rofidhoh maka akan menjadi malapetaka bagi ahlussunnah.(GA : 1/336)
Penuntut ilmu hendaknya memiliki perhatian penuh terhadap kitab yang akan ia ambil faedah darinya, hendaknya dia bertanya kepada saudaranya yang berkaitan dengan kitab yang akan dia beli sebagaimana jika dia hendak mengkonsumsi barang berharga di pasar dia harus bertanya terlebih dahulu kepada ahlinya, maka demikian pula dalam masalah buku, tanya kepada yang lihai terhadap jenis buku karena banyak dari buku-buku yang beredar dipasaran di dalamnya penuh dengan kelajengking dan penuh dengan racun bahkan penuh dengan kehancuran( kebinasaan)(IS : 443)
Diantara buku-buku sesat adalah : buku-buku komunis, kitab-kitab sufi, kitab-kitab rofidhoh, kitab-kitab musik/lagu, tafsir "Al-Mannar", kitab Al-fushus milik Ibnu Arabi, kitab-kitab Al-Gozali, tafsir Zamahsyari "Al-Kasysyaf" , begitu pula kitab-kitab hizbiyyin, berhati-hatilah kalian dengan kitab-kitab hizbiyyin, maka tidak sepantasnya bagi seorang penuntut ilmu untuk menghabiskan waktunya dengan buku-buku sesat ini. Adapun bagi seorang alim yang memiliki kemampuan untuk membantah maka tidak mengapa baginya untuk mengoleksinya dengan tujuan untuk membantahnya. (IS : 443)
Barangsiapa yang ingin duduk-duduk dengan para pendusta maka bacalah surat kabar (majalah).
Bukan menjadi angan-angan kami unutk bertemu dengan para wartawan karena mereka adalah orang-orang yang suka mengada-ada dan pembuat dusta. ucapan mereka seperti perkataan para pemabuk atau orang gila, terkadang dia bicara di barat dan terkadang di timur. ( Al-Baits:28)
Sepantasnya majalah "Assunnah" (milik Muhammad surur) dinamai majalah "Bid'ah".(TM : 180)
Adapun majalah "Al-Furqan" di Yaman maka itu adalah majalah pengemis, sepantasnya dinamakan majalah "Al-Furqoh" ( TM : 20)
BAB VI
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MENJARH JAMAAH-JAMAAH SESAT
Jarh beliau terhadap Syi'ah dan Rofidhoh
Kalau kita lihat kelompok syi'ah kita dapatkan kepala; asal usul, dan pondasinya adalah seorang yahudi. (M: 435)
Syi'ah adalah alat bagi setiap yang ingin menikam islam. (KM;69)
Orang paling banyak dusta atas nama nabi ص adalah Rofidhoh (KM : 199)
Syi'ah adalah pintu gerbang komunis ( GA:116 )
Mereka adalah umat yang dungu/tolol, maka alangkah menakjubkan apa yang diucapkan Sya'bi :" Kalau seandainya syi'ah itu seekor binatang maka mereka adalah keledai, dan jikalau mereka adalah burung maka mereka adalah burung rukhom (pipit dan sejenisnya)
Jarh Beliau Terhadap Shufiyah.
Bid'ah tasawwuf terjadi setelah tahun 200 hijriah tidak terdapat pada zaman Nabi ص dan tidak pula pada zaman sahabat dan tabi'in.
Asli lafadz syufi adalah bid'ah dan mereka beraneka ragam, ada yang sok bergaya seperti orang zuhud padahal dia memiliki keanehan-keanehan(diluar kebiasaan para zuhhaad), ada yang sampai tingkatan kekufuran yang mengaku dirinya Allah dan lain-lain, orang-orang sufi yang keterlaluan tidak ada beda antara mereka dengan komunis karena mereka menghalalkan semua yang harom.(FN : 225)
Para pemeluk sufi agama mereka campur aduk tidak karuan. ( FN:227)
Aqidah sufiyah dibangun di atas mimpi dan was-was syaithon (bisikan syaithon), dan dibangun diatas: telah memberitahuku hatiku dari Robbku.(KM : 325)
Musuh utama da'wah salafiyah adalah Syi'ah dan Shufiyah. (Terjemah :81)
JARH BELIAU TERHADAP ZAIDIYAH
Mereka adalah mubtadi', madzhab mereka dibangun diatas
kekacauan (GA : 1/123)
Kitab-kitab rujukan mereka tidak memiliki sanad, kalau ada sanadnya hanya berkisar kepada para pendusta.(Al-Musoroah -422)
JARH BELIAU TERHADAP IKHWAN MUSLIMIN
Beliau menamakan mereka dengan Ikhwanul Muflisin( persaudaraan yang pailit). [ Al Burkan : 46]
Mereka itu pailit dari ilmu dan bangkrut dalam da'wah dan agama. [Al-Baits ; 18]
Da'wah mereka dibangun diatas kejahilan dan tidak memiliki pijakan kuat .[Al-Musoro'ah: 18]
Asal – usul da'wah mereka adalah da'wah kuburiyah. [ TM: 203]
IM adalah nahkoda kesesatan dan kebodohan.[ FN: 23]
Mereka siap untuk bahu-membahu dengan siapa saja, bersama Syi'ah, bersama komunis, bersama Orientalis, bersama Sufi, bahkan bersama Syaithon sekalipun, akan tetapi tidak bersedia menapaki satu jalan bersama sunny, kecuali kalau sudah dekat masa pemilu, mereka akan berseru: diamlah kalian, dan jangan menjelek-jelekkan kami niscaya kamipun akan diam dan tidak menjelek-jelekkan kalian.
[ TM:130]
Otak– otak IM perlu dikompres dengan air kitab dan sunnah. [FN:27]
JARH BELIAU TERHADAP PARTAI AL ISLAH (MILIK IKHWANUL MUSLIMIN DI YAMAN, DAN DIINDONESIA DISEBUT PKS)
Lebih utamanya mereka menamakan dengan partai-partai yang lain. (bukan dengan nama Al-Islhlah). Adapun dengan penamaan ini, maka merupakan makar dan tipu daya. (GA 1/45)
Adapun partai-partai ini adalah thoghuti, hendaknya yang menyaksikan menyampaikan kepada yang ghoib. (KM 127)
Kami katakan kepada partai Al-Ishlah, kalian bukanlah partai perbaikan, akan tetapi partai perusak. (GA 1/21)
Siapa yang mendaftarkan diri di partai Al-Ishlah, maka dia berda di atas kesalahan. (GA 1/45)
Karena diantara mereka ada yang menjadi maling dalam da'wah, kami tidak mengatakan mereka semua, karena di dalamnya ada orang-orang yang baik (utama), akan tetapi orang yang utamapun dari mereka adalah ahlul bid'ah karena mereka berpegang erat dengan hizbiyyah. (GA 1/45)
Da'wah kepada partai Ishlah atau partai lainnya adalah da'wah kepada thoghut. (GA 2/113)
Aku sangat prihatin sekali. Mobil-mobil mengangkut penumpang ke Hadromaut atau daerah lainnya, namun pada akhirnya mengajak kepada partai atau kampanye. (KM 412)
Jihad tidak akan tegak dengan partai-partai yang sesat ini. (KM 427)
JARH BELIAU TERHADAP SURURY
Adapun Sururiyah adalah nisbah kepada Muhammad Surur Zainal Abidin dia dahulu berada di Kuwait dan berhasil mengeluarkan beberapa karangan yang berbobot dalam membongkar kedok Syi'ah dan juga beberapa artikel yang bagus , kemudian dia pindah ke Jerman kemudian ke Britoni (Inggris) dan menetap disana, kemudian dia menerbitkan majalah "Al-Bayan" dan kita sangat gembira, kemudian setelah itu menerbitkan majalah kedua dengan nama "As-Sunnah" dan kitapun sangat bergembira , dan kita katakan : inilah barang yang hilang yang selama ini kita cari , sampai-sampai sebagian ikhwah memuji majalah "Al-Bayan" dan kitapun telah memujinya sebelumnya, dan kami katakan bahwa majalah itu tidak ada tandingannya, akan tetapi memang sudah menjadi tabiat Hizbiyun bahwa mereka pada awalnya menyeru kepada kitab dan sunnah, sehingga manusia terpikat dengannya dan sampai meresa memiliki kekuatan, dan jika mereka mengetahui bahwa kritikan orang tidak memberi pengaruh kepada mereka mereka mulai menampakkan apa yang mereka miliki dan majalah: "As-Sunnah" yang sepantasnya dinamakan majalah "Bid'ah" menjauhkan manusia dari Ahli Ilmi dan mereka menuduh para ulama dengan kekolotan dan para penjilat ,dan tuduhan bahwa mereka tidak mengerti Fiqhul Waqi', dan Alhamdulillah kedok sururi kini telah terbongkar ketika terjadi serangan perang teluk. [ TM:179-182]
Aku nasehatkan kepada semua ikhwan untuk meninggalkan dan menjauhi Sururiyah. [ GA: 2/16]
Intinya bahwa Sururiyah dalam masalah aqidah seperti aqidah Ahlussunnah, beriman bahwa Alloh beristiwa diatas ‘ArsyNya dan beriman dengan Asma dan Sifat Alloh sesuai dengan kitab dan sunnah, adapun dalam manhaj maka dekat sekali dengan manhaj IM yang pada akhirnya kelak di kemudian hari akan menjadi IM. [ FN: 124]
Jama’ah Sururiyah baik mereka yang berada di Najd atau di Hijaz atau di Yaman mereka semua suka merendahkan para ulama dan menganggap mereka orang bodoh, dan diantara tanda-tanda hizbiyun adalah merendahkan ulama dan meremehkan majlis ta’lim mereka, dimana perbuatan seperti ini membuat sejuk mata musuh-musuh Islam dan membuat tentram Syaithon.[ GA: 355]
JARH BELIAU TERHADAP JAMA’AH TABLEG
( JABLEG)
JABLEG adalah: jama’ah yang terkumpul didalamnya tasawuf ,bid’ah dan kebodohan, seseorang yang ikut mereka mulai waktu Asyar maka mereka haruskan dia untuk mengisi ceramah pada waktu Maghrib, padahal sama sekali dia tidak memiliki bekal ilmu dien sedikitpun, maka dengan terpaksa iapun berdiri dan berbicara tanpa arah. [FN:43]
JABLEG itu Mubtadi’ah [IS : 408]
Bai’at yang di lakukan JABLEG bai'at bid ‘ah. [FN: 101]
Da'wah mereka mati .[ GA; 1/408]
JABLEG bagaikan pencari kayu bakar dimalam hari.[Al BURKAN : 149]
Mereka suka mengamalkan hadits-hadits lemah bahkan palsu yang tidak ada asalnya.[GA: 499]
Mereka menganggap bahwa da'wah kepada Tauhid dan sunnah mereka sebab terjadinya kepanikan ummat. .[GA: 499]
Mereka tidak siap untuk menuntut Ilmu, mereka beranggapan bahwa waktu yang diluangkan untuk menimba ilmu adalah yang tak berfaidah dan sia-sia belaka terbuang percuma. .[GA: 499]
JARH BELIAU TERHADAP HIZBUT TAHRIR [ HT ].
HT adalah kelompok sempalan, sesat dalam aqidah menghalalkan keharoman, membolehkan jabatan tangan bagi laki-laki dengan perempuan yang buka mahromnya ,dan yang menjadi tunjuan inti mereka adalah memberontak pemerintah , makanya HT itu lebih kotor dari pada IM. [ TM: 204]
Hizbi ini menitik beratkan kepada akal dan rasio mirip dengan mu'tazilah. mereka mengikut sertakan perempuan orang kafir dalam pemilu(demi tujuan mereka menggulingkan pemerintah).[ TM:285]
An- Nabhaany ( pencetus hizbi ini ) pernah di tanya : Mengapa kalian tidak mengajarkan Alqur'an kepada generasi muda kalian ?? dia menjawab: Aku tidak ingin mereka keluar menjadi Darwisy (yakni: dia tidak ingin menjadi orang rendahan, karena menurut dia orang yang mempelajari Al-Qur'an adalah orang rendahan yang tidak mau menggunakan otaknya) dan dia membolehkan perempuan ikut andil dalam pemilu.[TM:204]
JARH BELIAU TERHADAP ANSHORUSSUNNAH [AS]
Sepatutnya dirubah nama hizbi ini dengan: ANSHORUDDUNYA ( Pebela dunia) atau ANSHORUL MAL ( Pembela harta).[TM:251]
Kini Anshorussunnah telah menjadi penyeru bid'ah dan da'wah materi.[TM:255]
AS banyak kita dapatkan di Negara Mesir dan Sudan , dan mayoritas mereka tidak memiliki perhatian dengan ilmu hadits , oleh karena itu ada di barisan mereka yang mengingkari hadits shohih. [ FN: 177]
JARH BELIAU TERHADAP SEBAGIAN YAYASAN
Yayasan Al – Hikmah sejak awal didirikan berlandaskan kepada kedustaan dan talbis .[GA:215]
Laiknya kita namakan Yayasan Al-Hikmah dengan yayasan Al- Hakamah yakni besi yang diletakkan dimulut kuda untuk mengendalikannya , maka barang siapa yang masuk ke tubuh mereka akan mereka giring kepada apa yang mereka inginkan.[ GA: 2/8].
Yayasan Al- Hikmah pintu gerbang IM.[TM: 188]
Yayasan Al –Ihsan telah cacat.[TM:167]
Kita golongkan para pengelola yayasan Al- Ihsan termasuk mubtadi'ah begitu pula para pengurus yayasan Al – Hikmah. [TM:292]
Yayasan At Turots pemecah belah da'wah .[ TM: 167]
Yayasan At Turots menghamburkan harta umat untuk para penganggur di Yaman, bersama dengan itu da'wah mereka mati, tidak memiliki atsar (hasil) sedikitpun.[TM:172]
Adapun Syaikh Bin Baz رحمه الله telah berlepas diri dari yayasan – yayasan ini sejak lama dan beliau mengingkarinya ,akan tetapi dasar para hizbiyun memang para pembikin talbis.[ TM : 29]
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH UNDANG-UNDANG NEGARA DAN ATURAN KEORGANISASIAN
Undang – undang PBB adalah Thoghutiyah dan semuanya dibawah telapak kaki , karena nabi berkata :
كل أمر الجاهلية موضوع تحت قدمي
" Segala sesuatu dari perkara jahiliyah dibawah telapak kakiku".[HSR : Muslim dari Jabir][TM: 305]
PBB adalah simbol kekufuran, karena berhukum dengan undang-uandang buatan manusia.[TM: 431]
Di dalam undang-undang Negara terdapat perkara yang benar dan perkara yang batil, dan cukup dihukumi dengan hukum kufur apabila berhukum dengan undang – undang PBB. [KM: 76]
MAJELIS PERWAKILAN RAKYAT
Majlis ini adalah thoghuti.[KM :25]
Ada pertanyaan : bolehkah bagi seorang muslim untuk menjadi anggota kabinet MPR ?
Beliau jawab: tidak diperbolehkan karena Alloh berfirman :
+ وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آَيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِه _ [الأنعام/68]
"Dan apabila kalian melihat orang-orang berbica pada ayat-ayat kami ( dengan kejelekan atau tanpa hak) maka berpalinglah kamu dari mereka sampai mereka berbicara dengan pembicaraan yang lain".[KM:94]
Ketetapan –ketetapan MPR semua dibawah telapak kaki, karena hal itu adalah perkara jahiliyah, maka jangan kalian tertipu dengannya.[GA: 1/454]
Yang Alloh syariatkan adalah mengadakan musyawarah, dan yang dimaksud dengan musyawarah disina adalah musyawarah yang di hadiri oleh ahlul halli wal’aqdi (para ulama dan para pakar yang memiliki keutamaan dalam sisi ilmu agama dan dunia, bukan sembarang orang atau orang-orang fasiq- pent)[FN:52]
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH DEMOKRASI
Arti Demokrasi adalah: sekelompok manusia menetapkan undang-undang hukum untuk mereka sendiri (tanpa dilandasi dengan syari’at), maka kondisi yang demikian ini dikatagorikan suatu kekufuran, karena Alloh berfirman :
+ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا_ [الكهف/26]
“Dan janganlah kalian menyekutukan Alloh dalam hukumnya dengan seorangpun.” [ GA: 1/118]
Barang siapa berbangga hati dengan Demokrasi maka sungguh ini merupakan penghinaan terhadap ALLOH dan RosulNya. [GA: 1/315]
Barang siapa mengajak manusia kepada Demokrasi padahal dia memahami makna dan tujuannya, maka dia itu kafir karena dia mengajak mereka untuk menjadikan mereka sebagai tandingan Alloh. [TM: 112]
Kalau ada yang mengaku salafi akan tetapi dia membenarkan Demokrasi, maka dia bukanlah salafi dan dia tidak memiliki kehormatan sedikitpin.[TM: 221]
Istilah Demokrasi adalah istilah imporan dari Thoghut.[ Al Mushoro'ah : 301]
Demokrasi adalah kekafiran, karena artinya: bahwa manusia berhukum dengan kemauan mereka sendiri tanpa adanya keterikatan dengan kitabulloh atau sunnah rosululloh dan tidak pula dengan Islam, yang akhirnya mereka membolehkan perzinahan, bolehnya homoseksual dst. [ TM: 303]
Kita tidak membutuhkan Demokrasi, karena Islam telah menyamaratakan hak sesama kaum muslimin dan telah mengikat mereka dengan persaudaraan.( yang berlandaskan keimanan - pent).[ TM:222]
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PEMILU
Orang – orang muslim dewasa ini telah membeo terhadap musuh- musuh Islam, mereka mencampakkan bai'at yang syar’i dan menggantinya dengan foting ( pemungutan suara ) dan mengadakan Pemilihan Umum thoghuti.[ GA: 2/143]
Apa faedah yang bisa dipetik dari Pemilu?? Faedahnya adalah membiarkan kaki- kaki sosialis dan komunis yang penuh dengan kotoran dan najis menginjak majlis kaum muslimin di Negara Islam, ini dia faedahnya.[FN:2/166]
Suatu yayasan tidak akan berdiri dan diakui kecuali apabila mencocoki kaidah pemilu yang mereka harus lakukan, yaitu memilih ketua , seksi ini dan itu dst, bukanlah yang kami maksud bahwa mereka mengikuti pemilu tingkat Nasional, pokoknya pemilu itu adalah thoghuti.( baik itu Pemilu tingkat tinggi atau rendah atau kecil-kecilan). [ GA: 353]
Kita bersyukur kepada Alloh Yang telah menjaga ahlussunnah dari berbagai macam pemilu, baik itu pemilihan ketua ini atau itu, pemilihan kepala desa , pemilihan bupati , pemilihan MPR , dll. Ahlussunnah sibuk memilah- milah hadits, (ini hadits shohih dan ini hadits dhoif), dan memilih faedah dari kitab-kitab ilmiyah .[GA:353]
Kalau ada seorang salafi mengajak pemilu maka dia itu bukanlah salafi akan tetapi dia falsafi, dahulunya dia salafi akan tetapi sekarang dia telah menjadi salfati.[TM:339]
UNTAIAN MUTIARA BELIAU TENTANG UNDANG UNDANG DASAR [UUD]
Kita mengkufuri UUD yang thoghuti .[KM:63]
UUD di sisi kami tidak sepadan dengan harga sebutir bawang , UUD kita adalah kitabulloh dan sunnah Rosululloh . [ Al Baa’its; 69]
Kita semua kufur terhadap UUD dari awal sampai akhir , karena UUD ini adalah thoghuti.[GA: 2/159].
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MASALAH SANDIWARA DAN DEMONSTRASI
Kenyataannya bahwa sandiwara dan demonstrasi adalah barang import dari musuh – musuh Islam. [KM : 394]
Apakah termasuk Firkotun Najiah (kelompok yang selamat) mereka - mereka yang suka mengadakan sandiwara( dan sejenisnya dalam rangka da'wah)?? Tentu bukan, karena nabi berkata : " Orang yang paling Alloh murkai adalah tiga kelompok : kemudian beliau menyebutkannya , dan diantara mereka adalah : para pemeran" (yang memisal – misalkan perbuatan orang lain , actor) [KM: 93]
Sandiwara itu harom karena itu merupakan kedustaan, dan merupakan salah satu perusak da'wah, maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk menjadi pemain sandiwara.[KM :517dan Al Mushoroah 79]
Hendaknya kalian benar-benar teliti dalam menerima dan memilih pemikiran-pemikiran yang busuk ini, pelajarilah sunnah rosululloh kalau kalian ingin mendapat bimbingan dan dapat melihat kebenaran, adapun (perbuatan para badut) malam ini dalam sandiwara, fulan memerankan Abu Lahab bagaimana ketika dia menyakiti nabi , untuk malam berikutnya dia memerankan syaithon bagaimana cara dia menggoda manusia, malam ketiga dia memerankan Alloh , sebagaimana yang telah mereka lakukan di kabupaten Hajjah, (wahai para badut) malulah kalian atas diri kalian sendiri.
Hendaknya diketahui bahwa Demonstrasi adalah bukanlah praktek Islamy, kami tidak mengetahui sedikitpun bahwa model-model seperti ini terjadi di zaman nabi , dimana mereka keluar dijalan-jalan bersorak - sorai dengan satu nada, tidaklah perbuatan ini kecuali karena unsur taqlid terhadap musuh Islam.[Ilhadul Khumainy : 57]
Orang-orang buta itu (IM) kalau ada yang berkoar-koar dari orang-orang kafir: ayo kita demo!! merekapun meresponnya dan menyambut hangat dengan teriakan: Ayo lah kita demo, kalau mereka diseru: tegakkan pemilu !! merekapun segera menjawab : ayo kita adakan pemilu, mereka berkhayal : kalau seandainya kita tidak ikut andil dalm pemilu niscaya Islam akan meleleh sirna tanpa bekas, dan apabila mereka tidak demo niscaya islam tak tersisa lagi, akhirnya kondisinya berbalik yaitu semua perkara yang menyelisihi kitab dan sunnah itulah Islam. Sungguh suatu pemandangan yang menggelikan dan menyayat hati ketika kita lihat orang yang memiliki jenggot lebat melakukan demonstrasi, ketika kita Tanya dia : mau kemana kalian : spontanitas dia menjawab : ke gedung DPR, juga kamu dapatkan disana seorang wanita muda berjilbab lebar berpidato ditengah – tengah masa, sementara orang berjenggot tadi memperhatikan perempuan tadi sambil memutar tasbihnya seraya berdesis: subhanalloh, subhanalloh, sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.[FN:117]
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PARA PENGACAU KEAMANAN DAN PEMBERONTAK
[ JAMAAH JIHAD REVOLUSI DAN YANG SEJENISNYA]
Ahlus Sunnah adalah orang yang paling keras pengingkarannya terhadap perkara-perkara ini. Akan tetapi mereka mengingkarinya berlandaskan ilmu, tidak seperti yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, yaitu sekedar semangat tanpa melihat akibat. Kita mengingkari perkara ini dengan tidak menyemangati mereka untuk melakukan huru-hara dan pemberontakan (revolusi) karena kudeta dan yang sejenisnya bukanlah memberi kemashlahatan kepada Islam dan kaum muslimin bahkan merugikan mereka. (FN: 15)
Perkara penggulingan dan pemberontakan tidak dilakukan oleh salaf kita seperti Ahmad bin Hanbal, padahal para ahlul hadits telah berkumpul dan bersatu ketika terjadi fitnah kholqul qur'an. Mereka menyeru: "Sekarang telah halal bagi kita untuk memberontak!" Maka Imam Ahmad berkata: "Pergilah kalian dari sisiku dan bertaqwalah kalian kepada Alloh dan jangan kalian mengatakan perkataan tadi."
Memberontak melawan pemerintah adalah malapetaka yang telah menimpa kamu muslimin sejak dahulu kala. Akan tetapi ahlus sunnah Alhamdulillah tidak memiliki sifat (membolehkan) adanya pemberontakan terhadap pemerintah muslimin karena nabi berkata: "Siapa yang datang kepada kalian (memberontak) dalam kondisi perkara kalian satu kata berada di bawah kepemimpinan satu orang untuk memecah persatuan kalian dan mencerai-beraikan jamaah kalian, maka bunuhlah dia." (HR. Muslim 1852 dari Arfajah) (TM: 227)
Alhamdulillah ahlul ilmi tidak menyeru kepada fitnah dan pembrontakan serta penggulingan, baik hari ini atau besok atau lusa, sama sekali kita tidak mengajak kepada fitnah sampai pun kalau kita didzolimi, karena kita hidup di masyarakat Islam.
Aku tidak mengajak mereka untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan, karena pemberontakan itu bukanlah jalan menuju perbaikan. Aku mengajak mereka untuk tolong-menolong dalam kebaikan dan menasehati para petinggi (penguasa) dan mengajak masyarakat untuk duduk di masjid dalam rangka menyampaikan syariat Alloh dengan mengadakan ceramah. (Al-Mushoro'ah: 82)
Aku nasehatkan kepada Ahlus Sunnah untuk menasehati para pemimpin kalian, dan jangan membuat kalian hina cacian orang selama kalian berada di jalan Alloh. Aqidah kalian Alhamdulillah telah dikenal oleh penguasa, bahwa kalian tidak berambisi mencari kursi (kedudukan) dan tidak pula menginginkan dunia, dan bahwa kalian tidak mengompori manusia untuk memberontak, mengapa? Karena keyakinan kalian tidak membolehkan untuk memberontak terhadap pemerintah muslim. (Al-Mushoro'ah: 435)
Kita mencintai pemerintah sebatas kebaikan yang ada padanya dan kita juga membenci kepada mereka sebatas kejahatan yang ada pada mereka. Akan tetapi kita tidak membolehkan untuk keluar (memberontak) terhadap pemerintah kecuali kalau kita melihat kekafiran yang nyata dengan bukti yang kuat dari Alloh, dengan syarat kita memiliki kemampuan untuk menggulingkannya dan juga dengan syarat tidak terjadi perang saudara antar kaum muslimin dari kedua belah pihak. (Hadzihi Da'watuna: 14)
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH BAI'AT
Para pemimpin, raja dan para presiden yang bukan dari kalangan Quroisy, mereka itu adalah para perampas hak kepemimpinan. Akan tetapi kalau perkaranya telah diambil alih oleh salah seorang dari mereka, maka tidak diperbolehkan memberontak mereka sebagai bentuk penjagaan terhadap darah kaum muslimin. Akan tetapi wajib bagi para penguasa atau raja-raja dan para presiden untuk menjadikan imam mereka dari orang Quroisy dari Ahlus Sunnah bukan dari Syi'ah mubtadi'ah. (Ash-Shohihul Musnad min Dalail An-Nubuwwah: 571)
Kepemimpinan yang bid'ah adalah yang kini telah menimpa kaum muslimin. Ketika aku berada di Mesir, aku dapatkan tiga orang memiliki seorang amir dan mereka mengajakku agar menjadi orang keempat dalam barisan mereka. Akhirnya bercerai-berailah umat ini dengan sebab amir-amir ini yang tidak ada perintah Alloh sedikitpun. Oleh karena itu amir JABLEGH adalah bid'ah, amir IM adalah bid'ah dan semua jama'ah (firqoh) yang bukan berdiri dari sisi imam muslimin dikategorikan berada di atas kebid'ahan. (GA: 1/158)
Adapun hukum bai'at untuk para pemimpin jama'ah di daulah muslimah (negeri Islam), maka itu adalah bai'at yang tidak syar'i. (AL-Mushoro'ah: 95)
Bai'at ditunaikan hanya kepada seorang imam (amir) muslimin kalau memang terbentuk insya Alloh, adapun kalau pemimpin kaum muslimin meminta kita untuk membai'atnya sementara dia takut akan bahaya yang akan menimpanya, maka tidak mengapa untuk membai'atnya. (FN: 101)
Apabila seseorang berada di negeri kafir dan presidennya kafir, maka tidak mengapa mereka melakukan perkumpulan sesama kaum muslimin walaupun dengan rahasia. Adapun di daulah Islamiyah dan pressidennya muslim, maka wajib mentaati mereka. (Mus: 95)
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MENJARH AHLUL AHWA
Banyak dari kalangan ahlul ahwa yang mengingkari Syaikh Muqbil / dalam masalah menjarh ahlul hawa, karena menurut mereka metode yang jalani beliau terlalu fulgar, pedas dan kasar lagi kotor, mereka beranggapan bahwa metode beliau adalah metode muhdats dan bertentangan dengan metode ahlil hadits dari kalangan salaf, diantara yang menuduh demikian adalah Al-Baidhoni dalam makalah doctornya, dia mendapatkan predikat itu setelah mengeluarkan tesisnya yang bertema menjelek-jelekkan syaikhnya, begitulah hizbiyah, tidak mengenal jasa dan budi baik syaikhnya, padahal kalau dilihat dari sisi ilmu yang benar, metode beliau tidak sedikitpun bertentangan dengan metode salaf, beliau telah didahului oleh para ulama salaf seperti Imam Malik bin Anas, Imam ibnu Hibban, Imam Ad Daaruqutni, Imam Adzahabi dll.
Lafadz-lafadz yang mereka anggap bernuansa jahat dan kotor adalah seperti : Dajjal , Kadzab , Khobits , Zaigh , Mudbir , Kolilul haya, Dhoolun Mudhil dsb.semua lafadz jarh diatas telah dilontarkan oleh para salaf , contohnya lafadz :
Dajjal & Kadzaab :
• Sholih bin Muhammad At Tirmidzi , berkata Ibnu Hibban tentangnya : Dajjal dari Dajajilah , begitu pula Muhammad binAbi Zu'aizi'ah. [ lihat : Mizan I'tidal :(2/30) ]
• Abdul Malik bin Harun , berkata Assa'di : dia itu Dajjal kadzab.[ lihat Mizan juga]
• Sholih Al Ghobrothi , berkata Daruqutni : Kadzaab , Dajjal.
Zaigh Mubtadi'.
• Abdulloh bin Wahb Al Fasawi , berkata Addzahabi: Dia itu gembong khowarij, Zaigh Mubtadi'.
Al Mudbir.
• Ibrohim bin Abdillah bin Hammam As Shon'ani : berkata Adzahabi : Ini semua hasil rekayasa si mudbir ini.
Dhool Mudhil.
• Al kholil Al Malhami , disebutkan disisi Abul Walid Athoyalisi maka beliau berkomentar : dia itu dhool mudhil.
La yusawi ba'aroh , tidak senilai harga teletong. (maksudnya teletong lebih berharga darinya)
• Mughiroh bin Saklab, berkata Al Abbar : Aku betanya kepada Ali bin Maimun tentang keadaan Mughiroh , maka dia berkata : Dia itu tidak lebih berharga daripada teletong onta.
• Abdulloh bin Muharror , berkata Ibnu Mubarok : Kalau aku di suruh memilih antara masuk sorga dan bertemu dengan Abdulloh bin Muharror niscaya aku memilih untuk bertemu dia terlebih dahulu baru kemudian masuk sorga, namun setelah aku melihatnya maka teletong onta lebih aku sukai daripada dia.
Kolilul Haya (sedikit rasa malunya).
• Alhasan bin Ali bin Zakariya, berkata Adzahabi : Ini syaikh yang sedikit rasa malunya.
Dan masih banyak lagi, kami cukupkan sekian karena sekedar contoh saja, dan berikut ini kami nukilkan untaian mutiara Syaikh Muqbil رحمه الله dalam menjarh ahlul hawa walaupu hanya sebatas contoh soal belaka.
Abdurrohman Abdul Kholiq : Mubtadi’, ucapannya tidak ada harganya sedikipun, salafi dan sunni berlepas diri darinya.
Ali Thanthowi (rector Al- Azhar dahulu): Ucapannya tidak lebih dari satu receh duit, bahkan tidak seharga teletong onta, dia itu fasiq mencukur jenggot, tidak yerikat dengan dalil , semoga Alloh tidak memperbanyak orang semisal dia.
Aqiel Maqthori : dia itu linglung, kepalanya perlu di seterika .
Abdul Majid Azzandani : dhoolun mudhil, shohib hawa,dia hanyalah seorang apoteker .dia memiliki banyak wajah , wajah untuk sufi, wajah untuk ikhwani, wajah untuk syi’i , wajah untuk sunni , padahal nabi berkata: إن شر الناس ذو الوجهين الذي يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه. Sejelek jelek manusia adalah yang memiliki dua wajah , yaitu yang datang kepada mereka dengan qajah dan datang kepada kelompok lain dengan wajah lain.
Abdulloh Azam : aku katakan bahwa dia itu mubtadi’ dan dia tidak memiliki perhatian terhadap sunnah, dan dia itu hizbi yang gigih dalam berda'wah kepadanya.
Abdulloh As Sabt : dia tertimpa kehinaan, berusah memecah belah para dai.
Abdurrohim Thohhan : dia itu mubtadi; dhool.
Al Khumaini: Imam dholal, aku tidak ragu lagi akan kekafirannya dengan tiga perkara :
(1)- Ucapannya bahwa para imamnya memperoleh derajat yang tidak di peroleh para nabi bahkan tidk pula para malaikat.
(2)- perkataannya : kita takut terhadap nash – nash para imam kita sebagaimana takutnya kita terhadap Alqur’an.
(3)- perkataannya bahwa para nabi dan para imam belum bisa menyempurnakan yang menjadi tugas dan kepentingan mereka, dan yang bisa menyempurnakan hanyalah Al-Mahdi.
(dengan sebab inilah) : Dia itu dajjal masa kini.
Sa’id Hawwa : Mubtadi’ menyeru kepada tasawwuf dan ta’asub Ikhwanul Muflisin.
Safar Hawali dan Salman Audah : Yang menyebabkan keduanya tersesat adalah karena keduanya merasa sombong dan tamak terhadap kedudukan .dan Salman Audah sangat membutuhkan cambuk Umar bun Khottob.
Sayid Qutb : Gembong ahlul bida’h, dia memiliki pemikiran takfiri.
Sayid Sabiq : dia memiliki banyak kesalahan dalam hadits di dalam kitabnya :” Fiqh Sunnah”
Toha Husain : Dai kepada kekafiran dan penyelewengan, buta mata dan hati.
At Tholibi : Salah seorang dajjal modern.
Ibrohim bin Aqiel : Dia itu dari golonga sufiyah, dikumandangkan adzan disisinya maka dia dan para muridnya tidak beranjak dan berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat berjama'ah.[ GT: 2/385]
Ahmad Uhaif : Dia itu Juwaihil, bodoh lagi kerdil, dari mana dia bisa mengajari anak – anak kaum muslimin, atau membuahkan laki-laki yang tangguh.[ Hal: 271]
Jamaluddin Al Afghoni : seorang yang berpaham Masuny pembawa bendera kesesatan .[GA: 2/302]
Jamal Abdun Naser : Kafir, Thoghut ,Komunis.
Hasan Al Banna: Mubtadi' dan termasuk pentolan mereka , dia itu suka thowaaf diatas kuburan, sufi, dan ingin menggabungkan antara salafi dengan sufi, sunnah dengan syi'ah.
Hikmatyar : Khobits ( kotor ) penumpah darah kaum muslimin, dan penjahat.
Muhammad Abduh : Antek - antek musuh Islam, berpaham Masuny.
Muhammad Rosyid Ridho : termasuk Imam kesesatan, pembaharu kesesatan, terfitnah dengan Jamaluddin dan Muhammad Abduh, berkedok sebagai salafi yang sepantasnya dinamakan pelebur salafiyah.
Muhammad Al Ghozali: termasuk ulama jahat, anak pungutan mu’tazilah, pembaharu kesesatan.
Muhammad Alawi Al Maliki: salah seorang pentolan kesesatan, dai yang menyeru kepada kesyirikan .
Yusuf Al Qordhowi: termasuk imam kesesatan , dia itu lebih goblok dari pada keledai keluarganya, orang ini kalau ada salah seorang yang mengkafirkannya maka menurutku tidak ada protes dariku , semoga Alloh meggergajinya dan lisannya dengan musibah. dia adalah pendusta berat.Hizbi Mubtadi'.
Umar At Tilmisani : seorang sufi , semua musibah ada padanya, dan dia itu penasehat IM.
Berikut ini kami nukilkan untaian jarh beliau dari kitab :" Al Majruhun 'inda Imam Al Wadi'iy .
Beliau : berkata hal (47) ketika menjarh Abdillah bin Mahfudz Al-Haddad mufti Hadhromaut :
(دجال الضال الصوفي المبتدع الزائغ المنحرف).
(Dajjal Ad-Dhool (sesat), As-Shufy, Al-Mubtadi', Az Za'igh (condong kepada kebatilan), Al Munharif (menyimpang).
Dan berkata hal.(58-59) ketika menjarh Abdul Karim Zaidaan:
(فويسق, حالق اللحية, لابس البنطلون والكرفته, لا تميز بينه وبين النصراني، وقد أنكر علي هذا القول ولكن سأقوله رغم أنفك أيها المنكر ولا أقصد أنه نصراني ولكن أقصد أن شكله شكل نصراني)
(Fuwaisiq (fasik kelas rendah), Haliqul lihyah (memotong jenggotnya), memakai bantholun (celana pantalon) dan dasi, kamu tak dapat membedakannya dengan nashroni, dan ada yang mengingkari ucapanku ini, akan tetapi aku katakan rogima anfuk (celaka/merugi/walaupun kamu benci) wahai para pengingkar, aku tidak memaksudkan bahwa dia adalah nashoro akan tetapi aku maksudkan bahwasanya modelnya seperti model nashroni), dan mengatakan:
(هو قمامة أتي به إلى اليمن).
(dia adalah sampah yang dibuang ke Yaman).
Dan berkata hal. (163) ketika menjarh Muhammad bin Ahmad Al-Hasan:
(كان ظالمًا غشومًا سفاحًا بطاشًا).
(dia adalah pelaku kezaliman, penipuan, pembunuhan, kelaliman).
Dan berkata hal (68):
(ضال, ملحد, ملبس, لا يعتمد عليه, انحرف عن علم...).
(Sesat, menyimpang, pembuat kerancuan, tidak bisa dijadikan sandaran, menyimpang dari ilmu…)
Dan berkata hal. (167) ketika menjarh As-Sayyid Yusuf Al-A'jamy:
(وليس من السيادة في شيء بل رافضي زائغ نخشى أن يكون يهوديًا)
(Dan tiada baginya kepemimpinan sama sekali, bahkan dia adalah Rofidhi (pengikut golongan Rofidhoh) Zaigh kami khawatir dia akan menjadi Yahudi), dan berkata:
(هو ذلك الرافضي بل الشيطان الرجيم).
(Dia itu Rofidhiy bahkan dia Syaithon yang terkutuk).
Dan berkata hal. (162) ketika menjarh Husain bin Muhammad Al-Mahdi:
(دجال من الدجاجلة).
(Dajjal dari Dajjal-Dajjal yang ada)
Dan beliau -rohimahulloh- juga berkata ketika menjarh Abdul Husain Al Musyawy hal. (165):
(إمام من أئمة الضلال قطع الله دابره).
(Pemimpin dari pemimpin-pemimpin kesesatan, semoga Alloh musnahkan dia sampai ke akar-akarnya).
Dan ungkapan-ungkapan (jarh) Al-Imam Al-Wadi'i : terhadap Ahlul bathil yang sejenis ini banyak.
UNTAIAN MUTIRA KHOLIFAH AL-WADI’I AS-SYAIKH YAHYA AL-HAJURI حفظه الله
Ini kami nukil di sela-sela pelajaran beliau , sebagai bukti betapa besar keteguhan beliau dalam memegang manhaj ini.
• من غلا في شيء فقد بالغ في ذمه.[ ليلة السبت15 ربيع الأول 1429 هـ]
Barangsiapa yang berlebihan pada sesuatu berarti sama saja dia telah menghinanya dengan sepenuh penghinaan.
• من رددنا عليه بالحق و هزم فإنما ذلك لقوة الحق وليس لقوتنا. [ليلة الأحد 16 ربيع الأول 1429 هـ]
Siapa saja yang kita bantah dengan bantahan yang benar kemudian dia terjerembab kalah, hal itu karena kekuatan al-haqq yang ada bukan karena kekuatan kita.
• كم من إنسان لسانه مثل العسل وعمله أردى من ريح البصل .[ليلة الاثنين 17 ربيع الأول 1429هـ]
Betapa banyak orang yang lisannya semanis madu tetapi amalannya lebih busuk daripada aroma bawang.
• قد ضللنا إذا ولسنا من المهتدين إذا سكتنا عن الخائنين.
Sungguh kita sesat dan tidak melihat bila kita tetap diam dari para pengkhianat.
• الدعوة لا تنصر بالفتن ولا بالمعاصي ولكن الدعوة تنصر بالعلم والحق ونشر السنة بين الناس .
Da`wah ini tidak akan tertolong dengan fitnah dan tidak pula dengan ma’siat akan tetapi da`wah akan tertolong dengan ilmu dan kebenaran serta tersebarnya sunnah di kalangan manusia.
• من رد الخير فلا يبقى له الخير ولا يحقر هذا الخير إلا من حقره الله.[25 ربيع الأول 1429هـ]
Barangsiapa menolak kebaikan maka tidak tersisa baginya kebaikan, dan tidaklah menghinakan kebaikan ini kecuali orang yang dihinakan Allôh.
• لا جزى الله خيرا هذه الحزبية .
Allôh tidak akan memberi balasan yang baik kepada hizbiyah ini.
• من تعصب للباطل رأسه منكس.[ 27 ربيع الأول 1429 هـ]
Barang siapa yang fanatik kepada kebatilan maka kepalanya terbalik.
• ومهما كان الذكاء بغير توفيق من الله لا يفلح.[28 ربيع الأول 1429 هـ]
Bagaimanapun kecerdesan seseorang kalau tidak mendapat taufîq Allôh dia tidak akan beruntung.
• ينفعك نصحي ولا يضرك تقصيري.[ليلة الأربعاء 3ربيع الثاني 1429 هـ]
Ambilah manfaat dari nasehatku dan tidak membahayakanmu kekuranganku.
• مضادة دار الحديث بدماج صعبة.[ليلة الجمعة 5 ربيع الثاني 1429 هـ]
Berlawanan dengan Dârul Hadîts Dammâj tidaklah mudah.
• الكلام الحق وملازمته يزيد الإيمان وكذا الفعل الحق ، والموفق من تحرى الحق في كلامه وأفعاله.[ 6 ربيع الثاني 1429]
Perkataan yang benar dan menetapinya menambah îmân, begitu pula perbuatan yang benar, orang yang mendapatkan taufîq adalah orang teliti dalam mencari Al-haq baik dalam ucapan ataupun perbuatan.
• لا تكن سببا في تواثب الناس عليك بل كن سببا في تآخي الناس بينهم ومفتاحا للخير ومغلاقا للشر. [ 6 ربيع الثاني 1429].
Janganlah kamu menjadi sebab orang mencabik-cabikmu bahkan jadilah sebab persaudaraan mereka dan pembuka kebaikan sarta penutup kejahatan.
• الحزبيون فساق ومبتدعة .[7 ربيع الثاني 1429]
Al-Hizbiyyûn orang-orang fasiq dan termasuk ahli bid`ah.
• الذي يريد لنفسه الخير فليستقم.[ 7ربيع الثاني 1429]
Bagi yang menginginkan pada dirinya kebaikan maka istiqomahlah.
• الدراسة في المساجد إحياء للسنة وفيها بركة.[7 ربيع الثاني 1429].
Belajar di masjid itu menyebabkan hidupnya sunnah, dan di dalamnya ada barokah.
• من أظهر قرنه كسرناه إن شاء الله. [17 ربيع الثاني 1429]
Siapa yang menampakkan tanduknya kami akan pecahkan dia Insya Allôh.
• الباطل ينبغي أن يزجر ولا ينشر [ 5 جمادى الأولى 1429]
Kebatilan hendaknya diredam bukan disebarkan.
• القول الذي يخالف الدليل قول هزيل.[7 جمادى الأولى 1429]
Ucapan yang menyelisihi dalîl adalah ucapan yang lemah.
• القرضاوي جند من جنود الشيطان وإن كبرت عمامته .[ 14 جمادى الأولى 1429]
Al-Qordhôwî salah satu tentara dari tentara syaithôn walaupun sorbannya besar.
• القرضاوي ما فيه بركة.(1) [ 14 جمادى الثانية 1429 هـ]
Al-Qordhôwî tidak ada barokahnya.
• هذه الدعوة تأتيها الفتن وتزول وإن عظم كيدهم، وما تزول إلا بالدعاء. [16 جمادى الأولى 1429]
Da`wah ini selalu didatangi fitnah, dan akan sirna fitnah itu walaupun besar tipu muslihatnya, dan tidak akan lenyap kecuali dengan doa.
• من أخذ الحق فهو عادل لقوله تعالى :﴿ وممن خلقنا أمة يهدون بالحق وبه يعدلون﴾ [الأعراف : 181] [ 15 جمادى الأولى 1429]
Barangsiapa mengambil kebenaran dia itulah orang yang adil karena firman Allôh: ”Dan di antara makhluq yang kami ciptakan adalah umat yang mengambil kebenaran sebagai petunjuk dan dengannya dia berbuat adil.
• السنة فالسنة لزومها خير وبركة .[15 جمادى الأولى 1429 هـ]
As-Sunnah, menetapi sunnah penuh kebaikan dan barokah.
• كل من أبغض السنة فهو الأبتر . [ 16 جمادى الأولى 1429 هـ]
Setiap orang yang menentang sunnah maka dia itu mandul, tak membuahkan hasil.
• الأخوة خير من ألف الجمعيات وإن كانت الجمعيات تأتي بالمليارات .[ 16 جمادى الأولى 1429 هـ]
Al-Ukhuwwah lebih baik dari seribu jam`iyyat sekalipun jam`iyaat mendatangkan uang milyaran.
• العراق فتحها سعد بن أبي وقاص وأغلقها صدام، المدبر مدبر حتى على بلده.[28 جمادى الأولى 1429 هـ]
Wilayah Irak dibuka (dikuasai Muslimin) oleh Sa`ad bin Abi Waqqoosh dan ditutup oleh Shoddam, orang yang jahat dia berbuat jahat sampai kepada negaranya.
• من ثمرات العفة الغنى قال الله تعالى: ﴿ وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ الله﴾ [النور/33]
Di antara buah `Iffah adalah rasa kaya dalam jiwa.
• نحن لا نفرح بالكثرة ولا نحزن بالقلة .[13 جمادى الثانية 1429 هـ]
Kami tidak merasa bahagia dengan mayoritas, dan tidak sedih karena minoritas.
• من جرحه علماء أهل السنة فهو مجروح فافهموه.[ 17 جمادى الثانية 1429 هـ ]
Siapa saja yang di-jarh oleh ‘ulamâ sunnah maka dia itu majrûh, fahamilah ini.
• من أظهر لنا الجمعية خبطناه . [ 27 جمادى الثانية 1429 هـ]
Barangsiapa yang berusaha menampakkan jam`iyyah (yayasan) kita akan terkam dia.
• الحق أحق أن يتبع من الرجال ، ونحن نعظم الرجال على حسب تعظيمه للدعوة السلفية .[ 2 رجب 1429 هـ]
Al-Haq lebih berhak untuk diikuti daripada orang bagaimanapun besarnya karena kita mengagungkan karena kadar pengagungan dia terhadap da`wah salafiyah.
• لو تركت شأن السنة للعامة لا تقام السنة.[ليلة الخميس 12 شعبان 1429]
Kalau dipasrahkan perkara sunnah kepada orang ‘awam tidak akan terwujud sunnah.
• ألا فلا يضعف أمام أهل الباطل فإنهم أذلهم الله بمعاصيهم.[13 شعبان 1429]
Ketahuilah, jangan sampai lemah di hadapan ahlul bathil, karena mereka telah dihinakan Allôh karena kema`siatan mereka.
• دعوتنا واضحة وفيها بركة .[17 شعبان 1429 هـ]
Da`wah kita sangat jelas dan di dalamnya penuh barokah.
• دين الله أحق بالدفاع من الأشخاص [17 شعبان 1429 هـ]
Agama Allôh lebih berhak untuk dibela daripada sosok yang ditokohkan.
• أن بداية الشر تشبه الخير كهذه الحزبية .[29 شعبان 1429 هـ]
Bahwa permulaan kejahatan menyerupai kebaikan seperti hizbiyyah ini.
• الحزبية إتلاف للبركة .[11 رمضان 1429]
Hizbiyyah menghancurkan barokah.
• الإهمال في العلم إهمال في جوانب كثيرة ، إهمال في السنة وإهمال في الإتباع وإهمال في الحق .[13 رمضان 1429 هـ]
Meremehkan ‘ilmu merupakan peremehan dalam banyak sisi, dan meremehkan sunnah sama saja meremehkan ittibâ` dan meremehkan al-haq.
• ولا ينبغي أن ينهزم صاحب الحق أمام صاحب الباطل.[13 رمضان 1429 هـ]
Tidak sepantasnya ahlul haq bertekuk lutut di hadapan ahlul bathil.
• الخير يبرز نفسه والسنة تبرز نفسها ، ومن أراد الخير والسنة وجدهما.[ 13 رمضان 1429 هـ]
Kebaikan akan nampak sendiri begitu pula sunnah, dan barangsiapa menghendaki kebaikan dan sunnah dia akan mendapatkannya.
• كثرة المساس يذهب الإحساس [17 رمضان 1429 هـ]
Terlalu banyak bersentuhan mematikan rasa.
• لا يسلمون من الفتن إلا بالتمسك بالكتاب والسنن [17 رمضان 1429 هـ]
Tidaklah bisa selamat dari fitnah kecuali dengan berpegang teguh dengan kitab dan sunnah.
• لا ينكر الجرح والتعديل إلا أحد الثلاثة: المجروح أو الضال أو الجاهل، قاله شيخنا الوادعي رحمه الله [ 22 رمضان 1429 هـ]
Tidaklah mengingkari jarh watta`dil kecuali salah satu dari tiga jenis manusia: orang yang majruh atau sesat atau bodoh, demikian kata Syaikh Muqbil .
• من ظفر بالسنة فقد ظفر .[26 رمضان 1429 هـ]
Barangsiapa yang berhasil mendapatkan sunnah maka sungguh dia telah beruntung.
• الفقه في الدين يهذب الإنسان .[26 رمضان 1429 هـ]
Fiqh dalam dien mendidik manusia.
• إقامة الحدود سلامة وأمن وأمانة . .[26 رمضان 1429 هـ]
Penegakan hukum adalah keselamatan, keamanan dan amanah.
• من قال قولا باطلا رجع على كاهله.[4 شوال 1429 هـ]
Siapa yang mengucapkan ucapan bathil kembali ke punggungnya. (menjadi tanggung jawabnya).
• إتباع الحسنة بالحسنة دليل على قبولها فهذا هو حقيقة الشكر..[ 4 شوال 1429 هـ]
Kebaikan diiringi kebaikan sebagai bukti terkabulnya kebaikan itu dan itulah hakikat syukur.
• لا تكن أسيرا للتجارة فإن فيه خسارة .[ 8 شوال 1429 هـ]
Kamu jangan mau menjadi tawanan perniagaan karena akan berakibat penyesalan.
• لا تجد منافقًا زاهدًا أبدًا .[8 ذوالقعدة 1429 هـ]
Kamu tidak akan mendapatkan seorang munafiq yang zuhud selama-lamanya.
• مداهنة الشرفاء فساد في الدين. [16 ذو القعدة 1429 هـ]
“Mudahanah” (basa-basi demi keduniaan dengan mengorbankan sebagian agama) terhadap orang terhormat (pejabat) merusak agama.
• وأينما تحقق كثير من أمور التوحيد تحقق كثير من الأحكام الشرعية.[16 ذو القعدة 1429 هـ]
Di manapun tempat yang terlaksana banyak dari perkara tauhîd maka banyak pula dari hukum-hukum syariat yang tertegakkan.
• اللجوء إلى الله سبب الهداية. [22 ذو القعدة 1429]
Bersimpuh di hadapan Allôh sebagai penyebab turunnya hidayah.
• وقد رأيت بركة الصمت عن الشر والنطق من الخير.[23 ذوالقعدة 1429 هـ]
Aku telah melihat barokah diam dari kejahatan (tidak berbicara jahat) dan bicara untuk kebajikan.
• إذا رأيت الرجل يلوج في المعاصي فاعلم أنه في شفا هلك.[23 ذوالقعدة 1429 هـ]
Apabila engkau melihat seseorang bergumul dengan ma’siat ketahuilah bahwa dia berada di ambang pintu kebinasaan.
• مسكين الذي يجالس أهل البدعة، فإن مجالستهم تشقى ولا تستغفر له الملائكة .[25 ذو القعدة 1429هـ]
Malang dan sangat disayangkan orang yang duduk-duduk dengan ahlul bid`ah, karena duduk-duduk dengan mereka membuat celaka dan malaikat tidak mendoakan ampunan untuknya.
• الذين يضلون عن سبيل الله إما أن يكون من المنافقين أو المتشبهين بهم .[3 ذوالقعدة 142 هـ]
Orang–orang yang tersesat dari jalan Allôh bisa jadi dia itu munâfiq atau orang yang menyerupai orang munâfiq.
• بلد لا يسوسه العلماء بلد مُدَهوَر. [3 ذوالقعدة 142 هـ]
Suatu negri yang tidak dipimpin seorang ‘ulamâ adalah negri yang kacau balau.
• الحق أبلج والباطل لجلج. [ 16 ذوالحجة 1429 هـ]
Kebenaran itu bercahaya dan kebathilan itu gelap gulita (arti asli kata-kata (لجلج) adalah orang yang tidak fasih dalam berbicara(.
• العالم لا يستدل بعمله بل يستدل لعمله بدليله . [18 ذو الحجة 1429 هـ]
Perbuatan orang ‘âlim itu tidak dijadikan dalîl akan tetapi perbuatannya diambil dengan dalîlnya.
• مجالس العقلاء مجالس رشيدة ، ما أبرك مجالسهم.[25 ذوالحججة 1429هـ]
Majlis para cendekiawan adalah majlis yang penuh petunjuk, dan alangkah penuh barokahnya majlis-majlis mereka.
• من ترك بعض السنة فقد جعل للشيطان نصيبا، فإن اتباع السنة إغاضة للشيطان. .[25 ذوالحججة 1429هـ]
Barangsiapa meninggalkan sebagian sunnah sama dengan memberi peluang kepada syaithôn, karena mengikuti sunnah itu membikin marah syaithôn.
• الاقتصار على القول الصحيح مريح . .[25 ذوالحججة 1429هـ]
Mencukupkan diri dengan pendapat yang benar itu melegakan hati.
• من عزم على مناصرة الحق نصره الله .[ 7محرم 1430 هـ]
Barangsiapa bertekad untuk membela kebenaran Allôh pasti akan menolongnya.
• أبو حنيفة فقيه وفقهه هزيل، فهو ضعيف الفقه وضعيف الحديث وضعيف العقيدة .[9 محرم 1430 هـ]
Abû Hanîfah seorang yang faqîh tapi fiqhnya dangkal, dia itu lemah dalam fiqh, lemah dalam hadîts dan lemah dalam ‘aqîdah.
• والله ما فتن من فتن ولا ضل من ضل إلا لضعف تعلقه بالله ، وتهاونه بالعبادة. [10 محرم 1430 هـ]
Demi Allôh tidaklah seorang yang terfitnah itu sampai terfitnah, dan tidaklah orang yang tersesat itu sampai tersesat kecuali karena lemahnya ketergantungannya kepada Allôh dan peremehannya dalam ‘ibâdah.
• من رضي العمل بالجهل آثم.[14 محرم 1430 هـ]
Barang siapa yang ridho beramal dengan kejahilan maka berdosalah dia.
• الناس أتباع لكل ناعق وبالأخص العلماء والأمراء. [14 محرم 1430 هـ]
Kebanyakan manusia hanyalah pengikut setiap orang yang berteriak, terutama teriakan ‘ulamâ dan umarô’.
• القرضاوي نجس يستحق الطرد .[22 محرم 1430 هـ]
Al- Qordhowi najis ( ) dan berhak untuk diusir.
• الاستقامة هي أساس العز والكرامة.[22 محرم 1430 هـ]
Istiqômah itulah asas kemuliaan dan kehormatan.
• بيان كلمة الحق جهاد عظيم.[25 محرم 1430 هـ]
Menerangkan kalimat haq adalah jihad yang agung.
• إذا ترك الحق ولم يبينه للناس التبس الحق بالباطل.[25 محرم 1430 هـ]
Kalau kebenaran dibiarkan begitu saja tanpa ada keterangan untuk manusia maka akan terjadi kerancuan antara kebenaran dengan kebatilan.
• الدعوة تنصر بالطاعة. [27 محرم 1430 هـ]
Da’wah ini tertolong dengan ketaatan.
• لقد تعلمنا العزة والعفة. [27 محرم 1430 هـ]
Sungguh kita telah terdidik dengan `izzah dan `iffah.
• ما أريد أن يحبني حزبيون أريد أن يجبني الله ويحبني السنيون الصالحون الذي محبتهم على الصواب.[21 صفر 1430 هـ]
Aku tidak ingin dicintai oleh hizbiyyun, aku ingin dicintai oleh Allôh dan sunni yang shôlih yang kecintaan mereka itu berdasarkan kebenaran.
• من لم يصبر على طاعة الله لم يصبر على مرارة الحياة. [ 4 ربيع الأول 1430 هـ]
Siapa yang tidak sabar dalam menjalani kethoatan kepada Alloh , dia tidak akan sabar menghadapi pait pedihnya kehidupan.
• المتوقفون مصيدة للفتنة وهم بالحقيقة مرضى . [ 5 ربيع الأول 1430 هـ]
Para mutawaqifun ( orang yang memilikikemantapan dalam menghadapi fitnah ) atau plin plan adalah mangsa empuk fitnah , mereka sebenarnya adalah orang- orang sakit.
• قال ابن القيم رحمه الله في الفوائد (ج 1 / ص 107) أغبى الناس من ضل في آخر سفره وقد قارب المنزل العقول المؤيدة. اهـ قال الشيخ : لو كتب أحد رسالة إلى الشيخ محمد بن عبد الوهاب ينصحه بهذه الكلمات أو قل له : اقرأ هذه الفائدة من كتاب الفوائد.[ 13 ربيع الأول 1430 هـ]
berkata Ibnul Qoyyim رحمه الله : orang yang paling dungu adalah yang tersesat di akhir perjalanannya , sungguh dia itu telah mendekati persinggahannya yang penuh dengan ketentraman . selesai, Syaikh Yahya berkomentar :
• الكذب حبله قصير. [16 ربيع ألأول 1430 هـ]
Kedustaan itu talinya pendek.
• الفلسفة ليست من الأدب بل بلا أدب . الفلسفة ضلال من دخلها قسا قلبه وساء خلقه [ 17 ربيع ألأول 1430 هـ]
Filsafat bukanlah tegolong dalam adab , bahkan tanpa adab , filsafat itu sesat , barang siapa yang masuk kedalamnya akan keras hatinya ,rusak dan jelek akhlaqnya.
• الأصل في كلام الرجل الصالح صالح ونفعه أكثر من ضره إلا فيما زلق به لسانه. [ 20 ربيع الأول 1430]
Asal dari perkataan orang sholih adalah kebajikan dan manfaatnya lebih banyak daripada bahanya kecuali yang terpeleset lidahnya.
• المضادة للحق متعبة والذي يضاد بالحق يفضح[21 ربيع الأول 1430هـ]
Berlawanan dengan kebenaran membuat penat dan capek , dan yang berusaha berseberangan dengan al- haq akan terbongkar kedoknya.
• هذا المكان مزرعة الرجال ، كلما ذهب الشعراء، والفضلاء أبدلهم الله خيرا منهم، كلما ذهب واحد جاء عشرات ، هذا والله بركة من الله ، وما بكم من نعمة فمن الله.[ 25 ربيع الأول 1430 هـ]
Tempat ini (Dammaj) adalah kembun tempat menyemai orang-orang laki-laki tangguh , setiap kali pergi para penyair dan orang –orang utama ,Alloh ganti dengan yang lebih baik dari mereka , setiap kali pergi seorang datang berpuluh-puluh kali lipatnya , sungguh ini merupakan barokah dan karunia dari Alloh semata, dan tidak datang kepada kalian dari sebuah nikmat kecuali datangnya dari Alloh.
• رب حديث قصير يستوعب معنى غزير ، فهذا من بلاغة النبي [27 ربيع الأول 1430 هـ]
Berapa banyak hadits pendek mengandung makna banyak , maka ini merupakan bukti akan kuatnya ungkapan rodsululloh .
• المدارس اليوم عديمة البركة للمعاصي التي فيها .[ 5 ربيع الثاني 1430هـ]
Madrasah / Sekolahan pada dewasa ini tidak ada barokahnya karena sebab banyak kemaksiatan didalamnya.
• سنة الله في خلقه أن من عادى الحق هلك. [6 ربيع الثاني 1430 هـ]
Sudah menjadi sunnatulloh bahwa siapa saja yang memuduhi kebenaran akan binasas.
• الحق أقوى من الرجال ولا يمكن تغطية الحق أبدا ، من أراد أن يعز في الدنيا والآخرة فلينصر الحق ومن أراد أن يذل نفسه في الدنيا والآخرة فلينصر الباطل.[7 ربيع الثاني 1430 هـ]
Al- Haq itu lebih kuat dari laki-laki , dan tidak mungkin akan bisa menutupi al-haq selama-lamanya , maka barang siapa yang menginginkan kemulian baik di dunia atau di akherat maka tolonglah al- haq , dan barang siapa yang ingin menghinakan diri baik didunia atau di akherat maka belalah kebatilan.
• معاصي الناس لا تجعلها دينا وأخطاءهم لا تستحل دينا. [7 ربيع الثاني 1430 هـ]
Jangan kamu jadikan kemaksiatan seseorang sebagai agama, demikian pula kesalahan – kesalahan mereka jangan dijadikan alasan untuk menghalalkan sesuatu dalam agama.
KESERASIAN ANTARA SYAIKH MUQBIL DENGAN SYAIKH YAHYA
Hal ini kami utarakan bukan dalam rangka merendahkan Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î bahkan sebagai pujian untuk beliau karena berhasil mendidik muridnya yang mewarisi ‘ilmunya dari berbagai sisi, juga sebagai bantahan terhadap para pendusta yang mengatakan bahwa Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh- telah merubah markiznya yaitu markiz iman menjadi menara Islâm Dârul Hadîts Dammâj. Memang benar telah terjadi sebagian perubahan tetapi kepada yang lebih baik dan lebih utama dan saksi yang paling kuat adalah fenomena yang ada sekarang.
DALAM BERPEGANG TEGUH DI ATAS SUNNAH.
Al-Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î adalah penyeru kepada sunnah yang handal di Yaman tidak ada yang semisal dia di Yaman, padahal di Yaman ada yang lebih cerdas, lebih cekatan, dan lebih hapal daripada beliau, akan tetapi beliau lebih mengagungkan sunnah dan sangat giat dalam menyebarkan dan mengamalkan sunnah, dan kelebihan ini merupakan taufîq dari Allôh Y yang Dia anugrahkan kepada orang tertentu yang Ia kehendaki, dan perkara ini diketahui oleh semua orang kenal dengan beliau, baik yang jauh ataupun yang dekat.
Dan ketahuilah bahwa kholîfahnya (penggantinya) yaitu Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- demikian pula halnya, masih tetap bersemangat memperjuangkan sunnah, membelanya, menyebarkannya, tegak kokoh di atasnya, dan sering kali beliau kita dengar mengatakan kepada para thullâbnya: “Beramal dengan sunnah adalah barokah, beramal dengan sunnah adalah ketenangan jiwa kita, dan Allôh Y mensirnakan marabahaya dan kegundahan jiwa kita dengan mengamalkan sunnah”, bahkan beliau sering mengatakan: “Barangsiapa yang mengetahui sunnah yang belum kita amalkan tolong beritahu kami agar kita bisa mengamalkannya, karena dengan itu terangkat martabat seseorang sebagaimana ditegaskan oleh Syaikhul Islam : “Alloh akan mengangkat seseorang dengan kadar keteguhan dia dalam memegang sunnah“, dan betapa beliau gembira dan besar sekali pengagungan beliau terhadap orang yang memegang sunnah, sebagai bukti kebenaran yang kami katakan adalah apa yang telah kita sebutkan dari sunnah-sunnah yang beliau hidupkan di samping penjagaan sunnah yang telah dihidupkan oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î .
DALAM PENYEBARAN ‘ILMU DAN SUNNAH.
Di zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î ‘ilmu dan sunnah dengan idzin Allôh Y tersebar sangat pesat baik di Yaman atau di luar Yaman, di mana tidak terdengar semenjak beberapa abad yang silam tersebarnya ‘ilmu dan sunnah seperti yang terjadi pada zaman beliau.
Begitu pula di masa kholîfahnya, ‘ilmu dan da`wah sunnah salafiyah begitu semaraknya tersebar ke seluruh penjuru dunia, betapa banyak delegasi yang bertandang ingin mengenyam jernih dan segarnya ‘ilmu Dârul Hadîts Dammâj, kenyataan yang ada sekarang adalah sebesar-besar bukti kebenaran apa yang kami katakan dan tidak mengingkarinya kecuali orang yang tertutup mata hatinya.
KESERASIAN DALAM TAMAYYUZ
Adalah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î sosok yang sangat kuat dalam memilah antara kebenaran dari kebatilan sebagaimana salaf terdahulu seperti Imâm Ahmad bin Hanbal , Yahyâ bin Ma`în , Yahyâ bin Sa`îd , Syaikhul Islâm dll .
Berapa banyak orang jahat yang beliau usir, dari kalangan ahlul bid`ah, orang hatinya berpenyakit, dan yang sejenis mereka, demi memilah dan mensucikan agar dien ini juga ma`hadnya bersih dan terhindar dari kekotoran fikroh sesat dan jahat sebagaimana para nabi ada yang mengusir pengacau dari kaumnya (Nabi Mûsâ u mengusir Sâmirî), ada yang meninggalkan kaumnya ada yang `uzlah dst.
Begitu pula kholîfahnya, mengusir orang-orang yang berpenyakit jiwa atau berpenyakit bid`ah atau berpenyakit hizbî tanpa basa-basi.
KESERASIAN DALAM JARH WA TA`DÎL.
Adapun dalam masalah Jarh wa Ta`dîl dan sikap tegas dan keras terhadap ahlul bid`ah maka ini adalah bagian dari agama kita tanpa ada keraguan lagi, dan para ‘ulamâ telah memberi bagian khusus dalam masalah, baik dalam kitab-kitab mereka atau contoh perilaku mereka secara nyata, dan Imâm Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î berjalan di atas jalannya para Salafî sebelumnya begitu pula Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- tidak mengurangi bahkan memberikan porsi yang pas tidak keterlaluan dan tidak pula meremehkan lihatlah contohnya dalam kitab “Al-Majruhûn ‘indal Imâm Al-Wâdi’î” yang disusun oleh Akhûnâ ‘Âdil Ash-Shiyâgî -hafizhohullôh- dan kitab “Masyru’iyyatun Nush wat Tahdzîr” milik Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- kamu akan lihat antara Syaikh dan muridnya berjalan bergandengan tangan seakan-akan keduanya menyusu dari satu susuan.(1)
DALAM PENGEMBANGAN JUMLAH THULLÂB
Pada zaman Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î ketika beliau meninggal jumlah thullâb tidak lebih seribu lima ratus sementara dengan rahmat Allôh dan karunia-Nya di zaman kholîfahnya telah bertambah berlipat-lipat hingga kini kurang lebih empat ribu thullâb, begitu pula bangunan dan tempat tinggal thullâb kini telah sampai ke puncak gunung Dammâj dan atap-atap rumahpun tak ketinggalan dibangun karena tidak mendapatkan area untuk dibangun, itu semua karena fadhlullôh dan barokah nasehat, keadilan, tashfiyah dan tarbiyah.
PERSAMAAN DALAM KARYA TULIS.
Adapun karangan-karangan kitab maka pada zaman Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î telah berhasil melahirkan karya-karya ‘ilmiah yang menggembirakan baik dari sisi Syaikh sendiri atau dari para thullâbnya, beliau wafat dengan mewariskan lebih dari lima puluh karangan, besar dan kecil, begitu pula di zaman Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh- banyak sekali karya ‘ilmiah dari berbagai bidang ‘ilmu, sampai detik ini telah terbit risalah-risalah beliau lebih dari tujuh puluh karangan, besar dan kecil, dan begitu pula karya tulis thullâbnya tak pernah surut dari peredaran.
Begitu pula kaset-kaset ceramah beliau dan pelajaran beliau semuanya terekam dan bakal menjadi khazanah ‘ilmiyyah yang bermanfaat untuk ummat insya Allôh ta`âlâ.
PERSAMAAN DALAM PELAJARAN-PELAJARAN.
Zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î pelajaran-pelajaran terlaksana dengan sebaik-baiknya karena beliau adalah orang yang sangat bersemangat atas terlaksanakannya pelajaran tersebut sehingga beliau tetap menjalankan tugas mengajarnya walaupun dalam keadaan sakit parah dalam keadaan yang sangat penat, dan terkadang beliau beranjak ke majelis pelajaran beliau dalam keadaan capek atau sakit parah dan beliau berkata: (Seandainya aku diberi pilihan untuk menjadi seorang president atau tetap duduk di sini bersama thullâb maka aku lebih memilih untuk tetap di sini), demikian pula kondisi Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh wa ro`âhu- ,dan perkara ini telah banyak diketahui oleh anak kecil, orang besar, kawan ataupun lawan sampai-sampai tidak terlewati setahun ataupun sebulan beliau tidak meliburkan pelajarannya yang ‘ilmiah dan terkadang beliau menelan sekian banyak obat sakit kepala supaya bisa keluar kepelajaran beliau, karena khawatir terputus dari menutut ‘ilmu. Dan terkadang beliau melepas infus dari badannya untuk menghadiri pelajaran. Maka kami mohon kepada Allôh Y untuk membalasnya dengan balasan kebaikan dan kami memohon pula agar Allôh Y merohmati Syaikh dengan rohmat yang luas.
Demikian pula pelajaran-pelajaran yang dibuka di markiz ini yang terkadang bisa mencapai tiga puluh pelajaran dalam sehari, dibuka setiap sepekan atau dalam dua puluh hari, kadang berkurang dan kadang bertambah, dan ini adalah barokah dari Allôh Y, maka barang siapa yang menuduh adanya perbedaan antara ma'had di Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î dan keadaan ma'had di masa kholîfahnya hendaklah dia bertaqwa kepada Allôh terhadap ia dirinya sendiri dan untuk menengok kembali apa yang keluar dari mulutnya, maka demi Allôh kami tidaklah melihat adanya perbedaaan dan tidak pula adanya penyelisihan, bahkan yang kami lihat keduanya berjalan seiring bahkan barangkali semakin bertambah kebaikannya, dan ini perkara yang bisa saksikan dengan mata kepala kita.
KESAMAAN DALAM PENJAGAAN ‘ILMU.
Allôh Y telah memberikan taufik kepada Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î untuk menghafal ‘ilmu dan menjaga sunnah, sehingga barangkali beliau memastikan bahwa sebuah hadîts tidak terdapat di “shohîhain” atau di “Al-Kutubus Sittah”, dan setelah diteliti terbukti kebenarannya, ini menunjukkan betapa kuat telaah dan hafalan beliau demikian pula kholîfahnya, Allôh memberikan taufîq kepada beliau untuk menghafal Al-Qur’ân dan sebagian qirô’at dan banyak dari sunnah, yang hampir-hampir tidak terluput darinya satupun hadîts yang ditanyakan kepada beliau, dan juga beliau hafal “Al-fiyyah Ibnu Mâlik”, “Mulhatul I'rôb”, “Lamiatul Af`âl”, Matan “Ar-Rohâbiyyah”, Matan “`Imrithî” dalam ‘ilmu ushûl, Matan “Al-‘Aqîdatuth Thohâwiyyah” dll.
PERSAMAAN DALAM KETAWÂDHU`AN.
Perkara ini nampak jelas dari keduanya, barangkali Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î menyambut tamu dan utusan dan memuliakan mereka, dan mengijinkan kepada anak-anak untuk membaca matan-matan yang mereka hafal sebagai penyemangat, dan berlembut hati kepada mereka dengan penuh kelembutan, menjadikan mereka seakan-akan anaknya sendiri, begitu pula halnya dengan Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh-, dan ini perkara yang diketahui oleh semua thullâbnya, terutama yang sering melihat beliau secara dekat, adapun yang belum begitu mengenalnya maka kewibawaan beliau lebih dominan menurutnya daripada kelembutan beliau.
PERSAMAAN DALAM IKATAN UKHUWWAH.
Perkara ini sering dijadikan alat untuk menikam Dammâj dan Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh-, mereka mengatakan bahwa di zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î sangat terjaga persaudaraan dan ikatan ukhuwwah, sementara semenjak Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- memegang kendali Dammâj maka berubah total, tak ada lagi keramahan dan saling kasih, ukhuwwah tercabik-cabik adanya cuma saling curiga, caci maki, jarh watta`dil, dan tidak adanya ketenangan dalam belajar.
Kami katakan kepada pembual ini: Datanglah ke Dammâj wahai pembual niscaya kamu akan dapatkan keadaannya sangat beda dengan apa yang kamu katakan, keadaan tak ada perubahan sama sekali sebagaimana pada zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î , kita saling mengikat tali persaudaraan dengan baik dan benar, persaudaraan karena iman dan ketaatan, ukhuwah yang dilandasi nasihat, bahkan kedekatan kami dengan ikhwah fillâh melebihi ikatan kekeluargaan, hal itu terbukti banyak di antara kita yang serasa ketika melihat ada salah seorang dari ikhwah terjatuh kedalam kegelapan masing-masing kita merasa kehilangan dan merasa perlu untuk menasehati, tidak pandang apakah itu satu daerah atau lain daerah, satu Negara atau lain Negara, begitu pula diantara ikhwah yang berkulit putih menikah dengan akhowat yang berbeda warna dengannya, baik dari orang ‘Arob atau orang A`jam, begitu pula kita saling bahu-membahu dan tolong-menolong dalam perkara dunia, maka darimana sebagian orang mengatakan bahwa kini di Dammâj hanya tinggal kenangan ???
Memang bagi mereka yang berpenyakit hati, atau bagi pemalas atau bagi yang tidak memiliki pemahaman salaf yang benar, Dammâj terasa sempit dan sumpek udaranya, sedikit-sedikit menggunjing orang, tahdzîr demi tahdzîr tak henti-hentinya. Dia tidak tahu bahwa di balik itu semua terpancar mata air yang jernih yang menghilangkan dahaga, karena semua pekara itu dibangun di atas ketaqwaan dan kebersihan jiwa, sebaliknya mereka-mereka yang keluar dari Dammâj dengan alasan di atas bahkan menelan kepahitan yang tidak henti-hentinya, karena landasan yang mereka bangun adalah kebobrokan jiwa dan ketidak mapanan mereka ketika melihat alam nyata.
Maka tak ada perbedaan sedikitpun keadaan yang ada sejak zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î sampai saat ini, ukhuwah tetap terpelihara, saling rahmah terus bertambah, ketenangan belajar tak terusik, ni`mat Allôh terus tercurah, mahabbah fillâh tak terabaikan, tinggal dari sisi mana seseorang melihat dan memperhatikan.
Biografi Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh-
Ditulis oleh :
Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh-
(Dinukil dari kitab: “Madzâ Yanqimu Al-Jâhilûn `Alâ Yahyâ” karya : Abul-Yaman `Adnân Adz- Dzammarî -hafizhohullôh-)
Telah diminta dariku untuk menulis sedikit tentang kelahiran, nama, negeriku, masa pertumbuhanku dan beberapa yang berkaitan dengannya. Dan setelah aku diminta secara berulangkali, maka aku pun memenuhi permintaan mereka (yang aku cintai dan muliakan) dengan menulis beberapa paragraf ini.
Maka aku katakan -Dengan mengharap taufîq dari Allôh-:
Adapun namaku : Yahyâ bin ‘Alî bin Ahmad bin ‘Alî bin Ya’qûb Al-Hajûrî, berasal dari Kabilah bani wahan, dari desa Hanjaroh yang berada di bawah gunung Hanjaroh, mudah-mudahan Allôh Ymuliakan mereka dengan menuntut ‘ilmu Al-Qur’ân dan As-Sunnah Rosûlullôh e.
Kemudian kakekku Ahmad bin ‘Alî bin Ya’qûb pindah dari desanya ke desa lain yang desa itu terpisah jauh dengan desa sekitarnya serta memiliki jarak yang cukup jauh dari desa asalnya, nama desa tersebut jabar qobîlah az zaghobiyyah. Kemudian beliau menikah dengan salah satu wanita dari penduduk daerah itu, jadilah mereka tersebut sebagai kerabatku dari pihak nenek. Ayahku tumbuh di antara sebagian keluarga mereka dan kemudian menikah dengan salah putri mereka yaitu dengan ibuku yang beliau berasal dari keluarga ‘iqol dari desa az-zaghobiyah (semoga Allôh merahmati diantara mereka yang sudah meninggal serta memperbaiki keadaan mereka yang masih hidup) dan di sanalah aku di lahirkan sekitar 40 tahun yang silam, di hari yang terkenal dengan hari Revolusi Republik Yaman.
Ayahku yang (semoga Allôh Y selalu menjaganya), sepanjang umurnya digunakan dalam rangka keta’atan kepada Allôh Y. Beliau gemar berkebun dan beliau dahulu berkebun di ladang yang cukup luas. Dari kebun itu menghasilkan hasil yang cukup banyak dari gandum, jinten dan yang lainnya. Sampai-sampai sebagian dari orang berhutang gandum dan pakan sapi kepada ayahku ketika musim kemarau. Selain dari itu telah Allôh Y memberikan kepadanya binatang ternak dari kambing dan sapi. Dan Alhamdulillâh, kehidupan orang tuaku dalam keadaan yang sangat baik.
Kedua orang tuaku mendidik diriku dan saudara-saudaraku dengan pendidikan yang bagus, mereka berdua jauh dari perkara-perkara yang jelek seperti kot (sejenis ganja khas yaman), rokok, syammah (bubuk yang fungsinya yang sama dengan kot tapi lebih keras), dan perkara-perkara mungkar lainnya. Beliau sangat benci dan tidak suka apabila melihat salah satu di antara kami kurang peduli dalam sholat jamâ’ah ataupun sholat sunnah rowâtib.
Dan yang paling beliau impikan adalah kelak ada di antara kami anak-anaknya yang akan menjadi ‘âlim ‘ulamâ. Dalam keadaan tidak ada di daerahku tempat belajar kecuali kepada katâtib (orang yang pintar dalam masalah agama). Maka beliau menaruhku di tempat belajar yang dinamakan ma’lamatusy syaikh yang pengajarnya adalah orang yang terpercaya dan faqîh di desa kami. Beliau juga merangkap sebagai khotîb di desa kami, nama beliau Yahyâ Al-‘Atabî . Metode belajar di tempat tersebut adalah sebagaimana metode pendidikan tempo dulu (klasik), belajar membaca Al-Qur’ân dengan melihat mushaf dan belajar menulis.
Bagi yang selesai ataupun lulus dari tempat tersebut biasanya akan menjadi orang yang di-faqîh-kan di desanya serta akan dijadikan imâm dan khothîb. Dan dia berkhutbah dengan membaca teks-teks khutbah yang sudah tertulis ataupun dibukukan serta tulisan-tulisan tentang akad-akad dan semisalnya.
Dan Al-Faqîh Al-‘Atabî sangat mencintaiku dibandingkan dengan murid-murid yang lainnya. Tatkala aku lulus dari tempat belajar membaca Al-Qur’ân tersebut serta telah mengetahui sedikit ‘ilmu menulis, maka ayahku berkeinginan keras agar aku pergi belajar ke kota Az-Zaidiyyah yang kota ini terkenal dengan kota ‘ilmu. Mereka terkenal dengan ahli fatwa dalam masalah thalâq, warisan dan perkara yang lainnya.
Ayahku (semoga Allôh Y menjaganya) adalah orang yang mencintai ‘ilmu dan agama (‘ibâdah) seperti puasa dan sholât malam. Aku tidak pernah mengetahui beliau memakan harta haram, akan tetapi beliau tidak pernah tahu tentang apa itu shûfiyah, syî’ah dan tidak pula yang lainnya dari firqoh-firqoh sesat. Beliau sangat memuliakan mereka dan mereka pun sering berkunjung kepada ayahku dan siapapun yang mengunjugi beliau dari mereka (firqoh-firqoh sesat), maka beliau sangat memuliakannya.
Allôh Y pun menyelamatkanku dari belajar dengan mereka orang-orang shûfiyyah dengan perantara ibuku (semoga Allôh Y selalu menjaganya dan semoga Allôh Y memberikan kepadanya husnul khôtimah), tatkala beliau menangis menahanku untuk tidak pergi atau tinggal di negeri orang seorang diri tanpa adanya yang akan mencurahkan kasih sayang di negeri tersebut dan saat itu aku masih kecil. Akhirnya ayahku pun memintaku untuk menggembala kambing. Beliau adalah orang yang pertama kali membangun masjid di desa kami yang terbuat dari kayu dan jerami, masjid itu sendiri tergolong kecil dan hanya mampu menampung 40 orang ketika sholât. Ketika itu masjid kami sudah dianggap sebagai masjid jâmi’ (besar) untuk beberapa desa di sekitarnya, tatkala masjid tersebut roboh, maka dibangunlah masjid tersebut dari batu yang luasnya masih seperti yang dulu. Saat itu aku adalah imâm di masjid tersebut ketika dilaksanakannya sholat Jum’at dan ada yang menggantikanku dari tugasku menggembala kambing disebabkan aku harus berkhutbah untuk mereka dengan membaca buku yang isinya adalah khutbah-khutbah tertulis. Aku paling sering menggunakan buku Al-futuhât Ar-Robaniyah yang di tulis oleh Al-Baihânî , sampai hampir-hampir aku menghafalnya karena terlalu seringnya aku mengulanginya.
Kemudian aku berangkat ke Saudi, di sana aku menghadiri halaqoh iqrô’ (membaca Al-Qur`an) yang dilaksanakan setelah sholât fajar bersama seorang guru bernama Asy-Syaikh ‘Ubaidillâh Al-Afghônî -hafizhohullôh- tepatnya di kota Abhâ, aku pun sedikit belajar darinya kitab Shohîh Muslim, dan pelajaran ini (Shohîh Muslim) dimulai sebelum menyimak hapalan kami, kemudian beliau safar dan setelah itu aku pindah ke tempat Asy-Syaikh Muhammad ’Adhom yang mengajarkan Al-Qur’ân di masjid Al-Yahyâ. Aku membaca di sisi mereka berdua sampai pada surat Al-A’rôf, kemudian beliau pun safar juga. Dan aku menyelesailkan hafalan Al-Qur’ân dengan riwayat hafsh dari ‘Âshim di tempat Asy-Syaikh Muhammad Basyîr, Alhamdulillâh.
Bersamaan dengan cintaku yang sangat dalam terhadap ‘ilmu, tidak ada yang menasehatiku untuk duduk belajar di hadapan Asy-Syaikh Al-Imam Ibnu Bâz atau yang lainnya dari kalangan ‘ulamâ-‘ulamâ kerajaan Saudi ‘Arabia.
Kemudian aku mendengar tentang seorang ‘ulamâ yang bernama Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î , beliau adalah seorang ‘ulamâ salafi yang mengajarkan ‘ilmu Al-Qur’ân dan As-Sunnah Rosûlullôh e di daerah Dammâj, (Semoga Allôh Y menjaganya dan memberi taufîq kepada penduduknya dengan menganugerahi kebaikan-kebaikan yang banyak). Dammâj adalah salah satu desa di Provinsi Sho’dah, Yaman. Akupun menemui beliau di rumahnya tepatnya pada tahun 1405 H bersama ayahku, Asy-Syaikh menasehatiku dengan nasehat yang bagus kemudian beliau pun pergi, setelah itu beliau terus-menerus membantuku dalam menuntut ‘ilmu dari segi harta.
Semenjak itulah aku menuntut ‘ilmu, aku tidak suka bepergian dan tidak pula membuang-buang waktuku sampai akhirnya Allôh Y dengan keutamaannya memudahkanku untuk mengambil faedah-faedah dan ‘ilmu yang banyak. Itu semua berkat bimbingan Asy-Syaikh Al-Muhaddits As-Salafî Al-Maimûn Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î Sebagaimana keadaan Dârul Hadîts Dammâj yang penuh barokah: aku menyandarkan semua dâ’î-dâ’î Salafiyah di Yaman kepada Imâm Al-Wâdi’î (Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î ). Dan aku mengambil beberapa pelajaran dari pelajaran nahwu, ‘aqîdah, fiqih dengan beberapa masyâyikh yang kami muliakan. Mereka adalah murid-murid senior Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î dipondoknya dan yang selain dari mereka (semoga Allôh Y memberi pahala untuk amalan mereka semua).
Dahulu Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î (semoga Allôh Y menempatkannya di dalam surganya Al-Firdaus yang paling tinggi) memintaku untuk menggantikan beliau mengajar ketika beliau sedang sakit atau bepergian kemudian tatkala beliau telah merasa sudah dekat ajalnya, beliau mewasiatkan kepadaku untuk menggantikan beliau (sebagai pengasuh Dârul Hadîts Dammâj).
Dalam keadaan musuh-musuh ma’had Dârul Hadîts Dammâj memiliki prasangka yang buruk, yaitu setelah meninggalnya beliau, da’wah ini akan sirna dan bangunannya akan dijadikan sebagai tempat makanan hewan ternak atau dijadikan tempat untuk menikmati kot sebagaimana perkara tersebut kami dengar juga selain kami di saat sakitnya beliau dan juga pada waktu-waktu yang sebelumnya.
Dan tatkala Allôh Y membuka hati para hamba-Nya untuk menerima kebaikan-kebaikan ini setelah meninggalnya Asy-Syaikh , ternyata da'wah ini semakin meluas dan menyebar dan penuntut ‘ilmu pun lebih banyak dibanding zaman beliau masih hidup.
Maka menjadi jengkellah orang-orang yang hatinya terkena penyakit hasad dari kalangan murid-murid beliau dan juga yang lainnya dari orang-orang yang terfitnah dunia dan hizbiyyah. Maka Allôh Y membuat kejelekan mereka tak berarti (bagi da’wah) dan hancurlah makar-makar mereka.
Dan da’wah ini terus berada di atas kebaikan, semua itu sebelum dan sesudahnya adalah keutamaan dari Allôh Y, Allôh Y berfirman :
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allôh-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudhorotan, Maka Hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.”( )
Kita memohon kepada Allôh Y untuk menjaga agama dan da’wah kita dan menjaga kita, negeri kita dan seluruh negeri-negeri kaum muslimîn dari fitnah yang ada, baik yang nampak ataupun yang tidak, Alhamdulillâhi Robbil Âlamîn.
Ditulis oleh : Abu ‘Abdirrohmân, Yahyâ bin ‘Alî bin Ahmad bin ‘Alî bin Ya’qûb Al-Hajûrî
19 Jumadil Awal 1428
Wasiat Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi'iy /
بسم الله الرحممن الرحيم
Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy
Tanggal 20-Robi'ul awwal-1422
الحمد لله ربّ العالمين، وصلّى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه، وأشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له و أشهد أنّ محمداً عبده ورسوله.
Kemudian: Allah ـ berkata:
(( ¬كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُور )) [آل عمران:185]
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Dan sungguh pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesengan yang menipu".
Allah ـ berkata pula:
(( أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ )) [النساء:78]
"Dimana saja kamu berada kematian akan mendapkanmu, kendatipun kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh".
Allah berkata:
(( قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ )) [آل عمران:154]
"Katakalah: Sekiranya kalian berada dirumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ketempat mereka terbunuh".
Dan Allah berkata:
(( وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُون )) [الأعراف:34]
"Tiap-tiap ummat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat menundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya".
Dan telah diriwayatkan oleh Imam Termidzi di dalam kitabnya (Al-Jami') dengan sanad (jalan) yang shohih dari Abu 'Izzah Yasaar dari Nabi ه
(( إِذَا أَرَاْدَ اللهُ قَبْضَ عَبْدٍ بِأَرْضٍ جَعَلَ اللهُ إِلَيْهَا حَاجَةَ ))
"Jika Allah berkeinginan mencabut nyawa seorang hamba di bumi (tertentu) niscaya Allah akan jadikan baginya keperlun padanya".
Hadits ini sering Aku bacakan kepada saudara-saudaraku di perjalanan, karena bukan merupakan sesuatu yang aneh lagi bagi kami jika yang mengkhiyanati kami adalah musuh-musuh (da'wah), karena jika da'wah ini dihadapkan kapada Ahlul-Batil maka Ahlul-Batil itu akan berkhiyanat.
Dan mungkin Allah akan mewafatkan Aku diranjang ini dan semenjak dahulu Aku berharap semoga Allah mewafatkanku dengan syahadah dalam berda'wah. Dan segala puji hanya milik Allah semata atas apa yang Dia takdirkan, karena sungguh telah berkata sebagian para ulama bahwa "Membantah Ahlul-Bid'ah mencpai derajat jihad dijalan Allah bahkan lebih utama dari padanya", maka Aku mohon kepada Allah semoga mengaruniakan kepadaku keikhlasan pada akhir hayatku ini.
Dan adapun yang berikutnya; maka Aku wasiatkan kepada segenap kerabatku dengan kesabaran dan mengharap pahala (Allah), dan hendaknya mereka tahu bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka, dan bagi mereka apa yang telah Nabi ه ajarkan kepada Umi Salamah untuk mengucapkan:
( اللهم ابدلني زوجا خيرا من أبي سلمة )
"Wahai Allah, gantikanlah kepadaku seorang suami yang lebih baik dari Abu Salamah".
Sebagaimana Aku mewasiatkan pula kepada kerabat-kerabatku -semoga Allah tetap menjaga mereka dan meberikan taufik kebaikan kepada mereka- dengan Syaikh Ahmad Al-Wushobi kebaikan dan untuk tetap mempercayainya, serta Aku wasiatkan pula dengan Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri berupa kebaikan agar mereka tidak rela dengan turunnya Beliau dari kursi, sungguh Beliau adalah seorang penasehat yang. Demikian pula dengan seluruh Thullab Penjaga keamanan yang terhormat serta seluruh Thulllab dari luar Yaman, yang mana mereka bersabar dalam keadaan yang meprihatinkan dengan sebab menuntut ilmu, maka berbuat baiklah kalian kepada mereka, Allah berkata:
((فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ )) [آل عمران:159]
"Maka disebabkan rohmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentunya mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu".
Dan orang asing itu merasa tersakiti dari kata-kata (yang kurang enak didengar), sedangkan mereka itu datang dari negri mereka dalam keadaan hidup yang mapam, maka berlemah lembutlah dengan mereka.
Dan waspadailah kalian dengan (perkara yang bisa membuat) perselisihan, dan serahkan kepada Syaikh Ahmad Al-Wusohbi dan Syaikh Yahya demikian pula Petugas keamanan yang behubungan dengan pengusiran.
Dan Aku wasiatkan kepada (saudara-saudaraku) dari kabilah "Wadi'ah" -semoga Allah memuliakan mereka dengan mentaatiNya- agar mereka menjaga "Darul-Hadits" karena sesungguhnya yang demikian itu adalah sebagai kemulian bagi mereka dan sungguh mereka telah membela da'wah ini semenjak dulu, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan.
Dan Aku wasiatkan kepada saudara-saudaraku karena Allah Ahlus-Sunnah agar bersegera kepada ilmu yang bermanfaat, jujur, ikhlas karena Allah, dan jika muncul di antara mereka problem maka yang sepantasnya diserahkan kepada Ahlinya seperti: Syaikh Muhummad Bin AbdulWahhab, Syaikh Abu Hasan Al-Ma'ribi,(1) Syaikh Muhammad Al-Imam, Syaikh AbdulAziz Al-Buro'i, Syaikh Abdulloh Bin Utsman, Syaikh Yahya Al-Hajuri, Syaikh Abdurrohman Al-Adani (2), serta Aku sarankan mereka agar meminta arahan dari setiap problem yang mereka hadapi kepada Syaikh yang mulia, pemberi peringatan lagi bijaksana, Muhammad As-Soumali, karena sungguh Aku pernah meminta suatu pengarahan maka Beliau pun membimbingku dengan suatu pengarahan yang baik.
Dan Aku mohon kepada segenap yang telah berlalu penyebutnnya demikian pula segenap Ahlus-Sunnah untuk memaafkanku, terkhususnya para penuntut ilmu yang berada di Damaj, karena terkadang (dengan tidak disengaja) Aku menyakiti orang-orang yang bersemangat dikalangan mereka, akan tetapi bukan berdasarkan hawa nafsu.
Maka ketahuilah -semoga Allah tetap menjaga kalian, sungguh Aku keluar menuju Yaman (dalam keadaan) tidak memiliki sesuatu, maka dengan ini, mobil-mobil yang ada, sumur-sumur untuk kemaslahatan penunutut ilmu dibawah pengawasan Syaikh Ahmad Al-Wushobi, Syaikh Yahya, dan Ikhwan penjaga keamanan menjalankan perintah mereka jika mereka tidak berselisih.
Ini, dan Aku mohon kepada Allah agar menkokohkan kami dan kalian dengan perkataan yang kokoh didunia dan diakhirat, dan kami mohon berlindung dan kalian (dari Allah) terhadap fitnah kehidupan dan fitnah kematian, sesungguhnya Dia (Allah) terhadap segala sesuatu (Qodir) Mampu.
Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i.
Saksi-saksi:
Abdullah Bin Sholeh AL-Wadi'i. Sholeh Bin Qoyyid Al-Wadi'i. Abu Hatim Abdullah Bin 'Ali Al-Fadhily .
DAFTAR ISI
MUQODDIMAH 2
Biografi Ringkas 7
AL – IMAM MUQBIL AL-WADI''Y / 7
UNTAIAN MUTIRA BELIAU SECARA UMUM 22
BAB I 23
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 23
DALAM KELOMPOK-KELOMPOK DA'WAH 23
BAB II 25
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM HIZBIYAH 25
BAB: III 31
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH YAYASAN 31
BAB : IV 40
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 40
DALAM MASALAH TAQLID DAN BERMADZHAB 40
BAB VI 45
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 45
DALAM MENJARH JAMAAH-JAMAAH SESAT 45
Jarh beliau terhadap Syi'ah dan Rofidhoh 45
Jarh Beliau Terhadap Shufiyah. 45
JARH BELIAU TERHADAP ZAIDIYAH 46
JARH BELIAU TERHADAP IKHWAN MUSLIMIN 47
JARH BELIAU TERHADAP PARTAI AL ISLAH (MILIK IKHWANUL MUSLIMIN DI YAMAN, DAN DIINDONESIA DISEBUT PKS) 49
JARH BELIAU TERHADAP SURURY 50
JARH BELIAU TERHADAP JAMA’AH TABLEG 51
( JABLEG) 51
JARH BELIAU TERHADAP HIZBUT TAHRIR [ HT ]. 52
JARH BELIAU TERHADAP ANSHORUSSUNNAH [AS] 53
JARH BELIAU TERHADAP SEBAGIAN YAYASAN 54
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH UNDANG-UNDANG NEGARA DAN ATURAN KEORGANISASIAN 55
MAJELIS PERWAKILAN RAKYAT 55
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH DEMOKRASI 56
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PEMILU 58
UNTAIAN MUTIARA BELIAU TENTANG UNDANG UNDANG DASAR [UUD] 59
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 60
DALAM MASALAH SANDIWARA DAN DEMONSTRASI 60
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PARA PENGACAU KEAMANAN DAN PEMBERONTAK 62
[ JAMAAH JIHAD REVOLUSI DAN YANG SEJENISNYA] 62
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH BAI'AT 64
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 66
DALAM MENJARH AHLUL AHWA 66
UNTAIAN MUTIRA KHOLIFAH AL-WADI’I AS-SYAIKH YAHYA AL-HAJURI حفظه الله 73
KESERASIAN ANTARA SYAIKH MUQBIL DENGAN SYAIKH YAHYA 90
DALAM BERPEGANG TEGUH DI ATAS SUNNAH. 90
DALAM PENYEBARAN ‘ILMU DAN SUNNAH. 91
KESERASIAN DALAM TAMAYYUZ 91
KESERASIAN DALAM JARH WA TA`DÎL. 92
DALAM PENGEMBANGAN JUMLAH THULLÂB 95
PERSAMAAN DALAM KARYA TULIS. 96
PERSAMAAN DALAM PELAJARAN-PELAJARAN. 96
KESAMAAN DALAM PENJAGAAN ‘ILMU. 97
PERSAMAAN DALAM KETAWÂDHU`AN. 98
PERSAMAAN DALAM IKATAN UKHUWWAH. 98
Biografi Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- 100
Wasiat Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi'iy / 107
DAFTAR ISI 113
Penyusun
Abu Turob Saif bin Hadhor Al – Jaawy
Darul Hadits
DAMMAJ
بسم الله الرحمن الرحيم
MUQODDIMAH
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾ [آل عمران:102] .﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾[النساء:1] .﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾[الأحزاب: 70-71].
أما بعد:
فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد ﷺ وشر الأمور محدثاتُها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Berikut ini nukilan-nukilan kata mutiara syaikh Muqbil / dalam da'wah salafiyah,sebagai pendorong dan suri tauladan para dai dalam melakukan kiprahnya dalam medan da'wah dan sebagai bantahan dan bukti kesalahan beberapa kelompok yang mengaku sebagai anak didik beliau, padahal kenyataaan di lapangan sangat bertolak belakang dengan pengakuan mereka.
Kita jadi teringat dengan kondisi para pengekor hawa nafsu pada kurun terdahulu, sejak zaman para nabi sebelum rosululloh , ada yang mengaku pengikut nabi Musa padahal perbuatan mereka berseberangan dengan nabi mereka, ada yang mengaku pengikut nabi Isa kondisi merekapun tidak beda jauh dengan kaum sebelumnya, begitu pula pada ummat ini, mayoritas mengaku sebagai pengikut nabi Muhammad akan tetapi pengakuan tinggallah pengakuan, dan terus perjalanan para pembohong dalam sisi ini berlanjut dan menggelora melewati setiap masa, baik dari pengikut para imam muqtadun, dan seterusnya.
Sampailah pada dasa warsa kita sekarang ini betapa banyak yang merasa bangga menjadi anak didik Al Imam Al Wadi'i /dan mengaku sebagai pembela al-haqq yang dibawa dan di kumandangkan beliau dari berbagai sisi, baik metode da'wah salafiyah yang murni, yang tidak bercampur dengan kepongahan-kepongahan zaman, ataupun seluk–beluk kehidupan pribadi beliau yang seiring dengan karakter salaf yang penuh kesederhanaan dan ketawadu'an, dengan kekokohan jiwa baja ketika memegang keyakinan yang benar, yang mungkin tidak didapati pada era kini yang sepadan dengannya.
Akan tetapi kenyataan yang ada, kembali seperti para pendahulu mereka, pengakuan hanyalah isapan jempol belaka, harapan tinggalah harapan yang tak membuahkan hasil yang memadai bahkan berbalik sebagai benalu dalam da'wah beliau, dan sebagai racun yang berbisa bagi kesinambungan kejernihan da'wah yang mulia ini, dengan syubhat murahan dan hawa nafsu yang di umbar. Berapa banyak orang yang telah menjadi korban dan terpelanting dari medan da'wah istiqomah akibat syubhat mereka ini.
Terlebih lagi ketika muncul fenomena baru dari fitnah Abdurrohman dan cs nya, menambah semakin kabur dan samar patokan dan tatanan pandangan mereka dalam hakikat da'wah yang sesungguhnya.
Mereka lontarkan tuduhan – tuduhan miring lagi keji terhadap pengemban sunnah, mereka teror keabsahan argument yang akurat, mereka cemooh para pejuang dan pembela manhaj yang hakiki, mereka rancukan dan ragukan pemahaman benar yang telah bercokol dibenak pencari al haqq, mereka sirnakan usaha-usaha baik yang telah tercapai dan terlaksana, dengan sebutir kalimat pahit: Kalian telah berubah dari asal da'wah kalian, syaikh kalian tidak demikian, beliau penuh rahmah dan kasih sayang, lembut dan bijaksana, sementara kalian kolot, kaku, sadis, jahat, bermulut kotor, tak berhikmah, dungu, pandir, tak memiliki rasa balas jasa, sok benar sendiri dan sebagainya.
Inilah barang dagangan murahan mereka, yang mereka tawarkan dan mereka jual belikan dengan tebusan agama mereka.
Dari situ kami berusaha untuk menyajikan kepada para pembaca apa sebenarnya yang telah dituturkan oleh Imam Al –Wadi'I / dalam beberapa perkara yang mereka tuduhkan kepada generasi penerus beliau, terutama yang berkaitan dengan kholifah beliau yaitu: Syaikh Yahya Al-Hajury حفظه الله ,agar para pembaca bisa menilai mana sebenarnya yang layak dijuluki dengan julukan dan klaim kotor tersebut diatas.
Mudah-mudahan Alloh memberi barokah dengan ringkasan ini yang kebanyakan kami ambil dari kitab I’laamul Ajyaal dan beberapa sumber dari kitab-kitab beliau yang terpercaya.
Kami hanya memohon kepada Alloh untuk menjaga hati, badan, dan niat kita dari segara kekotoran dan penghalang terkabulnya amalan.
Penulis:
Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jawi
16 Jumadil Ula 1430 H.
di Pusat Markiz salafi terbesar DARUL HADITS DAMMAJ.
Rumus – rumus rujukan.
KM: Kom'ul Mu'anid.
TM: Tuhfatul Mujib.
GA: Ghorotul Asyrithoh.
FN : Fadhoih dan Nashoih.
AJ : Al Fawakihul Janiyah .
IS : Ijabatus Sail.
PJ : Pembunuhan Jamilur Rohman.
Biografi Ringkas
AL – IMAM MUQBIL AL-WADI''Y /
Beliau adalah Abu Abdirrohman Muqbil bin Hadi bin Muqbil bin Qoidah Al Hamdany Al-Kholaaly dari kabilah Al-Rosyid.
Beliau dilahirkan di Dammaj, sebuah dusun terpencil dari kabilah Wadi'ah yang terletak di arah timur laut kota So'dah. Adapun tanggal dan tahun kelahiran beliau secara pasti tidak diketahui karena dizaman itu orng-orang tidak begitu memperhatikan tanggal kelahiran anak-anak mereka, akan tetapi bisa diperkirakan bahwa beliau lahir sekitar tahun 1354 H sesuai dengan pengakuan beliau dalam suatu kesempatan yang beliau utarakan di dars.
Beliau tumbuh sejak kecil dalam keadaan yatim, karena ayah beliau meninggal saat beliau masih kanak-kanak dan tidak mengenalnya, tinggallah beliau dibawah asuhan ibunda beberapa saat.
Sebagaimana adat dan kebiasaan mayoritas penduduk kampung Dammaj maka sang ibupun menyuruh beliau untuk mengolah tanah warisan sang ayah dan menyuruh untuk mengikuti kebanyakan orang setempat, akan tetapi beliau menolak dengan halus permintaan ibunya seraya mengatakan : 'Wahai ibu, saya ingin belajar". Maka ibunyapn menyela : "Semoga Alloh memberimu hidayah."
Beliau hidup dilingkungan masyarakat yang mayoritas memeluk madzhab Syi'ah yang penuh dengan kesyirikan, khurofat dan lain-lain yang bertentangan dengan dien.
Dan perlu diketahui bahwa kelompok Syi'ah bercokol dinegri Yaman kurang lebih selama seribu tahun, dan yang memasukkan madzhab ini adalah seorang yang sesat bernama Al–Hadi Yahya bin Husain Al-Mu'tazily, dan dia menjadikan kota So'dah sebagai pusat dan Ibu kota kekuasaannya, dan hingga kini kuburannya dijadikan oleh para pengikutnya sebagai berhala dan patung sesembahan mereka.
Sungguh beliau hidup dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat yang sangat jahil, awam dan musyrik, mereka bernadzar, berkorban, meminta perlindungan dari marabahaya kepada selain Alloh, memohon kebaikan kepada selain Alloh, inilah kondisi lingkungan beliau sejak masa kecil beliau.
Perjalanan beliau dalam meununtut ilmu.
Ini penuturan beliau sendiri dalam masalah ini.
Pertama kali aku menuntut ilmu disebuah tempat belajar (Maktab) yang sederhana di kampungku, seusai kurikulum maktab, waktuku terbuang percuma tanpa makna beberapa saat, aku menganggur tanpa belajar, akhirnya aku masuk ke masjid Al Hadi untuk mengisi kekosongan, akan tetapi aku tak mendapatkan hasil apa-apa, lantas aku berangkat rihlah ke negri Haromain (Saudi Arabia) dan Najed.
Di sana aku mulai mendengar ceramah-ceramah para khotib, dan ceramah mereka menarik perhatianku dan sangat berkesan dibenakku, maka suatu saat aku meminta nasehat kepada salah seorang penceramah seraya kukatakan: buku-buku apakah yang berfaidah untuk aku beli dan aku miliki ?? dia menganjurkan kepadaku untuk membeli kitab : Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Bulughul Marom, Riadhussholihin, Fathul Majid. Dan dia memberiku beberapa exemplar dari kitab panduan Tauhid, saat itu aku bekerja di daerah Hajun wilayah komplek kota Mekah sebagai penjaga sebuah bangunan disana.
Mulailah aku menekuni dan mentelaah kitab-kitab tersebut dengan kesungguhan yang membara, dan sungguh apa yang aku pelajari sangat melekat di benakku, karena teringat dengan kondisi negriku yang sangat bertentangan dengan apa yang tertera didalam kitab-kitab ini.
Selang beberapa waktu kemudian aku mudik kekampung, maka aku lihat betapa kemungkaran telah menyelimuti penduduk kampungku dan keadaan mereka sangat jauh dari isi kitab yang aku pelajari, maka seketika itu pula aku mulai mengingkari adat istiadat sesat mereka, yang berakibat banyaknya cobaan dan ujian yang menimpaku dari masyarakatku, akhirnya mereka mengambil langkah pencegahan dengan cara mengembalikanku ke masjid Al-Hadi dengan harapan bisa mencuci otakku, hal itu terbukti dengan usaha mereka untuk memusatkan perhtianku dengan memberi pelajaran-pelajaran aqidah mereka, agar apa yang telah melekat di kepalaku berupa aqidah shohihah hilang dan sirna dan diganti dengan aqidah mereka, akan tetapi mana mungkin itu terjadi.
Aku manfaatkan waktuku di masjid Al-Hadi untuk mendalami pelajaran Nahwu, karena materi pelajaran dimasjid ini adalah kurikulum Syi'ah dan Mu'tazilah yang sangat bertentangan dengan aqidah Ahlussunnah.
Beberpa saat setelah itu aku diberi kesempatan Alloh untuk rihlah kembali ke negri Haromain, sesampaiku disana aku tidak ingin menyia-nyikan kesempatan berharga ini, langsung aku menggabungkan diri di ma'had tahfidhul Qur'an dikota Riadh, selama satu bulan setengah, setelah itu aku beranjak ke Makkah, disana aku bekerja di siang hari kalau ada pekerjaan, dan dimalamnya aku menghadiri halaqoh pelajaran Syaikh Yahya bin Utsman Al-Bakistany dalam materi tafsir Ibnu Katsir, Shohih Bukhori,dan Shohih Muslim, juga diselingi dengan mentelaah beberapa kitab yang berfaedah.
Begitu juga aku menghadiri halaqoh dua Syaikh yang mulia yang berasal dari Yaman, salah satunya bernama Al-Qoodhy Yahya Al Asyal, beliau berasal dari daerah Ma'maroh, dan aku belajar kepada beliau kitab Subulussalam atas permintaanku, yang kedua adalah Syaikh Abdurrozaq As Syahidi Al Mahwity, dan beliau mengajariku materi apa saja yang aku inginkan.
Setelah itu aku mendaftarkan diri di ma'had Al Haromain ketika awal mula di buka, dan diantara para pengajar yang paling handal di ma'had ini adalah Syaikh Abdul 'Aziz As - Sabil, Syaikh Abduloh bin Humaid dan Syaikh Muhammad As –Sabiil.
Dan di Masjidil Harom aku belajar kepada Syaikh Abdul 'Aziz bin Rosyid An-Najdy dan Syaikh Muhammad bin Abdillah As-Shoumaly.
Setelah menyelesaikan kurikulum ma'had Haromain, aku mendaftarkan diri di Jami'ah Islamiyah , setelah diterima aku memilih fakultas Da'wah kemudian pindah ke kuliah Syari'ah dan Ilmu Dien, pengajar yang paling terkenal di fakultas ini adalah: Syaikh Sayid Muhammad Al Hakim dan Syaikh Mahmud Abdul Wahhab Faid Al-Mishry.
Dan apabila datang waktu liburan aku takut kalau waktuku terbuang percuma, maka aku manfaatkan waktu dengan menambah jadwal kuliah di kuliah Syariah dengan dua alasan; pertama menambah bekal ilmu, kedua: mata pelajaran yang ada berdekatan dan ada yang sejenis, maka hal itu menjadi usahaku untuk mengulangi pelajaran yang telah lalu di Kuliyah Da'wah, maka dalam satu waktu- Alhamdulillah- aku memperoleh dua ijazah langsung, dan aku tidak peduli dengan ijazah tersebut yang terpenting bagiku adalah ilmu.
Bertepatan dengan tahun kelulusanku dari dua Fakultas itu, di Jami'ah dibuka mata kuliah baru tingkat tinggi yang mereka namakan dengan Majester, maka akupun mengajukan perbekalan dan persiapan untuk mengikuti test masuk di fakultas ini, dan Alhamdulillah aku lulus dan diterima, fakultas ini memprioritaskan Ilmu Hadits, dan Alhamdulillah aku mendapatkan banyak faedah didalamnya.
Dan diantara dosen yang paling mumpuni yang mengajar kami adalah: Syaikh Muhammad Al- Amin Al Mishry dan Syaikh Sayid Muhammad Al Hakim dan dipenghujungnya adalah Syaih Hammad bin Muhammad Al-Anshory, dan aku pada beberapa kesempatan dimalam hari menghadiri pelajaran yang disampaikan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz di Masjid Nabawi pelajaran Shohih Muslim, dan aku juga menghadiri majlis-majlis khusus Syaikh Al-Albany untuk mengambil faedah bersama beberapa mahasiswa lainnya, begitu pula aku mengambil faedah dari Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbaad.
Dan disela-sela kesibukkanku menimba ilmu, aku mengajar Qotrun Nada, Tuhfah Tsaniyyah sewaktu di Makkah dan mengajar Al-Baitsul Hatsits, QotrunNada dan Jami' At-Thirmidzy di Masjid Nabawy dan lainnya.
Perjalanan beliau seusai belajar.
Seusai beliau menyelesaikan study beliau di Jami'ah Islamiyah, beliau kembali ke kampung halaman dan mulailah beliau menghadapi musibah dan gangguan yang bertubi-tubi, karena beliau membawa banyak kitab yang dianggap oleh orang Syi'ah sebagai kitab-kitab wahabiyah yang sesat.
Pertama yang beliau lakukan adalah mengajari anak-anak kampung Al-Qur'an, beliau menuturkan sendiri:
Tak aku rasakan ternyata beban dunia yang sangat berat yang harus aku pikul, seakan-akan aku keluar dari Saudi untuk menghancurkan negri dan agama, waktu itu aku tidak mengenal seorangpun dari pejabat dan pimpinan kabilah (pemuka adat), maka akupun menghibur diri sembari mendesah :
حسبي الله ونعم الوكيل))
Cukuplah Alloh sebagai penolongku, dan Dialah sebaik-baik penolong.
Maka apabila aku merasa sempit dan terjepit aku pergi ke Son'a atau ke Dzamar atau ke Ta'iz atau ke Hudaidah atau Ibb untuk da'wah atau menziarahi ikhwan karena Alloh.
Beliau berkata : suatu saat ada salah seorang muhsinin mengeluarkan maktabahku (perpustakaan) dari Madinah, kesebuah tempat bernama Kadm, mereka mengirim kitab-kitabku ke So'dah, sementara itu direktur urusan pendidikan adalah orang yang dengki dan benci terhadap sunnah, maka dia berkeberatan untuk menyerahkannya kepadaku.
Melihat keadaan yang demikian maka para sahabatku meminta kitab-kitab tersebut kepadanya, dan berkata: Insya Alloh nanti setelah Sholat Dhuhur akan kami serahkan. Akan tetapi ketika tiba waktu Dhuhur ternyata orang-orang Syi'ah telah bergerak telebih dahulu, dan mereka meminta kepada penanggung jawab bagian pendidikan untuk memblokir kitab-kitab tersebut, karena kitab-kitab tersebut adalah kitab-kitab Wahabiyah. kamu nggak usah tanya berapa denda yang mereka minta dan betapa kelelahan yang aku rasakan.
Akhirnya setelah melewati proses yang cukup lama rumit dan melelahkan, sebagaian simpatisan dari penduduk Sho'dah mengirim surat kilat kepada president Yaman Ali Abdulloh Sholeh untuk menyelesaikan permasalahan ini, sesampainya surat tersebut maka dia memberi mandat kepada Qodhy Ali As-Samman untuk menyerahkan kitab-kitabku kepadaku, lantas sang Qodhy mengutus seorang utusan kepadaku dan menjanjikan bahwa dia akan menyerahkannya kepadaku, dia mengatakan: Bahwa sebagian penduduk So'dah sangat keras kepala, dan mereka mengkafirkan para ulama di Son'a, akhirnya sebagian pegawai kantor pendidikan menyerahkan kitab-kitab tersebut kepadaku.
Permulaan Da'wah Beliau.
Ada sebuah pertanyaan diajukan kepada beliau : Bagaimana anda bisa berda'wah kepada sunnah, dan menyeru masyarakat yang sudah terbelenggu dengan pemahaman Syi'ah semenjak lebih dari seribu tahun lalu ??
Maka beliau menjawab: Aku tidak pernah bermaksud menjadikan Dammâj sebagai pusat da`wah salafiyah di Yaman, akan tetapi itu semua adalah perkara yang telah Allôh kehendaki, bukan dengan sebab banyaknya ‘ilmuku, bukan pula karena kekuatanku, bukan pula karena keberanianku dalam da`wah, dan bukan pula kehebatanku dalam berpidato, dan bukan pula karena kemapananku dalam berda`wah akan tetapi sesuatu yang telah menjadi ketetapan Alloh ta`ala, dan dalam bab perkataan Allôh Y:
$tBur |MøtBu øÎ) |MøtBu ÆÅ3»s9ur ©!$# 4tGu
“Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar. Tetapi Allôh-lah yang melempar.” ( )
Dan juga tujuan utamaku berada di Dammâj adalah sebagai tempat persembunyianku, akan tetapi kita menghendaki sesuatu sementara Alloh menghendaki yang lain. ( )
Dan inilah yang dimaksudkanoleh Syaikh Muqbil / dengan ungkapan ini, kita lihat tak berapa lama dari da'wah beliau tiba-tiba berdatangan beberapa pelajar dari Mesir belajar dihadapan beliau, seperti apa yang beliau tuturkan sendiri : Aku memulai membuka beberapa pelajaran ilmu hadits dan beberapa kitab bahasa, setelah itu terus bertandang para penuntut ilmu dari berbagai negri, dari Mesir, dari Kuwait, dan dari negri Haromain, dari Najd, dari Adan, dari Hadromaut, dari Al-Jazair, dari Libiya, dari Somaliya, dari Belgia, dan banyak dari negri-negri Islam lainnya.
Dan sampai hari ini telah terdapat di Dammaj para pelajar dari Amerika, dari Britonia(Inggris), dari Prancis, dll. dan ini semua adalah karena karunia Alloh semata-mata.
Dan tersebarlah da'wah setelah itu dengan cepatnya, sehingga dalam satu tahun saja telah masuk ke seluruh pelosok negri Yaman, dikota-kota, didesa-desa, di pegunungan, dilembah-lembah dst, sering sekali kita mendengar beliau bercerita ;" Tidaklah kita sampai disuatu kampung atau tempat kecuali sunnah telah mendahului kita."
Benar, karena memang Syaikh Muqbil / di waktu itu sering keluar mengadakan da'wah dari satu kabupaten ke kabupaten yang lain, dari satu tempat ketempat yang lainnya sebagai napak tilas Imamul Muttaqin, nabi Muhammad sebagaimana beliau menda'wahi kaumnya, menawarkan kepada mereka agama ini kepada kabilah-kabilah Arab bahkan dipasar-pasar, sembari beliau berseru :" Siapakah yang yang mau menolongku untuk menyampaikan risalah Robku??" .
Beliau berpindah-pindah dalam menyebarkan da'wah yang berbarokah, dengan materi yang berbeda-beda, barangkali beliau melewati suatu kampung yang telah terpenuhi dengan kedustaan tentang beliau, bahwa beliau membenci Ahlul Bait (keluarga rosululloh ) maka materi yang beliau sampaikan adalah yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan Ahlul Bait, dan apabila sampai di suatu daerah dimana daerah tersebut para hizbiyyun telah menperingatkan masyarakat dari Syaikh karena beliau dianggap tidak memperdulikan, dan tidak mementingkan Al-Qur'an, maka beliau memberi ceramah di tempat itu dengan modus keutamaan-keutamaan Al-Quran, dan begitulah da'wah beliau penuh hikmah dan mau'idhoh hasanah dan dengan penuh bashiroh.
Diantara kecerobohan hizbiyun akibat kejengkelan mereka terhadap Syaikh Muqbil / mereka membuat berita-berita bohong yang berkaitan dengan beliau, diantaranya mereka menyebarkan bahwa beliau mengharamkan makan memakai sendok, sampai-sampai mereka memasang selebaran dengan slogan :"الصواعق والبوارق في تحريم الأكل بالملاعق " artinya :" Petir dan guntur dalam masalah haramnya makan dengan sendok"
Dan barangkali mereka mengisukan bahwa Syaikh Muqbil / mengharamkan pisang, timun, sayuran, wortel, dan tidak membolehkan itu semua masuk rumah, dan mengharamkan perempuan memerah susu sapi, dan itu semua adalah kedustaan yang nyata.
Aqidah Syaikh Muqbil /
Bukan suatu yang asing lagi bagi semua yang mengenal Syaikh Muqbil / dengan sebenar pengenalan, dalam masalah ini, bahwa Aqidah beliau adalah Aqidah ahlussunnah waljama'ah salafiyah murni, sebagai bukti dan contoh ringkas adalah buku-buku karangan beliau baik yang besar atau yang kecil, lihatlah dalam ringkasan beliau pada risalah yang mungil : "هذه عقيدتنا" .
Adapun yang tidak mengenal Syaikh dengan benar, baik para hizbiyun atau yang lainnya, maka menuduh beliau dengan tuduhan-tuduhan miring dalam bab aqidah, ada yang menuduh beliau khowarij, pemberontak pemerintah, ada yang menuduh beliau bermadzhab takfiry, ada yang menuduh beliau bahwa beliau hanya mementingkan masalah jarh watta'dil saja dan tidak mengutamakan tauhid dan aqidah, ada yang mendiskreditkan beliau dengan tuduhan bahwa da'wah beliau adalah da'wah harokiyah, dan beliau dituduh termasuk dalam deretan para pemberontak di Saudi yang terkenal dengan gerakan "Juhaimaniyah" dan lain-lainnya dari tuduhan-tuduhan dusta yang tidak memiliki bukti sama sekali.
Kezuhudan dan Kewaro'an Beliau.
Beliau hidup dengan penuh kezuhudan didunia, beliau mencukupkan diri dengan kesederhanaan dalam bangunan, kita lihat tempat tinggal beliau kecil mungil terbuat dari tanah liat, atapnya dari kayu sidr(bidara), padahal kalau beliau mau beliau bisa membangun sebuah istana megah, karena beliau telah di beri harta berlimpah untuk membangun rumahnya, akan tetapi dana itu beliau manfaatkan untuk membangun masjid, dan disiang hari beliau makan nasi putih tanpa lauk-pauk seperti yang sering kita dapatkan, akan tetapi di akhir-akhir kehidupan beliau ada yang ringan tangan menyediakan baginya daging ayam, hal ini kami ketahui karena tidak pernah kosong rumah Syaikh dari para tamu (tidak kurang dari dua atau tiga) yang bertandang ke rumah beliau di waktu makan siang .
Begitu pula kesederhanaan beliau dalam kendaraan, ahluddunya mengendarai kendaran mewah, sementara beliau mengendarai sedapatnya dari kendaraan, dan apa yang Alloh mudahkan baginya, padahal banyak tawaran buat beliau kendaraan mewah, akan tetapi beliau menolaknya.
Dan diantara yang menunjukkan kewaro'annya adalah ucapan beliau dalam suatu kesempatan : sungguh apabila ku katakan kepada seorang kafir: dia itu muslim, lebih aku sukai dari pada aku katakan kepada seorang muslim : wahai kafir.
Ketawwakkalan dan Keberanian Beliau
Beliau bisa dijadikan sebuah permisalan dalam masalah ketawakkalan pada zamannya, karena begitu kuat tawakkal beliau, lihatlah beliau memiliki banyak anak didik dan bertanggung jawab untuk menafkahi mereka dengan tanpa mengambil sepeserpun dari mereka, bersamaan dengan itu beliau tidak mengandalkan apa-apa, baik dengan menyimpan rizqi Alloh yang sampai kepada beliau sekedar persiapan, atau mengandalkan yayasan, sama sekali tidak, bahkan beliau mengkonter mati-matian para dai yang menjadikan yayasan sebagai wasilah da'wah, dengan mengarang sebuah makalah bertema :" Tercelanya meminta-minta ", dan ketika terbit buku ini dipasaran Syaikh Robi' حفظه الله memberi pujian harum dan mengatakan yang maknanya kurang lebih: Aku tidak habis pikir dengan orang satu ini, disaat dia sangat membutuhkan dana besar untuk mengidupi santrinya, palah mengarang buku ini.
Akibat ketawakalan beliau yang tinggi ini makanya beliau tidak takut cacian orang yang mencaci apabila beliau berada dipihak yang benar, sampaipun harus mengorbankan jiwa untuk membela kebenaran yang beliau yakini, hal itu terbukti dengan beberapa kali terjadi percobaan pembunuhan terhadap beliau baik di daerah beliau sendiri atau di luar, akan tetapi itu semua tidak membuat beliau surut dan gentar untuk mengatakan dan mengumandangkan kebenaran.
Wafat beliau /
Setelah melewati masa yang melelahkan dan penuh pengorbanan , Alloh kabulkan apa yang menjadi keinginan beliau yaitu tersebarnya da'wah Ahlussunnah wal jama'ah salafiyah di Yaman secara khusus dan di seantero dunia secara umum, banyak manusia – dengan idzin Alloh - yang tadinya buta dengan kebenaran kini bisa melihat kebenaran itu dengan terangnya, yang tadinya tertidur kini terjaga, yang tadinya mati kini bangkit dan hidup di bawah naungan sunnah dan tauhid. Walhamdulillah.
Beliau sebelum meninggalkan dunia yang fana ini menderita beberapa penyakit yang cukup memprihatinkan yang memaksakan diri beliau untuk berobat ke beberapa negara luar Yaman, ke Saudi, ke Amerika dan ke Jerman, namun semua biaya pengobatan tersebut di tanggung oleh kerajaan Saudi karena mereka merasa memiliki hak untuk memuliakan ulama sunnah.
Sebenarnya beliau tidak menginginkan hal itu – pergi ke negri kafir – bahkan beliau pernah mengatakan disela-sela sakitnya: sungguh kematian lebih aku sukai dari pada kembali ke Amerika, oleh karena itulah beliau banyak berdoa untuk tidak dikembalikan ke Amerika, dan Alloh mengkabulkan do'a beliau.
Dan dipenghujaung kehidupan beliau disela-sela beliau menanti panggilan Alloh beliau sering minta dibacakan kitab Al-Adzkar dan Riaudhssholihin, dan beliau selalu mengulang-ulangi hadits Jabir bin Abdillah – rodhiallohu anhu- bahwa rosululloh bersabda :
"لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله" [ رواه مسلم]
"Janganlah salah seorang kalian mati kecuali dia berbaik sangka kepada Alloh."
Kemudian beliau menulis wasiat – yang akan kami sebutkan di akhir pembahasan, insya Alloh - dan diantara isi wasiat tersebut adalah: beliau mengharap untuk dikubur dipemakaman Al-Adl, dimana disana telah dimakamkan para ulama seperti Syaikh Bin Baaz, Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Ibnu Humaid dll.
Akhirnya pada pagi hari Rabu 26/4/1422 H beliau pingsan tak sadarkan diri beberapa saat, dan ketika beliau siuman, Syaikh Abdul Aziz Al Juhany mentalqin beliau syahadat didekat telinga beliau, maka tampaklah gerakan bibir beliau mengucapkan syahadat, dan terlihat beliau mengulum senyum perpisahan, orang-orang yang disekeliling beliau mengira bahwa beliau tertawa, atau beliau hendak mengucapkan beberapa patah kata, akan tetapi itu adalah waktu penghabisan beliau di alam fana ini, kemudian dicabutlah roh beliu kembali ke Pemiliknya /, ketika tenggelam matahari pada awal Jumadil Ula tahun 1422 H dalam usia belum menginjak tuju puluh tahun, setelah di persiapkan jenazah beliau, dibawalah ke Makkah dan di sholatkan di Masjidil Harom seusai sholat Fajar (Shubuh), setelah itu diusung kerandanya ke pemakaman Al-Adl diikuti oleh pengiring yang tak terhitung jumlahnya, diantara mereka adalah Syaikh Robi' , dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Banna, dan Syaikh Sholih bin Abdillah bin Humaid dll.
Sungguh Syaikh / telah meningalkan warisan yang sangat berharga yang berbarokah, para ulama yang tangguh, ribuan penuntut ilmu sunnah yang mumpuni, perpustakaan yang ramai dengan pembahas, dipenuhi dengan buku-buku pilihan yang selalu meneloran para pengarang handal, pondok dan masjid yang bersahaja untuk menuntut ilmu dan sunnah, yang dipraktekkan di dalamnya semua sunnah yang bisa diamalkan, semua hal yang berkaitan dengan urusan konsumsi pondok seperti mobil untuk da'wah, atau untuk belanja, tanah area, bangunan asrama dan semua yang berkaitan dengan da'wah beliau jadikan sebagai wakaf.
Demikianlah sekelumit biografi ringkas beliau, yang penuh pelajaran dan hikmah, semoga bisa menjadi cermin dan pelajaran bagi kita semua.
[ rujukan : Al-Bayan Al-Hasan]
UNTAIAN MUTIRA BELIAU SECARA UMUM
Kita sangat membutuhkan pembaharuan dalam da'wah, dan memulai da'wah dari dasar.
Perkara yang paling membuat marah syaithon adalah ilmu.
Kita tidak mengajak manusia untuk mengikuti kita, kita lebih hina untuk menjadi panutan.
Alloh telah memberi barokah terhadap da'wah ini, dan ini bukan atas usaha kami, kami hanyalah seorang penuntut ilmu, terkadang kita tahu, dan terkadang kita bodoh, terkadang kita benar dan terkadang kita keliru.
Aku sangat heran dengan orang yang menyatakan : mari kita saling tolong-menolong dengan Ikhwanul Muslimin, atau yayasan Al-Hikmah, diatas dasar apa tolong-menolong dengan mereka?? atas dasar menghancurkan sunah.
Beri aku seorang hizbi kecil, nanti akan aku keluarkan darinya pendusta besar.
Rihlah dalam menimba ilmu adalah seutama-utama ibadah yang mendekatkan diri kepada Alloh.
Kebutuhan orang-orang muslim terhadap ulama lebih besar daripada kebutuhan mereka terhadap para dokter.
Bid'ah itu buta.(membuat buta hati)
[ Lihat ini semua di: Al-Bayan Al-Hasan 34-36]
BAB I
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM KELOMPOK-KELOMPOK DA'WAH
Tidak boleh berdiri banyak jama’ah dan bahwasanya kaum muslimin itu satu jama’ah saja, bersabda Nabi - - :
يد الله مع الجماعة :
“Sesungguhnya tangan Alloh bersama jama’ah(1)” dan tidak mengatakan bersama jama'ah jama'ah.
Dan Alloh berkata:
+ وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا_ [آل عمران/103]
“Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Alloh semua dan jangan berpecah belah”
Jama’ah-jama’ah ini merupakan para pelaku kebid’ahan kecuali jama’ah Kitabulloh dan Sunnah rosululloh dan kita berharap termasuk dari jama’ah Kitab dan Sunnah. [Lihat Fadhaih dan Nasho’ih(280)]
Ridho dengan jama’ah yang berbilang merupakan kesesatan yang nyata. [Ghorotul Asyrithoh(1/412)]
Ya Alloh kami bersaksi bahwa kami berlepas diri dari seluruh kelompok kecuali satu kelompok yaitu hizbulloh. Semoga kita termasuk dari mereka dan seyogyanya bagi setiap muslim untuk mengatakan semoga aku termasuk hizbulloh. [Ghorotul Asyrithoh(1/455)]
Kita kafir dengan sekte-sekte ini.[Kom'ul Mua'nid: 113]
Tidak ada di dalam da'wah salafiyah kelompok-kelompok yang bercerai-berai. [Ghorotul Asyrithoh (1/156)]
Yang mengakui bolehnya terjadi jama’ah yang berbilang-bilang maka dia itu membela thoghutiyah .[KM: 53]
Pembagian muslimin menjadi kelompok-kelompok merupakan bid’ah masa kini. [FN:67]
Ada pertanyaan : Bolehkah memutlakkan lafadz mubtadi’ kepada seseorang tertentu dikarenakan dia menjadi anggota suatu kelompok hizbiyah masa kini?
Beliau menjawab: Aku tidak mengetahui adanya larangan dalam masalah ini adapun jama’ah al haqq maka tidak diperbolhkan, adapun bila orang tersebut bodoh (cuma pengekor belaka) itu urusan Alloh - [Al Fadho’ih(118)]
BAB II
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM HIZBIYAH
Hizbiyah yang mana adalah loyalitas sempit dimana terjadinya pembelaan dan permusuhan hanya karena kelompoknya, adapun pembelaan dan permusuhan karena hizbulloh maka itu tidak mengapa, akan tetapi seperti yang Alloh katakan :
+ فَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ _ [المؤمنون/53]
“Maka bercerai berailah perkara mereka menjadi berkelompok-kelompok dan masing-masing kelompok merasa bangga dengan apa yang mereka miliki”[QS: Al- Mu'minun :53] [Tuhfatul Mujib(112)]
Sebagaimana manusia bertanya kepada para ulama dalam masalah shalat, talak, zakat, haji dan muamalah (hubungan sosial) maka seharusnya mereka juga bertanya kepada ahlul ilmi ketika mereka mensifati orang-orang yang memiliki loyalitas sempit. [Tuhfatul Mujib(112)]
Ada pertanyaan : Bagaimana kita memperingatkan atau mentahdzir para pemuda dari hizbiyah yang tidak nampak jelas?
Beliau menjawab: Dapat diketahui dengan ciri loyalitas yang sempit, siapa yang bersama mereka, mereka muliakan dan mengajak orang untuk menghadiri ceramah mereka dan bergabung di sekelilingnya, sebaliknya siapa yang tidak bersama mereka, mereka anggap musuh. [Tuhfatul Mujib(112)]
Awas jangan sampai engkau jual agamamu dan umurmu dengan harta yang akan sirna, sungguh para hizbiyyun telah membuang percuma umur dan agama mereka dengan berlari mengekor dibelakang hizbiyah baik itu hizbiyah yang terbungkus rapi atau hizbiyah yang nyata, dan hizbiyah terselubung akan kelihatan ketika pemilu. [Tuhfatul Mujib(113)]
Manusia dalam masalah hizbiyah terbagi menjadi dua kelompok: Hizbu Rohman dan Hizbu Syaithon. Adapun Hizbu Rohman maka tidak ada pada mereka perpecahan, adapun Hizbu Syaithon maka sebagian mereka menjaga jarak dengan yang lain dan saling mencaci satu sama lainnya, bahkan kalau dikatakan bahwa hizbiyah-hizbiyah ini sebagai pelaksana apa yang dimaukan oleh para musuh Islam berupa mencerai beraikan ummat dan melemahkan kekuatannya, maka ungkapan itu adalah benar. [Pembunuhan Jamilur Rohman(43-44).
Hizbiyah ini mencerai beraikan para da’i ahlussunnah baik di Yaman, Hijaz, Haramain, Najd, Sudan, Mesir dan di banyak negeri-negeri Islam [Tuhfatul Mujib(144)]
Hizbiyah ini dibangun diatas kedustaan, Talbis (penyamaran antara hak dan batil), pemutar balikan fakta. Maka wajib bagi para ulama untuk membongkar cacat-cacat mereka dan mentahdzir kaum muslimin dari mereka, sungguh hizbiyah ini telah merubah langkah pemuda Islam dan menelantarkan umur mereka dan merobek kesatuan mereka menjadi berkelompok-kelompok.[GA:1/150]
Seruan kepada hizbiyah merupakan seruan kepada kehancuran.[GA:1/24]
Kami kufur dengan seruan hizbiyah, hendaknya yang hadir memberitahukan kepada yang tidak hadir. [GA:1/54]
Dan aku katakan bahwa seorang hizby itu disisi kami adalah majruh(cacat keadilannya) walaupun dia mengatakan: Aku hanya sekedar membantu saja, maka tetap saja ia disisiku adalah majruh, bagaimanapun keadaannya. [GA:1/83]
Hizbiyah menyapu bersih (menyulap) berapa banyak orang yang dahulunya pengarang, penghafal Al Qur’an dan dan …. Apabila telah masuk ke deretan hizbiyah maka dia lupa apa yang telah dia hafal dan rusaklah pemikirannya dan terlepaslah dia dari keistiqomahan.[GA:1/356]
Hizbiyah itu membuat buta mata dan tuli telinganya(dari kebenaran), maka jangan kamu bersandar kepada hizbiyah ini dalam mencari pertolongan Alloh terhadap Islam.[GA:2/410]
Hizbiyah lebih membahayakan daripada penyuplai minuman keras atau para pemabuk, para pemabuk suatu saat akan bertaubat kepada Alloh dan kembali menjadi orang baik.[Al Fawakihul Janiyah(111)]
Kita telah berlepas diri dari fanatik golongan dalam madzhab akan tetapi muncul bid’ah baru yang sangat membahayakan dimana sebagian manusia menghidupkan praktek-praktek jahiliyah modern yaitu hizbiyah. [Al Musoroah :67]
Ketahuilah bahwa aku ini lawan dan musuh hizbiyah. [GA:1/356]
Hizbiyah akan pudar dan sirna dan tinggalah sunnah yang cemerlang, jernih dan mengkilau. [GA:1/356]
Hizbiyah merupakan sebab yang paling besar yang menjadikan bodoh kaum muslimin, mereka menyibukkan diri dengan hizbiyah dan meninggalkan ilmu. Aku tantang kalian siapa yang bisa mendatangkan seorang hizby yang giat belajar Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh .[TM:281]
Kalau ada seorang hizby datang kepadamu untuk berdebat katakan saja padanya: aku tidak memiliki waktu untuk melayanimu wahai penganggur.[TM 355]
Kami tidak ingin yayasan-yayasan ini sebagai batu loncatan untuk hizbiyah, baik itu bernama partai, atau tim pelaksana atau yayasan, sekalipun itu bernama madrosah tahfidh Al Qur’an atau pondok pesantren kalau sebagai jembatan kepada hizbiyah, kami tidak menginginkan hal itu semua, Alloh berfirman :
+ وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ_ [آل عمران : 104]
" Dan jadilah diantara kalian satu ummat yang menyeru kepada kebajikan dan menyuruh kepada kema'rufan dan mencegah dari kemungkaran" .[GA 1/422]
Aku katakan: kita tidak butuh membangun masjid kalau untuk tujuan hizbiyah, dan tidak butuh mendirikan madrosah kalau sebagai perantara hizbiyah dan tidak butuh menggali saluran air kalau sebagai sarana hizbiyah.[KM ; 191]
Tinggalkanlah hizbiyah, dan kencingi saja dia, karena dia itu mencabik-cabik persatuan muslimin dan aku berkeyakinan bahwa hizbiyah adalah persekongkolan dari Amerika dan musuh Islam. [KM:358]
Biarkan kedustaan untuk para hizbiyuun karena hizbiyah dibangun diatas kedustaan dan kecurangan, dan aku mengira tidaklah seorang akan menjadi hizbi kecuali kalau dia sudah biasa berbohong, sebagian da’i hizbi punya slogan: Sesungguhnya seorang da’i kepada Alloh harus melakukan sebagian keharaman, pendapat ini adalah termasuk dari hizbiyah.[KM:356]
Jangan kalian menyibukkan diri untuk berdebat dengan hizbiyiin, karena mereka tidak menginginkan perdebatan itu melainkan untuk memasukkan syubhat kepada kalian, maka jauhilah mereka dan jangan berdebat dengan mereka.[TM 151]
Diantara taktik hizbiyah adalah apabila mereka telah terbongkar keburukannya mereka segera merobah posisi dengan mengganti nama mereka dengan nama baru.[KM 47]
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan oleh orang telah mendaftarkan dirinya ke dalam salah satu hizbiyah bila ingin berlepas diri darinya?? apakah cukup dengan tidak membantu mereka atau bermuamalah dengan mereka bila tidak mampu menarik diri dari mereka??
Beliau menjawab: Dia ambil kartu hizbiyah kemudian dimasukkan ke tannur (kompor/tungku maksudnya : kartu itu di bakar) setelah itu tidak perlu berhubungan lagi dengan mereka, kalau seandainya dia itu memiliki suara yang didengar orang (beribawa/pemimpin) maka aku nasehatkan dia untuk pergi ke suatu masjid terbesar di daerahnya, dan dengan lantang dia mengatakan: Aku berserah diri kepada Alloh dan berlepas diri dari hizbiyah ini. Dan aku nasehatkan kepada seluruh muslim untuk beramal karena Alloh semata bukan karena hizbiyah. [KM 68]
Telah terbit beberapa kitab yang bertemakan masalah kekotoran hizbiyah, diantaranya “Wakofat haula kitab liddu’at thoghut” dan kitab “Hukmul intima lil jama’ah Islamiyah dan kitab:”Al Bai’at”[KM: 91]
BAB: III
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH YAYASAN
Yayasan adalah salah satu rencana terselubung musuh-musuh Islam untuk memecah belah kaum muslimin, dengan menjerumuskan mereka kedalam hizbiyah yang terbungkus rapi, sementara kaum muslim tidak menyadarinya.[KM:117]
Katakan kepada para hizbiyun dan kepada para pengelola yayasan: bahwa aku selalu mengawasi (gerak gerik mereka . pent) [ KM: 119]
Bukanlah perselisihan yang timbul antara kita dengan mereka hanya karena mereka mendirikan yayasan (atau memiliki yayasan) untuk menyantuni anak – anak yatim atau penggalian sumur ( saluran air ) atau membangun masjid , kami katakan bahwa sungguh meninggalkan yayasan-yayasan itu lebih baik dari keberadaannya(1), karena Nabi dan para sahabatnya adalah orang yang paling butuh kepada harta benda daripada kita. Bahkan mereka lebih dahsyat kebutuhannya daripada kita. Bersamaan dengan itu mereka tidak menghidupkan yayasan. Karena hal itulah maka meninggalkannya lebih baik dari keberadaannya dan sebaik-sebaik petunjuk adalah petunjuk Nabi . Biarkanlah dia pergi darimu, karena sesungguhnya yayasan itu akan menjadi penyebab hizbiyah dan prinsip barangsiapa yang bersama kita, maka kita menolongnya dan barangsiapa yang tidak bersama kita, maka kita tidak akan menolongnya. Sementara Nabi mengatakan sebagaimana dalam Ash-Shohihain dari Nu’man bin Basyir:
«مثل المؤمنين فى تراحمهم وتوادهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى عضوا تداعى له سائر جسده بالسهر والحمى»
“Permisalan seorang mukmin di dalam kasih sayang mereka, kecintaan mereka dan belas kasih mereka seperti sebuah jasad. Jika salah satu anggotanya mengeluh, maka seluruh badannya akan terbawa begadang dan merasa panas.”
Juga dalam Ash-Shohihain dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata:
«المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا»
“Seorang mukmin bagi mukmin yang lain seperti bangunan yang satu sama yang lain saling menguatkan.”
Yayasan-yayasan itu telah memecah persatuan muslimin sebagian orang yang lalai mengatakan: “Muqbil tidak membedakan antara jam’iyyah dan yayasan-yayasan.” Adapun yayasan-yayasan mesti tunduk kepada kepentingan-kepentingan khalayak ramai. Tunduk kepada peraturan negara, dan kegiatan yang berkaitan dengan nergara sedikit barokahnya kalau memang tidak tercabut sama sekali. Bahkan pemerintah menyukai agar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Islam pudar .
Adapun yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan dan sebagainya, maka syiar-syiar mereka dimatikan. Maka kami nasehatkan untuk meninggalkan yayasan-yayasan ini yang merupakan sebab menyia-nyiakan hak fuqoro’ dan terkadang tidak sampai sedikitpun kepada mereka seperti yang telah diketahui, (kalau kita menjadi kelompok mereka berarti) kita mengambil dunia seluruhnya dengan memakai namanya. Namun tidak ada sedikit pun dari harga tersebut sampai ketangan mereka.
Kami nasehatkan kepada para pedagang sebaikya mereka menunaikan pembagian zakat mereka secara langsung lewat tangan mereka sendiri (tanpa perantaraan yayasan dsb) kepada orang-orang yang berhak menerimanya, karena yayasan sudah menjadi penyebab dan jalan pintas hizbiyah di kebanyakan negara Islam. Wallohul musta’an.”
(Dari kaset ‘Al-Ghorotusy-Syadidah ‘alal Jam’iyyahil Jadidah’ side A yang direkam pada malam 10 Safar 1420)
Pertanyaan: ada yang mengatakan bahwa yayasan Al Hikmah dan yayasan Al-Ihsan bukanlah hizbiyah, apa tanggapan syaikh tentang masalah ini ?
Jawab beliau : ungkapan ini muncul dari salah satu dari dua kemungkinan, kemungkinan pertama karena dia itu pengumbar hawa nafsu, kemungkinan kedua karena dia itu bodoh, kalau keadaannya karena kemungkinan pertama maka hendaknya dia menengok kembali apa yang telah menimpa para ahlul ahwa sebelumnya, berupa kehancuran dan kebobrokan akibat membela yayasan –yayasan ini .[ TM : 117]
Benar kita mencaci sebagian yayasan karena terdapat didalamnya hizbiyah, loyalitas sempit, penggelapan harta, inilah yang kami cela dan kami hindari, karena da'wah ini di bangun diatas kedustaan dan talbis dan akan terkuak hakekatnya .[TM: 184]
Adapun da'wah yang dilakukan oleh para pengelola yayasan kini telah nampak jelas khizbiyahannya, dahulu kita masih mengatakan bahwa para pembela yayasan adalah hizbiyah yang terbungkus, adapun sekarang telah nampak jelas, mereka akan berkomentar: ucapan kalian bertentangan ( dahulu tidak mengatakan mereka hizby sekarang kalian katakan hizby)?? komentar kalian tidak sedikitpun menggoyahkan kami, kami jawab dengan jawaban seorang penyair :
ولو كل كلب عوى ألقمته حجرا *** كان الحصى كل مثقال بدينار
Kalau setiap anjing yang menggonggong aku lempar dengan batu
Niscaya setiap kerikil akan serharga dinar.
Dan perkataan penyair yang lain ;
أو كلما طن الذباب زجرته *** إن الذباب إذًا عليّ عظيم
ِِApakah setiap kali seekor lalat yang berdengung kuhardik,
kalau begitu lalat itu mulia disisiku.[TM: 311]
Seperti mereka para hizbiyun dan pengelola yayasan yang terselubung, aku nasehatkan kepada para ikhwah untuk tidak menghadiri muhadhoroh mereka dan jangan memberi mereka kesempatan untuk berdebat, telah datang kepada imam Malik رحمه الله seraya berkata: wahai imam, aku ingin berdebat denganmu, beliau menyela: Kalau engkau mampu mengalahkanku, apa yang harus kuperbuat?? dia berkata: engkau harus mengikutiku, beliau menukas: Kalau ada orang lain mendebatku dan mengalahkanku apa yang aku perbuat ?? dia berkata: ya kamu ikuti dia. Maka imam Malik menghardiknya sembari berkata: kalau begitu agama kita sebagai bahan untuk berpindah-pindah, pergilah kamu kepada orang yang ragu sepertimu karena aku telah mantap dengan agamaku .
Permasalahan yayasan adalah materi belaka, yang menjadi harapan utama mereka adalah bagaimana mereguk harta dan dolar, sungguh celaka dan hina bagi penuntut ilmu yang ia jadikan puncak ilmunya untuk meminta-minta (mengemis), dengan sebab ini mereka terjerembab. [TM: 353]
Sungguh mereka telah tersungkur dan tidak memiliki nilai, dunilalah yang menenggelamkan mereka, dan benar sekali apa yang di katakan nabi : Takutlah kalian akan dunia dan wanita.
Aku tahu bahwa akan datang harta berlimpah dari sana sini dengan berdirinya (yayasan) ini, akan tetapi kamu wahai salafy jadikanlah harta itu disisi kalian seperti teletong onta (kotoran onta), kalau seandainya dunia itu mulia niscaya Alloh akan memuliakan nabiNya dengan dunia, dan tidak akan menimpa beliau kelaparan yang mengharuskan beliau mengikat batu di perutnya untuk menahan lapar, dan tidak akan menimpa para sahabat lapar yang membuat mereka tersungkur dan pingsan, sehingga sebagian orang mengira bahwa mereka orang kesurupan, padahal mereka bukanlah orang gila akan tetapi karena lapar dan dahagalah yang menimpa mereka. [ TM: 357]
Yayasan – yayasan ini terdapat didalamnya pemilihan (ketua, sekertaris dst.pent) padahal pemilu itu tidak ada pada zaman rosululloh , bahkan itu adalah barang import dari musuh Islam, dan pemilu itu salah satu bagian dari Demokrasi.[ FN : 156]
Aku nasehatkan kepada para hartawan agar tidak memberi bantuan, dan tidak menyalurkan harta kepada mereka atau bekerja sama dan meyumbangkan hartanya kepada para pengelola yayasan sedikitpun, karena mereka menggunakan harta tersebut untuk memperkuat dan melanggengkan kebatilan mereka, ini adalah nasehat murni dari kami, bukan dengan harap agar mereka menyerahkan harta mereka kepada kita . [KM: 121]
Aku berkeyakinan bahwa orang yang mendukung yayasan – yayasan ini mengeyam dosa , karena dia bertanggung jawab terhadap hartanya, rosululloh berkata :
"لا تزول قدما عبد يوم القيامة حتى يسأل عن أربع عن عمره فيما أفناه، وعن علمه ماذا عمل فيه، وعن ماله من أين اكتسبه وفيم أنفقه، وعن جسمه فيما أبلاه".
"Tidak akan terpeleset kedua telapak kaki seorang hamba sampai ditanya empat perkara, diantaranya adalah : ditanya tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infaqkan .[ hadits di As-Shohihah 946. KM: 192]
Aku katakan juga : Sesungguhnya metode yayasan semacam ini, tidak diperbolehkan bagi seorangpun untuk membantunya, biarkan para hizbiyun yang membantu mereka, yang mana kondisi paling minim mereka itu adalah mubtadi'ah.[KM: 192]
Yayasan – yayasan itu memiliki persyaratan dan aturan, diantaranya adalah apabila telah berhasil mendapatkan harta yang berlimpah mereka simpan harta tersebut di Bank, padahal tidak ada factor yang mendorong untuk menyimpan harta tersebut di bank, akan tetapi perkaranya adalah penggelapan harta (atas nama da'wah)[ KM: 192]
Kamu wahai para hartawan, bukankah tujuan kalian berinfaq adalah mengharap wajah Alloh ???, oleh kerena itu ketahuilah bahwa mereka (para pengelola yayasan) menyelurkan harta kalian untuk menguatkan dan menyokong hizbiyah mereka .[KM 192]
BAB : IV
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MASALAH TAQLID DAN BERMADZHAB
Adapun masalah taqlid artinya secara bahasa adalah diambil dari kosa kata : (Al-qiladah) yang berarti : kalung, seakan – akan seseorang yang melakukan taqlid menempatkan dirinya seperti kalung di leher orang yang ia taqlidi.
Adapun makna taqlid menurut istilah ahli ilmu maka definisi yang paling baik adalah definisi Ibnul Hamam yaitu: mengikuti seseorang yang bukan hujjah tanpa hujjah.[ FN: 207]
Dan Alhamdulillah sejak pertama aku memulai menuntut ilmu aku sudah benci dengan taqlid dan telah menjadi watak asliku benci terhadap taqlid dalam dien.[IS:329]
Semua Imam empat berlepas diri dari orang yang mentaqlidi mereka .[FN:208]
Bermadzhab bukanlah bagian dari agama Islam sedikitpun, bahkan Imam ibnu Abdil Bar berkata : Ahlul ilmi telah sepakat bahwa orang yang taqlid itu tidak tergolong dari ahlul ilmi.[MJ:7]
Terwujudnya Empat madzhab bukanlah sesuatu yang Alloh turunkan dalil (untuk menguatkannya) tidak ada dalam kitabulloh dan sunnah rosululloh bahwa seseorang itu bermadzhab Syafi'y atau Hambaly atau lainnya.[ IS:317]
Para Ahli Ilmu merasa sakit hati (tersakiti) dengan fanatisme golongan sejak dahulu kala.[FN:214]
Tiada yang bisa memusnahkan bid'ah – bid'ah ini kecuali dengan mengikat manusia dengan kitabulloh dan sunnah rosululloh . [IS : 321]
Kita meyakini bahwa taqlid adalah harom karena dia itu bid'ah yang tidak terdapat pada abad yang mulia sebagaimana ungkapan Shon'ani [IS:324]
Alloh telah menamakan kita muslimin, kita ini ummat Muhammad , kita tidak ridho nabi Muhammad di ganti dengan yang lainnya, kita tidak rela menisbahkan diri kepada Syafi'I tidak pula Zaidi dan Tidak pula Wahabi dst.[MJ:80]
Alhamdulillah kita mengoleksi kitab para ulama para Imam empat dan mengambil faidah darinya, dan kitab-kitab aimmah empat dimiliki sebagai rujukan dan sebagaimana kitab-kitab lainnya. [IS : 334]
Janganlah kalian menjadi Immi'ah ( yakni : bersama yang di taqlidi kemanapun dia menghadap) .[IS; 334]
Taqlid adalah kebodohan, dan merupakan sebab jauhnya manusia dari kitabulloh dan sunnah rosululloh sedangkan Alloh berkata :
+ وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ _ [الشورى/10]
"Dan perselisihan apapun yang terjadi diantara kalian maka maka kembalikanlah kepada Alloh" . [Assyuro ; 10 ]
Dan berkata pula :
+ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ_ [النساء/59]
" Maka jika kalian berselisih dalam suatu perkara maka kembalikanlah kepada Alloh dan rosulNya".[An Nisa ; 59]
Maka kita diperintahkan Alloh untuk mengembalikan apa yang menjadi pertikaian diantara kita kepada kitabulloh dan sunnah rosululloh .[QA:14]
Bab V
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
PADA BUKU-BUKU SESAT, MAJALAH, DAN SURAT KABAR
Ada orang yang mencintai kebaikan sehingga dia membeli sembarang kitab, padahal barangkali materi dalam buku tersebut adalah ular berbisa sementara dia tidak mengetahuinya.(MF : 32)
Aku nasehatkan kepada pemerintah untuk melarang buku-buku sesat beredar.
Seharusnya ahlussunnah selalu menyebarkan kedok-kedok mereka (menyebutkan dan memperingatkan ummat dari buku-buku sesat) agar perkaranya berbalik, karena kalau mereka melariskan kitab-kitab rofidhoh maka akan menjadi malapetaka bagi ahlussunnah.(GA : 1/336)
Penuntut ilmu hendaknya memiliki perhatian penuh terhadap kitab yang akan ia ambil faedah darinya, hendaknya dia bertanya kepada saudaranya yang berkaitan dengan kitab yang akan dia beli sebagaimana jika dia hendak mengkonsumsi barang berharga di pasar dia harus bertanya terlebih dahulu kepada ahlinya, maka demikian pula dalam masalah buku, tanya kepada yang lihai terhadap jenis buku karena banyak dari buku-buku yang beredar dipasaran di dalamnya penuh dengan kelajengking dan penuh dengan racun bahkan penuh dengan kehancuran( kebinasaan)(IS : 443)
Diantara buku-buku sesat adalah : buku-buku komunis, kitab-kitab sufi, kitab-kitab rofidhoh, kitab-kitab musik/lagu, tafsir "Al-Mannar", kitab Al-fushus milik Ibnu Arabi, kitab-kitab Al-Gozali, tafsir Zamahsyari "Al-Kasysyaf" , begitu pula kitab-kitab hizbiyyin, berhati-hatilah kalian dengan kitab-kitab hizbiyyin, maka tidak sepantasnya bagi seorang penuntut ilmu untuk menghabiskan waktunya dengan buku-buku sesat ini. Adapun bagi seorang alim yang memiliki kemampuan untuk membantah maka tidak mengapa baginya untuk mengoleksinya dengan tujuan untuk membantahnya. (IS : 443)
Barangsiapa yang ingin duduk-duduk dengan para pendusta maka bacalah surat kabar (majalah).
Bukan menjadi angan-angan kami unutk bertemu dengan para wartawan karena mereka adalah orang-orang yang suka mengada-ada dan pembuat dusta. ucapan mereka seperti perkataan para pemabuk atau orang gila, terkadang dia bicara di barat dan terkadang di timur. ( Al-Baits:28)
Sepantasnya majalah "Assunnah" (milik Muhammad surur) dinamai majalah "Bid'ah".(TM : 180)
Adapun majalah "Al-Furqan" di Yaman maka itu adalah majalah pengemis, sepantasnya dinamakan majalah "Al-Furqoh" ( TM : 20)
BAB VI
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MENJARH JAMAAH-JAMAAH SESAT
Jarh beliau terhadap Syi'ah dan Rofidhoh
Kalau kita lihat kelompok syi'ah kita dapatkan kepala; asal usul, dan pondasinya adalah seorang yahudi. (M: 435)
Syi'ah adalah alat bagi setiap yang ingin menikam islam. (KM;69)
Orang paling banyak dusta atas nama nabi ص adalah Rofidhoh (KM : 199)
Syi'ah adalah pintu gerbang komunis ( GA:116 )
Mereka adalah umat yang dungu/tolol, maka alangkah menakjubkan apa yang diucapkan Sya'bi :" Kalau seandainya syi'ah itu seekor binatang maka mereka adalah keledai, dan jikalau mereka adalah burung maka mereka adalah burung rukhom (pipit dan sejenisnya)
Jarh Beliau Terhadap Shufiyah.
Bid'ah tasawwuf terjadi setelah tahun 200 hijriah tidak terdapat pada zaman Nabi ص dan tidak pula pada zaman sahabat dan tabi'in.
Asli lafadz syufi adalah bid'ah dan mereka beraneka ragam, ada yang sok bergaya seperti orang zuhud padahal dia memiliki keanehan-keanehan(diluar kebiasaan para zuhhaad), ada yang sampai tingkatan kekufuran yang mengaku dirinya Allah dan lain-lain, orang-orang sufi yang keterlaluan tidak ada beda antara mereka dengan komunis karena mereka menghalalkan semua yang harom.(FN : 225)
Para pemeluk sufi agama mereka campur aduk tidak karuan. ( FN:227)
Aqidah sufiyah dibangun di atas mimpi dan was-was syaithon (bisikan syaithon), dan dibangun diatas: telah memberitahuku hatiku dari Robbku.(KM : 325)
Musuh utama da'wah salafiyah adalah Syi'ah dan Shufiyah. (Terjemah :81)
JARH BELIAU TERHADAP ZAIDIYAH
Mereka adalah mubtadi', madzhab mereka dibangun diatas
kekacauan (GA : 1/123)
Kitab-kitab rujukan mereka tidak memiliki sanad, kalau ada sanadnya hanya berkisar kepada para pendusta.(Al-Musoroah -422)
JARH BELIAU TERHADAP IKHWAN MUSLIMIN
Beliau menamakan mereka dengan Ikhwanul Muflisin( persaudaraan yang pailit). [ Al Burkan : 46]
Mereka itu pailit dari ilmu dan bangkrut dalam da'wah dan agama. [Al-Baits ; 18]
Da'wah mereka dibangun diatas kejahilan dan tidak memiliki pijakan kuat .[Al-Musoro'ah: 18]
Asal – usul da'wah mereka adalah da'wah kuburiyah. [ TM: 203]
IM adalah nahkoda kesesatan dan kebodohan.[ FN: 23]
Mereka siap untuk bahu-membahu dengan siapa saja, bersama Syi'ah, bersama komunis, bersama Orientalis, bersama Sufi, bahkan bersama Syaithon sekalipun, akan tetapi tidak bersedia menapaki satu jalan bersama sunny, kecuali kalau sudah dekat masa pemilu, mereka akan berseru: diamlah kalian, dan jangan menjelek-jelekkan kami niscaya kamipun akan diam dan tidak menjelek-jelekkan kalian.
[ TM:130]
Otak– otak IM perlu dikompres dengan air kitab dan sunnah. [FN:27]
JARH BELIAU TERHADAP PARTAI AL ISLAH (MILIK IKHWANUL MUSLIMIN DI YAMAN, DAN DIINDONESIA DISEBUT PKS)
Lebih utamanya mereka menamakan dengan partai-partai yang lain. (bukan dengan nama Al-Islhlah). Adapun dengan penamaan ini, maka merupakan makar dan tipu daya. (GA 1/45)
Adapun partai-partai ini adalah thoghuti, hendaknya yang menyaksikan menyampaikan kepada yang ghoib. (KM 127)
Kami katakan kepada partai Al-Ishlah, kalian bukanlah partai perbaikan, akan tetapi partai perusak. (GA 1/21)
Siapa yang mendaftarkan diri di partai Al-Ishlah, maka dia berda di atas kesalahan. (GA 1/45)
Karena diantara mereka ada yang menjadi maling dalam da'wah, kami tidak mengatakan mereka semua, karena di dalamnya ada orang-orang yang baik (utama), akan tetapi orang yang utamapun dari mereka adalah ahlul bid'ah karena mereka berpegang erat dengan hizbiyyah. (GA 1/45)
Da'wah kepada partai Ishlah atau partai lainnya adalah da'wah kepada thoghut. (GA 2/113)
Aku sangat prihatin sekali. Mobil-mobil mengangkut penumpang ke Hadromaut atau daerah lainnya, namun pada akhirnya mengajak kepada partai atau kampanye. (KM 412)
Jihad tidak akan tegak dengan partai-partai yang sesat ini. (KM 427)
JARH BELIAU TERHADAP SURURY
Adapun Sururiyah adalah nisbah kepada Muhammad Surur Zainal Abidin dia dahulu berada di Kuwait dan berhasil mengeluarkan beberapa karangan yang berbobot dalam membongkar kedok Syi'ah dan juga beberapa artikel yang bagus , kemudian dia pindah ke Jerman kemudian ke Britoni (Inggris) dan menetap disana, kemudian dia menerbitkan majalah "Al-Bayan" dan kita sangat gembira, kemudian setelah itu menerbitkan majalah kedua dengan nama "As-Sunnah" dan kitapun sangat bergembira , dan kita katakan : inilah barang yang hilang yang selama ini kita cari , sampai-sampai sebagian ikhwah memuji majalah "Al-Bayan" dan kitapun telah memujinya sebelumnya, dan kami katakan bahwa majalah itu tidak ada tandingannya, akan tetapi memang sudah menjadi tabiat Hizbiyun bahwa mereka pada awalnya menyeru kepada kitab dan sunnah, sehingga manusia terpikat dengannya dan sampai meresa memiliki kekuatan, dan jika mereka mengetahui bahwa kritikan orang tidak memberi pengaruh kepada mereka mereka mulai menampakkan apa yang mereka miliki dan majalah: "As-Sunnah" yang sepantasnya dinamakan majalah "Bid'ah" menjauhkan manusia dari Ahli Ilmi dan mereka menuduh para ulama dengan kekolotan dan para penjilat ,dan tuduhan bahwa mereka tidak mengerti Fiqhul Waqi', dan Alhamdulillah kedok sururi kini telah terbongkar ketika terjadi serangan perang teluk. [ TM:179-182]
Aku nasehatkan kepada semua ikhwan untuk meninggalkan dan menjauhi Sururiyah. [ GA: 2/16]
Intinya bahwa Sururiyah dalam masalah aqidah seperti aqidah Ahlussunnah, beriman bahwa Alloh beristiwa diatas ‘ArsyNya dan beriman dengan Asma dan Sifat Alloh sesuai dengan kitab dan sunnah, adapun dalam manhaj maka dekat sekali dengan manhaj IM yang pada akhirnya kelak di kemudian hari akan menjadi IM. [ FN: 124]
Jama’ah Sururiyah baik mereka yang berada di Najd atau di Hijaz atau di Yaman mereka semua suka merendahkan para ulama dan menganggap mereka orang bodoh, dan diantara tanda-tanda hizbiyun adalah merendahkan ulama dan meremehkan majlis ta’lim mereka, dimana perbuatan seperti ini membuat sejuk mata musuh-musuh Islam dan membuat tentram Syaithon.[ GA: 355]
JARH BELIAU TERHADAP JAMA’AH TABLEG
( JABLEG)
JABLEG adalah: jama’ah yang terkumpul didalamnya tasawuf ,bid’ah dan kebodohan, seseorang yang ikut mereka mulai waktu Asyar maka mereka haruskan dia untuk mengisi ceramah pada waktu Maghrib, padahal sama sekali dia tidak memiliki bekal ilmu dien sedikitpun, maka dengan terpaksa iapun berdiri dan berbicara tanpa arah. [FN:43]
JABLEG itu Mubtadi’ah [IS : 408]
Bai’at yang di lakukan JABLEG bai'at bid ‘ah. [FN: 101]
Da'wah mereka mati .[ GA; 1/408]
JABLEG bagaikan pencari kayu bakar dimalam hari.[Al BURKAN : 149]
Mereka suka mengamalkan hadits-hadits lemah bahkan palsu yang tidak ada asalnya.[GA: 499]
Mereka menganggap bahwa da'wah kepada Tauhid dan sunnah mereka sebab terjadinya kepanikan ummat. .[GA: 499]
Mereka tidak siap untuk menuntut Ilmu, mereka beranggapan bahwa waktu yang diluangkan untuk menimba ilmu adalah yang tak berfaidah dan sia-sia belaka terbuang percuma. .[GA: 499]
JARH BELIAU TERHADAP HIZBUT TAHRIR [ HT ].
HT adalah kelompok sempalan, sesat dalam aqidah menghalalkan keharoman, membolehkan jabatan tangan bagi laki-laki dengan perempuan yang buka mahromnya ,dan yang menjadi tunjuan inti mereka adalah memberontak pemerintah , makanya HT itu lebih kotor dari pada IM. [ TM: 204]
Hizbi ini menitik beratkan kepada akal dan rasio mirip dengan mu'tazilah. mereka mengikut sertakan perempuan orang kafir dalam pemilu(demi tujuan mereka menggulingkan pemerintah).[ TM:285]
An- Nabhaany ( pencetus hizbi ini ) pernah di tanya : Mengapa kalian tidak mengajarkan Alqur'an kepada generasi muda kalian ?? dia menjawab: Aku tidak ingin mereka keluar menjadi Darwisy (yakni: dia tidak ingin menjadi orang rendahan, karena menurut dia orang yang mempelajari Al-Qur'an adalah orang rendahan yang tidak mau menggunakan otaknya) dan dia membolehkan perempuan ikut andil dalam pemilu.[TM:204]
JARH BELIAU TERHADAP ANSHORUSSUNNAH [AS]
Sepatutnya dirubah nama hizbi ini dengan: ANSHORUDDUNYA ( Pebela dunia) atau ANSHORUL MAL ( Pembela harta).[TM:251]
Kini Anshorussunnah telah menjadi penyeru bid'ah dan da'wah materi.[TM:255]
AS banyak kita dapatkan di Negara Mesir dan Sudan , dan mayoritas mereka tidak memiliki perhatian dengan ilmu hadits , oleh karena itu ada di barisan mereka yang mengingkari hadits shohih. [ FN: 177]
JARH BELIAU TERHADAP SEBAGIAN YAYASAN
Yayasan Al – Hikmah sejak awal didirikan berlandaskan kepada kedustaan dan talbis .[GA:215]
Laiknya kita namakan Yayasan Al-Hikmah dengan yayasan Al- Hakamah yakni besi yang diletakkan dimulut kuda untuk mengendalikannya , maka barang siapa yang masuk ke tubuh mereka akan mereka giring kepada apa yang mereka inginkan.[ GA: 2/8].
Yayasan Al- Hikmah pintu gerbang IM.[TM: 188]
Yayasan Al –Ihsan telah cacat.[TM:167]
Kita golongkan para pengelola yayasan Al- Ihsan termasuk mubtadi'ah begitu pula para pengurus yayasan Al – Hikmah. [TM:292]
Yayasan At Turots pemecah belah da'wah .[ TM: 167]
Yayasan At Turots menghamburkan harta umat untuk para penganggur di Yaman, bersama dengan itu da'wah mereka mati, tidak memiliki atsar (hasil) sedikitpun.[TM:172]
Adapun Syaikh Bin Baz رحمه الله telah berlepas diri dari yayasan – yayasan ini sejak lama dan beliau mengingkarinya ,akan tetapi dasar para hizbiyun memang para pembikin talbis.[ TM : 29]
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH UNDANG-UNDANG NEGARA DAN ATURAN KEORGANISASIAN
Undang – undang PBB adalah Thoghutiyah dan semuanya dibawah telapak kaki , karena nabi berkata :
كل أمر الجاهلية موضوع تحت قدمي
" Segala sesuatu dari perkara jahiliyah dibawah telapak kakiku".[HSR : Muslim dari Jabir][TM: 305]
PBB adalah simbol kekufuran, karena berhukum dengan undang-uandang buatan manusia.[TM: 431]
Di dalam undang-undang Negara terdapat perkara yang benar dan perkara yang batil, dan cukup dihukumi dengan hukum kufur apabila berhukum dengan undang – undang PBB. [KM: 76]
MAJELIS PERWAKILAN RAKYAT
Majlis ini adalah thoghuti.[KM :25]
Ada pertanyaan : bolehkah bagi seorang muslim untuk menjadi anggota kabinet MPR ?
Beliau jawab: tidak diperbolehkan karena Alloh berfirman :
+ وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آَيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِه _ [الأنعام/68]
"Dan apabila kalian melihat orang-orang berbica pada ayat-ayat kami ( dengan kejelekan atau tanpa hak) maka berpalinglah kamu dari mereka sampai mereka berbicara dengan pembicaraan yang lain".[KM:94]
Ketetapan –ketetapan MPR semua dibawah telapak kaki, karena hal itu adalah perkara jahiliyah, maka jangan kalian tertipu dengannya.[GA: 1/454]
Yang Alloh syariatkan adalah mengadakan musyawarah, dan yang dimaksud dengan musyawarah disina adalah musyawarah yang di hadiri oleh ahlul halli wal’aqdi (para ulama dan para pakar yang memiliki keutamaan dalam sisi ilmu agama dan dunia, bukan sembarang orang atau orang-orang fasiq- pent)[FN:52]
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH DEMOKRASI
Arti Demokrasi adalah: sekelompok manusia menetapkan undang-undang hukum untuk mereka sendiri (tanpa dilandasi dengan syari’at), maka kondisi yang demikian ini dikatagorikan suatu kekufuran, karena Alloh berfirman :
+ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا_ [الكهف/26]
“Dan janganlah kalian menyekutukan Alloh dalam hukumnya dengan seorangpun.” [ GA: 1/118]
Barang siapa berbangga hati dengan Demokrasi maka sungguh ini merupakan penghinaan terhadap ALLOH dan RosulNya. [GA: 1/315]
Barang siapa mengajak manusia kepada Demokrasi padahal dia memahami makna dan tujuannya, maka dia itu kafir karena dia mengajak mereka untuk menjadikan mereka sebagai tandingan Alloh. [TM: 112]
Kalau ada yang mengaku salafi akan tetapi dia membenarkan Demokrasi, maka dia bukanlah salafi dan dia tidak memiliki kehormatan sedikitpin.[TM: 221]
Istilah Demokrasi adalah istilah imporan dari Thoghut.[ Al Mushoro'ah : 301]
Demokrasi adalah kekafiran, karena artinya: bahwa manusia berhukum dengan kemauan mereka sendiri tanpa adanya keterikatan dengan kitabulloh atau sunnah rosululloh dan tidak pula dengan Islam, yang akhirnya mereka membolehkan perzinahan, bolehnya homoseksual dst. [ TM: 303]
Kita tidak membutuhkan Demokrasi, karena Islam telah menyamaratakan hak sesama kaum muslimin dan telah mengikat mereka dengan persaudaraan.( yang berlandaskan keimanan - pent).[ TM:222]
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PEMILU
Orang – orang muslim dewasa ini telah membeo terhadap musuh- musuh Islam, mereka mencampakkan bai'at yang syar’i dan menggantinya dengan foting ( pemungutan suara ) dan mengadakan Pemilihan Umum thoghuti.[ GA: 2/143]
Apa faedah yang bisa dipetik dari Pemilu?? Faedahnya adalah membiarkan kaki- kaki sosialis dan komunis yang penuh dengan kotoran dan najis menginjak majlis kaum muslimin di Negara Islam, ini dia faedahnya.[FN:2/166]
Suatu yayasan tidak akan berdiri dan diakui kecuali apabila mencocoki kaidah pemilu yang mereka harus lakukan, yaitu memilih ketua , seksi ini dan itu dst, bukanlah yang kami maksud bahwa mereka mengikuti pemilu tingkat Nasional, pokoknya pemilu itu adalah thoghuti.( baik itu Pemilu tingkat tinggi atau rendah atau kecil-kecilan). [ GA: 353]
Kita bersyukur kepada Alloh Yang telah menjaga ahlussunnah dari berbagai macam pemilu, baik itu pemilihan ketua ini atau itu, pemilihan kepala desa , pemilihan bupati , pemilihan MPR , dll. Ahlussunnah sibuk memilah- milah hadits, (ini hadits shohih dan ini hadits dhoif), dan memilih faedah dari kitab-kitab ilmiyah .[GA:353]
Kalau ada seorang salafi mengajak pemilu maka dia itu bukanlah salafi akan tetapi dia falsafi, dahulunya dia salafi akan tetapi sekarang dia telah menjadi salfati.[TM:339]
UNTAIAN MUTIARA BELIAU TENTANG UNDANG UNDANG DASAR [UUD]
Kita mengkufuri UUD yang thoghuti .[KM:63]
UUD di sisi kami tidak sepadan dengan harga sebutir bawang , UUD kita adalah kitabulloh dan sunnah Rosululloh . [ Al Baa’its; 69]
Kita semua kufur terhadap UUD dari awal sampai akhir , karena UUD ini adalah thoghuti.[GA: 2/159].
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MASALAH SANDIWARA DAN DEMONSTRASI
Kenyataannya bahwa sandiwara dan demonstrasi adalah barang import dari musuh – musuh Islam. [KM : 394]
Apakah termasuk Firkotun Najiah (kelompok yang selamat) mereka - mereka yang suka mengadakan sandiwara( dan sejenisnya dalam rangka da'wah)?? Tentu bukan, karena nabi berkata : " Orang yang paling Alloh murkai adalah tiga kelompok : kemudian beliau menyebutkannya , dan diantara mereka adalah : para pemeran" (yang memisal – misalkan perbuatan orang lain , actor) [KM: 93]
Sandiwara itu harom karena itu merupakan kedustaan, dan merupakan salah satu perusak da'wah, maka tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk menjadi pemain sandiwara.[KM :517dan Al Mushoroah 79]
Hendaknya kalian benar-benar teliti dalam menerima dan memilih pemikiran-pemikiran yang busuk ini, pelajarilah sunnah rosululloh kalau kalian ingin mendapat bimbingan dan dapat melihat kebenaran, adapun (perbuatan para badut) malam ini dalam sandiwara, fulan memerankan Abu Lahab bagaimana ketika dia menyakiti nabi , untuk malam berikutnya dia memerankan syaithon bagaimana cara dia menggoda manusia, malam ketiga dia memerankan Alloh , sebagaimana yang telah mereka lakukan di kabupaten Hajjah, (wahai para badut) malulah kalian atas diri kalian sendiri.
Hendaknya diketahui bahwa Demonstrasi adalah bukanlah praktek Islamy, kami tidak mengetahui sedikitpun bahwa model-model seperti ini terjadi di zaman nabi , dimana mereka keluar dijalan-jalan bersorak - sorai dengan satu nada, tidaklah perbuatan ini kecuali karena unsur taqlid terhadap musuh Islam.[Ilhadul Khumainy : 57]
Orang-orang buta itu (IM) kalau ada yang berkoar-koar dari orang-orang kafir: ayo kita demo!! merekapun meresponnya dan menyambut hangat dengan teriakan: Ayo lah kita demo, kalau mereka diseru: tegakkan pemilu !! merekapun segera menjawab : ayo kita adakan pemilu, mereka berkhayal : kalau seandainya kita tidak ikut andil dalm pemilu niscaya Islam akan meleleh sirna tanpa bekas, dan apabila mereka tidak demo niscaya islam tak tersisa lagi, akhirnya kondisinya berbalik yaitu semua perkara yang menyelisihi kitab dan sunnah itulah Islam. Sungguh suatu pemandangan yang menggelikan dan menyayat hati ketika kita lihat orang yang memiliki jenggot lebat melakukan demonstrasi, ketika kita Tanya dia : mau kemana kalian : spontanitas dia menjawab : ke gedung DPR, juga kamu dapatkan disana seorang wanita muda berjilbab lebar berpidato ditengah – tengah masa, sementara orang berjenggot tadi memperhatikan perempuan tadi sambil memutar tasbihnya seraya berdesis: subhanalloh, subhanalloh, sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.[FN:117]
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PARA PENGACAU KEAMANAN DAN PEMBERONTAK
[ JAMAAH JIHAD REVOLUSI DAN YANG SEJENISNYA]
Ahlus Sunnah adalah orang yang paling keras pengingkarannya terhadap perkara-perkara ini. Akan tetapi mereka mengingkarinya berlandaskan ilmu, tidak seperti yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, yaitu sekedar semangat tanpa melihat akibat. Kita mengingkari perkara ini dengan tidak menyemangati mereka untuk melakukan huru-hara dan pemberontakan (revolusi) karena kudeta dan yang sejenisnya bukanlah memberi kemashlahatan kepada Islam dan kaum muslimin bahkan merugikan mereka. (FN: 15)
Perkara penggulingan dan pemberontakan tidak dilakukan oleh salaf kita seperti Ahmad bin Hanbal, padahal para ahlul hadits telah berkumpul dan bersatu ketika terjadi fitnah kholqul qur'an. Mereka menyeru: "Sekarang telah halal bagi kita untuk memberontak!" Maka Imam Ahmad berkata: "Pergilah kalian dari sisiku dan bertaqwalah kalian kepada Alloh dan jangan kalian mengatakan perkataan tadi."
Memberontak melawan pemerintah adalah malapetaka yang telah menimpa kamu muslimin sejak dahulu kala. Akan tetapi ahlus sunnah Alhamdulillah tidak memiliki sifat (membolehkan) adanya pemberontakan terhadap pemerintah muslimin karena nabi berkata: "Siapa yang datang kepada kalian (memberontak) dalam kondisi perkara kalian satu kata berada di bawah kepemimpinan satu orang untuk memecah persatuan kalian dan mencerai-beraikan jamaah kalian, maka bunuhlah dia." (HR. Muslim 1852 dari Arfajah) (TM: 227)
Alhamdulillah ahlul ilmi tidak menyeru kepada fitnah dan pembrontakan serta penggulingan, baik hari ini atau besok atau lusa, sama sekali kita tidak mengajak kepada fitnah sampai pun kalau kita didzolimi, karena kita hidup di masyarakat Islam.
Aku tidak mengajak mereka untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan, karena pemberontakan itu bukanlah jalan menuju perbaikan. Aku mengajak mereka untuk tolong-menolong dalam kebaikan dan menasehati para petinggi (penguasa) dan mengajak masyarakat untuk duduk di masjid dalam rangka menyampaikan syariat Alloh dengan mengadakan ceramah. (Al-Mushoro'ah: 82)
Aku nasehatkan kepada Ahlus Sunnah untuk menasehati para pemimpin kalian, dan jangan membuat kalian hina cacian orang selama kalian berada di jalan Alloh. Aqidah kalian Alhamdulillah telah dikenal oleh penguasa, bahwa kalian tidak berambisi mencari kursi (kedudukan) dan tidak pula menginginkan dunia, dan bahwa kalian tidak mengompori manusia untuk memberontak, mengapa? Karena keyakinan kalian tidak membolehkan untuk memberontak terhadap pemerintah muslim. (Al-Mushoro'ah: 435)
Kita mencintai pemerintah sebatas kebaikan yang ada padanya dan kita juga membenci kepada mereka sebatas kejahatan yang ada pada mereka. Akan tetapi kita tidak membolehkan untuk keluar (memberontak) terhadap pemerintah kecuali kalau kita melihat kekafiran yang nyata dengan bukti yang kuat dari Alloh, dengan syarat kita memiliki kemampuan untuk menggulingkannya dan juga dengan syarat tidak terjadi perang saudara antar kaum muslimin dari kedua belah pihak. (Hadzihi Da'watuna: 14)
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH BAI'AT
Para pemimpin, raja dan para presiden yang bukan dari kalangan Quroisy, mereka itu adalah para perampas hak kepemimpinan. Akan tetapi kalau perkaranya telah diambil alih oleh salah seorang dari mereka, maka tidak diperbolehkan memberontak mereka sebagai bentuk penjagaan terhadap darah kaum muslimin. Akan tetapi wajib bagi para penguasa atau raja-raja dan para presiden untuk menjadikan imam mereka dari orang Quroisy dari Ahlus Sunnah bukan dari Syi'ah mubtadi'ah. (Ash-Shohihul Musnad min Dalail An-Nubuwwah: 571)
Kepemimpinan yang bid'ah adalah yang kini telah menimpa kaum muslimin. Ketika aku berada di Mesir, aku dapatkan tiga orang memiliki seorang amir dan mereka mengajakku agar menjadi orang keempat dalam barisan mereka. Akhirnya bercerai-berailah umat ini dengan sebab amir-amir ini yang tidak ada perintah Alloh sedikitpun. Oleh karena itu amir JABLEGH adalah bid'ah, amir IM adalah bid'ah dan semua jama'ah (firqoh) yang bukan berdiri dari sisi imam muslimin dikategorikan berada di atas kebid'ahan. (GA: 1/158)
Adapun hukum bai'at untuk para pemimpin jama'ah di daulah muslimah (negeri Islam), maka itu adalah bai'at yang tidak syar'i. (AL-Mushoro'ah: 95)
Bai'at ditunaikan hanya kepada seorang imam (amir) muslimin kalau memang terbentuk insya Alloh, adapun kalau pemimpin kaum muslimin meminta kita untuk membai'atnya sementara dia takut akan bahaya yang akan menimpanya, maka tidak mengapa untuk membai'atnya. (FN: 101)
Apabila seseorang berada di negeri kafir dan presidennya kafir, maka tidak mengapa mereka melakukan perkumpulan sesama kaum muslimin walaupun dengan rahasia. Adapun di daulah Islamiyah dan pressidennya muslim, maka wajib mentaati mereka. (Mus: 95)
UNTAIAN MUTIARA BELIAU
DALAM MENJARH AHLUL AHWA
Banyak dari kalangan ahlul ahwa yang mengingkari Syaikh Muqbil / dalam masalah menjarh ahlul hawa, karena menurut mereka metode yang jalani beliau terlalu fulgar, pedas dan kasar lagi kotor, mereka beranggapan bahwa metode beliau adalah metode muhdats dan bertentangan dengan metode ahlil hadits dari kalangan salaf, diantara yang menuduh demikian adalah Al-Baidhoni dalam makalah doctornya, dia mendapatkan predikat itu setelah mengeluarkan tesisnya yang bertema menjelek-jelekkan syaikhnya, begitulah hizbiyah, tidak mengenal jasa dan budi baik syaikhnya, padahal kalau dilihat dari sisi ilmu yang benar, metode beliau tidak sedikitpun bertentangan dengan metode salaf, beliau telah didahului oleh para ulama salaf seperti Imam Malik bin Anas, Imam ibnu Hibban, Imam Ad Daaruqutni, Imam Adzahabi dll.
Lafadz-lafadz yang mereka anggap bernuansa jahat dan kotor adalah seperti : Dajjal , Kadzab , Khobits , Zaigh , Mudbir , Kolilul haya, Dhoolun Mudhil dsb.semua lafadz jarh diatas telah dilontarkan oleh para salaf , contohnya lafadz :
Dajjal & Kadzaab :
• Sholih bin Muhammad At Tirmidzi , berkata Ibnu Hibban tentangnya : Dajjal dari Dajajilah , begitu pula Muhammad binAbi Zu'aizi'ah. [ lihat : Mizan I'tidal :(2/30) ]
• Abdul Malik bin Harun , berkata Assa'di : dia itu Dajjal kadzab.[ lihat Mizan juga]
• Sholih Al Ghobrothi , berkata Daruqutni : Kadzaab , Dajjal.
Zaigh Mubtadi'.
• Abdulloh bin Wahb Al Fasawi , berkata Addzahabi: Dia itu gembong khowarij, Zaigh Mubtadi'.
Al Mudbir.
• Ibrohim bin Abdillah bin Hammam As Shon'ani : berkata Adzahabi : Ini semua hasil rekayasa si mudbir ini.
Dhool Mudhil.
• Al kholil Al Malhami , disebutkan disisi Abul Walid Athoyalisi maka beliau berkomentar : dia itu dhool mudhil.
La yusawi ba'aroh , tidak senilai harga teletong. (maksudnya teletong lebih berharga darinya)
• Mughiroh bin Saklab, berkata Al Abbar : Aku betanya kepada Ali bin Maimun tentang keadaan Mughiroh , maka dia berkata : Dia itu tidak lebih berharga daripada teletong onta.
• Abdulloh bin Muharror , berkata Ibnu Mubarok : Kalau aku di suruh memilih antara masuk sorga dan bertemu dengan Abdulloh bin Muharror niscaya aku memilih untuk bertemu dia terlebih dahulu baru kemudian masuk sorga, namun setelah aku melihatnya maka teletong onta lebih aku sukai daripada dia.
Kolilul Haya (sedikit rasa malunya).
• Alhasan bin Ali bin Zakariya, berkata Adzahabi : Ini syaikh yang sedikit rasa malunya.
Dan masih banyak lagi, kami cukupkan sekian karena sekedar contoh saja, dan berikut ini kami nukilkan untaian mutiara Syaikh Muqbil رحمه الله dalam menjarh ahlul hawa walaupu hanya sebatas contoh soal belaka.
Abdurrohman Abdul Kholiq : Mubtadi’, ucapannya tidak ada harganya sedikipun, salafi dan sunni berlepas diri darinya.
Ali Thanthowi (rector Al- Azhar dahulu): Ucapannya tidak lebih dari satu receh duit, bahkan tidak seharga teletong onta, dia itu fasiq mencukur jenggot, tidak yerikat dengan dalil , semoga Alloh tidak memperbanyak orang semisal dia.
Aqiel Maqthori : dia itu linglung, kepalanya perlu di seterika .
Abdul Majid Azzandani : dhoolun mudhil, shohib hawa,dia hanyalah seorang apoteker .dia memiliki banyak wajah , wajah untuk sufi, wajah untuk ikhwani, wajah untuk syi’i , wajah untuk sunni , padahal nabi berkata: إن شر الناس ذو الوجهين الذي يأتي هؤلاء بوجه وهؤلاء بوجه. Sejelek jelek manusia adalah yang memiliki dua wajah , yaitu yang datang kepada mereka dengan qajah dan datang kepada kelompok lain dengan wajah lain.
Abdulloh Azam : aku katakan bahwa dia itu mubtadi’ dan dia tidak memiliki perhatian terhadap sunnah, dan dia itu hizbi yang gigih dalam berda'wah kepadanya.
Abdulloh As Sabt : dia tertimpa kehinaan, berusah memecah belah para dai.
Abdurrohim Thohhan : dia itu mubtadi; dhool.
Al Khumaini: Imam dholal, aku tidak ragu lagi akan kekafirannya dengan tiga perkara :
(1)- Ucapannya bahwa para imamnya memperoleh derajat yang tidak di peroleh para nabi bahkan tidk pula para malaikat.
(2)- perkataannya : kita takut terhadap nash – nash para imam kita sebagaimana takutnya kita terhadap Alqur’an.
(3)- perkataannya bahwa para nabi dan para imam belum bisa menyempurnakan yang menjadi tugas dan kepentingan mereka, dan yang bisa menyempurnakan hanyalah Al-Mahdi.
(dengan sebab inilah) : Dia itu dajjal masa kini.
Sa’id Hawwa : Mubtadi’ menyeru kepada tasawwuf dan ta’asub Ikhwanul Muflisin.
Safar Hawali dan Salman Audah : Yang menyebabkan keduanya tersesat adalah karena keduanya merasa sombong dan tamak terhadap kedudukan .dan Salman Audah sangat membutuhkan cambuk Umar bun Khottob.
Sayid Qutb : Gembong ahlul bida’h, dia memiliki pemikiran takfiri.
Sayid Sabiq : dia memiliki banyak kesalahan dalam hadits di dalam kitabnya :” Fiqh Sunnah”
Toha Husain : Dai kepada kekafiran dan penyelewengan, buta mata dan hati.
At Tholibi : Salah seorang dajjal modern.
Ibrohim bin Aqiel : Dia itu dari golonga sufiyah, dikumandangkan adzan disisinya maka dia dan para muridnya tidak beranjak dan berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat berjama'ah.[ GT: 2/385]
Ahmad Uhaif : Dia itu Juwaihil, bodoh lagi kerdil, dari mana dia bisa mengajari anak – anak kaum muslimin, atau membuahkan laki-laki yang tangguh.[ Hal: 271]
Jamaluddin Al Afghoni : seorang yang berpaham Masuny pembawa bendera kesesatan .[GA: 2/302]
Jamal Abdun Naser : Kafir, Thoghut ,Komunis.
Hasan Al Banna: Mubtadi' dan termasuk pentolan mereka , dia itu suka thowaaf diatas kuburan, sufi, dan ingin menggabungkan antara salafi dengan sufi, sunnah dengan syi'ah.
Hikmatyar : Khobits ( kotor ) penumpah darah kaum muslimin, dan penjahat.
Muhammad Abduh : Antek - antek musuh Islam, berpaham Masuny.
Muhammad Rosyid Ridho : termasuk Imam kesesatan, pembaharu kesesatan, terfitnah dengan Jamaluddin dan Muhammad Abduh, berkedok sebagai salafi yang sepantasnya dinamakan pelebur salafiyah.
Muhammad Al Ghozali: termasuk ulama jahat, anak pungutan mu’tazilah, pembaharu kesesatan.
Muhammad Alawi Al Maliki: salah seorang pentolan kesesatan, dai yang menyeru kepada kesyirikan .
Yusuf Al Qordhowi: termasuk imam kesesatan , dia itu lebih goblok dari pada keledai keluarganya, orang ini kalau ada salah seorang yang mengkafirkannya maka menurutku tidak ada protes dariku , semoga Alloh meggergajinya dan lisannya dengan musibah. dia adalah pendusta berat.Hizbi Mubtadi'.
Umar At Tilmisani : seorang sufi , semua musibah ada padanya, dan dia itu penasehat IM.
Berikut ini kami nukilkan untaian jarh beliau dari kitab :" Al Majruhun 'inda Imam Al Wadi'iy .
Beliau : berkata hal (47) ketika menjarh Abdillah bin Mahfudz Al-Haddad mufti Hadhromaut :
(دجال الضال الصوفي المبتدع الزائغ المنحرف).
(Dajjal Ad-Dhool (sesat), As-Shufy, Al-Mubtadi', Az Za'igh (condong kepada kebatilan), Al Munharif (menyimpang).
Dan berkata hal.(58-59) ketika menjarh Abdul Karim Zaidaan:
(فويسق, حالق اللحية, لابس البنطلون والكرفته, لا تميز بينه وبين النصراني، وقد أنكر علي هذا القول ولكن سأقوله رغم أنفك أيها المنكر ولا أقصد أنه نصراني ولكن أقصد أن شكله شكل نصراني)
(Fuwaisiq (fasik kelas rendah), Haliqul lihyah (memotong jenggotnya), memakai bantholun (celana pantalon) dan dasi, kamu tak dapat membedakannya dengan nashroni, dan ada yang mengingkari ucapanku ini, akan tetapi aku katakan rogima anfuk (celaka/merugi/walaupun kamu benci) wahai para pengingkar, aku tidak memaksudkan bahwa dia adalah nashoro akan tetapi aku maksudkan bahwasanya modelnya seperti model nashroni), dan mengatakan:
(هو قمامة أتي به إلى اليمن).
(dia adalah sampah yang dibuang ke Yaman).
Dan berkata hal. (163) ketika menjarh Muhammad bin Ahmad Al-Hasan:
(كان ظالمًا غشومًا سفاحًا بطاشًا).
(dia adalah pelaku kezaliman, penipuan, pembunuhan, kelaliman).
Dan berkata hal (68):
(ضال, ملحد, ملبس, لا يعتمد عليه, انحرف عن علم...).
(Sesat, menyimpang, pembuat kerancuan, tidak bisa dijadikan sandaran, menyimpang dari ilmu…)
Dan berkata hal. (167) ketika menjarh As-Sayyid Yusuf Al-A'jamy:
(وليس من السيادة في شيء بل رافضي زائغ نخشى أن يكون يهوديًا)
(Dan tiada baginya kepemimpinan sama sekali, bahkan dia adalah Rofidhi (pengikut golongan Rofidhoh) Zaigh kami khawatir dia akan menjadi Yahudi), dan berkata:
(هو ذلك الرافضي بل الشيطان الرجيم).
(Dia itu Rofidhiy bahkan dia Syaithon yang terkutuk).
Dan berkata hal. (162) ketika menjarh Husain bin Muhammad Al-Mahdi:
(دجال من الدجاجلة).
(Dajjal dari Dajjal-Dajjal yang ada)
Dan beliau -rohimahulloh- juga berkata ketika menjarh Abdul Husain Al Musyawy hal. (165):
(إمام من أئمة الضلال قطع الله دابره).
(Pemimpin dari pemimpin-pemimpin kesesatan, semoga Alloh musnahkan dia sampai ke akar-akarnya).
Dan ungkapan-ungkapan (jarh) Al-Imam Al-Wadi'i : terhadap Ahlul bathil yang sejenis ini banyak.
UNTAIAN MUTIRA KHOLIFAH AL-WADI’I AS-SYAIKH YAHYA AL-HAJURI حفظه الله
Ini kami nukil di sela-sela pelajaran beliau , sebagai bukti betapa besar keteguhan beliau dalam memegang manhaj ini.
• من غلا في شيء فقد بالغ في ذمه.[ ليلة السبت15 ربيع الأول 1429 هـ]
Barangsiapa yang berlebihan pada sesuatu berarti sama saja dia telah menghinanya dengan sepenuh penghinaan.
• من رددنا عليه بالحق و هزم فإنما ذلك لقوة الحق وليس لقوتنا. [ليلة الأحد 16 ربيع الأول 1429 هـ]
Siapa saja yang kita bantah dengan bantahan yang benar kemudian dia terjerembab kalah, hal itu karena kekuatan al-haqq yang ada bukan karena kekuatan kita.
• كم من إنسان لسانه مثل العسل وعمله أردى من ريح البصل .[ليلة الاثنين 17 ربيع الأول 1429هـ]
Betapa banyak orang yang lisannya semanis madu tetapi amalannya lebih busuk daripada aroma bawang.
• قد ضللنا إذا ولسنا من المهتدين إذا سكتنا عن الخائنين.
Sungguh kita sesat dan tidak melihat bila kita tetap diam dari para pengkhianat.
• الدعوة لا تنصر بالفتن ولا بالمعاصي ولكن الدعوة تنصر بالعلم والحق ونشر السنة بين الناس .
Da`wah ini tidak akan tertolong dengan fitnah dan tidak pula dengan ma’siat akan tetapi da`wah akan tertolong dengan ilmu dan kebenaran serta tersebarnya sunnah di kalangan manusia.
• من رد الخير فلا يبقى له الخير ولا يحقر هذا الخير إلا من حقره الله.[25 ربيع الأول 1429هـ]
Barangsiapa menolak kebaikan maka tidak tersisa baginya kebaikan, dan tidaklah menghinakan kebaikan ini kecuali orang yang dihinakan Allôh.
• لا جزى الله خيرا هذه الحزبية .
Allôh tidak akan memberi balasan yang baik kepada hizbiyah ini.
• من تعصب للباطل رأسه منكس.[ 27 ربيع الأول 1429 هـ]
Barang siapa yang fanatik kepada kebatilan maka kepalanya terbalik.
• ومهما كان الذكاء بغير توفيق من الله لا يفلح.[28 ربيع الأول 1429 هـ]
Bagaimanapun kecerdesan seseorang kalau tidak mendapat taufîq Allôh dia tidak akan beruntung.
• ينفعك نصحي ولا يضرك تقصيري.[ليلة الأربعاء 3ربيع الثاني 1429 هـ]
Ambilah manfaat dari nasehatku dan tidak membahayakanmu kekuranganku.
• مضادة دار الحديث بدماج صعبة.[ليلة الجمعة 5 ربيع الثاني 1429 هـ]
Berlawanan dengan Dârul Hadîts Dammâj tidaklah mudah.
• الكلام الحق وملازمته يزيد الإيمان وكذا الفعل الحق ، والموفق من تحرى الحق في كلامه وأفعاله.[ 6 ربيع الثاني 1429]
Perkataan yang benar dan menetapinya menambah îmân, begitu pula perbuatan yang benar, orang yang mendapatkan taufîq adalah orang teliti dalam mencari Al-haq baik dalam ucapan ataupun perbuatan.
• لا تكن سببا في تواثب الناس عليك بل كن سببا في تآخي الناس بينهم ومفتاحا للخير ومغلاقا للشر. [ 6 ربيع الثاني 1429].
Janganlah kamu menjadi sebab orang mencabik-cabikmu bahkan jadilah sebab persaudaraan mereka dan pembuka kebaikan sarta penutup kejahatan.
• الحزبيون فساق ومبتدعة .[7 ربيع الثاني 1429]
Al-Hizbiyyûn orang-orang fasiq dan termasuk ahli bid`ah.
• الذي يريد لنفسه الخير فليستقم.[ 7ربيع الثاني 1429]
Bagi yang menginginkan pada dirinya kebaikan maka istiqomahlah.
• الدراسة في المساجد إحياء للسنة وفيها بركة.[7 ربيع الثاني 1429].
Belajar di masjid itu menyebabkan hidupnya sunnah, dan di dalamnya ada barokah.
• من أظهر قرنه كسرناه إن شاء الله. [17 ربيع الثاني 1429]
Siapa yang menampakkan tanduknya kami akan pecahkan dia Insya Allôh.
• الباطل ينبغي أن يزجر ولا ينشر [ 5 جمادى الأولى 1429]
Kebatilan hendaknya diredam bukan disebarkan.
• القول الذي يخالف الدليل قول هزيل.[7 جمادى الأولى 1429]
Ucapan yang menyelisihi dalîl adalah ucapan yang lemah.
• القرضاوي جند من جنود الشيطان وإن كبرت عمامته .[ 14 جمادى الأولى 1429]
Al-Qordhôwî salah satu tentara dari tentara syaithôn walaupun sorbannya besar.
• القرضاوي ما فيه بركة.(1) [ 14 جمادى الثانية 1429 هـ]
Al-Qordhôwî tidak ada barokahnya.
• هذه الدعوة تأتيها الفتن وتزول وإن عظم كيدهم، وما تزول إلا بالدعاء. [16 جمادى الأولى 1429]
Da`wah ini selalu didatangi fitnah, dan akan sirna fitnah itu walaupun besar tipu muslihatnya, dan tidak akan lenyap kecuali dengan doa.
• من أخذ الحق فهو عادل لقوله تعالى :﴿ وممن خلقنا أمة يهدون بالحق وبه يعدلون﴾ [الأعراف : 181] [ 15 جمادى الأولى 1429]
Barangsiapa mengambil kebenaran dia itulah orang yang adil karena firman Allôh: ”Dan di antara makhluq yang kami ciptakan adalah umat yang mengambil kebenaran sebagai petunjuk dan dengannya dia berbuat adil.
• السنة فالسنة لزومها خير وبركة .[15 جمادى الأولى 1429 هـ]
As-Sunnah, menetapi sunnah penuh kebaikan dan barokah.
• كل من أبغض السنة فهو الأبتر . [ 16 جمادى الأولى 1429 هـ]
Setiap orang yang menentang sunnah maka dia itu mandul, tak membuahkan hasil.
• الأخوة خير من ألف الجمعيات وإن كانت الجمعيات تأتي بالمليارات .[ 16 جمادى الأولى 1429 هـ]
Al-Ukhuwwah lebih baik dari seribu jam`iyyat sekalipun jam`iyaat mendatangkan uang milyaran.
• العراق فتحها سعد بن أبي وقاص وأغلقها صدام، المدبر مدبر حتى على بلده.[28 جمادى الأولى 1429 هـ]
Wilayah Irak dibuka (dikuasai Muslimin) oleh Sa`ad bin Abi Waqqoosh dan ditutup oleh Shoddam, orang yang jahat dia berbuat jahat sampai kepada negaranya.
• من ثمرات العفة الغنى قال الله تعالى: ﴿ وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ الله﴾ [النور/33]
Di antara buah `Iffah adalah rasa kaya dalam jiwa.
• نحن لا نفرح بالكثرة ولا نحزن بالقلة .[13 جمادى الثانية 1429 هـ]
Kami tidak merasa bahagia dengan mayoritas, dan tidak sedih karena minoritas.
• من جرحه علماء أهل السنة فهو مجروح فافهموه.[ 17 جمادى الثانية 1429 هـ ]
Siapa saja yang di-jarh oleh ‘ulamâ sunnah maka dia itu majrûh, fahamilah ini.
• من أظهر لنا الجمعية خبطناه . [ 27 جمادى الثانية 1429 هـ]
Barangsiapa yang berusaha menampakkan jam`iyyah (yayasan) kita akan terkam dia.
• الحق أحق أن يتبع من الرجال ، ونحن نعظم الرجال على حسب تعظيمه للدعوة السلفية .[ 2 رجب 1429 هـ]
Al-Haq lebih berhak untuk diikuti daripada orang bagaimanapun besarnya karena kita mengagungkan karena kadar pengagungan dia terhadap da`wah salafiyah.
• لو تركت شأن السنة للعامة لا تقام السنة.[ليلة الخميس 12 شعبان 1429]
Kalau dipasrahkan perkara sunnah kepada orang ‘awam tidak akan terwujud sunnah.
• ألا فلا يضعف أمام أهل الباطل فإنهم أذلهم الله بمعاصيهم.[13 شعبان 1429]
Ketahuilah, jangan sampai lemah di hadapan ahlul bathil, karena mereka telah dihinakan Allôh karena kema`siatan mereka.
• دعوتنا واضحة وفيها بركة .[17 شعبان 1429 هـ]
Da`wah kita sangat jelas dan di dalamnya penuh barokah.
• دين الله أحق بالدفاع من الأشخاص [17 شعبان 1429 هـ]
Agama Allôh lebih berhak untuk dibela daripada sosok yang ditokohkan.
• أن بداية الشر تشبه الخير كهذه الحزبية .[29 شعبان 1429 هـ]
Bahwa permulaan kejahatan menyerupai kebaikan seperti hizbiyyah ini.
• الحزبية إتلاف للبركة .[11 رمضان 1429]
Hizbiyyah menghancurkan barokah.
• الإهمال في العلم إهمال في جوانب كثيرة ، إهمال في السنة وإهمال في الإتباع وإهمال في الحق .[13 رمضان 1429 هـ]
Meremehkan ‘ilmu merupakan peremehan dalam banyak sisi, dan meremehkan sunnah sama saja meremehkan ittibâ` dan meremehkan al-haq.
• ولا ينبغي أن ينهزم صاحب الحق أمام صاحب الباطل.[13 رمضان 1429 هـ]
Tidak sepantasnya ahlul haq bertekuk lutut di hadapan ahlul bathil.
• الخير يبرز نفسه والسنة تبرز نفسها ، ومن أراد الخير والسنة وجدهما.[ 13 رمضان 1429 هـ]
Kebaikan akan nampak sendiri begitu pula sunnah, dan barangsiapa menghendaki kebaikan dan sunnah dia akan mendapatkannya.
• كثرة المساس يذهب الإحساس [17 رمضان 1429 هـ]
Terlalu banyak bersentuhan mematikan rasa.
• لا يسلمون من الفتن إلا بالتمسك بالكتاب والسنن [17 رمضان 1429 هـ]
Tidaklah bisa selamat dari fitnah kecuali dengan berpegang teguh dengan kitab dan sunnah.
• لا ينكر الجرح والتعديل إلا أحد الثلاثة: المجروح أو الضال أو الجاهل، قاله شيخنا الوادعي رحمه الله [ 22 رمضان 1429 هـ]
Tidaklah mengingkari jarh watta`dil kecuali salah satu dari tiga jenis manusia: orang yang majruh atau sesat atau bodoh, demikian kata Syaikh Muqbil .
• من ظفر بالسنة فقد ظفر .[26 رمضان 1429 هـ]
Barangsiapa yang berhasil mendapatkan sunnah maka sungguh dia telah beruntung.
• الفقه في الدين يهذب الإنسان .[26 رمضان 1429 هـ]
Fiqh dalam dien mendidik manusia.
• إقامة الحدود سلامة وأمن وأمانة . .[26 رمضان 1429 هـ]
Penegakan hukum adalah keselamatan, keamanan dan amanah.
• من قال قولا باطلا رجع على كاهله.[4 شوال 1429 هـ]
Siapa yang mengucapkan ucapan bathil kembali ke punggungnya. (menjadi tanggung jawabnya).
• إتباع الحسنة بالحسنة دليل على قبولها فهذا هو حقيقة الشكر..[ 4 شوال 1429 هـ]
Kebaikan diiringi kebaikan sebagai bukti terkabulnya kebaikan itu dan itulah hakikat syukur.
• لا تكن أسيرا للتجارة فإن فيه خسارة .[ 8 شوال 1429 هـ]
Kamu jangan mau menjadi tawanan perniagaan karena akan berakibat penyesalan.
• لا تجد منافقًا زاهدًا أبدًا .[8 ذوالقعدة 1429 هـ]
Kamu tidak akan mendapatkan seorang munafiq yang zuhud selama-lamanya.
• مداهنة الشرفاء فساد في الدين. [16 ذو القعدة 1429 هـ]
“Mudahanah” (basa-basi demi keduniaan dengan mengorbankan sebagian agama) terhadap orang terhormat (pejabat) merusak agama.
• وأينما تحقق كثير من أمور التوحيد تحقق كثير من الأحكام الشرعية.[16 ذو القعدة 1429 هـ]
Di manapun tempat yang terlaksana banyak dari perkara tauhîd maka banyak pula dari hukum-hukum syariat yang tertegakkan.
• اللجوء إلى الله سبب الهداية. [22 ذو القعدة 1429]
Bersimpuh di hadapan Allôh sebagai penyebab turunnya hidayah.
• وقد رأيت بركة الصمت عن الشر والنطق من الخير.[23 ذوالقعدة 1429 هـ]
Aku telah melihat barokah diam dari kejahatan (tidak berbicara jahat) dan bicara untuk kebajikan.
• إذا رأيت الرجل يلوج في المعاصي فاعلم أنه في شفا هلك.[23 ذوالقعدة 1429 هـ]
Apabila engkau melihat seseorang bergumul dengan ma’siat ketahuilah bahwa dia berada di ambang pintu kebinasaan.
• مسكين الذي يجالس أهل البدعة، فإن مجالستهم تشقى ولا تستغفر له الملائكة .[25 ذو القعدة 1429هـ]
Malang dan sangat disayangkan orang yang duduk-duduk dengan ahlul bid`ah, karena duduk-duduk dengan mereka membuat celaka dan malaikat tidak mendoakan ampunan untuknya.
• الذين يضلون عن سبيل الله إما أن يكون من المنافقين أو المتشبهين بهم .[3 ذوالقعدة 142 هـ]
Orang–orang yang tersesat dari jalan Allôh bisa jadi dia itu munâfiq atau orang yang menyerupai orang munâfiq.
• بلد لا يسوسه العلماء بلد مُدَهوَر. [3 ذوالقعدة 142 هـ]
Suatu negri yang tidak dipimpin seorang ‘ulamâ adalah negri yang kacau balau.
• الحق أبلج والباطل لجلج. [ 16 ذوالحجة 1429 هـ]
Kebenaran itu bercahaya dan kebathilan itu gelap gulita (arti asli kata-kata (لجلج) adalah orang yang tidak fasih dalam berbicara(.
• العالم لا يستدل بعمله بل يستدل لعمله بدليله . [18 ذو الحجة 1429 هـ]
Perbuatan orang ‘âlim itu tidak dijadikan dalîl akan tetapi perbuatannya diambil dengan dalîlnya.
• مجالس العقلاء مجالس رشيدة ، ما أبرك مجالسهم.[25 ذوالحججة 1429هـ]
Majlis para cendekiawan adalah majlis yang penuh petunjuk, dan alangkah penuh barokahnya majlis-majlis mereka.
• من ترك بعض السنة فقد جعل للشيطان نصيبا، فإن اتباع السنة إغاضة للشيطان. .[25 ذوالحججة 1429هـ]
Barangsiapa meninggalkan sebagian sunnah sama dengan memberi peluang kepada syaithôn, karena mengikuti sunnah itu membikin marah syaithôn.
• الاقتصار على القول الصحيح مريح . .[25 ذوالحججة 1429هـ]
Mencukupkan diri dengan pendapat yang benar itu melegakan hati.
• من عزم على مناصرة الحق نصره الله .[ 7محرم 1430 هـ]
Barangsiapa bertekad untuk membela kebenaran Allôh pasti akan menolongnya.
• أبو حنيفة فقيه وفقهه هزيل، فهو ضعيف الفقه وضعيف الحديث وضعيف العقيدة .[9 محرم 1430 هـ]
Abû Hanîfah seorang yang faqîh tapi fiqhnya dangkal, dia itu lemah dalam fiqh, lemah dalam hadîts dan lemah dalam ‘aqîdah.
• والله ما فتن من فتن ولا ضل من ضل إلا لضعف تعلقه بالله ، وتهاونه بالعبادة. [10 محرم 1430 هـ]
Demi Allôh tidaklah seorang yang terfitnah itu sampai terfitnah, dan tidaklah orang yang tersesat itu sampai tersesat kecuali karena lemahnya ketergantungannya kepada Allôh dan peremehannya dalam ‘ibâdah.
• من رضي العمل بالجهل آثم.[14 محرم 1430 هـ]
Barang siapa yang ridho beramal dengan kejahilan maka berdosalah dia.
• الناس أتباع لكل ناعق وبالأخص العلماء والأمراء. [14 محرم 1430 هـ]
Kebanyakan manusia hanyalah pengikut setiap orang yang berteriak, terutama teriakan ‘ulamâ dan umarô’.
• القرضاوي نجس يستحق الطرد .[22 محرم 1430 هـ]
Al- Qordhowi najis ( ) dan berhak untuk diusir.
• الاستقامة هي أساس العز والكرامة.[22 محرم 1430 هـ]
Istiqômah itulah asas kemuliaan dan kehormatan.
• بيان كلمة الحق جهاد عظيم.[25 محرم 1430 هـ]
Menerangkan kalimat haq adalah jihad yang agung.
• إذا ترك الحق ولم يبينه للناس التبس الحق بالباطل.[25 محرم 1430 هـ]
Kalau kebenaran dibiarkan begitu saja tanpa ada keterangan untuk manusia maka akan terjadi kerancuan antara kebenaran dengan kebatilan.
• الدعوة تنصر بالطاعة. [27 محرم 1430 هـ]
Da’wah ini tertolong dengan ketaatan.
• لقد تعلمنا العزة والعفة. [27 محرم 1430 هـ]
Sungguh kita telah terdidik dengan `izzah dan `iffah.
• ما أريد أن يحبني حزبيون أريد أن يجبني الله ويحبني السنيون الصالحون الذي محبتهم على الصواب.[21 صفر 1430 هـ]
Aku tidak ingin dicintai oleh hizbiyyun, aku ingin dicintai oleh Allôh dan sunni yang shôlih yang kecintaan mereka itu berdasarkan kebenaran.
• من لم يصبر على طاعة الله لم يصبر على مرارة الحياة. [ 4 ربيع الأول 1430 هـ]
Siapa yang tidak sabar dalam menjalani kethoatan kepada Alloh , dia tidak akan sabar menghadapi pait pedihnya kehidupan.
• المتوقفون مصيدة للفتنة وهم بالحقيقة مرضى . [ 5 ربيع الأول 1430 هـ]
Para mutawaqifun ( orang yang memilikikemantapan dalam menghadapi fitnah ) atau plin plan adalah mangsa empuk fitnah , mereka sebenarnya adalah orang- orang sakit.
• قال ابن القيم رحمه الله في الفوائد (ج 1 / ص 107) أغبى الناس من ضل في آخر سفره وقد قارب المنزل العقول المؤيدة. اهـ قال الشيخ : لو كتب أحد رسالة إلى الشيخ محمد بن عبد الوهاب ينصحه بهذه الكلمات أو قل له : اقرأ هذه الفائدة من كتاب الفوائد.[ 13 ربيع الأول 1430 هـ]
berkata Ibnul Qoyyim رحمه الله : orang yang paling dungu adalah yang tersesat di akhir perjalanannya , sungguh dia itu telah mendekati persinggahannya yang penuh dengan ketentraman . selesai, Syaikh Yahya berkomentar :
• الكذب حبله قصير. [16 ربيع ألأول 1430 هـ]
Kedustaan itu talinya pendek.
• الفلسفة ليست من الأدب بل بلا أدب . الفلسفة ضلال من دخلها قسا قلبه وساء خلقه [ 17 ربيع ألأول 1430 هـ]
Filsafat bukanlah tegolong dalam adab , bahkan tanpa adab , filsafat itu sesat , barang siapa yang masuk kedalamnya akan keras hatinya ,rusak dan jelek akhlaqnya.
• الأصل في كلام الرجل الصالح صالح ونفعه أكثر من ضره إلا فيما زلق به لسانه. [ 20 ربيع الأول 1430]
Asal dari perkataan orang sholih adalah kebajikan dan manfaatnya lebih banyak daripada bahanya kecuali yang terpeleset lidahnya.
• المضادة للحق متعبة والذي يضاد بالحق يفضح[21 ربيع الأول 1430هـ]
Berlawanan dengan kebenaran membuat penat dan capek , dan yang berusaha berseberangan dengan al- haq akan terbongkar kedoknya.
• هذا المكان مزرعة الرجال ، كلما ذهب الشعراء، والفضلاء أبدلهم الله خيرا منهم، كلما ذهب واحد جاء عشرات ، هذا والله بركة من الله ، وما بكم من نعمة فمن الله.[ 25 ربيع الأول 1430 هـ]
Tempat ini (Dammaj) adalah kembun tempat menyemai orang-orang laki-laki tangguh , setiap kali pergi para penyair dan orang –orang utama ,Alloh ganti dengan yang lebih baik dari mereka , setiap kali pergi seorang datang berpuluh-puluh kali lipatnya , sungguh ini merupakan barokah dan karunia dari Alloh semata, dan tidak datang kepada kalian dari sebuah nikmat kecuali datangnya dari Alloh.
• رب حديث قصير يستوعب معنى غزير ، فهذا من بلاغة النبي [27 ربيع الأول 1430 هـ]
Berapa banyak hadits pendek mengandung makna banyak , maka ini merupakan bukti akan kuatnya ungkapan rodsululloh .
• المدارس اليوم عديمة البركة للمعاصي التي فيها .[ 5 ربيع الثاني 1430هـ]
Madrasah / Sekolahan pada dewasa ini tidak ada barokahnya karena sebab banyak kemaksiatan didalamnya.
• سنة الله في خلقه أن من عادى الحق هلك. [6 ربيع الثاني 1430 هـ]
Sudah menjadi sunnatulloh bahwa siapa saja yang memuduhi kebenaran akan binasas.
• الحق أقوى من الرجال ولا يمكن تغطية الحق أبدا ، من أراد أن يعز في الدنيا والآخرة فلينصر الحق ومن أراد أن يذل نفسه في الدنيا والآخرة فلينصر الباطل.[7 ربيع الثاني 1430 هـ]
Al- Haq itu lebih kuat dari laki-laki , dan tidak mungkin akan bisa menutupi al-haq selama-lamanya , maka barang siapa yang menginginkan kemulian baik di dunia atau di akherat maka tolonglah al- haq , dan barang siapa yang ingin menghinakan diri baik didunia atau di akherat maka belalah kebatilan.
• معاصي الناس لا تجعلها دينا وأخطاءهم لا تستحل دينا. [7 ربيع الثاني 1430 هـ]
Jangan kamu jadikan kemaksiatan seseorang sebagai agama, demikian pula kesalahan – kesalahan mereka jangan dijadikan alasan untuk menghalalkan sesuatu dalam agama.
KESERASIAN ANTARA SYAIKH MUQBIL DENGAN SYAIKH YAHYA
Hal ini kami utarakan bukan dalam rangka merendahkan Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î bahkan sebagai pujian untuk beliau karena berhasil mendidik muridnya yang mewarisi ‘ilmunya dari berbagai sisi, juga sebagai bantahan terhadap para pendusta yang mengatakan bahwa Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh- telah merubah markiznya yaitu markiz iman menjadi menara Islâm Dârul Hadîts Dammâj. Memang benar telah terjadi sebagian perubahan tetapi kepada yang lebih baik dan lebih utama dan saksi yang paling kuat adalah fenomena yang ada sekarang.
DALAM BERPEGANG TEGUH DI ATAS SUNNAH.
Al-Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î adalah penyeru kepada sunnah yang handal di Yaman tidak ada yang semisal dia di Yaman, padahal di Yaman ada yang lebih cerdas, lebih cekatan, dan lebih hapal daripada beliau, akan tetapi beliau lebih mengagungkan sunnah dan sangat giat dalam menyebarkan dan mengamalkan sunnah, dan kelebihan ini merupakan taufîq dari Allôh Y yang Dia anugrahkan kepada orang tertentu yang Ia kehendaki, dan perkara ini diketahui oleh semua orang kenal dengan beliau, baik yang jauh ataupun yang dekat.
Dan ketahuilah bahwa kholîfahnya (penggantinya) yaitu Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- demikian pula halnya, masih tetap bersemangat memperjuangkan sunnah, membelanya, menyebarkannya, tegak kokoh di atasnya, dan sering kali beliau kita dengar mengatakan kepada para thullâbnya: “Beramal dengan sunnah adalah barokah, beramal dengan sunnah adalah ketenangan jiwa kita, dan Allôh Y mensirnakan marabahaya dan kegundahan jiwa kita dengan mengamalkan sunnah”, bahkan beliau sering mengatakan: “Barangsiapa yang mengetahui sunnah yang belum kita amalkan tolong beritahu kami agar kita bisa mengamalkannya, karena dengan itu terangkat martabat seseorang sebagaimana ditegaskan oleh Syaikhul Islam : “Alloh akan mengangkat seseorang dengan kadar keteguhan dia dalam memegang sunnah“, dan betapa beliau gembira dan besar sekali pengagungan beliau terhadap orang yang memegang sunnah, sebagai bukti kebenaran yang kami katakan adalah apa yang telah kita sebutkan dari sunnah-sunnah yang beliau hidupkan di samping penjagaan sunnah yang telah dihidupkan oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î .
DALAM PENYEBARAN ‘ILMU DAN SUNNAH.
Di zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î ‘ilmu dan sunnah dengan idzin Allôh Y tersebar sangat pesat baik di Yaman atau di luar Yaman, di mana tidak terdengar semenjak beberapa abad yang silam tersebarnya ‘ilmu dan sunnah seperti yang terjadi pada zaman beliau.
Begitu pula di masa kholîfahnya, ‘ilmu dan da`wah sunnah salafiyah begitu semaraknya tersebar ke seluruh penjuru dunia, betapa banyak delegasi yang bertandang ingin mengenyam jernih dan segarnya ‘ilmu Dârul Hadîts Dammâj, kenyataan yang ada sekarang adalah sebesar-besar bukti kebenaran apa yang kami katakan dan tidak mengingkarinya kecuali orang yang tertutup mata hatinya.
KESERASIAN DALAM TAMAYYUZ
Adalah Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î sosok yang sangat kuat dalam memilah antara kebenaran dari kebatilan sebagaimana salaf terdahulu seperti Imâm Ahmad bin Hanbal , Yahyâ bin Ma`în , Yahyâ bin Sa`îd , Syaikhul Islâm dll .
Berapa banyak orang jahat yang beliau usir, dari kalangan ahlul bid`ah, orang hatinya berpenyakit, dan yang sejenis mereka, demi memilah dan mensucikan agar dien ini juga ma`hadnya bersih dan terhindar dari kekotoran fikroh sesat dan jahat sebagaimana para nabi ada yang mengusir pengacau dari kaumnya (Nabi Mûsâ u mengusir Sâmirî), ada yang meninggalkan kaumnya ada yang `uzlah dst.
Begitu pula kholîfahnya, mengusir orang-orang yang berpenyakit jiwa atau berpenyakit bid`ah atau berpenyakit hizbî tanpa basa-basi.
KESERASIAN DALAM JARH WA TA`DÎL.
Adapun dalam masalah Jarh wa Ta`dîl dan sikap tegas dan keras terhadap ahlul bid`ah maka ini adalah bagian dari agama kita tanpa ada keraguan lagi, dan para ‘ulamâ telah memberi bagian khusus dalam masalah, baik dalam kitab-kitab mereka atau contoh perilaku mereka secara nyata, dan Imâm Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î berjalan di atas jalannya para Salafî sebelumnya begitu pula Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- tidak mengurangi bahkan memberikan porsi yang pas tidak keterlaluan dan tidak pula meremehkan lihatlah contohnya dalam kitab “Al-Majruhûn ‘indal Imâm Al-Wâdi’î” yang disusun oleh Akhûnâ ‘Âdil Ash-Shiyâgî -hafizhohullôh- dan kitab “Masyru’iyyatun Nush wat Tahdzîr” milik Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- kamu akan lihat antara Syaikh dan muridnya berjalan bergandengan tangan seakan-akan keduanya menyusu dari satu susuan.(1)
DALAM PENGEMBANGAN JUMLAH THULLÂB
Pada zaman Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î ketika beliau meninggal jumlah thullâb tidak lebih seribu lima ratus sementara dengan rahmat Allôh dan karunia-Nya di zaman kholîfahnya telah bertambah berlipat-lipat hingga kini kurang lebih empat ribu thullâb, begitu pula bangunan dan tempat tinggal thullâb kini telah sampai ke puncak gunung Dammâj dan atap-atap rumahpun tak ketinggalan dibangun karena tidak mendapatkan area untuk dibangun, itu semua karena fadhlullôh dan barokah nasehat, keadilan, tashfiyah dan tarbiyah.
PERSAMAAN DALAM KARYA TULIS.
Adapun karangan-karangan kitab maka pada zaman Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î telah berhasil melahirkan karya-karya ‘ilmiah yang menggembirakan baik dari sisi Syaikh sendiri atau dari para thullâbnya, beliau wafat dengan mewariskan lebih dari lima puluh karangan, besar dan kecil, begitu pula di zaman Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh- banyak sekali karya ‘ilmiah dari berbagai bidang ‘ilmu, sampai detik ini telah terbit risalah-risalah beliau lebih dari tujuh puluh karangan, besar dan kecil, dan begitu pula karya tulis thullâbnya tak pernah surut dari peredaran.
Begitu pula kaset-kaset ceramah beliau dan pelajaran beliau semuanya terekam dan bakal menjadi khazanah ‘ilmiyyah yang bermanfaat untuk ummat insya Allôh ta`âlâ.
PERSAMAAN DALAM PELAJARAN-PELAJARAN.
Zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î pelajaran-pelajaran terlaksana dengan sebaik-baiknya karena beliau adalah orang yang sangat bersemangat atas terlaksanakannya pelajaran tersebut sehingga beliau tetap menjalankan tugas mengajarnya walaupun dalam keadaan sakit parah dalam keadaan yang sangat penat, dan terkadang beliau beranjak ke majelis pelajaran beliau dalam keadaan capek atau sakit parah dan beliau berkata: (Seandainya aku diberi pilihan untuk menjadi seorang president atau tetap duduk di sini bersama thullâb maka aku lebih memilih untuk tetap di sini), demikian pula kondisi Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh wa ro`âhu- ,dan perkara ini telah banyak diketahui oleh anak kecil, orang besar, kawan ataupun lawan sampai-sampai tidak terlewati setahun ataupun sebulan beliau tidak meliburkan pelajarannya yang ‘ilmiah dan terkadang beliau menelan sekian banyak obat sakit kepala supaya bisa keluar kepelajaran beliau, karena khawatir terputus dari menutut ‘ilmu. Dan terkadang beliau melepas infus dari badannya untuk menghadiri pelajaran. Maka kami mohon kepada Allôh Y untuk membalasnya dengan balasan kebaikan dan kami memohon pula agar Allôh Y merohmati Syaikh dengan rohmat yang luas.
Demikian pula pelajaran-pelajaran yang dibuka di markiz ini yang terkadang bisa mencapai tiga puluh pelajaran dalam sehari, dibuka setiap sepekan atau dalam dua puluh hari, kadang berkurang dan kadang bertambah, dan ini adalah barokah dari Allôh Y, maka barang siapa yang menuduh adanya perbedaan antara ma'had di Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î dan keadaan ma'had di masa kholîfahnya hendaklah dia bertaqwa kepada Allôh terhadap ia dirinya sendiri dan untuk menengok kembali apa yang keluar dari mulutnya, maka demi Allôh kami tidaklah melihat adanya perbedaaan dan tidak pula adanya penyelisihan, bahkan yang kami lihat keduanya berjalan seiring bahkan barangkali semakin bertambah kebaikannya, dan ini perkara yang bisa saksikan dengan mata kepala kita.
KESAMAAN DALAM PENJAGAAN ‘ILMU.
Allôh Y telah memberikan taufik kepada Imam Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î untuk menghafal ‘ilmu dan menjaga sunnah, sehingga barangkali beliau memastikan bahwa sebuah hadîts tidak terdapat di “shohîhain” atau di “Al-Kutubus Sittah”, dan setelah diteliti terbukti kebenarannya, ini menunjukkan betapa kuat telaah dan hafalan beliau demikian pula kholîfahnya, Allôh memberikan taufîq kepada beliau untuk menghafal Al-Qur’ân dan sebagian qirô’at dan banyak dari sunnah, yang hampir-hampir tidak terluput darinya satupun hadîts yang ditanyakan kepada beliau, dan juga beliau hafal “Al-fiyyah Ibnu Mâlik”, “Mulhatul I'rôb”, “Lamiatul Af`âl”, Matan “Ar-Rohâbiyyah”, Matan “`Imrithî” dalam ‘ilmu ushûl, Matan “Al-‘Aqîdatuth Thohâwiyyah” dll.
PERSAMAAN DALAM KETAWÂDHU`AN.
Perkara ini nampak jelas dari keduanya, barangkali Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î menyambut tamu dan utusan dan memuliakan mereka, dan mengijinkan kepada anak-anak untuk membaca matan-matan yang mereka hafal sebagai penyemangat, dan berlembut hati kepada mereka dengan penuh kelembutan, menjadikan mereka seakan-akan anaknya sendiri, begitu pula halnya dengan Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh-, dan ini perkara yang diketahui oleh semua thullâbnya, terutama yang sering melihat beliau secara dekat, adapun yang belum begitu mengenalnya maka kewibawaan beliau lebih dominan menurutnya daripada kelembutan beliau.
PERSAMAAN DALAM IKATAN UKHUWWAH.
Perkara ini sering dijadikan alat untuk menikam Dammâj dan Asy-Syaikh Yahyâ -hafizhohullôh-, mereka mengatakan bahwa di zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î sangat terjaga persaudaraan dan ikatan ukhuwwah, sementara semenjak Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- memegang kendali Dammâj maka berubah total, tak ada lagi keramahan dan saling kasih, ukhuwwah tercabik-cabik adanya cuma saling curiga, caci maki, jarh watta`dil, dan tidak adanya ketenangan dalam belajar.
Kami katakan kepada pembual ini: Datanglah ke Dammâj wahai pembual niscaya kamu akan dapatkan keadaannya sangat beda dengan apa yang kamu katakan, keadaan tak ada perubahan sama sekali sebagaimana pada zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î , kita saling mengikat tali persaudaraan dengan baik dan benar, persaudaraan karena iman dan ketaatan, ukhuwah yang dilandasi nasihat, bahkan kedekatan kami dengan ikhwah fillâh melebihi ikatan kekeluargaan, hal itu terbukti banyak di antara kita yang serasa ketika melihat ada salah seorang dari ikhwah terjatuh kedalam kegelapan masing-masing kita merasa kehilangan dan merasa perlu untuk menasehati, tidak pandang apakah itu satu daerah atau lain daerah, satu Negara atau lain Negara, begitu pula diantara ikhwah yang berkulit putih menikah dengan akhowat yang berbeda warna dengannya, baik dari orang ‘Arob atau orang A`jam, begitu pula kita saling bahu-membahu dan tolong-menolong dalam perkara dunia, maka darimana sebagian orang mengatakan bahwa kini di Dammâj hanya tinggal kenangan ???
Memang bagi mereka yang berpenyakit hati, atau bagi pemalas atau bagi yang tidak memiliki pemahaman salaf yang benar, Dammâj terasa sempit dan sumpek udaranya, sedikit-sedikit menggunjing orang, tahdzîr demi tahdzîr tak henti-hentinya. Dia tidak tahu bahwa di balik itu semua terpancar mata air yang jernih yang menghilangkan dahaga, karena semua pekara itu dibangun di atas ketaqwaan dan kebersihan jiwa, sebaliknya mereka-mereka yang keluar dari Dammâj dengan alasan di atas bahkan menelan kepahitan yang tidak henti-hentinya, karena landasan yang mereka bangun adalah kebobrokan jiwa dan ketidak mapanan mereka ketika melihat alam nyata.
Maka tak ada perbedaan sedikitpun keadaan yang ada sejak zaman Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î sampai saat ini, ukhuwah tetap terpelihara, saling rahmah terus bertambah, ketenangan belajar tak terusik, ni`mat Allôh terus tercurah, mahabbah fillâh tak terabaikan, tinggal dari sisi mana seseorang melihat dan memperhatikan.
Biografi Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh-
Ditulis oleh :
Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh-
(Dinukil dari kitab: “Madzâ Yanqimu Al-Jâhilûn `Alâ Yahyâ” karya : Abul-Yaman `Adnân Adz- Dzammarî -hafizhohullôh-)
Telah diminta dariku untuk menulis sedikit tentang kelahiran, nama, negeriku, masa pertumbuhanku dan beberapa yang berkaitan dengannya. Dan setelah aku diminta secara berulangkali, maka aku pun memenuhi permintaan mereka (yang aku cintai dan muliakan) dengan menulis beberapa paragraf ini.
Maka aku katakan -Dengan mengharap taufîq dari Allôh-:
Adapun namaku : Yahyâ bin ‘Alî bin Ahmad bin ‘Alî bin Ya’qûb Al-Hajûrî, berasal dari Kabilah bani wahan, dari desa Hanjaroh yang berada di bawah gunung Hanjaroh, mudah-mudahan Allôh Ymuliakan mereka dengan menuntut ‘ilmu Al-Qur’ân dan As-Sunnah Rosûlullôh e.
Kemudian kakekku Ahmad bin ‘Alî bin Ya’qûb pindah dari desanya ke desa lain yang desa itu terpisah jauh dengan desa sekitarnya serta memiliki jarak yang cukup jauh dari desa asalnya, nama desa tersebut jabar qobîlah az zaghobiyyah. Kemudian beliau menikah dengan salah satu wanita dari penduduk daerah itu, jadilah mereka tersebut sebagai kerabatku dari pihak nenek. Ayahku tumbuh di antara sebagian keluarga mereka dan kemudian menikah dengan salah putri mereka yaitu dengan ibuku yang beliau berasal dari keluarga ‘iqol dari desa az-zaghobiyah (semoga Allôh merahmati diantara mereka yang sudah meninggal serta memperbaiki keadaan mereka yang masih hidup) dan di sanalah aku di lahirkan sekitar 40 tahun yang silam, di hari yang terkenal dengan hari Revolusi Republik Yaman.
Ayahku yang (semoga Allôh Y selalu menjaganya), sepanjang umurnya digunakan dalam rangka keta’atan kepada Allôh Y. Beliau gemar berkebun dan beliau dahulu berkebun di ladang yang cukup luas. Dari kebun itu menghasilkan hasil yang cukup banyak dari gandum, jinten dan yang lainnya. Sampai-sampai sebagian dari orang berhutang gandum dan pakan sapi kepada ayahku ketika musim kemarau. Selain dari itu telah Allôh Y memberikan kepadanya binatang ternak dari kambing dan sapi. Dan Alhamdulillâh, kehidupan orang tuaku dalam keadaan yang sangat baik.
Kedua orang tuaku mendidik diriku dan saudara-saudaraku dengan pendidikan yang bagus, mereka berdua jauh dari perkara-perkara yang jelek seperti kot (sejenis ganja khas yaman), rokok, syammah (bubuk yang fungsinya yang sama dengan kot tapi lebih keras), dan perkara-perkara mungkar lainnya. Beliau sangat benci dan tidak suka apabila melihat salah satu di antara kami kurang peduli dalam sholat jamâ’ah ataupun sholat sunnah rowâtib.
Dan yang paling beliau impikan adalah kelak ada di antara kami anak-anaknya yang akan menjadi ‘âlim ‘ulamâ. Dalam keadaan tidak ada di daerahku tempat belajar kecuali kepada katâtib (orang yang pintar dalam masalah agama). Maka beliau menaruhku di tempat belajar yang dinamakan ma’lamatusy syaikh yang pengajarnya adalah orang yang terpercaya dan faqîh di desa kami. Beliau juga merangkap sebagai khotîb di desa kami, nama beliau Yahyâ Al-‘Atabî . Metode belajar di tempat tersebut adalah sebagaimana metode pendidikan tempo dulu (klasik), belajar membaca Al-Qur’ân dengan melihat mushaf dan belajar menulis.
Bagi yang selesai ataupun lulus dari tempat tersebut biasanya akan menjadi orang yang di-faqîh-kan di desanya serta akan dijadikan imâm dan khothîb. Dan dia berkhutbah dengan membaca teks-teks khutbah yang sudah tertulis ataupun dibukukan serta tulisan-tulisan tentang akad-akad dan semisalnya.
Dan Al-Faqîh Al-‘Atabî sangat mencintaiku dibandingkan dengan murid-murid yang lainnya. Tatkala aku lulus dari tempat belajar membaca Al-Qur’ân tersebut serta telah mengetahui sedikit ‘ilmu menulis, maka ayahku berkeinginan keras agar aku pergi belajar ke kota Az-Zaidiyyah yang kota ini terkenal dengan kota ‘ilmu. Mereka terkenal dengan ahli fatwa dalam masalah thalâq, warisan dan perkara yang lainnya.
Ayahku (semoga Allôh Y menjaganya) adalah orang yang mencintai ‘ilmu dan agama (‘ibâdah) seperti puasa dan sholât malam. Aku tidak pernah mengetahui beliau memakan harta haram, akan tetapi beliau tidak pernah tahu tentang apa itu shûfiyah, syî’ah dan tidak pula yang lainnya dari firqoh-firqoh sesat. Beliau sangat memuliakan mereka dan mereka pun sering berkunjung kepada ayahku dan siapapun yang mengunjugi beliau dari mereka (firqoh-firqoh sesat), maka beliau sangat memuliakannya.
Allôh Y pun menyelamatkanku dari belajar dengan mereka orang-orang shûfiyyah dengan perantara ibuku (semoga Allôh Y selalu menjaganya dan semoga Allôh Y memberikan kepadanya husnul khôtimah), tatkala beliau menangis menahanku untuk tidak pergi atau tinggal di negeri orang seorang diri tanpa adanya yang akan mencurahkan kasih sayang di negeri tersebut dan saat itu aku masih kecil. Akhirnya ayahku pun memintaku untuk menggembala kambing. Beliau adalah orang yang pertama kali membangun masjid di desa kami yang terbuat dari kayu dan jerami, masjid itu sendiri tergolong kecil dan hanya mampu menampung 40 orang ketika sholât. Ketika itu masjid kami sudah dianggap sebagai masjid jâmi’ (besar) untuk beberapa desa di sekitarnya, tatkala masjid tersebut roboh, maka dibangunlah masjid tersebut dari batu yang luasnya masih seperti yang dulu. Saat itu aku adalah imâm di masjid tersebut ketika dilaksanakannya sholat Jum’at dan ada yang menggantikanku dari tugasku menggembala kambing disebabkan aku harus berkhutbah untuk mereka dengan membaca buku yang isinya adalah khutbah-khutbah tertulis. Aku paling sering menggunakan buku Al-futuhât Ar-Robaniyah yang di tulis oleh Al-Baihânî , sampai hampir-hampir aku menghafalnya karena terlalu seringnya aku mengulanginya.
Kemudian aku berangkat ke Saudi, di sana aku menghadiri halaqoh iqrô’ (membaca Al-Qur`an) yang dilaksanakan setelah sholât fajar bersama seorang guru bernama Asy-Syaikh ‘Ubaidillâh Al-Afghônî -hafizhohullôh- tepatnya di kota Abhâ, aku pun sedikit belajar darinya kitab Shohîh Muslim, dan pelajaran ini (Shohîh Muslim) dimulai sebelum menyimak hapalan kami, kemudian beliau safar dan setelah itu aku pindah ke tempat Asy-Syaikh Muhammad ’Adhom yang mengajarkan Al-Qur’ân di masjid Al-Yahyâ. Aku membaca di sisi mereka berdua sampai pada surat Al-A’rôf, kemudian beliau pun safar juga. Dan aku menyelesailkan hafalan Al-Qur’ân dengan riwayat hafsh dari ‘Âshim di tempat Asy-Syaikh Muhammad Basyîr, Alhamdulillâh.
Bersamaan dengan cintaku yang sangat dalam terhadap ‘ilmu, tidak ada yang menasehatiku untuk duduk belajar di hadapan Asy-Syaikh Al-Imam Ibnu Bâz atau yang lainnya dari kalangan ‘ulamâ-‘ulamâ kerajaan Saudi ‘Arabia.
Kemudian aku mendengar tentang seorang ‘ulamâ yang bernama Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î , beliau adalah seorang ‘ulamâ salafi yang mengajarkan ‘ilmu Al-Qur’ân dan As-Sunnah Rosûlullôh e di daerah Dammâj, (Semoga Allôh Y menjaganya dan memberi taufîq kepada penduduknya dengan menganugerahi kebaikan-kebaikan yang banyak). Dammâj adalah salah satu desa di Provinsi Sho’dah, Yaman. Akupun menemui beliau di rumahnya tepatnya pada tahun 1405 H bersama ayahku, Asy-Syaikh menasehatiku dengan nasehat yang bagus kemudian beliau pun pergi, setelah itu beliau terus-menerus membantuku dalam menuntut ‘ilmu dari segi harta.
Semenjak itulah aku menuntut ‘ilmu, aku tidak suka bepergian dan tidak pula membuang-buang waktuku sampai akhirnya Allôh Y dengan keutamaannya memudahkanku untuk mengambil faedah-faedah dan ‘ilmu yang banyak. Itu semua berkat bimbingan Asy-Syaikh Al-Muhaddits As-Salafî Al-Maimûn Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î Sebagaimana keadaan Dârul Hadîts Dammâj yang penuh barokah: aku menyandarkan semua dâ’î-dâ’î Salafiyah di Yaman kepada Imâm Al-Wâdi’î (Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î ). Dan aku mengambil beberapa pelajaran dari pelajaran nahwu, ‘aqîdah, fiqih dengan beberapa masyâyikh yang kami muliakan. Mereka adalah murid-murid senior Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î dipondoknya dan yang selain dari mereka (semoga Allôh Y memberi pahala untuk amalan mereka semua).
Dahulu Asy-Syaikh Muqbil bin Hâdî Al-Wadi`î (semoga Allôh Y menempatkannya di dalam surganya Al-Firdaus yang paling tinggi) memintaku untuk menggantikan beliau mengajar ketika beliau sedang sakit atau bepergian kemudian tatkala beliau telah merasa sudah dekat ajalnya, beliau mewasiatkan kepadaku untuk menggantikan beliau (sebagai pengasuh Dârul Hadîts Dammâj).
Dalam keadaan musuh-musuh ma’had Dârul Hadîts Dammâj memiliki prasangka yang buruk, yaitu setelah meninggalnya beliau, da’wah ini akan sirna dan bangunannya akan dijadikan sebagai tempat makanan hewan ternak atau dijadikan tempat untuk menikmati kot sebagaimana perkara tersebut kami dengar juga selain kami di saat sakitnya beliau dan juga pada waktu-waktu yang sebelumnya.
Dan tatkala Allôh Y membuka hati para hamba-Nya untuk menerima kebaikan-kebaikan ini setelah meninggalnya Asy-Syaikh , ternyata da'wah ini semakin meluas dan menyebar dan penuntut ‘ilmu pun lebih banyak dibanding zaman beliau masih hidup.
Maka menjadi jengkellah orang-orang yang hatinya terkena penyakit hasad dari kalangan murid-murid beliau dan juga yang lainnya dari orang-orang yang terfitnah dunia dan hizbiyyah. Maka Allôh Y membuat kejelekan mereka tak berarti (bagi da’wah) dan hancurlah makar-makar mereka.
Dan da’wah ini terus berada di atas kebaikan, semua itu sebelum dan sesudahnya adalah keutamaan dari Allôh Y, Allôh Y berfirman :
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allôh-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudhorotan, Maka Hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.”( )
Kita memohon kepada Allôh Y untuk menjaga agama dan da’wah kita dan menjaga kita, negeri kita dan seluruh negeri-negeri kaum muslimîn dari fitnah yang ada, baik yang nampak ataupun yang tidak, Alhamdulillâhi Robbil Âlamîn.
Ditulis oleh : Abu ‘Abdirrohmân, Yahyâ bin ‘Alî bin Ahmad bin ‘Alî bin Ya’qûb Al-Hajûrî
19 Jumadil Awal 1428
Wasiat Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi'iy /
بسم الله الرحممن الرحيم
Muqbil bin Hadi Al-Wadi'iy
Tanggal 20-Robi'ul awwal-1422
الحمد لله ربّ العالمين، وصلّى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه، وأشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له و أشهد أنّ محمداً عبده ورسوله.
Kemudian: Allah ـ berkata:
(( ¬كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُور )) [آل عمران:185]
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan kematian. Dan sungguh pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesengan yang menipu".
Allah ـ berkata pula:
(( أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ )) [النساء:78]
"Dimana saja kamu berada kematian akan mendapkanmu, kendatipun kamu didalam benteng yang tinggi lagi kokoh".
Allah berkata:
(( قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ )) [آل عمران:154]
"Katakalah: Sekiranya kalian berada dirumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ketempat mereka terbunuh".
Dan Allah berkata:
(( وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُون )) [الأعراف:34]
"Tiap-tiap ummat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat menundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya".
Dan telah diriwayatkan oleh Imam Termidzi di dalam kitabnya (Al-Jami') dengan sanad (jalan) yang shohih dari Abu 'Izzah Yasaar dari Nabi ه
(( إِذَا أَرَاْدَ اللهُ قَبْضَ عَبْدٍ بِأَرْضٍ جَعَلَ اللهُ إِلَيْهَا حَاجَةَ ))
"Jika Allah berkeinginan mencabut nyawa seorang hamba di bumi (tertentu) niscaya Allah akan jadikan baginya keperlun padanya".
Hadits ini sering Aku bacakan kepada saudara-saudaraku di perjalanan, karena bukan merupakan sesuatu yang aneh lagi bagi kami jika yang mengkhiyanati kami adalah musuh-musuh (da'wah), karena jika da'wah ini dihadapkan kapada Ahlul-Batil maka Ahlul-Batil itu akan berkhiyanat.
Dan mungkin Allah akan mewafatkan Aku diranjang ini dan semenjak dahulu Aku berharap semoga Allah mewafatkanku dengan syahadah dalam berda'wah. Dan segala puji hanya milik Allah semata atas apa yang Dia takdirkan, karena sungguh telah berkata sebagian para ulama bahwa "Membantah Ahlul-Bid'ah mencpai derajat jihad dijalan Allah bahkan lebih utama dari padanya", maka Aku mohon kepada Allah semoga mengaruniakan kepadaku keikhlasan pada akhir hayatku ini.
Dan adapun yang berikutnya; maka Aku wasiatkan kepada segenap kerabatku dengan kesabaran dan mengharap pahala (Allah), dan hendaknya mereka tahu bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka, dan bagi mereka apa yang telah Nabi ه ajarkan kepada Umi Salamah untuk mengucapkan:
( اللهم ابدلني زوجا خيرا من أبي سلمة )
"Wahai Allah, gantikanlah kepadaku seorang suami yang lebih baik dari Abu Salamah".
Sebagaimana Aku mewasiatkan pula kepada kerabat-kerabatku -semoga Allah tetap menjaga mereka dan meberikan taufik kebaikan kepada mereka- dengan Syaikh Ahmad Al-Wushobi kebaikan dan untuk tetap mempercayainya, serta Aku wasiatkan pula dengan Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajuri berupa kebaikan agar mereka tidak rela dengan turunnya Beliau dari kursi, sungguh Beliau adalah seorang penasehat yang. Demikian pula dengan seluruh Thullab Penjaga keamanan yang terhormat serta seluruh Thulllab dari luar Yaman, yang mana mereka bersabar dalam keadaan yang meprihatinkan dengan sebab menuntut ilmu, maka berbuat baiklah kalian kepada mereka, Allah berkata:
((فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ )) [آل عمران:159]
"Maka disebabkan rohmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentunya mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu".
Dan orang asing itu merasa tersakiti dari kata-kata (yang kurang enak didengar), sedangkan mereka itu datang dari negri mereka dalam keadaan hidup yang mapam, maka berlemah lembutlah dengan mereka.
Dan waspadailah kalian dengan (perkara yang bisa membuat) perselisihan, dan serahkan kepada Syaikh Ahmad Al-Wusohbi dan Syaikh Yahya demikian pula Petugas keamanan yang behubungan dengan pengusiran.
Dan Aku wasiatkan kepada (saudara-saudaraku) dari kabilah "Wadi'ah" -semoga Allah memuliakan mereka dengan mentaatiNya- agar mereka menjaga "Darul-Hadits" karena sesungguhnya yang demikian itu adalah sebagai kemulian bagi mereka dan sungguh mereka telah membela da'wah ini semenjak dulu, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan.
Dan Aku wasiatkan kepada saudara-saudaraku karena Allah Ahlus-Sunnah agar bersegera kepada ilmu yang bermanfaat, jujur, ikhlas karena Allah, dan jika muncul di antara mereka problem maka yang sepantasnya diserahkan kepada Ahlinya seperti: Syaikh Muhummad Bin AbdulWahhab, Syaikh Abu Hasan Al-Ma'ribi,(1) Syaikh Muhammad Al-Imam, Syaikh AbdulAziz Al-Buro'i, Syaikh Abdulloh Bin Utsman, Syaikh Yahya Al-Hajuri, Syaikh Abdurrohman Al-Adani (2), serta Aku sarankan mereka agar meminta arahan dari setiap problem yang mereka hadapi kepada Syaikh yang mulia, pemberi peringatan lagi bijaksana, Muhammad As-Soumali, karena sungguh Aku pernah meminta suatu pengarahan maka Beliau pun membimbingku dengan suatu pengarahan yang baik.
Dan Aku mohon kepada segenap yang telah berlalu penyebutnnya demikian pula segenap Ahlus-Sunnah untuk memaafkanku, terkhususnya para penuntut ilmu yang berada di Damaj, karena terkadang (dengan tidak disengaja) Aku menyakiti orang-orang yang bersemangat dikalangan mereka, akan tetapi bukan berdasarkan hawa nafsu.
Maka ketahuilah -semoga Allah tetap menjaga kalian, sungguh Aku keluar menuju Yaman (dalam keadaan) tidak memiliki sesuatu, maka dengan ini, mobil-mobil yang ada, sumur-sumur untuk kemaslahatan penunutut ilmu dibawah pengawasan Syaikh Ahmad Al-Wushobi, Syaikh Yahya, dan Ikhwan penjaga keamanan menjalankan perintah mereka jika mereka tidak berselisih.
Ini, dan Aku mohon kepada Allah agar menkokohkan kami dan kalian dengan perkataan yang kokoh didunia dan diakhirat, dan kami mohon berlindung dan kalian (dari Allah) terhadap fitnah kehidupan dan fitnah kematian, sesungguhnya Dia (Allah) terhadap segala sesuatu (Qodir) Mampu.
Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i.
Saksi-saksi:
Abdullah Bin Sholeh AL-Wadi'i. Sholeh Bin Qoyyid Al-Wadi'i. Abu Hatim Abdullah Bin 'Ali Al-Fadhily .
DAFTAR ISI
MUQODDIMAH 2
Biografi Ringkas 7
AL – IMAM MUQBIL AL-WADI''Y / 7
UNTAIAN MUTIRA BELIAU SECARA UMUM 22
BAB I 23
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 23
DALAM KELOMPOK-KELOMPOK DA'WAH 23
BAB II 25
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM HIZBIYAH 25
BAB: III 31
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH YAYASAN 31
BAB : IV 40
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 40
DALAM MASALAH TAQLID DAN BERMADZHAB 40
BAB VI 45
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 45
DALAM MENJARH JAMAAH-JAMAAH SESAT 45
Jarh beliau terhadap Syi'ah dan Rofidhoh 45
Jarh Beliau Terhadap Shufiyah. 45
JARH BELIAU TERHADAP ZAIDIYAH 46
JARH BELIAU TERHADAP IKHWAN MUSLIMIN 47
JARH BELIAU TERHADAP PARTAI AL ISLAH (MILIK IKHWANUL MUSLIMIN DI YAMAN, DAN DIINDONESIA DISEBUT PKS) 49
JARH BELIAU TERHADAP SURURY 50
JARH BELIAU TERHADAP JAMA’AH TABLEG 51
( JABLEG) 51
JARH BELIAU TERHADAP HIZBUT TAHRIR [ HT ]. 52
JARH BELIAU TERHADAP ANSHORUSSUNNAH [AS] 53
JARH BELIAU TERHADAP SEBAGIAN YAYASAN 54
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH UNDANG-UNDANG NEGARA DAN ATURAN KEORGANISASIAN 55
MAJELIS PERWAKILAN RAKYAT 55
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH DEMOKRASI 56
UNTAIAN MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PEMILU 58
UNTAIAN MUTIARA BELIAU TENTANG UNDANG UNDANG DASAR [UUD] 59
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 60
DALAM MASALAH SANDIWARA DAN DEMONSTRASI 60
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH PARA PENGACAU KEAMANAN DAN PEMBERONTAK 62
[ JAMAAH JIHAD REVOLUSI DAN YANG SEJENISNYA] 62
MUTIARA BELIAU DALAM MASALAH BAI'AT 64
UNTAIAN MUTIARA BELIAU 66
DALAM MENJARH AHLUL AHWA 66
UNTAIAN MUTIRA KHOLIFAH AL-WADI’I AS-SYAIKH YAHYA AL-HAJURI حفظه الله 73
KESERASIAN ANTARA SYAIKH MUQBIL DENGAN SYAIKH YAHYA 90
DALAM BERPEGANG TEGUH DI ATAS SUNNAH. 90
DALAM PENYEBARAN ‘ILMU DAN SUNNAH. 91
KESERASIAN DALAM TAMAYYUZ 91
KESERASIAN DALAM JARH WA TA`DÎL. 92
DALAM PENGEMBANGAN JUMLAH THULLÂB 95
PERSAMAAN DALAM KARYA TULIS. 96
PERSAMAAN DALAM PELAJARAN-PELAJARAN. 96
KESAMAAN DALAM PENJAGAAN ‘ILMU. 97
PERSAMAAN DALAM KETAWÂDHU`AN. 98
PERSAMAAN DALAM IKATAN UKHUWWAH. 98
Biografi Asy-Syaikh Yahyâ bin ‘Alî Al-Hajûrî -hafizhohullôh- 100
Wasiat Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi'iy / 107
DAFTAR ISI 113