• If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.

إعـــــــلان

تقليص
لا يوجد إعلان حتى الآن.

bantahan terhadap poin-poin ucapan Syaikh Rabi yang disebarkan oleh hizbiyyin di Indonesia

تقليص
X
 
  • تصفية - فلترة
  • الوقت
  • عرض
إلغاء تحديد الكل
مشاركات جديدة

  • bantahan terhadap poin-poin ucapan Syaikh Rabi yang disebarkan oleh hizbiyyin di Indonesia

    بسم الله الرحمن الرحيمالحمد لله والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، أما بعد:Telah sampai kepada kami email yang berisikan terjemah poin-poin kalam Syaikh Rabi' seputar tahdzirannya terhadap Al'Allamah Yahya Al-Hajuri hafidahullah, dan berikut adalah bantahan terhadap poin-poin ucapan Syaikh Rabi yang disebarkan oleh hizbiyyin di Indonesia tersebut,1. Beliau berkata tentang pandangan beliau terhadap Al-Hajury: “Semua Salafiyyun sekarang ini menurutnya mubtadi’, mereka semua mubtadi’, para dai dan para ulama semuanya di bawah kedua kakinya.”Syaikh Yahya Al-Hajuri berkata menanggapi ucapan ini: perkataan ini yang dilemparkan kedalam relung hati syaih Robi' hafizohulloh darimana datangnya?, yang mana tidak didapati seorangpun diatas salafiyah dan setiap orang mubtadi’ah. Saya tidak berkeyakinan yang demikian dan tidak pernah saya katakan hal itu, tidak yang lalu atau setelahnya, dan tidak pernah aku jumpai seorang salafy yang benar berkata yang demikian ini. Saya tidak mengetahui dari mana datangnya perkataan ini. Wahai para salafiyun lihatlah kepada salafiyah dialam ini, baik di mamlakah (Su’udiyah), di Damaj, atau di pelosok daerah di alam, seluruhnya, kami mensyukuri kerja keras mereka dan apa-apa yang mereka telah usahakan, dari ilmu dan saling memberikan nasehat, jauh dari hizbiyah, jauh dari kebid’ahan dan khurofat, jauh dari kesyirikan. Adapun perkataan ini yakni : wallohi, tidak didapatkan seorangpun sekarang ini diatas salafiyah, setiap salafiyah mubtadi'ah, aku tidak tahu darimana datang perkataan ini. Adapun diriku aku tidak pernah mengucapkannya suatu saatpun, dan aku tidak pernah mengetahui seorang penuntut ilmu apalagi seorang da’i dijalan Alloh mengucapkan perkataan seperti ini suatu saatpun, ataupun berkeyakinan dengannya. Dan aqidah ini adalah suatu aqidah yang aneh, mengingkari padanya ahlus sunnah seluruhnya, dan dalil-dalil yang disebutkan tadi menunjukkan bahwa seorang mukmin bergembira dengan mukmin yang lain, menguatkannya dan menolongnya. Apakah tidak tersisi seorang salafy kecuali aku, tidak tersisa seorang salafy kecuali kawan-kawanku saja, dari mana datangnya perkataan ini, siapa yang berkata dengan ucapan ini, apakah dari ahlus sunnah, apabila hal itu timbul dari murid-murid kami maka kami akan nasehati dia, apabila muncul dari selain murid-murid kita maka Alloh subhanahu wata'ala berfirman :{ ولا تكسب كل نفس إلا عليها } الأنعام 164(tidaklah menanggung akibat suatu perbuatan kecuali pemiliknya). Saya tidak mengetahui perkataan seperti ini , semua mubtadi’ah kecuali Yahya, semua mubtadi’ah, para da’i, para masyaih semuanya dibawah kaki dia.Saya berlindung kepada Alloh dari perkataan seperti ini, saya, wallohi menghormati mereka para masyaih dan para da’i, karena Alloh ta’ala, mencintai mereka karena Alloh ta’ala. Ini kitab-kitab mereka diajarkan ditempat kami, kitab-kitabnya para da’i, para masyaih, kitab-kitabnya ahlu ilmi baik yang dulu ataupun yang setelahnya. Saya tidak mengetahui dari mana perkataan ini, bagaiman syaih Robi’ pantas mengucapkan perkataan ini kemudian melemparkannya kepada kita, saya tidak mengetahui dari mana perkataan ini, dari mana syaih Robi’ mengisyaratkan hal ini, mengucapkan perkataan ini kemudian melemparkannya kepada kita. Wallohi, saya tidak tahu, wallohu almusta’an (Alloh sebagai tempat dimintai pertolongan). Perkataan ini, wallohi, wahai saudara-saudara, perkataan yang timbul dari kemarahan yang sangat. Dan kalian mengetahui bahwa diantara manusia ada yang mampu untuk mencampur aduk perkataan-perkataan yang tidak berguna, yang itu menelepon kemudian berkata: dakwah dalam keadaan bagus akan tetapi si fulan melakukan demikian dan demikian, yang ini menelepon kemudian berkata: dakwah dalam keadaan bagus akan tetapi si fulan melakukan demikian dan demikian, dan menyangka bahwa langit akan menjatuhi bumi. Dan sudah, tidak tersisa kecuali mereka yang mengeluh di medan dakwah, dan yang selain mereka semuanya, yakni semuanya tidak ada yang salafy kecuali mereka disana, dan mereka ini merasa tersakiti dengan apa yang terjadi. Dan beliau tidak mengetahui siapa mereka ini, bagaimana keadaan mereka, apa keperluan mereka, apa ucapan mereka dan apa maksud mereka.2. Beliau berkata tentang pengikut Al-Hajury: “Datang kepada kami keluhan-keluhan dari segala penjuru dunia. Seseorang yang baru belajar dua atau tiga hari, sebulan atau dua bulan, dia pergi ke tempat yang jauh, ke Rusia (seraya mengatakan), “Ubaid, Ubaid dan Yahya, Yahya di langit dan Ubaid mubtadi.” Inilah dakwah mereka (di) Inggris, Sudan, Mesir, Turki, Kenya, Libya. Semua negara benar-benar penuh permusuhan terhadap salafiyyun dan dakwah salafiyyah.” Syaikh Yahya: Aku katakan barokalloh fiikum, orang yang keluar dari tempat ini, dari Rusia sebagai misal belajar disini, itu adalah sesuatu yang terpuji –didalamnya ada kebaikan- dan kami melihat dari sesuatu yang dhohir (kelihatan) dari dia. Taruhlah ada orang yang tinggal disini satu atau dua hari kemudian pergi dari sini dalam keadaan bodoh tidak berilmu, maka orang seperti ini berhak untuk diajari dan diberi nasehat, apabila dia bersalah maka dikatakan padanya: ya akhi tinggalkan kesalahan ini dan peganglah kebenaran. Apabila dia benar katakan: jazakallohu khoiron dan tambalah belajarnya. مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّين.خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ),اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ,الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ( .Barangsiapa yang Alloh kehendaki kebaikan, maka Alloh jadikan dia paham didalam agama, sebaik-baik kalian adalah yang belajar alqur’an dan mengajarkannya. (Bacalah dan Robmu maha mulia, yang mengajarkan dengan pena).Yang mana aku tidak pernah mengetahui ada orang yang belajar disini satu atau dua hari kemudian pergi dan berdakwah. Kesalahan-kesalahan tidaklah dinisbahkan kepadaku.{ ولا تكسب كل نفس إلا عليها ولا تزر وازرة وزر أخرى } الأنعام 164 (Tidaklah berbuat seseorang kecuali akibatnya terhadap diri dia, tidaklah seseorang menanggung kesalahan orang lain). Adapun permasalahan Ubaid, maka Ubaid telah berbuat dholim terhadap kami, dan dia yang mengawali, dan tidaklah kami yang memulai, Alloh mengetahui ini. Rentetan perkataanku dengan ini tersebar di jaringan (internet) dan tulisan-tulisan. Dia pergi ke Yaman yang didukung oleh orang-orang pengadu domba itu, semoga Alloh membalas mereka dengan pembalasan yang setimpal. Kemudian mereka berkumpul disekitar dia sambil mengatakan : Ya syaih kami ya syaih kami, sampai dia emosi, dan meluap kemarahannya kemudian diluapkan semua itu kepadaku berupa bala’ dan kekerasan. sehingga kami terpaksa membela diri-diri kami.فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ.Barangsiapa yang melawan kalian maka lawanlah sebagaimana mereka melawan kalian dan bertaqwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang bertaqwa.يا رسول الله أرأيت إن جاءني رجل يريد أخذ مالى قال قال فلا تعطه مالك قال أفرأيت إن قاتلني قال فقاتله قال أرأيت إن قتلني قال فأنت شهيد قال أفرأيت إن قتلته قال هو في النار.Ya rosulalloh. Bagaimana jika datang kepadaku seseorang yang ingin mengambil hartaku, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata: jangan engkau beri hartamu. Berkata : bagaimana kalau dia hendak membunuhku, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata : perangilah dia. Berkata : bagaimana kalau dia membunuhku, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata: enkau syahid. Berkata : bagaimana kalau aku membunuhnya, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata: dia di neraka.Dan sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu mempunyai alasan. berkata sholallohu ‘alaihi wasalam : sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu mempunyai alasan. Seorang badui arab berkata dihadapan rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam meminta haknya, dan para shohabat hendak melawannya. Maka berkata sholallohu ‘alaihi wasalam : biarkan dia, sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu mempunyai alasan.Maka ketika kami melihat bahwa kami mempunyai alasan, yakni kami didholimi dan diberontak serta mereka ta’ashub terhadap ‘Adany dan kelompoknya, yang mana mereka adalah kelompok yang membuat fitnah, dan apa yang aku katakana itu adalah benar, wallohi. Mereka ta’ashub sekali terhadapnya (‘Adany) dan berlebih-lebihan.Dan akan aku sebutkan contoh dari ta’ashub mereka yang berlebihan yakni sampai tingkatan dia berbuat jelek terhadap (imam) Asysyu’bah (bin hajaj abu bisthom) karena itu semua, dan sampai tingkatan perkataan dia (Ubaid) : “tidak boleh (pelajar-pelajar) ke Damaj, dan barangsiapa yang tinggal di Damaj hendaklah pergi, ahlul bilad (penduduk asli) hendaknya berbuat begini dan begitu terhadap Hajury dengan meminta bantuan pemerintah”, dan selainnya dari kejelekan dan omong kosong dia. Yang semua ini tersebar di jaringan (internet), apakah perbuatan ini boleh!!!Tidaklah pantas perkataan ini semua timbul dari dia atau selain dia, karena hadits : من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيهDari baiknya agama seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak ada gunanya. Tidaklah dia mau untuk diperlakukan seperti ini demikian juga orang lain, dengan perkataan dia semacam ini.Lihatlah kepada bantahanku terhadap perkataan dan serangan dia terhadap permasalahan : paling dekatnya kelompok terhadap kebenaran, didalam risalahku."لطف الله بالخلق من مجازفات الشيخ عبيد الجابري برميه بالعظائم لمن قال أقرب الطوائف إلى الحق"“Kelembutan Alloh terhadap mahluk dari keserampangan Syaih Ubaid aljabiry dengan tuduhan dia yang besar terhadap orang yang mengatakan : paling dekatnya kelompok terhadap kebenaran”.Disitu ada ulama yang banyak yang (berkata dengan ungkapan tersebut) diantaranya al imam Ibnu Baz rohimahulloh bersama dengan Lajnah Daimah hafizohumulloh, yang dia menyerang ungkapanku itu dengan ucapan yang paling tidak disukai.Dan saya sekarang meminta nasehat dan dengan apa-apa yang menjadi timbangan manhaj salafy dan agar tidak ada ditengah-tengah kita praktek kaidahnya (Hasan) Albana :نتعاون فيما اتفقنا عليه ويعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيهKita saling menolong didalam hal yang kita sepakat padanya, dan saling memaafkan didalam hal yang kita berselisih padanya.Ubaid telah berbuat jelek dengan perkataan dia itu terhadap ulama’ lajnah Daimah yang didalamnya ada al’Alamah Ibnu Baz rohimahulloh dan selain mereka yang kami sebutkan disana dengan perkataan yang tepat, yang mana dia (Ubaid) hendak menghabisiku, padahal pada kenyataannya dia telah melempari semuanya. Kenapa (Syaih Robi’) tidak menasehati (Ubaid) sehingga dia tidak meninggalkan kesalahan dia????.Ubaid telah berbuat jelek terhadap Ka’ab bin Malik rodhiyalloh ‘anhu, dengan mengatakan : “meninggal dalam keadaan yang demikian, sesat dan menyesatkan“.Ubaid berkata tentang maktabah salafiyah yang didalamnya ada orang-orang jahil dan suka taklid yang berada di Bermingham di Inggris, di tengah gereja-gereja dan tempat-tempat minum khomer dan berbagai macam bentuk kejelekan!! Dan sebaliknya, dia menasehati orang-orang untuk keluar dari Damaj dan sebagainya dari perkataan-perkataan yang aneh. Kemudian dia (Syaih Robi’) diam terhadap Syaih Ubaid (dan) atas apa-apa yang dihasilkan oleh mereka orang-orang pembuat fitnah, lalu mengumpulkan dan menimpakannya diatas kepalaku dan kepala kawan-kawanku. Kami menginginkan nasehat (untuk Ubaid) dan ini adalah manhaj salafy, hendaknya ditegakkan agama Alloh tanpa merasa takut, bukan karena Ubaid dan selainnya.Maka ketika Ubaid menyerang kami dan mendholimi kami serta terjadi apa yang telah terjadi dari perkara-perkara itu, wallohi kami bela diri-diri kami, dan kebaikan yang ada, serta kami jelaskan sebagaian yang ada pada mereka dihadapan manusia.Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:كلكم من آدم وآدم من تراب"Kalian semua dari Adam dan Adam dari tanah"فَإِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا "sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu punya hak berbicara."Dan menerima kebanyakan manusia kebenaran yang ada pada kami, walhamdulillah, dan tidaklah manusia menerima perkataan mereka yang tanpa dalil.Kebenaran yang memuliakan dia ataukah kebatilan yang merendahkan dia. Sebagai misal, apabila pergi seorang murid dan tidaklah kebiasaan dia seperti ini, tidak walloh, akan tetapi apabila dia ditanya, kemudian dia menjawab : fulan salah dan mendholimi dakwah salafiyah demikian dan berbuat demikian, dan bukanlah ini kebiasaan dia. Adapun orang-orang yang tidak mempunyai keperdulian terhadap ilmu maka kami tidak menganggap yang seperti ini. Kami memperhatikan orang-orang yang punya kesungguhan didalam ilmu dan sunnah serta kebaikan, dan tidaklah berbuat seorangpun kecuali akibatnya terhadap dia.berkata Ubaid Ubaid Yahya Yahya, Yahya di langit dan Ubaid mubtadi. Ini adalah dakwah mereka…Syaikh Yahya: apakah engkau berkeyakinan seperti ini Ya Syaih? bahwa ini adalah dakwah kami, yang tidak ada bersama kami kecuali Ubaid dan Yahya, mereka tidak berdakwah kepada tauhid dan Sunnah, tidak mengajarkan kitab-kitab ilmu diberbagai cabang ilmu, tidak ada dakwah disisi mereka kecuali Ubaid dan Yahya. Ini semua tidak benar, Wallohi, orang-orang yang yang pergi berdakwah dipelosok penjuru dunia, engkau tanyalah mereka! Siapa yang datang ketempat mereka, jangan engkau tanya orang-orang yang punya maksud-maksud lagi hasad yang menjadi lawan mereka, orang-orang yang telah berbuat demikian.Engkau akan dapati seseorang yang tinggal ditempat mereka satu bulan yang mampu menyelesaikan pelajaran-pelajaran yang ringkas didalam tauhid, seperti kitabut tauhid atau ushulu tsalatsah atau wasithiyah atau kitab-kitab yang lain, yang dia baca dengan murid-muridnya sambil dia ikuti muhadhoroh yang banyak kemudian pulang kedaerahnya, bagaimana bisa dikatakan dakwahnya seperti ini (yakni hanya mencela)?. Inggris, Sudan, Mesir, Turki, Kenya, Libya, setiap Negara sekarang ini penuh dengan kebencian, memusuhi salafy dan salafiyahSyaikh Yahya: Saya berlindung kepada Alloh, tidak, wallohi, apabila penuh dengan hizbiyin penuh dengan orang-orang sekuler (elmany/ memisah antara urusan agama dengan dunia) penuh dengan yahudi dan nasrani, yang mereka semua membuat benci manusia terhadap salafy dan slafiyah, maka hal ini tidak bisa dinisbahkan kepada kami. Adapun kami membuat manusia benci kepada salafy dan ssalafiyah maka ini tidak benar.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (الأحزاب : 70)Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Alloh dan katakanlah perkataan yang benar.Ambilah contoh, misalnya: ditanya tentang permasalahan fulan, dia telah berbuat dholim, telah berbuat demikian kemudian diperingatkan darinya. Dan pintu bantahan masih terbuka, dan berapa banyak engkau telah membantah orang-orang, akan tetapi kami tidak mengatakan bahwa engkau telah membantah salafiyah seluruhnya, kami katakan bahwa engkau telah berbicara tentang fulan yang telah salah didalam suatu masalah demikian, engkau jelaskan demikian, dan keadaannya demikian , dan tidak pernah kami katakan bahwa engkau membantah salafiyah seluruhnya, apa-apaan ini!!!3. Ketika ada seorang penuntut ilmu berkata kepada beliau (Asy-Syaikh Rabi’): “Wahai Syaikh, nasehatlah dia dan tulislah risalah kepadanya.” Beliau menjawab: “Saya telah menasehatinya, saya telah menasehatinya, saya telah menasehatinya secara langsung. Terkadang nasehat itu berlangsung sampai 2,5 jam, namun dia tidak mau mendengar. Dia berjanji (tidak mengulangi kesalahannya lagi) dan tidak menepati janji, baarakallahu fiikum. Sedangkan murid-muridnya adalah orang-orang yang ghuluw (keterlaluan dan melampaui batas), ghuluw yang tiada bandingannya. Yakni (dengan menggelarinya -pent) imamuts tsaqalain (imam jin dan manusia -pent) dan an-nashihul amin (penasehat yang terpercaya -pent), ghuluw, ghuluw dan ghuluw.” Syaikh Yahya: walloh, kadangkala dia menelepon, menelepon dan terputus, yakni menelepon dalam waktu yang panjang hanya untuk Al ‘adany, Al ‘adany telah melemahkan dan membuat fitnah didalam dakwah, dan dia (Syaih Robi') menganggap dia bukan hizby dan saya menganggap dia hizby, dan kebenaran bersamaku didalam hal ini, sudah aku jelaskan dan aku sebarkan, dan orang yang hadir melihat apa-apa yang tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak hadir. Kalian memecah belah dakwah karena dia, menunjukkan guluw yang sangat terhadap seseorang, dan dia (Syaih Robi') berusaha untuk mengalahkanku dan aku tidak mau untuk mengikuti dia. Peneleponan ini memang berlangsung selama dua jam, tetapi tentang masalah ini saja. Dan tidak ada antara aku dan dia (Syaih Robi') kecuali permasalahan Adany, yang merupakan beban yang berat demi Adany dan orang-orang yang bersama dia. Memecah belah dakwah salafiyah hanya karena aku mengatakan dia (adany) hizby.!!Dia tidak mau mendengar, menjanjikan sesuatu tetapi tidak mau memenuhi janjiSyaikh Yahya: Tidak, wallohi, tidak pernah aku ketahui aku menjanjikan dia kemudian tidak aku penuhi, karena memenuhi janji adalah sesuatu yang dituntut secara syar’I . adapun perkataannya : menjanjikan sesuatu tetapi tidak mau memenuhi janji, ini semua tidak aku ketahui ini semua tidak benar.dan murid-murid dia guluw (berlebih-lebihan), guluw yang tidak ada bandingannyaSyaikh Yahya: Ini semua salah, wallohi, aku ingatkan dia agar bertakwa kepada Alloh Ta'ala, ini semua tidak diterima oleh orang-orang yang sholeh. Akan tetapi bahaya kesalahan itu akan kembali kepada orang yang mengucapkan .Alloh subhanahu wata'ala berfirman:وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ(الإسراء 35)(katakan kepada hamba-hambaku hendaknya mereka berbicara yang paling bagus, sesungguhnya syaithon ingin menyebabkan permusuhan diantara mereka).يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (الأحزاب : 70)(Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Alloh dan katakanlah perkataan yang benar).Kebanyakan murid-muridku adalah murid-murid Syaih Muqbil rohimahulloh, masih tetap berada disini. Diantara mereka ada yang sudah sepuluh tahun, diantara mereka ada yang kurang dan lebih dari itu. Dan murid-muridku sebagaimana engkau ketahui ada pada mereka kebaikan –walillahil hamd- , dan kebencian mereka terhadap guluw serta selainnya dari kemungkaran. Apabila ada pada mereka ghuluw atau perkataan yang tidak beraturan atau menyelisi (agama), maka saya, engkau dan setiap orang yang sholeh seluruhnya menasehati dia, yang ada disisiku ataupun tidak. Dan janganlah dinisbahkan kesalahan kepada kebaikan yang ada, bukannya aku mengatakan bahwa tidak timbul kesalahan dari seseorang, akan tetapi tuduhan yang dilemparkan kepada murid-murid, laki-laki, perempuan, para masyaih, dakwah ribuan murid didalam Damaj dan ribuan diluar Damaj, murid-muridku dan murid-murid Syaih Muqbil rohimahulloh dulu, semuanya guluw ??Bahkan ucapanmu itu adalah ghuluw –harus diucapkan kalimat yang haq kepadamu- wallohi, tuduhan yang dilemparkan kepada orang-orang yang benar, wallohi, adalah ghuluw yang sangat, yakni mengatakan semuanya mubtadi’. Dan diantara paling besarnya bid’ah adalah ghuluw, kami berlepas diri dihadapan Alloh Ta'ala dari ghuluw, wallohi, kemudian kami dituduh seperti ini. Dulu Syaih Robi' sendiri ketika Abul hasan almisry menuduh kami sebagai orang-orang yang ghuluw dan mempunyai pemikiran hadadiyah kemudian dia berkata kepada Abul hasan : tunjukkan bukti-buktimu bahwa mereka adalah kaum yang demikian sambil memberikan pujian yang benar kepada kita. Maka ketika orang-orang yang mengadu domba itu menukilkan kepada dia tentang kami –hal-hal yang mereka inginkan- ,tiba-tiba dia berbalik dari perkataannya yang dulu dia pernah membela kita dari Abul hasan. Wallohi, ini adalah perkataan yang ghuluw mengatakan umah salafiyah mubtadi’ tanpa hujah.Yakni (dengan memberinya gelar) imam tsaqolaini (imamnya jin dan manusia), Yakni imam tsaqolaini ...penasehat yang terpercaya (annasihul amin), penasehat yang terpercaya Syaikh Yahya: saya katakan kepadamu: ucapan ini barokallohu fika, janganlah dinisbahkan kepadaku, Yakni imam tsaqolaini (imamnya jin dan manusia), tidaklah aku berkeyakinan dan membiarkan yang demikian. Wallohi, bukan dulu dan setelahnya, dan orang-orang yang hadir telah mendengar tentang ketergelinciran dari seorang penyair, yang telah bertobat kepada Alloh Ta'ala darinya, dan tobat itu diterima bahkan menurut khowarij apalagi selain mereka, bersama ini semua mereka selalu mengulang-ulangi perkataan ini : Yakni imam tsaqolaini (imamnya jin dan manusia). Tidaklah aku menyetujuinya dan aku sudah jelaskan bahkan tersebar di jaringan internet, bahwa ini adalah salah dan aku tidak menyukai ghuluw baik terhadap diriku ataupun selainku.Saya berlindung kepada Alloh Ta'ala, dan kami berkeyakinan dengan perkataan Nabi Sholollahu alaihi wasalam:لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُه فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ(Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana telah berlebih-lebihan nashoro terhadap ibnu maryam, sesungguhnya aku adalah hamba Alloh maka katakanlah hamba Alloh dan rosul Nya). Dan ketika berkata sebagian mereka kepada Nabi Sholollahu alaihi wasalam : يا سيدنا و ابن سيدنا ويا خيرنا و ابن خيرنا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يا أيها الناس عليكم بقولكم الأول ولا يستهوينكم الشيطان.(wahai tuanku dan anaknya tuanku, wahai pilihanku dan anaknya pilihanku, maka berkata Nabi Sholollahu alaihi wasalam : wahai manusia hendaklah kalian dengan perkataan kalian yang terdahulu, dan janganlah syaithon menipu kalian) Dan selainnya dari dalil-dalil yang ada.Na’am, maka ini wallohi, bukanlah perkataanku dan tidaklah aku membiarkannya dan bukan juga sebelumnya. Kadangkala aku sibuk dari memperhatikan qosidah yang dibacakan dan begitu saja dibacakan, dan apabila aku memperhatikan maka aku peringatkan, dan telah aku peringatkan hal ini, bahwa ini salah ,dihapus perkataan ini dan sudah bertobat penyair ini. Bagaimana kalian mengulang-ulangi hal ini, yakni mencari-cari sesuatu yang menunjukkan adanya ghuluw. Demikian juga carilah untuk mereka sesuatu yang bisa kami pegang untuk mengatakan bahwa mereka juga ghuluw, tidak apa-apa, tidak apa-apa.penasehat yang terpercaya (annasihul amin), ghuluw, ghuluw, ghuluwSyaikh Yahya: Adapun kalimat penasehat yang terpercaya (annasihul amin), kalimat ini berkata dengannya Syaih Muqbil rohimahulloh sebagai bentuk berbaik sangkanya dia terhadapku, walhamdulillah, semoga Alloh Ta'ala memberikan taufiq kepadaku agar aku mampu menasehati muslimin, dan aku meminta kepada Alloh Ta'ala agar aku menjadi orang yang terpercaya. Dan aku tidak menyukai, wallohi, sesuatu yang berlebihan, dan banyak aku katakan kepada manusia: ya akhi, hapuslah ini, aku tidak mau perkataan ini, jauhkan ini aku tidak suka dengannya. Dan kalimat: penasehat yang terpercaya (annasihul amin) ada asalnya, al amanah ada didalam orang-orang yang sholeh, dan nasehat ada di orang-orang yang sholeh, na’am, ini yang pertama.Dan yang kedua : bahwa itu ada asalnya yakni dihadits sebelum yang terakhir dari sohih al bukhory di kitab “ta’bir”, berkata al hafiz (Ibnu Hajar) : yang didalamnya أنه لا يعبر الرؤيا إلا عالم ناصح أمين حبيب(Sesungguhnya tidaklah yang mentakwilkan mimpi kecuali seorang alim pemberi nasehat yang terpercaya dan disukai).Demikian beliau (ibnu Hajar) sebutkan disyarahnya.Juga didapatkan ungkapan ini di biografi At tustury didalam kitab Al hilyah karangan Abu Nu’aim : dan dia adalah penasehat yang terpercaya (nasihan aminan). Dan Nabi Sholollahu alaihi wasalam menjuluki Abu Ubaidah rodhiyallohu anhu: orang yang terpercaya di umat ini, dsb.Ini semua adalah pembahasan dan perincian masalah ini, adapun permasalahan bahwa saya menyukai hal ini, wallohi aku tidak menyukainya bahkan saya suka untuk menjadi seorang yang tawadhu’, diam dan tenang. Adapun engkau bisa jadi orang-orang menjuluki engkau dengan sebutan yang lebih tinggi, tapi kenapa engkau membebani aku seperti ini?? Manusia menyukai orang yang mereka lihat mengajarkan kebaikan kepada mereka, yang kadangkala mereka berlebihan dan sebagiannya menambah atau mengurangi, dan kesalahan itu dikembalikan kepada yang melakukannya. Semoga Alloh Ta'ala memberikan untuk semua.4. Beliau juga berkata: “Tidak ada yang lebih sesat dari Yahya…” Ana (Abu 'Abdirrohman Shiddiq) katakan: Saya tidak tahu dari kata mana si penerjemah ini ambil ucapan ini, karena tidak ada dalam naskah arab kata "lebih sesat" yang ada adalah "lebih berbahaya" sebagaimana berikut ini, dan perbedaan antara dua kata jelas…Sesungguhnya dia adalah orang yang paling berbahaya terhadap dakwah salafiyyah, tak seorang pun yang lebih berbahaya dari pada Yahya Syaikh Yahya: Laailahaillallah yaa ikhwan, yaa ikhwan ada Yahud ada Nashoro ada Rawafidh (orang-orang rofidhah) pada mereka musibah, semuanya mengobarkan peperangan untuk menghancurkan dakwah salafiyyah, kemudian saya yang paling berbahaya daripada mereka semua?! Bukankah sudah kukatakan kepada kalian ya ikhwan bahwasanya ini adalah ghuluw, bulu kuduk merinding dari sikap ghuluw ini.Syaikh sekarang mengingkari sikap ghuluw dengan label bahwasanya dia membenci ghuluw dan katanya dia mau menyatukan kalimat, apakah (keghuluwan) ini wahai Syaikh termasuk dari tata-cara menyatukan kalimat dan upaya untuk itu? Inikah ya Syaikh yang dinamakan pengingkaran terhadap sikap ghuluw dan demikian Al-'Adeni berkata: "Bahwa (Syaikh Yahya) adalah orang yang paling fajir dan tidak ada yang lebih fajir dan lebih pendusta darinya…" sungguh demi Allah sikaf ghuluw, demikian juga 'Ubaid (Jabiri) berkoar-koar sana-sini mengatakan: (orang ini (yaitu Yahya Al-Hajuri) kalau dia tidak taroju' tebaslah lehernya) dimana dulu saya berfatwa kemudian setelah itu lebih rajih (lebih kuat) di sisiku selainnya, itupun masih dalam kitab itu sekian halaman setelahnya beberapa tahun lalu, seperti yang diucapkan oleh Syaikh Al-Imam waffaqohullah, tapi bersamaan dengan itu mereka tidak mengkritik Syaikh Al-Imam karena mereka tidak mau kritikan (syar'i), mereka hanya ingin Yahya karena dialah sasaran utama!! (Ubaid jabiri) berkata: "orang ini kalau dia (Yahya) tidak taubat dari ucapan ini: "yaitu boleh shalat bermakmum di belakang mereka dan tidak mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang kafir maka dipenggal kepalanya" maksudnya bahwa orang ini (Yahya) telah murtad seperti Hallaj, murtad dengan kalimat ini, thayyib kenapa mereka tidak mengkritik Muhammad Al-Imam?! Bukankah telah kukatakan bahwasanya mereka menerapkan kaidah Hasan Al-Banna;نتعاون فيم اتفقنا عليه يعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه“Saling bantu pada perkara yang kita sepakat atasnya dan saling memaklumi pada perkara yang kita berselisih padanya.”?!Mari kita mengambil pelajaran, Allah ta'ala berfirman tentang bani israil;{ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ } [المائدة: 79]"Mereka (bani israil) dahulunya tidak mengingkari kemungkaran yang mereka lakukan, betapa jelek apa yang dahulu mereka lakukan." [Al- Maidah: 79].5. Beliau juga berkata: “Para pengikutnya terus mencabik-cabik dakwah di dunia ini.” Berkata Syaikh Yahya hafidzahullah: menanggapi ucapan Syaikh Rabi'para pengikutnya …..Yang sangat kami ketahui dan itu masyhur, yang mana banyak didapati dikitab-kitab biografi menggunakan kata: wa ashabuhu (dan sahabat-sahabatnya) yang dimaksud adalah mereka murid-muridnya sahabat-sahabatnya. Adapun kata : wa atba’uhu , maka kita semua adalah mengikuti Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasalam. Berkata Alloh Ta’ala: اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ (الأعراف :3) (Maka ikutilah oleh kalian apa-apa yang diturunkan oleh rob kalian. Dan jangan kalian mengikuti selainnya sebagai wali, dan sedikit dari kalian yang mau mengingat).Na’am setiap kita mengikuti kitabulloh, salafiyin adalah pengikut kitabulloh dan sunah rosululloh sholollohu ‘alaihi wasalam, dan beliau sholollohu ‘alaihi wasalam adalah contoh dan teladan kita, diatas pemahaman salafus sholeh. mengobarkan peperangan terhadap Salafi dan salafiyah…Ini adalah sesuatu yang tidak benar: saya dan saudara-saudaraku mengobarkan peperangan terhadap Salafi dan salafiyah. Bahkan mereka berkorban untuk salafy dan salafiyah, wallohi, bahkan mereka berdakwah untuknya dan melarang dari hal-hal yang menyelisihinya. Maka siapakah salafiyin yang mengobarkan peperangan terhadap mereka, mungkin saja Syaih wafaqohulloh, yakni terjadi kepada salafiyin pengikut al’adany (abdurohman al’adany) yang mana mereka dulu disini dari para penuntut ilmu, dan dari orang yang berwali kepada mereka dan ta’ashub kepada mereka, seperti Ubaid (aljabiri). Maka ini adalah tidak benar, hal ini berlebihan. Orang-orang yang belajar dihadapan kita, di tempat ini, yang dulu belajar dihadapan Syaih (yakni Syaih Muqbil) kemudian setelah meninggalnya beliau menetap ditempat ini dalam keadaan yang demikian, timbul pada mereka perkara-perkara yang diingkari oleh orang-orang yang hadir dan mendengar sekarang ini disini, dan juga yang tidak hadir dari apa-apa yang mereka saksikan dan dengar. Datang seorang penuntut ilmu dari negeri yang jauh yang cinta terhadap kebaikan ini, menempuh jalan yang sulit dan melelahkan, maka ketika sudah sampai ditempat ini, karena kebencian mereka yang sangat terhadapku dan terhadap kebaikan ini, dan fitnah mereka yang sangat besar terhadapku. Yang mana bisa jadi mereka memanas-manasi, memanas-manasi, kemudian memasukkan pemikiran dan membuat fitnah terhadap murid ini, sampai dia pergi dengan tidak membawa hasil dan juga tanpa adab yang baik, menjadi orang yang suka mencela dan mencaci maki serta membikin kerusakan. Apakah ridho Syaih ini terhadap dirinya hal yang seperti ini, apakah ridho Syaih ini terhadap halaqohnya hal yang seperti ini, atau orang yang selainnya dari ahlul ilmi. Dan sudah dimaklumi dalil-dalil tentang pemulian murid terhadap pengajarnya, dan juga dalil-dalil tentang pemulian seorang saudara kepada saudaranya yang lain, dan juga dalil-dalil tentang kesungguhan didalam memberikan manfaat kepada yang lain. Semuanya ini didalam batasan syariat tanpa mengkultuskan, didalam batasan syariat. Dan dulu saya juga mengatakan terhadap apa-apa yang timbul disini dari pendaftaran di halaqohku ini, orang-orang yang ingin ke Fuyusy, tempat yang ada di gurun pasir. Saya mengritik mereka dan menasehi mereka. Saya katakan kepada mereka : pendaftaran yang semacam ini salah wahai saudaraku, kalian sekarang di halaqoh ilmu, kalian pergi berdakwah dijalan Alloh ‘azza wa jalla. Dan barangsiapa hendak berpindah ketempat kalian maka kalian didalam penjagaan Alloh demikian juga segenap markaz sunnah di Yaman, kami akan mendukung dan membantu mereka dengan segenap kemampuan kami, diatas kesungguhan dan kelemahan yang ada pada kami, dan barangsiapa yang datang kepada kalian maka didalam penjagaan Alloh. Maka ketika kami menasehati mereka, tiba-tiba mereka membebani dengan suatu beban yang sangat berat , dan demikian juga membikin kekacauan terhadapku, dan terhadap tempat ini dan terhadap saudara-saudara mereka. Membuat keruh keadaan diantara penuntut ilmu, sampai-sampai saya katakan : ya akhi, hendaknya engkau memilih, untuk tinggal disini dengan kebaikan yang ada padanya, ataukah tidak disini, dan bumi Alloh adalah luas. Dan dulu Syaih Robi’ disyukuri perbuatannya pada waktu itu yakni dia mendukung yang demikian, yang mana beliau berkata kepada Abul khotob (alliby) pada saat itu –yang saya ingat- :jangan engkau berbuat fitnah di Damaj, hendaknya engkau tenang atau engkau pergi dan membuat fitnah di negaramu saja. Maka ini adalah perkataan yang benar.Dan dulu Syaih Muqbil Rohimahullohu ta'ala memilih saya untuk menggantikan beliau ditempat ini, memimpin dan menasehati orang-orang yang ada didalammya, bukanlah saya mengucapkan hal untuk berbangga diri akan tetapi ini adalah kenyataan, berapa banyak Negara-negara yang terjadi didalamnya kejelekan, yang masuk kedalamnya orang-orang yang mempunyai maksud-maksud tertentu dengan baju membawa kebaikan, menghancurkan tempat-tempat yang didalamnya ada kebaikan, dan mereka semua mempunyai hawa-hawa nafsu, mempunyai sifat tamak, dan berbagai hal yang aku tidak tahu. Dan saya katakan dihadapan kebanyakan mereka, sampai-sampai saya sampaikan didepan para tamu yang datang: barang siapa yang mau tinggal ditempat ini maka aku adalah saudara dia dan dia adalah saudaraku, diatas kebaikan, diatas sunnah, diatas ilmu, maka selamat datang bagi dia. Adapun keonaran ini, tidak menghadiri dares(pelajaran) kebanyakan dari mereka, yang ini berkata Alhajuri tak punya sifat keagamaan, Alhajuri demikian dan demikian dari kalimat-kalimat yang berisi cercaan dan celaan, maka yang demikian ini tidak ada yang ridho baik Syaih ataupun yang selainnya. Dan Nabi Sholallohu alaihi wasalam berkata :وليأت إلى الناس الذي يحب أن يؤتى إليه.(Hendaknya dia mendatangi orang-orang yang suka untuk didatangi ).Dan tidak boleh dibiarkan perbuatan mereka ini, yakni fitnah mereka diawal mula kejadian. Dan kami sebutkan hal ini semua dikitab-kitab, kami umumkan dan kami jelaskan kesalahan-kesalahan mereka didalamnya, kekacauan dan perusakan mereka terhadap kami dan terhadap kebaikan yang ada. Fitnah mereka ini, wallohi, tidak pernah dilakukan oleh orang-orang jami’atul hikmah yang mana syaih (Syaih Muqbil rohimahulloh ) dulu menghukumi mereka dengannya sampai mereka diusir dari sini, demikian juga jami’atul ihsan yang mana mereka dulu disini dizaman syaih, membuat fitnah terhadap beliau kemudian beliau usir dan demikian juga yang selainnya. Maka karena ini semua, bahkan sampai-sampai mereka menegakkan permusuhan terhadap kami, melakukan fitnah, dan mengangkat-ngangkat mereka sebagian orang, bahkan membela mereka yang mana mereka adalah orang-orang yang tidak punya kesibukan, wallohi, kebanyakan mereka adalah orang-orang yang demikian. Datang mereka dengan mobil-mobil mereka ketempat-tempat ulama, dari ulama ke ulama yang lain untuk memecah belah dan fitnah. Dan telah muncul dari Syaih Ubaid waktu itu ucapan-ucapan yang kami peringatkan padanya. Kami katakan: Ya Syaih mereka itu banyak dan banyak berbuat , telah berbuat fitnah, telah berbuat demikian dan demikian, tersebut didalam lembaran-lembaran yang telah disebarkan, silahkan merujuk. Yang disitu disebutkan apa-apa yang terjadi antara aku dan syaih Ubaid berupa saling mengirim risalah. Diawal pertemuan mereka dengan syaih Ubaid mereka bergaya lembut sambil mengatakan: wahai syaih kami, maka terjadilah demikian dan demikian dan demikian, yang bisa jadi terpengaruh dengannya seorang alim, yang tidak sampai pada derajat ini, wallohi, tukang-tukang sihir, sebagaimana disebutkan dikisah orang yang berbuat namimah. Yaitu berbuat sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh tukang sihir , berbuat sesuatu yang tidak bisa dibuat oleh tukang sihir, mereka ini membuat fitnah didalam dakwah. Kemudian setelah ini semua kami berkata: mungkin mereka bisa berubah dengan sebagian para masyaih aku akan mengundang mereka, insya Alloh, saya katakan, hubungi para masyaih kita undang mereka. Kita nasehati orang-orang ini dengan mendatangkan masyaih. Maka dipanggillah para masyaih dan merekapun datang ke majlis tamu, masykurin (disyukuri), maka dipanggilah orang-orang ini, dan para masyaih mengingkari perbuatan itu (yakni pendaftaran), menyuruh mereka untuk menghentikan hal itu, tapi Al’adany (Abdurohman) tidak mau melakukannya. Kemudian ditulis juga didalam lembaran bahwa markaz Fuyusy ada dibawah pengawasan para masyayih, yang terdiri dari beberapa syaih, fulan dan fulan dan fulan, diantaranya saya. Tapi kemudian mereka mengumumkan fitnah, naam, kemudian mereka mengumumkan fitnah, bahkan para masyaih meminta Al’adany untuk meminta udzur pada waktu itu dari apa-apa yang timbul dari perbuatan dia diantaranya pendaftaran dan yang lain. Kemudian dia pulang demikian juga kami, tetapi dia sibuk mengadu domba dan fitnah antara saya dan manusia. Dan itu adalah apa yang terjadi pada Syaih Robi’ sekarang ini dari hantaman yang tertata yaitu ucapannya yang pedas dan sangat ajaib berupa adu domba dan tidak lebih dari itu. Dan dakwah salafiyah dalam keadaan baik, akan gerakan-gerakan yang terjadi dari mereka yang harus dijelaskan keadaannya, yang harus waspada dengan ini semua, agar manusia berhati-hati, wallohi, tidak boleh fitnah ini. Dan aku tidak mampu saat ini untuk menyebutkan fitnah yang mereka lakukan, akan tetapi semuanya disebutkan di malzamah. Yakni tulisan yang menyebutkan ini semua, dari fitnah, kekacauan, perusakan dari mereka, yaitu Muhtashor bayan, maka lihatlah kesana, akan diketahui perbuatan, fitnah, kekacauan mereka itu terhadap kami pada waktu itu. Maka inilah yang dimaksud bahwa kami memerangi salafiyin (para pengikut al’Adany) bukan selainnya, sama sekali bukan, wallohi, adapun terhadap mereka memang benar. Karena mereka telah membuat kekacauan dan fitnah terhadap kami, dan kami jelaskan kepada mereka, kami ingkari perbuatan mereka, kami jelaskan hizbiyah dan kejelekan mereka. Kami adalah orang-orang yang dizolimi, dan mereka adalah pembuat fitnah. Saya adalah pengajar kebanyakan dari mereka, saya berikan untuk mereka taqdim (sambutan terhadap kitab seseorang) dan memberi semangat serta gembira terhadap tulisan-tulisan mereka. Akan tetapi kebanyakan mereka sekarang menjadi hina, kebanyakan mereka tidak mampu untuk memakmurkan masjid-masjid sebagaimana yang dilakukan ahlus sunnah, dan hal ini diketahui oleh salafiyin. Sebagian mereka tidak sibuk dengan ilmu lagi, dan menjadilah ilmu didapatkan oleh orang-orang yang sabar dan jauh dari fitnah tersebut. Ini adalah suatu kenyataan yang diketahui oleh orang-orang yang hadir dan yang tidak hadir.6. Beliau juga berkata: “Kabarkan perkataan ini kepada Al-Hajury dan dia tahu bahwa saya berseberangan dengan tindak tanduknya.”Saya (Shiddiq) katakan: saya tidak mendapatkan dari naskah kalam Syaikh Rabi' yang disebar yang bermakna "dan dia tahu bahwa saya berseberangan dengan tindak tanduknya." Wallahu a'lam.Sumber audio: https://ia801701.us.archive.org/22/i...jory.mp3Sumber arabic: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=136183 (DIHAPUS)http://www.alwaraqat.net/showthread.php?17214 (DIHAPUS)http://dusunnah.com/wp-content/uploa...on-Hajoori.pdf (DIHAPUS)http://bayenahsalaf.com/vb/showthrea...-1155.htmlSaya (Shiddiq) katakan: Kenapa dihapus?? Apakah karena ini adalah hasil rekaman curian, di mana mereka merekamnya diam-diam dan menyebarkannya tanpa seizin dan keridhoan Syaikh Rabi, sebagaimana itu adalah kebiasaan kalian wahai para hizbiyyin? Kalau tidak demikian, lantas kenapa di hapus??Syaikh Muqbil rahimahullah berkata: أركان الحزبية الكذب والتلبيس والخداع"Rukun-rukun hizbiyyah adalah dusta, pengkaburan, dan tipu daya."Dan beliau berkata: من تحزب كذب"Siapa yang terjerumus kedalam hizbiyyah dia (pasti) dusta."Sebagai pelengkap faidah berikut ini terjemah lengkap terhadap bantahan Syaikh Yahya hafidzahullah terhadap ucapan Syaikh Rabi waffaqohullah, semoga bermanfaat..Nasihat Yang Membangun untuk Syaikh Al 'Allamah Rabi'[seri ke dua]Jawaban sekaligus nasihat serta teguran untuk Syaikh Rabi' yang berkaitan dengan tahdzirannya yang tidak benar terhadap Syaikh Yahya hafidzahumallahOleh Syaikh Al 'Allamah Yahya bin 'Ali Al HajuriPenerjemah:Abu 'Abdirrohman 'Utsman As-SemarangiAbu 'Abdirrohman Shiddiq Al-BugisiDarul Hadits Dammajبسم الله الرحمن الرحيمالحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم كثيرا أما بعد:Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:{وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ } [التوبة: 71]"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah 'Aziz (Maha Perkasa) lagi Hakim (Maha Bijaksana). [At Taubah: 71]. Dan syahid dari ayat ini adalah firman-Nya:بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍsebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain… sampai akhir ayat,Dan Allah subhanahu berfirman:{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ } [المائدة: 54]"Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agama-Nya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, berjihad dijalan Allah, dan tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. [Al Maidah 54].Dan telah diriwayatkan di Shahihain dari hadits Nu'man bin Basyir Rhadiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى "Permisalan kaum mukminin di dalam kasih sayang mereka, dan saling merahmati serta kelembutannya seperti jasad manusia apabila merasa sakit salah satu bagian tubuh maka akan merasa sakit pula bagian tubuh yang lain berupa tidak bisa tidur dan demam."Di sini menunjukkan keutamaan kaum mukminin dalam kasih sayang mereka, dan saling merahmati sesama mereka serta kelembutannya;Dan dari hadits Abu Musa Al Asy'ary rhadiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ"Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain bagaikan suatu bangunan saling menguatkan satu sama lain, sambil Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjalin jari-jemari kedua tangannya". HR. Bukhari dan MuslimDan pada keduanya dari hadits Anas bin Malik riwayat Bukhari dan Muslim; bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ"Tidak (sempurna) keimanan salah seorang di antara kalian sampai dia senang untuk saudaranya sebagaimana dia senang untuk diri dia sendiri."Di dalam hadits ini mencakup kecintaan terhadap kebaikan untuk orang-orang yang beriman dan nasihat untuk mereka, dan kelurusan untuk mereka dan taufik untuk mereka dan jauh dari hal-hal yang menyulitkan mereka dan jauh dari kejelekan, dan termasuk dalam hal ini (yaitu menyukai kebaikan untuk mukminin dan nasihat untuk mereka) merupakan petunjuk para Nabi 'Alaihimush sholatu was salam, di surat Al A'raf sejumlah dari para Nabi yang Allah subhanahu wa ta'ala mensifati mereka sebagai pemberi nasihat terhadap ummat, di antaranya:{وَأَنْصَحُ لَكُمْ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ } [الأعراف: 62]"Dan aku memberi nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui" [Al A'raf: 62]{وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ} [الأعراف: 68]"Dan Aku adalah seorang penasihat yang terpercaya bagi kalian." Al A'raf 68].Demikianlah -baarokallahu fiikum- adalah saling nasihat-menasihati merupakan bagian dari agama yang mulia ini, sebagaimana di Shahih Muslim dari Tamim Ad-Dariy rhadiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:الدين النصيحة قلنا لمن ؟ قال لله ولكتابه ولرسوله ولأئمة المسلمين وعاماهم"Agama itu nasihat" kami Tanya: "kepada siapa" beliau bersabda: "Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan kepada para pemimpin kaum muslimin serta keumuman kaum muslimin." Dan dikeluarkan oleh Bukhari secara mu'allaq.Dan di Shahihain dari Jarir rhadiyallahu 'anhu beliau berkata:بَايَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ"Aku bai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam agar mendirikan shalat dan menunaikan zakat, serta nasihat kepada setiap muslim."Sama saja apakah muslim tersebut kecil ataukah besar, rakyat biasa ataukah pemimpin, seorang ulama ataukah bukan, laki-laki ataupun perempuan semuanya dinasihati, karena sesungguhnya nasihat itu adalah bagian dari agama. Kemudian di antara yang membuat kami menyanjung Allah karenanya di mana Allah menyelamatkan kami dan markiz ini daripada makar rafidhah setelah mereka menzalimi kami sebagaimana hal itu diketahui bersama, berupa kezaliman yang besar terhadap laki-laki dan perempuan, anak-anak dan dewasa, serta melarang masuknya makanan pokok selama tujuh puluh hari kemudian kaum muslimin cemburu terhadap kebaikan (tidak ridha dengan kezaliman yang mereka lakukan terhadap Markiz Dammaj dan penghuninya -pent) semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan baik mereka yang cemburu itu dari negeri Yaman ataupun dari luar Yaman dan orang-orang terbaik yang cemburu terhadap kebaikan ini adalah ahlus sunnah, sebagai bentuk penerapan (hadits) hak muslim terhadap muslim yang lain, semoga Allah mensyukuri serta membalas mereka dengan kebaikan atas usaha mereka ketika itu, demikian juga sebelum itu dan sesudahnya, (dengannya) tercapai kebaikan yang besar dan Allah menolak dengannya kejelekan;{ وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ } [النحل: 53]"Dan kenikmatan apapun yang dianugrahkan kepada kalian, maka datangnya dari Allah." [An Nahl: 53].Dan Markiz ini termasuk markiz muslimin, markiz ilmu, markiz kebaikan, padanya durus (ilmiyyah) diketahui oleh orang-orang yang hadir bahkan yang tidak hadir telah mengetahuinya, durus berkesinambungan siang-malam, kebanyakan dari penghuninya menghapal Al-Qur'an –walillahil hamd- terutama yang telah tinggal sekian lama di sini, dan pedoman mereka (yaitu para thullab Dammaj) pada perkara ini walillahil hamd- adalah kitabullah, perhatian mereka terhadap kitabullah telah diketahui bersama di sisi para hadirin dan selain hadirin terutama orang-orang yang mengikuti perkembangan markiz ini –nasalullah an yaj'al barokah- Demikian pula dari dulu sampai sekarang kami terus mengkaji kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim –walillahil hamd- sejak zaman Syaikh kami (Muqbil Al-Wadi'i) rahimahullah dan setelahnya, dan keduanya adalah kitab karangan yang paling shahih, pada keduanya kebaikan yang banyak, di hapal sebagian dari thullab, dan mereka membaca keduanya, kemudian kami mengkaji kitab selainnya Sebagian mereka menghapalnya dengan kemauan sendiri, menghapal Shahih Bukhari, Shahih Muslim, menghapal Riyadhus Shalihin termasuk dari hapalan yang bagus, demikian Arba'in An-Nawawiyyah dan banyak, dalam bidang aqidah hapal Kitab Tauhid karya Pembaharu Imam Muhammad bin 'Abdil Wahhab An-Najdi rahmatullah 'alaih, tidaklah selesai penkajian suatu kitab melainkan mereka mulai mengkaji kitab berikutnya sampai selesai kemudian diulang lagi dari awal demikian seterusnya, demikian juga kitab Utsuluts Tsalastah, Wasithiyyah kitab-kitab ini tidak pernah berhenti pengkajiannya, demikian juga, pelajaran khoth (tulisan indah), baca-tulis, pelajaran Tajwid, Nahwu juga, pelajaran Shorf, berbagai macam kitab yang telah kita sebutkan dan yang belum kita sebutkan, semua yang telah kita sebutkan tadi supaya diketahui al-khair (kebaikan);{ وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ } [النحل: 53]"Dan kenikmatan apapun yang dianugrahkan kepada kalian, maka datangnya dari Allah." [An Nahl: 53]. 'Utsman rhadiyallahu 'anhu menyebutkan semcam ini sebagaimana dalam haditsnya, dengan tujuan agar supaya diketahui al-khair agar kebaikan itu tidak diremehkan, karena sesungguhnya meremehkan kebaikan itu adalah kesalahan, sungguh demi Allah adalah kesalahan, dan hal itu merupakan sebab kejelekan makin buruk, apabila di remehkan kebaikan dihadapan manusia, manusia akan merasa tidak butuh dengan kebaikan, dan itu akan memperburuk keadaan, Sementara negeri Yaman dan kebanyakan negeri kaum muslimin sekarangn sebagaimana yang engkau lihat diliputi kejelekan, bid'ah rofidhah dari sisi, dari segala penjuru negeri dan pemikiran rusak lainnya dengan berbagai macamnya demikian juga -baarokallahu fiikum- hizbiyyah serta bida' dengan berbagai macam coraknya, kesyirikan. Tapi yang menyenangkan –walillahil hamd- bahwa dakwah ini memberikan buahnya,Di mana manusia menerimanya dan mencintai dakwah ini disebabkan apa yang ada padanya dari kebaikan dan ilmu berupa ayat-ayat Al-Qur'an, hadits-hadits, nasihat dan pengarahan serta kebencian terhadap fitnah, tiada padanya pemberontakan, tidak perebutan kekuasaan, tidak pula fitnah. Tidaklah fitnah itu datang melainkan demi Allah kami membecinya, dan kami mentahdzir dari fitnah tersebut semampu kami, inilah tulisan-tulisan kami sebagai bukti, inilah kaset-kaset kami, dan inilah saudara-saudara kami semuanya –dan Allah-lah sebagai saksi sebelum segala sesuatunya- berjalan atas makna ini; Dan tidak diragukan lagi ya ikhwan bahwasanya kebaikan itu kalau diremehkan akan datang dibelakang peremehan tersebut mudharat, mudharat demi mudharat silih berganti, sudah maruf kisah terbunuhnya 'Utsman rhadiyallahu 'anhu manakala khawarij meremehkannya dan menzaliminya dan terjadilah apa yang terjadi, timbullah dibelakang perbuatan tersebut mudharat yang besar, sedang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:إن هذا الخير خزائن ولتلك الخزائن مفاتيح فمفاتيحه الرجال فطوبى لعبد جعله الله مفتاحا للخير مغلاقا للشر وويل لعبد جعله الله مفتاحا للشر مغلاقا للخير "Sesungguhnya kebaikan ini punya tempat-tempat penyimpanan, dan tempat-tempat penyimpanan itu punya kunci-kunci, dan kunci-kuncinya adalah para tokoh, maka keberuntungan-lah (thuba pohon di surga) bagi seorang hamba yang Allah jadikan dia sebagai kunci pembuka kebaikan sekaligus penutup kejelekan dan celaka-lah seoarang hamba yang Allah jadikan dia pembuka kejelekan penutuk kebaikan." Manakala Mereka (khawarij) membunuh 'Utsman rhadiyallahu 'anhu dengan kezaliman dan permusuhan yang menjadi sebab terbukanya kejelakan yang besar, sebagaimana hal itu maruf penyebutannya dalam sirah (sejarah islam). Dan merupakan sifat seorang mukmin bahwasanya orang merasa aman dari kejelekannya dan diharapkan darinya kebaikan, sebagaimana telah tsabit hadits Abu Hurairah rhadiyallahu 'anhu:أن رسول الله صلى الله عليه و سلم وقف على أناس جلوس فقال الا أخبركم بخيركم من شركم ؟ قال فسكتوا فقال ذلك ثلاث مرات فقال رجل بلى يا رسول الله أخبرنا بخيرنا من شرنا قال خيركم من يرجى خيره ويؤمن شره وشركم من لا يرجى خيره ولا يؤمن شره"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berhenti kepada orang-orang yang sedang bermajlis, kemudian beliau bersabda maukah aku kabarkan kepada kalian dengan orang-orang terbaik di antara kaliandan orang-orang yang terjelek kalian? Abu Hurairah berkata: Merekapun terdiam kemudian beliau mengulangi ucapannya sebanyak tiga kali, maka seorang laki-laki berkata: Tentu Ya Rasulullah kabarkalah kepada kami dengan orang yang terbaik di antara kami dari orang yang jelek dari kami beliaupun bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang diharapkan kebaikannya dan terasa aman dari kejelekannya dan sejelek-jelek kalian adalah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak pula orang lain merasa aman dari kejelekannya."Jadi seorang mukmin itu diharapkan darinya kebaikannya, dan terasa aman dari kejelekannya sementara orang-orang jahat sebaliknya; dan dakwah ini meyakini hadits-hadits yang telah lewat dari dulu sampai sekarang dan seterusnya demikian para pelajar dakwah ini, dan Syaikh kami (Muqbil) rahimahullah dan kami –wallah (demi Allah)-, aqidah kami meyakini untuk berakhlaq mulia dan kami bertaqarrub kepada Allah dengannya, dan kami tidak meyakini bahwa kami itu adalah orang-orang ma'shum (terjaga dari kesalahan) baik itu dari akhlaq yang jelek kalau itu timbul dari kami, atau dari selainnya, akan tetapi; سَدِّدُوا وَقَارِبُو، وَاسْتَعِينُوا بِالغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ "Berlaku luruslah, lakukanlah yang sederhana, pergilah di waktu pagi, juga di waktu sore serta sebagian di waktu malam."Ini adalah pendahuluan untuk apa yang akan kita jelaskan, karena telah terbit selembar atau dua lembar ucapan dari Al'Allamah Rabi' bin Hadi Al-Madkhali -waffaqohullah wa saddadah- dan semoga Allah menjauhkan kami dan beliau dari teman duduk yang jelek, yaitu orang-orang yang berupaya menimbulkan kerusakan antar ahlus sunnah baik kalangan Ulama ataupun para penuntut ilmu dan para da'i, dan saya kira beliau tahu hal itu dan kebanyakan manusia, akan tetapi tidak ada yang lepas dari kesalahan;Dan tidak diragukan bahwasanya tidak dijamin selamat dia tidak pula aku dari kejelekan teman duduk yang jelek, para pengadu domba antar ahlus sunnah, para pemicu fitnah dan kejelekan serta penyebab kebencian dan permusuhan, penambahan kalam dan penyebaran kabar bohong, dan membesar-besarkan perkara, demikian juga peremahan terhadap kebaikan dan penghormatan terhadap kejelekan dan seterusnya yang Allah lebih tahu dengannya, dan telah diketahui bahwa Nabi shallallahu 'alihi wa sallam menjelaskan:إن الله إذا أراد بالأمير خيرا هيأ له جليس صدق"Apabil Allah menginginkan kebaikan terhadap seorang pemimpin kebaikan, Dia mudahkan untuknya teman duduk yang jujur" bahkan yang berkaitan dengan orang yang lebih baik dari kita, haditsnya ma'ruf…Perkataan–perkataan yang muncul dari fadhilatus syaikh yang didalamnya ada kesalahan yang jelas, walloh, dan sesuatu yang berlebihan didalam ucapannya. Dan aku tidak tahu hal itu datang dari dia atau dari orang lain yang menukilkan kepada dia, yang mana sangat perlu dengannya penjelasan agar tidak muncul persangkaan yang jelek terhadap kebaikan dan pemiliknya. Apalagi pintu bantahan terhadap kesalahan adalah bagian dari dakwah kita dan aqidah kita serta dijumpai di kitab–kitab ahlu ilmu, yang tidak mengingkarinya kecil ataupun besar, baik masa yang dulu ataupun yang setelahnya. Bantahan kokoh adalah bantahan yang ilmiyah, dengan tetap memperhatikan ahlaq yang mulia ,memperhatikan kaidah untuk menghentikan orang yang salah dari kesalahannya. Ini semua adalah hal yang baik untuk orang yang bersangkutan dan bagi muslimin, na'am, dan dengan memperhatikan segi nasehat dan bersungguh-sungguh didalam menjaga perasaan hati. Berapa banyak manfaat yang didapatkan bagi muslimin dan bagi agama mereka disebabkan saling menasehati dan disebabkan bantahan terhadap kesalahan-kesalahan yang timbul.Karena kadangkala suatu kesalahan apabila tidak dibantah akan tersebar dikalangan manusia, baik disisi orang yang tidak tahu yang tidak bisa membedakan kebenaran ,atau disisi orang-orang yang hasad yang menunggu-nunggu kesalahan yang timbul dari musuhnya ,atau disisi orang-orang yang tidak mengetahui keadaannya kecuali Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Dihadapan kita ada beberapa lembaran kertas yang akan memulai membacanya saudara kita ini, insya Alloh, bahkan akan kita baca pembukaannya dan kita berikan padanya ta'liq yang kita maksudkan dengannya, wallohi, nasehat untukku dan untuk saudara-sadaraku dan untuk al'alamah Robi' semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala menjaga dia dan menjaga dakwah salafiyah ini dan rijal-rijalnya serta segenap orang yang mendukung hal yang baik ini. Silahkan barokallohu fiik.بسم الله الرحمن الرحيمDiambil dari jalsah(pertemuan) assunnah bersama Al'alamah syaih Robi' bin hadi almadkholy 13 maret yang bertepatan malam Rabu….Syaikh kami Yahya berkata: Judul ini yakni kalimat: bulan Maret, hendaknya diganti dengan penanggalan hijriyah, sebagai nasehat untuk penulis ini, wafaqohulloh, karena penanggalan hijriyah adalah sesuatu yang dilakukan oleh umumnya para ulama' , jumhur mereka. Telah mengumpulkan kholifah Umar rodhiyallohu anhu para manusia untuk menetapkannya. Adapun penanggalan seperti ini, Maret dan semisalnya tidak perlu padanya manusia, sebagaimana perkara seperti ini, ataupun lembaran-lembaran ahlussunnah yang mereka menyukai penanggalan hijriyah, walillahilhamd. Na'am, tidak perlu penanggalan Maret, April, Februari dan yang selainnya.yang bertepatan malam Rabu tanggal 1 Jumadil awal tahun 1434 hijriyah. Kami dari rombongan ihwan masjid dar assunnah menziarahi Syaih Robi bin hadi almadkholy dirumahnya yang ada di Makkah kerajaan Assu'udiyah. Sebagaimana yang kalian ketahui bahwa Syaih dibeberapa hari yang lalu dalam keadaan sakit.Na'am, kita memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala untuk menyembuhkan sakit beliau, barokallohu fiikum. Na'am, kita berharap beliau sembuh dan sehat, serta kita semua berharap untuk dijauhkan dari fitnah-fitnah, kita semua dan beliau juga, beliau sekarang ini sudah berumur, dan orang yang sudah berumur biasanya datang padanya sakit dan selainnya, dan kita menyukai, wallohi, keadaan yang seperti ini atau yang selainnya untuk disibukkan padanya dengan ketaatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, yakni dikalangan ahlussunah , sibuk dengan ketaatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, menolong dan ditolong, mencintai dan dicintai karena Alloh Subhanahu wa Ta'ala.Dan umur yang panjang didalam ketaatan kepada Alloh Ta'ala lebih utama sebagaimana disebutkan hadits Abdulloh bin busr rodhiyallohu anhu bahwa Nabi Sholollahu alaihi wasalam berkata :خير الناس من طال عمره وحسن عمله (Sebagus-bagusnya manusia adalah yang panjang umurnya dan bagus amalannya).Dan disebutkan di hadits ‘amr bin alhamiq alkhuza’i rodiyallohu anhu berkata, berkata Nabi Sholollahu alaihi wasalam :« إذا أراد الله عز وجل بعبد خيرا عسله » قيل وما عسله ؟ قال : « يفتح له عمل صالح بين يدي موته حتى يرضى من حوله »(Apabila Alloh Ta'ala menghendaki kebaikan kepada seseorang ‘asalahu, maka dikatakan : apakah maksudnya ‘asalahu? Maka menjawab Nabi Sholollahu alaihi wasalam : dibukakan kepada dia amalan sholeh sebelum kematiannya sampai ridho orang-orang yang disekelilingnya).Berkata imam Albaghowy rohimahulloh didalam syarhu sunnah (14:29) dan al‘asal: pujian yang bagus.kita memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala untuk menyembuhkan sakit beliau dan memanjangkan umur beliau didalam ketaatanNya. Kami telah mengerahkan segenap usaha untuk menghadap beliau di masjid yang ada didekat rumah beliau agar kami mampu untuk menyampaikan sambutan dan memberikan salam kepadanya sebelum kami kembali ke London.Dengan keutamaan Alloh Subhanahu wa Ta'ala hadir Assyaih hafizohulloh dalam keadaan kesehatan yang bagus. Assyaih menyambut kami dan rombongan salafiyin dari berbagai penjuru alam, kemudian beliau mengajak kami semua kerumahnya untuk pertemuan (julus) bersama beliau di antara maghrib dan 'isya. Maka ketika kami menunggu, tiba-tiba beliau datang di maktabahnya yang kami duduk-duduk disitu, kemudian beliau menyuruh pegawainya untuk menjamu kami dengan minuman teh, kemudian beliau menanya para thulab dan menanya kesehatan mereka semua, yang jumlah mereka disitu sekitar 15 orang , dari Iraq, Libya, Malaysia dan dua murid dari Damaj Yaman. Kemudian Assyaih duduk dan menyalami mereka semua sambil menanyakan keberadaan mereka seraya memberikan do'a, kemudian beliau menanya saudara-saudara (al ihwah) dari masjid Assunnah, barangkali mereka memerlukan sesuatu. Maka kami memberitahu beliau bahwa kami berkunjung hanya untuk memberikan sambutan dan salam serta ziarah kepada beliau fi sabilillah. Kemudian Assyaih mempersilahkan akh abu Aisyah Ahmad jum'ah dari masjid dar assunnah untuk berbicara. Kemudian Syaih Robi bin hadi almadkholy bertanya: dari mana engkau ya Abu 'aisyah Ahmad. Dari Brithonia ya Syaih. Dan dengan tanpa kami bertanya sedikitpun tiba-tiba beliau berkata : wallohi (yakni Syaih Robi') wallohi disisiku banyak perkara untukku, sambil menggeleng-geleng kepala dan memegangnya. wallohi disisiku banyak perkara untukku, wallohi, tidak didapatkan seorangpun sekarang ini diatas salafiyah, setiap salafiyah mubtadi'ah, wallohi tidak tersisa hari ini seorang salafiyahpun, setiap salafiyah mubtadi'ah pada saat ini kecuali Yahya. Semuanya mubtadi'ah, para da'i ,para masyaih, semuanya dibawah kakinya.Alhamdulillah amma ba’du, perkataan ini yang dilemparkan kedalam relung hati syaih Robi' hafizohulloh darimana datangnya?, yang mana tidak didapati seorangpun diatas salafiyah dan setiap orang mubtadi’ah. Saya tidak berkeyakinan yang demikian dan tidak pernah saya katakan hal itu, tidak yang lalu atau setelahnya, dan tidak pernah aku jumpai seorang salafy yang benar berkata yang demikian ini. Saya tidak mengetahui dari mana datangnya perkataan ini. Wahai para salafiyun lihatlah kepada salafiyah dialam ini, baik di mamlakah (Su’udiyah), di Damaj, atau di pelosok daerah di alam, seluruhnya, kami mensyukuri kerja keras mereka dan apa-apa yang mereka telah usahakan, dari ilmu dan saling memberikan nasehat, jauh dari hizbiyah, jauh dari kebid’ahan dan khurofat, jauh dari kesyirikan. Adapun perkataan ini yakni : wallohi, tidak didapatkan seorangpun sekarang ini diatas salafiyah, setiap salafiyah mubtadi'ah, aku tidak tahu darimana datang perkataan ini. Adapun diriku aku tidak pernah mengucapkannya suatu saatpun, dan aku tidak pernah mengetahui seorang penuntut ilmu apalagi seorang da’i dijalan Alloh mengucapkan perkataan seperti ini suatu saatpun, ataupun berkeyakinan dengannya. Dan aqidah ini adalah suatu aqidah yang aneh, mengingkari padanya ahlus sunnah seluruhnya, dan dalil-dalil yang disebutkan tadi menunjukkan bahwa seorang mukmin bergembira dengan mukmin yang lain, menguatkannya dan menolongnya. Apakah tidak tersisi seorang salafy kecuali aku, tidak tersisa seorang salafy kecuali kawan-kawanku saja, dari mana datangnya perkataan ini, siapa yang berkata dengan ucapan ini, apakah dari ahlus sunnah, apabila hal itu timbul dari murid-murid kami maka kami akan nasehati dia, apabila muncul dari selain murid-murid kita maka Alloh subhanahu wata'ala berfirman :{ ولا تكسب كل نفس إلا عليها } الأنعام 164(tidaklah menanggung akibat suatu perbuatan kecuali pemiliknya). Saya tidak mengetahui perkataan seperti ini , semua mubtadi’ah kecuali Yahya, semua mubtadi’ah, para da’i, para masyaih semuanya dibawah kaki dia.Saya berlindung kepada Alloh dari perkataan seperti ini, saya, wallohi menghormati mereka para masyaih dan para da’i, karena Alloh ta’ala, mencintai mereka karena Alloh ta’ala. Ini kitab-kitab mereka diajarkan ditempat kami, kitab-kitabnya para da’i, para masyaih, kitab-kitabnya ahlu ilmi baik yang dulu ataupun yang setelahnya. Saya tidak mengetahui dari mana perkataan ini, bagaiman syaih Robi’ pantas mengucapkan perkataan ini kemudian melemparkannya kepada kita, saya tidak mengetahui dari mana perkataan ini, dari mana syaih Robi’ mengisyaratkan hal ini, mengucapkan perkataan ini kemudian melemparkannya kepada kita. Wallohi, saya tidak tahu, wallohu almusta’an (Alloh sebagai tempat dimintai pertolongan). Perkataan ini, wallohi, wahai saudara-saudara, perkataan yang timbul dari kemarahan yang sangat. Dan kalian mengetahui bahwa diantara manusia ada yang mampu untuk mencampur aduk perkataan-perkataan yang tidak berguna, yang itu menelepon kemudian berkata: dakwah dalam keadaan bagus akan tetapi si fulan melakukan demikian dan demikian, yang ini menelepon kemudian berkata: dakwah dalam keadaan bagus akan tetapi si fulan melakukan demikian dan demikian, dan menyangka bahwa langit akan menjatuhi bumi. Dan sudah, tidak tersisa kecuali mereka yang mengeluh di medan dakwah, dan yang selain mereka semuanya, yakni semuanya tidak ada yang salafy kecuali mereka disana, dan mereka ini merasa tersakiti dengan apa yang terjadi. Dan beliau tidak mengetahui siapa mereka ini, bagaimana keadaan mereka, apa keperluan mereka, apa ucapan mereka dan apa maksud mereka. …..Dan para pengikutnya …..Yang sangat kami ketahui dan itu masyhur, yang mana banyak didapati dikitab-kitab biografi menggunakan kata: wa ashabuhu (dan sahabat-sahabatnya) yang dimaksud adalah mereka murid-muridnya sahabat-sahabatnya. Adapun kata : wa atba’uhu , maka kita semua adalah mengikuti Rosululloh sholollohu ‘alaihi wasalam. Berkata Alloh Ta’ala: اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ (الأعراف :3) (Maka ikutilah oleh kalian apa-apa yang diturunkan oleh rob kalian. Dan jangan kalian mengikuti selainnya sebagai wali, dan sedikit dari kalian yang mau mengingat).Na’am setiap kita mengikuti kitabulloh, salafiyin adalah pengikut kitabulloh dan sunah rosululloh sholollohu ‘alaihi wasalam, dan beliau sholollohu ‘alaihi wasalam adalah contoh dan teladan kita, diatas pemahaman salafus sholeh. mengobarkan peperangan terhadap Salafi dan salafiyah…Ini adalah sesuatu yang tidak benar: saya dan saudar-saudaraku mengobarkan peperangan terhadap Salafi dan salafiyah. Bahkan mereka berkorban untuk salafy dan salafiyah, wallohi, bahkan mereka berdakwah untuknya dan melarang dari hal-hal yang menyelisihinya. Maka siapakah salafiyin yang mengobarkan peperangan terhadap mereka, mungkin saja Syaih wafaqohulloh, yakni terjadi kepada salafiyin pengikut al’adany (abdurohman al’adany) yang mana mereka dulu disini dari para penuntut ilmu, dan dari orang yang berwali kepada mereka dan ta’ashub kepada mereka, seperti Ubaid (aljabiri). Maka ini adalah tidak benar, hal ini berlebihan. Orang-orang yang belajar dihadapan kita, di tempat ini, yang dulu belajar dihadapan Syaih (yakni Syaih Muqbil) kemudian setelah meninggalnya beliau menetap ditempat ini dalam keadaan yang demikian, timbul pada mereka perkara-perkara yang diingkari oleh orang-orang yang hadir dan mendengar sekarang ini disini, dan juga yang tidak hadir dari apa-apa yang mereka saksikan dan dengar. Datang seorang penuntut ilmu dari negeri yang jauh yang cinta terhadap kebaikan ini, menempuh jalan yang sulit dan melelahkan, maka ketika sudah sampai ditempat ini, karena kebencian mereka yang sangat terhadapku dan terhadap kebaikan ini, dan fitnah mereka yang sangat besar terhadapku. Yang mana bisa jadi mereka memanas-manasi, memanas-manasi, kemudian memasukkan pemikiran dan membuat fitnah terhadap murid ini, sampai dia pergi dengan tidak membawa hasil dan juga tanpa adab yang baik, menjadi orang yang suka mencela dan mencaci maki serta membikin kerusakan. Apakah ridho Syaih ini terhadap dirinya hal yang seperti ini, apakah ridho Syaih ini terhadap halaqohnya hal yang seperti ini, atau orang yang selainnya dari ahlul ilmi. Dan sudah dimaklumi dalil-dalil tentang pemulian murid terhadap pengajarnya, dan juga dalil-dalil tentang pemulian seorang saudara kepada saudaranya yang lain, dan juga dalil-dalil tentang kesungguhan didalam memberikan manfaat kepada yang lain. Semuanya ini didalam batasan syariat tanpa mengkultuskan, didalam batasan syariat. Dan dulu saya juga mengatakan terhadap apa-apa yang timbul disini dari pendaftaran di halaqohku ini, orang-orang yang ingin ke Fuyusy, tempat yang ada di gurun pasir. Saya mengritik mereka dan menasehi mereka. Saya katakan kepada mereka : pendaftaran yang semacam ini salah wahai saudaraku, kalian sekarang di halaqoh ilmu, kalian pergi berdakwah dijalan Alloh ‘azza wa jalla. Dan barangsiapa hendak berpindah ketempat kalian maka kalian didalam penjagaan Alloh demikian juga segenap markaz sunnah di Yaman, kami akan mendukung dan membantu mereka dengan segenap kemampuan kami, diatas kesungguhan dan kelemahan yang ada pada kami, dan barangsiapa yang datang kepada kalian maka didalam penjagaan Alloh. Maka ketika kami menasehati mereka, tiba-tiba mereka membebani dengan suatu beban yang sangat berat , dan demikian juga membikin kekacauan terhadapku, dan terhadap tempat ini dan terhadap saudara-saudara mereka. Membuat keruh keadaan diantara penuntut ilmu, sampai-sampai saya katakan : ya akhi, hendaknya engkau memilih, untuk tinggal disini dengan kebaikan yang ada padanya, ataukah tidak disini, dan bumi Alloh adalah luas. Dan dulu Syaih Robi’ disyukuri perbuatannya pada waktu itu yakni dia mendukung yang demikian, yang mana beliau berkata kepada Abul khotob (alliby) pada saat itu –yang saya ingat- :jangan engkau berbuat fitnah di Damaj, hendaknya engkau tenang atau engkau pergi dan membuat fitnah di negaramu saja. Maka ini adalah perkataan yang benar.Dan dulu Syaih Muqbil Rohimahullohu ta'ala memilih saya untuk menggantikan beliau ditempat ini, memimpin dan menasehati orang-orang yang ada didalammya, bukanlah saya mengucapkan hal untuk berbangga diri akan tetapi ini adalah kenyataan, berapa banyak Negara-negara yang terjadi didalamnya kejelekan, yang masuk kedalamnya orang-orang yang mempunyai maksud-maksud tertentu dengan baju membawa kebaikan, menghancurkan tempat-tempat yang didalamnya ada kebaikan, dan mereka semua mempunyai hawa-hawa nafsu, mempunyai sifat tamak, dan berbagai hal yang aku tidak tahu. Dan saya katakan dihadapan kebanyakan mereka, sampai-sampai saya sampaikan didepan para tamu yang datang: barang siapa yang mau tinggal ditempat ini maka aku adalah saudara dia dan dia adalah saudaraku, diatas kebaikan, diatas sunnah, diatas ilmu, maka selamat datang bagi dia. Adapun keonaran ini, tidak menghadiri dares(pelajaran) kebanyakan dari mereka, yang ini berkata Alhajuri tak punya sifat keagamaan, Alhajuri demikian dan demikian dari kalimat-kalimat yang berisi cercaan dan celaan, maka yang demikian ini tidak ada yang ridho baik Syaih ataupun yang selainnya. Dan Nabi Sholallohu alaihi wasalam berkata :وليأت إلى الناس الذي يحب أن يؤتى إليه.(Hendaknya dia mendatangi orang-orang yang suka untuk didatangi ).Dan tidak boleh dibiarkan perbuatan mereka ini, yakni fitnah mereka diawal mula kejadian. Dan kami sebutkan hal ini semua dikitab-kitab, kami umumkan dan kami jelaskan kesalahan-kesalahan mereka didalamnya, kekacauan dan perusakan mereka terhadap kami dan terhadap kebaikan yang ada. Fitnah mereka ini, wallohi, tidak pernah dilakukan oleh orang-orang jami’atul hikmah yang mana syaih (Syaih Muqbil rohimahulloh ) dulu menghukumi mereka dengannya sampai mereka diusir dari sini, demikian juga jami’atul ihsan yang mana mereka dulu disini dizaman syaih, membuat fitnah terhadap beliau kemudian beliau usir dan demikian juga yang selainnya. Maka karena ini semua, bahkan sampai-sampai mereka menegakkan permusuhan terhadap kami, melakukan fitnah, dan mengangkat-ngangkat mereka sebagian orang, bahkan membela mereka yang mana mereka adalah orang-orang yang tidak punya kesibukan, wallohi, kebanyakan mereka adalah orang-orang yang demikian. Datang mereka dengan mobil-mobil mereka ketempat-tempat ulama, dari ulama ke ulama yang lain untuk memecah belah dan fitnah. Dan telah muncul dari Syaih Ubaid waktu itu ucapan-ucapan yang kami peringatkan padanya. Kami katakan: Ya Syaih mereka itu banyak dan banyak berbuat , telah berbuat fitnah, telah berbuat demikian dan demikian, tersebut didalam lembaran-lembaran yang telah disebarkan, silahkan merujuk. Yang disitu disebutkan apa-apa yang terjadi antara aku dan syaih Ubaid berupa saling mengirim risalah. Diawal pertemuan mereka dengan syaih Ubaid mereka bergaya lembut sambil mengatakan: wahai syaih kami, maka terjadilah demikian dan demikian dan demikian, yang bisa jadi terpengaruh dengannya seorang alim, yang tidak sampai pada derajat ini, wallohi, tukang-tukang sihir, sebagaimana disebutkan dikisah orang yang berbuat namimah. Yaitu berbuat sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh tukang sihir , berbuat sesuatu yang tidak bisa dibuat oleh tukang sihir, mereka ini membuat fitnah didalam dakwah. Kemudian setelah ini semua kami berkata: mungkin mereka bisa berubah dengan sebagian para masyaih aku akan mengundang mereka, insya Alloh, saya katakan, hubungi para masyaih kita undang mereka. Kita nasehati orang-orang ini dengan mendatangkan masyaih. Maka dipanggillah para masyaih dan merekapun datang ke majlis tamu, masykurin (disyukuri), maka dipanggilah orang-orang ini, dan para masyaih mengingkari perbuatan itu (yakni pendaftaran), menyuruh mereka untuk menghentikan hal itu, tapi Al’adany (Abdurohman) tidak mau melakukannya. Kemudian ditulis juga didalam lembaran bahwa markaz Fuyusy ada dibawah pengawasan para masyayih, yang terdiri dari beberapa syaih, fulan dan fulan dan fulan, diantaranya saya. Tapi kemudian mereka mengumumkan fitnah, naam, kemudian mereka mengumumkan fitnah, bahkan para masyaih meminta Al’adany untuk meminta udzur pada waktu itu dari apa-apa yang timbul dari perbuatan dia diantaranya pendaftaran dan yang lain. Kemudian dia pulang demikian juga kami, tetapi dia sibuk mengadu domba dan fitnah antara saya dan manusia. Dan itu adalah apa yang terjadi pada Syaih Robi’ sekarang ini dari hantaman yang tertata yaitu ucapannya yang pedas dan sangat ajaib berupa adu domba dan tidak lebih dari itu. Dan dakwah salafiyah dalam keadaan baik, akan gerakan-gerakan yang terjadi dari mereka yang harus dijelaskan keadaannya, yang harus waspada dengan ini semua, agar manusia berhati-hati, wallohi, tidak boleh fitnah ini. Dan aku tidak mampu saat ini untuk menyebutkan fitnah yang mereka lakukan, akan tetapi semuanya disebutkan di malzamah. Yakni tulisan yang menyebutkan ini semua, dari fitnah, kekacauan, perusakan dari mereka, yaitu Muhtashor bayan, maka lihatlah kesana, akan diketahui perbuatan, fitnah, kekacauan mereka itu terhadap kami pada waktu itu. Maka inilah yang dimaksud bahwa kami memerangi salafiyin (para pengikut al’Adany) bukan selainnya, sama sekali bukan, wallohi, adapun terhadap mereka memang benar. Karena mereka telah membuat kekacauan dan fitnah terhadap kami, dan kami jelaskan kepada mereka, kami ingkari perbuatan mereka, kami jelaskan hizbiyah dan kejelekan mereka. Kami adalah orang-orang yang dizolimi, dan mereka adalah pembuat fitnah. Saya adalah pengajar kebanyakan dari mereka, saya berikan untuk mereka taqdim (sambutan terhadap kitab seseorang) dan memberi semangat serta gembira terhadap tulisan-tulisan mereka. Akan tetapi kebanyakan mereka sekarang menjadi hina, kebanyakan mereka tidak mampu untuk memakmurkan masjid-masjid sebagaimana yang dilakukan ahlus sunnah, dan hal ini diketahui oleh salafiyin. Sebagian mereka tidak sibuk dengan ilmu lagi, dan menjadilah ilmu didapatkan oleh orang-orang yang sabar dan jauh dari fitnah tersebut. Ini adalah suatu kenyataan yang diketahui oleh orang-orang yang hadir dan yang tidak hadir.Dan ahlul bid’ah merasa senang Syaikh Yahya: mereka (ahlul bid’ah) merasa senang bukanlah senang disebabkan saya, dan tidaklah mereka senang karena saya. Apabila mereka senang, maka mereka sibuk diurusan mereka dan kami mengingkari (kesesatan) mereka, bukan dariku dan dari murid-muridku. Dan engkau sudah mengetahui apa-apa yang terjadi dari mereka terhadap kami, dari ahlul bid’ah dari rofidoh dan selainnya. Wallohi, tidaklah kami disakiti karena kami membuat mereka gembira, akan tetapi mereka menyakiti kami karena kami mengingkari (kesesatan) mereka. Dan ahlul bid’ah merasa senang dan menjadi lapang, apakah ini dari akhlaq yang terpuji???..Syaikh Yahya: wallohi, tidaklah kami menyukai yang demikian ini, dan aku wallohi, telah sabar bertahun-tahun ,wallohi, telah bersabar bertahun-tahun atas apa yang terjadi padaku dan kekerasan dan tekanan-tekanan. Wallohi, aku telah menanggung beban untuk salafiyah, beban yang sangat berat, wallohi, untuk membela salafiyah karena Alloh, bukan untuk menindas, bukan menyerang, bukan untuk didengar, bukan riya’, bukan untuk kesombongan dan kerusakan dimuka bumi, kemudian kami dituduh seperti ini.Ini salah, salah, wallohi, kalau hal ini muncul dari Imam Ahmad niscaya akan diingkari oleh para khufaz (imam penghafal hadits) apalagi ini muncul disisi Syaih Robi’ wafaqohulloh.Datang kepada kami keluhan dari penjuru dunia…Syaih Yahya: Ya syaih wafaqokalloh, keluhan-keluahan itu dibuat-buat. Orang-orang yang berbuat fitnah terhadapku ditempat ini, barokallohu fiika berbuat fitnah terhadapku, terhadap dakwah, dakwahnya alam untuk membela islam, bukanlah itu dakwahnya Yahya ataupun dakwahnya syaih Muqbil saja, akan tetapi dakwahnya islam untuk kemanfaatan alam islami, yang bersumber dari sumber yang satu, agama islam yang benar, maka tidak boleh untuk menganggap enteng permusuhan dan fitnah terhadapnya, baik dari dekat atau dari jauh. Na’am, datang keluhan dari orang-orang yang berbuat fitnah, dan aku sangka bahwa orang-orang yang meneleponku dan segenap ulama’ adalah dari jenis-jenis dan jalan-jalan yang bermacam-macam. Diantara mereka ada yang tidak mengetahui sebagaian permasalahan, diantara mereka ada pendusta, diantara mereka penyebar fitnah dan menambah-nambah serta bergerak didalamnyanya, kemudian pergi dan tidak perduli untuk terjadi bentrokan antara Syaih Robi’ dengan Yahya atau syaih fulan atau syaih fulan, kemudian diam sambil mengadu domba dan tidak perduli, apa urusan dia.Dan mungkin untuk seseorang menulis didalam internet 20 nama, menulis suatu perkataan kemudian menulis dibawahnya jazakallohu khoiron ya Abu fulan, kemudian menulis dibawahnya maa syaa-alloh ‘alaika ya Aba fulan, dengan nama yang lain dan laqob yang lain dalam rangka menyebarkan fitnah dan mengobarkannya. Dan dia (Syaih Robi’) mengetahui ini semaua, na’am, dan mereka yang menelepon ini tidak diketahui keadaan mereka, boleh jadi dari orang-orang yang punya maksud tertentu, atau orang-orang yang hasad terhadapku atau terhadap dakwah, dan ini semua sudah ma’ruf. Yakni tidaklah suatu kebaikan –kecil atau besar- kecuali ada disitu orang-orang yang hasad terhadapnya, dan boleh jadi orang yang melakukan fitnah tidak tahu ujung pangkal permasalahan, dsb, dsb. Dan pada asalnya, bahwa seseorang itu berjalan diatas jalan yang terpilih, Darul hadits di Damaj termasuk dari tempat-tempat munculnya kebaikan –ma’ruf dari dulu dan setelahnya- bagaimana mungkin membenarkan seseorang yang menelepon dia dari Negara-negara tertentu yang sebagian mereka orang ajam (bukan arab) dan yang lain tidak diketahui keadaannya, mengabarkan demikian dan demikian, mereka meneleponnya. Ini semua adalah tidak benar.Wallohi, yang tidak berhak peribadahan kecuali Dia, datang seseorang ke damaj, dua atau tiga hari atau sebulan atau dua bulan kemudian pergi ke tempat yang paling jauh di Rusia, kemudian berkata: Ubaid Ubaid Yahya Yahya… Syaikh Yahya: Aku katakan barokalloh fiikum, orang yang keluar dari tempat ini, dari Rusia sebagai misal belajar disini, itu adalah sesuatu yang terpuji –didalamnya ada kebaikan- dan kami melihat dari sesuatu yang dhohir (kelihatan) dari dia. Taruhlah ada orang yang tinggal disini satu atau dua hari kemudian pergi dari sini dalam keadaan bodoh tidak berilmu, maka orang seperti ini berhak untuk diajari dan diberi nasehat, apabila dia bersalah maka dikatakan padanya: ya akhi tinggalkan kesalahan ini dan peganglah kebenaran. Apabila dia benar katakan: jazakallohu khoiron dan tambalah belajarnya. مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّين.خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ),اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ,الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ( .Barangsiapa yang Alloh kehendaki kebaikan, maka Alloh jadikan dia paham didalam agama, sebaik-baik kalian adalah yang belajar alqur’an dan mengajarkannya. (Bacalah dan Robmu maha mulia, yang mengajarkan dengan pena).Yang mana aku tidak pernah mengetahui ada orang yang belajar disini satu atau dua hari kemudian pergi dan berdakwah. Kesalahan-kesalahan tidaklah dinisbahkan kepadaku.{ ولا تكسب كل نفس إلا عليها ولا تزر وازرة وزر أخرى } الأنعام 164 (Tidaklah berbuat seseorang kecuali akibatnya terhadap diri dia, tidaklah seseorang menanggung kesalahan orang lain). Adapun permasalahan Ubaid, maka Ubaid telah berbuat dholim terhadap kami, dan dia yang mengawali, dan tidaklah kami yang memulai, Alloh mengetahui ini. Rentetan perkataanku dengan ini tersebar di jaringan (internet) dan tulisan-tulisan. Dia pergi ke Yaman yang didukung oleh orang-orang pengadu domba itu, semoga Alloh membalas mereka dengan pembalasan yang setimpal. Kemudian mereka berkumpul disekitar dia sambil mengatakan : Ya syaih kami ya syaih kami, sampai dia emosi, dan meluap kemarahannya kemudian diluapkan semua itu kepadaku berupa bala’ dan kekerasan. sehingga kami terpaksa membela diri-diri kami.فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ.Barangsiapa yang melawan kalian maka lawanlah sebagaimana mereka melawan kalian dan bertaqwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang bertaqwa.يا رسول الله أرأيت إن جاءني رجل يريد أخذ مالى قال قال فلا تعطه مالك قال أفرأيت إن قاتلني قال فقاتله قال أرأيت إن قتلني قال فأنت شهيد قال أفرأيت إن قتلته قال هو في النار.Ya rosulalloh. Bagaimana jika datang kepadaku seseorang yang ingin mengambil hartaku, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata: jangan engkau beri hartamu. Berkata : bagaimana kalau dia hendak membunuhku, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata : perangilah dia. Berkata : bagaimana kalau dia membunuhku, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata: enkau syahid. Berkata : bagaimana kalau aku membunuhnya, maka beliau sholallohu ‘alaihi wasalam berkata: dia di neraka.Dan sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu mempunyai alasan. berkata sholallohu ‘alaihi wasalam : sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu mempunyai alasan. Seorang badui arab berkata dihadapan rosululloh sholallohu ‘alaihi wasalam meminta haknya, dan para shohabat hendak melawannya. Maka berkata sholallohu ‘alaihi wasalam : biarkan dia, sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu mempunyai alasan.Maka ketika kami melihat bahwa kami mempunyai alasan, yakni kami didholimi dan diberontak serta mereka ta’ashub terhadap ‘Adany dan kelompoknya, yang mana mereka adalah kelompok yang membuat fitnah, dan apa yang aku katakana itu adalah benar, wallohi. Mereka ta’ashub sekali terhadapnya (‘Adany) dan berlebih-lebihan.Dan akan aku sebutkan contoh dari ta’ashub mereka yang berlebihan yakni sampai tingkatan dia berbuat jelek terhadap (imam) Asysyu’bah (bin hajaj abu bisthom) karena itu semua, dan sampai tingkatan perkataan dia (Ubaid) : “tidak boleh (pelajar-pelajar) ke Damaj, dan barangsiapa yang tinggal di Damaj hendaklah pergi, ahlul bilad (penduduk asli) hendaknya berbuat begini dan begitu terhadap Hajury dengan meminta bantuan pemerintah”, dan selainnya dari kejelekan dan omong kosong dia. Yang semua ini tersebar di jaringan (internet), apakah perbuatan ini boleh!!!Tidaklah pantas perkataan ini semua timbul dari dia atau selain dia, karena hadits : من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيهDari baiknya agama seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak ada gunanya. Tidaklah dia mau untuk diperlakukan seperti ini demikian juga orang lain, dengan perkataan dia semacam ini.Lihatlah kepada bantahanku terhadap perkataan dan serangan dia terhadap permasalahan : paling dekatnya kelompok terhadap kebenaran, didalam risalahku."لطف الله بالخلق من مجازفات الشيخ عبيد الجابري برميه بالعظائم لمن قال أقرب الطوائف إلى الحق"“Kelembutan Alloh terhadap mahluk dari keserampangan Syaih Ubaid aljabiry dengan tuduhan dia yang besar terhadap orang yang mengatakan : paling dekatnya kelompok terhadap kebenaran”.Disitu ada ulama yang banyak yang (berkata dengan ungkapan tersebut) diantaranya al imam Ibnu Baz rohimahulloh bersama dengan Lajnah Daimah hafizohumulloh, yang dia menyerang ungkapanku itu dengan ucapan yang paling tidak disukai.Dan saya sekarang meminta nasehat dan dengan apa-apa yang menjadi timbangan manhaj salafy dan agar tidak ada ditengah-tengah kita praktek kaidahnya (Hasan) Albana :نتعاون فيما اتفقنا عليه ويعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيهKita saling menolong didalam hal yang kita sepakat padanya, dan saling memaafkan didalam hal yang kita berselisih padanya.Ubaid telah berbuat jelek dengan perkataan dia itu terhadap ulama’ lajnah Daimah yang didalamnya ada al’Alamah Ibnu Baz rohimahulloh dan selain mereka yang kami sebutkan disana dengan perkataan yang tepat, yang mana dia (Ubaid) hendak menghabisiku, padahal pada kenyataannya dia telah melempari semuanya. Kenapa (Syaih Robi’) tidak menasehati (Ubaid) sehingga dia tidak meninggalkan kesalahan dia????.Ubaid telah berbuat jelek terhadap Ka’ab bin Malik rodhiyalloh ‘anhu, dengan mengatakan : “meninggal dalam keadaan yang demikian, sesat dan menyesatkan“.Ubaid berkata tentang maktabah salafiyah yang didalamnya ada orang-orang jahil dan suka taklid yang berada di Bermingham di Inggris, di tengah gereja-gereja dan tempat-tempat minum khomer dan berbagai macam bentuk kejelekan!! Dan sebaliknya, dia menasehati orang-orang untuk keluar dari Damaj dan sebagainya dari perkataan-perkataan yang aneh. Kemudian dia (Syaih Robi’) diam terhadap Syaih Ubaid (dan) atas apa-apa yang dihasilkan oleh mereka orang-orang pembuat fitnah, lalu mengumpulkan dan menimpakannya diatas kepalaku dan kepala kawan-kawanku. Kami menginginkan nasehat (untuk Ubaid) dan ini adalah manhaj salafy, hendaknya ditegakkan agama Alloh tanpa merasa takut, bukan karena Ubaid dan selainnya.Maka ketika Ubaid menyerang kami dan mendholimi kami serta terjadi apa yang telah terjadi dari perkara-perkara itu, wallohi kami bela diri-diri kami, dan kebaikan yang ada, serta kami jelaskan sebagaian yang ada pada mereka dihadapan manusia.Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:كلكم من آدم وآدم من تراب"Kalian semua dari Adam dan Adam dari tanah"فَإِنَّ لِصَاحِبِ الْحَقِّ مَقَالًا "sesungguhnya orang yang mempunyai kebenaran itu punya hak berbicara."Dan menerima kebanyakan manusia kebenaran yang ada pada kami, walhamdulillah, dan tidaklah manusia menerima perkataan mereka yang tanpa dalil.Kebenaran yang memuliakan dia ataukah kebatilan yang merendahkan dia. Sebagai misal, apabila pergi seorang murid dan tidaklah kebiasaan dia seperti ini, tidak walloh, akan tetapi apabila dia ditanya, kemudian dia menjawab : fulan salah dan mendholimi dakwah salafiyah demikian dan berbuat demikian, dan bukanlah ini kebiasaan dia. Adapun orang-orang yang tidak mempunyai keperdulian terhadap ilmu maka kami tidak menganggap yang seperti ini. Kami memperhatikan orang-orang yang punya kesungguhan didalam ilmu dan sunnah serta kebaikan, dan tidaklah berbuat seorangpun kecuali akibatnya terhadap dia.berkata Ubaid Ubaid Yahya Yahya, Yahya di langit dan Ubaid mubtadi. Ini adalah dakwah mereka…Syaikh Yahya: apakah engkau berkeyakinan seperti ini Ya Syaih? bahwa ini adalah dakwah kami, yang tidak ada bersama kami kecuali Ubaid dan Yahya, mereka tidak berdakwah kepada tauhid dan Sunnah, tidak mengajarkan kitab-kitab ilmu diberbagai cabang ilmu, tidak ada dakwah disisi mereka kecuali Ubaid dan Yahya. Ini semua tidak benar, Wallohi, orang-orang yang yang pergi berdakwah dipelosok penjuru dunia, engkau tanyalah mereka! Siapa yang datang ketempat mereka, jangan engkau tanya orang-orang yang punya maksud-maksud lagi hasad yang menjadi lawan mereka, orang-orang yang telah berbuat demikian.Engkau akan dapati seseorang yang tinggal ditempat mereka satu bulan yang mampu menyelesaikan pelajaran-pelajaran yang ringkas didalam tauhid, seperti kitabut tauhid atau ushulu tsalatsah atau wasithiyah atau kitab-kitab yang lain, yang dia baca dengan murid-muridnya sambil dia ikuti muhadhoroh yang banyak kemudian pulang kedaerahnya, bagaimana bisa dikatakan dakwahnya seperti ini (yakni hanya mencela)?. Inggris, Sudan, Mesir, Turki, Kenya, Libya, setiap Negara sekarang ini penuh dengan kebencian, memusuhi salafy dan salafiyahSyaikh Yahya: Saya berlindung kepada Alloh, tidak, wallohi, apabila penuh dengan hizbiyin penuh dengan orang-orang sekuler (elmany/ memisah antara urusan agama dengan dunia) penuh dengan yahudi dan nasrani, yang mereka semua membuat benci manusia terhadap salafy dan slafiyah, maka hal ini tidak bisa dinisbahkan kepada kami. Adapun kami membuat manusia benci kepada salafy dan ssalafiyah maka ini tidak benar.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (الأحزاب : 70)Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Alloh dan katakanlah perkataan yang benar.Ambilah contoh, misalnya: ditanya tentang permasalahan fulan, dia telah berbuat dholim, telah berbuat demikian kemudian diperingatkan darinya. Dan pintu bantahan masih terbuka, dan berapa banyak engkau telah membantah orang-orang, akan tetapi kami tidak mengatakan bahwa engkau telah membantah salafiyah seluruhnya, kami katakan bahwa engkau telah berbicara tentang fulan yang telah salah didalam suatu masalah demikian, engkau jelaskan demikian, dan keadaannya demikian , dan tidak pernah kami katakan bahwa engkau membantah salafiyah seluruhnya, apa-apaan ini!!!tidak pernah didapati peperangan seperti ini…..Syaikh Yahya: wallohi, tidak pernah didapati kekerasan terhadap kami seperti ini. Adapun peperangan dengan salafiyin tidak pernah kami dapati, kami mengharapkan kebaikan mereka, dan kami wallohi, membutuhkan bantuan dan pertolongan mereka, kami bersyukur kepada mereka dan kepada siapapun yang bersama-sama dengan kami. Adapun menjadikan kebaikan ini sebagai peperangan, dan mengatakan bahwa tidak didapatkan peperangan seperti ini, kita ini memerangi islam, wahai saudaraku ?? subhana ya rob.kami telah sabar selama 7 tahun, datang kepada kami tulisan-tulisan dan keluhan-keluhanSyaikh Yahya: wallohi, alangkah lebih banyak sabarku, wallohi sabarku lebih banyak. Datang kepadamu ya syaih wafaqokalloh, orang-orang yang menyukai kebaikan dari Damaj dan selainnya, kemudian engkau ambil untuk memusuhi aku, buat dan jadikan Yahya demikian, dan engkau jadikan mereka memberontakku serta engkau butuh dengan hal ini, dan akan datang bukti-buktinya didalam tulisan ini, perinciannya sulit untuk disebutkan, adapun point-pointnya akan disebutkan.Semua ini tidak menyenangkanmu dan tidak akan engkau ridhoi bagi dirimu dan bagi diriku juga. Ini adalah sebab perpecahan dan bahaya didalam dakwah, dan seorang mukmin berusaha untuk memperbaiki ukhuwah diantara mereka. Anggaplah sebagai misal, ada diantara mereka yang menerima perkataanmu, kemudian sejumlah pelajar-pelajar disini menghadapi mereka, ribuan jumlahnya walillahilhamd, satu diantara mereka mengambil perkataanmu yakni : lawan dan seranglah dia (yakni Yahya), dan orang-orang yang banyak mengatakan : ini semua salah, kami tidak melihat ada kejelekan dan bahaya disini.Apakah engkau menginginkan timbulnya perkelahian disini ya syaikh ??Apakah engkau menginginkan timbulnya perdebatan disini ya syaikh ??Apakah engkau menginginkan mereka saling mencela disini ya syaikh ??Apakah engkau ridho dengan ini semua?? Untuk terjadi fitnah diantara salafiyin, fitnah, debat, saling menghajer, dan kejelekan ditempat yang satu. Orang-orang yang diatas kebaikan, ilmu, dan dakwah, hanya untuk kekacauan dan adu domba ini.Tujuh tahun, dan selama tujuh tahun saya didholimi dan sabar atasnya, wallohi. Dan diantara kedholiman itu –kalau benar- apa-apa yang disampaikan oleh Syaih Muhahad bin Abdul wahab yang dia duduk bersama beliau (Syaih Robi’) -Alloh Ta'ala sebagai saksi- ,dan dulu para masyaih yang hadir merasa sedih sekali mendengar berita itu, yakni bahwa Syaih Robi' berkata : turunkan Alhajury dari atas kursi dan hendaknya ada penggantinya!!!Ya subhanalloh, ya akhi, saya diatas wasiat pemilik masalah ini (Syaih Muqbil rohimahulloh) dan Alloh subhanahu wata'ala berkata :فَمَنْ بَدَّلَهُ بَعْدَمَا سَمِعَهُ فَإِنَّمَا إِثْمُهُ عَلَى الَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (البقرة : 181)(Barang siapa mengganti janji setelah mendengarnya maka dosanya atas orang-orang yang menggantinya ).Dan semua ini adalah dakwah bukannya kursi kekuasaan, dikatakan pergi pergi!!.Shohih ini adalah dakwah, ini adalah agama, apakah ucapan ini semua ya akhi dari : من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه(Dari baiknya agama seseorang adalah dia meninggalka sesuatu yang tidak ada gunanya). Barokallohu fiikum.Sekarang ini wajib dipaksa dia agar merubah tatacara (uslub) diaSyaikh Yahya: wafaqokalloh ya syaikh, ini semua tidak benar, wallohi, tidaklah engkau memaksaku dan tidaklah aku memaksamu, dan bukanlah ini dari petunjuk para nabi alaihimussalam, dan bukanlah tacara dari para ulama yang telah kami belajar dari mereka. Dan Alloh subhanahu wata'ala telah berkata kepada Nabi Sholollahu alaihi wasalam : فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ , لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ (سورة الغاشية22-23)(Ingatkan, sesungguhnya engkau hanyalah sebagai pemberi peringatan, bukanlah engkau sebagai penguasa mereka).Dan nasehat lebih bagus dari mamaksa, engkau menasehati dan aku menasehati dengan saling mencintai dan bersaudara lebih bagus dari mengerahkan kekuatan.Ya syaih, banyak Negara tidak mampu memaksa orang-orang untuk mengikuti keinginannya, ya syaih, aku menyangka bahwa engkau tidak mampu untuk memaksa anakmu apabila dia bermaksiyat kepadamu, dan aku tidak mampu untuk memaksa dia apabila dia bermaksiyat kepadaku. Bagaimana engkau memaksaku dan dibelakangku ada ribuan orang , walillahilhamdu, semuanya diatas sunah. Apabila engkau berkata dengan satu kata niscaya mereka akan berbicara lebih banyak lagi, wallohi aku ini sekarang sedang menahan hati-hati mereka yang ingin membantahmu. Bagaimana engkau mau memaksaku, ini semua tidak benar, barokallohu fiik wawafaqokalloh, فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ , لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ (سورة الغاشية22-23)Ingatkan, sesungguhnya engkau hanyalah sebagai pemberi peringatan, bukanlah engkau sebagai penguasa mereka.وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (العصر :3)(dan mereka saling menasehati didalam kebenaran dan saling menasehati didalam kesabaran)Perkataan : wajib memaksanya, wajib demikian, ini semua tidak benar. Taruhlah bahwa engkau telah memberontak kepadaku –semoga Alloh Ta'ala memaafkan kami dan engkau-, sejumlah dari saudara-saudaraku, samasaja dari orang-orang itu yang dulu pernah disini, atau dari orang-orang yang telah dipengaruhi yang dulu pernah disini, semua ini tidak benar, yakni mereka menekanku dengan syaih fulan atau syaih fulan agar aku mengucapkan demikian dan demikian, tidak! Wallohi, semua ini akan membuat mereka menjadi tak punya arti (tidak bernilai). Tidaklah kami belajar ini dari ulama kami, wallohi, yakni : mereka memaksa fulan agar demikian, mereka memaksa fulan agar demikian. Kami belajar dari mereka tentang kelembutan.فإنه لم يكن في شيء إلا زانه و لم ينزع من شيء إلا شانه(sesungguhnya apabila ada pada sesuatu akan menghiasinya, dan apabila dihilangkan akan membuat jelek padanya) alhadits.Dan Alloh subhanahu wata'ala berkata :وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ(الإسراء 35)(katakan kepada hamba-hambaku hendaknya mereka berbicara yang paling bagus, sesungguhnya syaithon ingin menyebabkan permusuhan diantara mereka). Adapun pemaksaan maka perkataan ini timbul dari kemarahan, semoga Alloh Ta'ala memaafkanmu ya syaikh.Apabila dia terus menerus dengan tatacara dia ini, maka akan terjadi fitnah yang tidak ada yang menyamainya…."Ya akhi tata cara dan dakwahku semuanya, wallohi, diatas kitab dan sunah, ini adalah yang aku yakini dan aku kira, dan bukanlah aku ma’shum. Kemudian apa cara yang salah itu yang engkau ingin memaksaku untuk meninggalkannya menurut persangkaanmu.Tatacaraku yakni aku tidak membantah Ubaid aljabiry? Aku akan membantah.Tatacaraku yakni aku tidak membantah Muhamad bin abdulwahab alwushoby yang mana :- Masih ada di kata pengantar kitab dia Qoulul mufid sebagaian orang-orang mu’tazilah dan shufiyah.- Mengatakan bahwa kami menyelisihi ayat-ayat alqur’an ini dan itu.- Mengatakan bahwa Islam berlepas diri dari kami.- Dan selainnya dari perkataan-perkataan yang tercurah padanya pemikiran takfir.Saya katakan kepada kalian janganlah mempergunakan kepada kami kaidah Albana :نتعاون فيما اتفقنا عليه ويعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه(Kita saling menolong didalam hal yang kita sepakat padanya, dan saling memaafkan didalam hal yang kita berselisih padanya).Mereka adalah kaum yang menyerang kami, mendholimi dakwah, ta’ashub terhadap orang-orang yang aku sebutkan tadi, dan sebagainya yang mengakibatkan emosi ini.Dan telah berkata sebagian mereka, wallohi saya dengar dari seseorang yang mengabariku, bahwa dia mangatakan : sungguh aku akan memecah belah Hajury dengan segenap ulama. Saya tidak suka yang demikian , wallohi saya suka apabila setiap ulama menjadi saudara-saudaraku, penolong-penolongku, penguat-penguatku, bapak-bapakku, dan aku berdo’a kepada Alloh Ta'ala agar mereka menolongku dan aku menolong mereka. Berkata Alloh subhanahu wata'ala :(وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى)(المائدة: 2)(dan tolong menolonglah kalian didalam kebaikan dan taqwa)Akan tetapi fitnah datang kepada kami dari mereka, fitnah datang dari mereka dan dari orang-orang yang ingin mengobarkannya, sama sekali bukan aku penyebabnya. Hendaklah mereka dinasehati:1. Agar mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, berfirman Alloh subhanahu wata'ala :وَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ (التوبة 94)(dan Alloh dan Rosul Nya akan melihat amalan-amalan kalian).Dan berfirman Alloh subhanahu wata'ala :فَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ (الأنبياء 94) (Barang siapa yang beramal sholeh dan dia seorang mukmin maka tidak dihapuskan usahanya itu dan sesungguhnya kami mempunyai (malaikat-malaikat) yang menulis).Adapun beban berat yang direncanakan yang ditimpakan kepada kami, yang menjadi sebab fitnah –bukan saya penyebabnya-, bahkan saya berlepas diri dihadapan Alloh Ta'ala dari fitnah-fitnah, maka aku akan terus membela diriku dan dakwah ini semampu diriku, dan aku berlindung kepada Alloh subhanahu wata'ala dari fitnah-fitnah baik yang tampak ataupun yang tersembunyi.Apabila kami dicoba dengan fitnah-fitnah apapun yang menimpa kami –seperti tuduhan ini- maka wajib bagi kami untuk menjelaskan kesalahan-kesalahan itu, bahwa fitnah bukanlah datang dariku dan akan menanggung dosa orang-orang yang melakukannya terhadap manusia.2. Yang kedua agar mereka memperbaiki kesalahan-kesalahan yang aku kritik padanya, yang telah ditulis didalam kitab yang disusun oleh sejumlah penulis, berisi tentang kesalahan-kesalahan mereka. Akan tetapi kalian malah mencari kesalahan-kesalahanku, telah mengumpulkannya sebagian murid sejak zamannya Abul hasan, yang diambil dari orang-orang berikutnya dan berikutnya dan berikutnya, dari zamannya situs Al atsary, mencari-cari dari tulisan ke tulisan, dari buku ke buku, dari kaset ke kaset. Kalian berusaha untuk mendapatkan kesalahan-kesalahanku walaupun satu kata kemudian kalian menyerang dengannya.Dan kalian tidak mendebat dan menasehati kesalahan-kesalahan mereka yang jelas gamblang dan terbukti yang membahayakan dakwah salafiyah, diantaranya :- Kata pengantar dari Al amrany : seorang mu’tazily, tawaquf didalam masalah alqur’an mahluk ataukah bukan mahluk, berpendapat dengan pendapat mu’tazilah didalam masalah ru’yah yakni melihatnya seorang mukmin terhadap rob-Nya di hari kiamat.- Kata pengantar dari sebagian shufiyah yakni Atthusy dan siapakah Atthusy ini?! (seorang shufy bernama Muhammad bin ali mukarom imam masjid di Hudaidah dan sudah meninggal –penerjemah-) yang masih ada dikitab dia (Muhamad bin abdulwahab) kemudian dia membebani kita dan mengadu domba kita, ya ahlus sunnah.Adapun mereka maka perkara-perkaranya masih berjalan sebagaimana asalnya, mengisi ditempat-tempat hizbiyin, memecah tenggorokan kita, mengadu domba diantara ahlus sunnah terang-terangan dan fitnah dia yang sangat besar.Na’am, dia (Muhamad bin abdulwahab) dulu menuduh ulama sebagai mata-mata kemudian setelah ini semua ya ihwan, setelah dia menuduh ulama sebagai mata-mata, setelah ini semua dia melakukan perdamaian dengan sebagian mereka kemudian mereka bersama-sama menyerang kita. Kami tidak mengetahui semua ini, yang kami ketahui adalah memberikan nasehat untuk setiap muslim, adapun engkau diam didalam masalah ini untuk berjalan dengan dia dalam masalah ini?? Hendaknya engkau mengritik orang yang engkau lihat melakukan kesalahan untuk nasehat didalam agama Alloh Ta'ala.Aku telah menasehati dia berulangkali, kadangkali aku nasehati dia dua setengah jamSyaikh Yahya: walloh, kadangkala dia menelepon, menelepon dan terputus, yakni menelepon dalam waktu yang panjang hanya untuk Al ‘adany, Al ‘adany telah melemahkan dan membuat fitnah didalam dakwah, dan dia (Syaih Robi') menganggap dia bukan hizby dan saya menganggap dia hizby, dan kebenaran bersamaku didalam hal ini, sudah aku jelaskan dan aku sebarkan, dan orang yang hadir melihat apa-apa yang tidak diketahui oleh orang-orang yang tidak hadir. Kalian memecah belah dakwah karena dia, menunjukkan guluw yang sangat terhadap seseorang, dan dia (Syaih Robi') berusaha untuk mengalahkanku dan aku tidak mau untuk mengikuti dia. Peneleponan ini memang berlangsung selama dua jam, tetapi tentang masalah ini saja. Dan tidak ada antara aku dan dia (Syaih Robi') kecuali permasalahan Adany, yang merupakan beban yang berat demi Adany dan orang-orang yang bersama dia. Memecah belah dakwah salafiyah hanya karena aku mengatakan dia (adany) hizby.!!Dia tidak mau mendengar, menjanjikan sesuatu tetapi tidak mau memenuhi janjiSyaikh Yahya: Tidak, wallohi, tidak pernah aku ketahui aku menjanjikan dia kemudian tidak aku penuhi, karena memenuhi janji adalah sesuatu yang dituntut secara syar’I . adapun perkataannya : menjanjikan sesuatu tetapi tidak mau memenuhi janji, ini semua tidak aku ketahui ini semua tidak benar.dan murid-murid dia guluw (berlebih-lebihan), guluw yang tidak ada bandingannyaSyaikh Yahya: Ini semua salah, wallohi, aku ingatkan dia agar bertakwa kepada Alloh Ta'ala, ini semua tidak diterima oleh orang-orang yang sholeh. Akan tetapi bahaya kesalahan itu akan kembali kepada orang yang mengucapkan .Alloh subhanahu wata'ala berfirman:وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ(الإسراء 35)(katakan kepada hamba-hambaku hendaknya mereka berbicara yang paling bagus, sesungguhnya syaithon ingin menyebabkan permusuhan diantara mereka).يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (الأحزاب : 70)(Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Alloh dan katakanlah perkataan yang benar).Kebanyakan murid-muridku adalah murid-murid Syaih Muqbil rohimahulloh, masih tetap berada disini. Diantara mereka ada yang sudah sepuluh tahun, diantara mereka ada yang kurang dan lebih dari itu. Dan murid-muridku sebagaimana engkau ketahui ada pada mereka kebaikan –walillahil hamd- , dan kebencian mereka terhadap guluw serta selainnya dari kemungkaran. Apabila ada pada mereka ghuluw atau perkataan yang tidak beraturan atau menyelisi (agama), maka saya, engkau dan setiap orang yang sholeh seluruhnya menasehati dia, yang ada disisiku ataupun tidak. Dan janganlah dinisbahkan kesalahan kepada kebaikan yang ada, bukannya aku mengatakan bahwa tidak timbul kesalahan dari seseorang, akan tetapi tuduhan yang dilemparkan kepada murid-murid, laki-laki, perempuan, para masyaih, dakwah ribuan murid didalam Damaj dan ribuan diluar Damaj, murid-muridku dan murid-murid Syaih Muqbil rohimahulloh dulu, semuanya guluw ??Bahkan ucapanmu itu adalah ghuluw –harus diucapkan kalimat yang haq kepadamu- wallohi, tuduhan yang dilemparkan kepada orang-orang yang benar, wallohi, adalah ghuluw yang sangat, yakni mengatakan semuanya mubtadi’. Dan diantara paling besarnya bid’ah adalah ghuluw, kami berlepas diri dihadapan Alloh Ta'ala dari ghuluw, wallohi, kemudian kami dituduh seperti ini. Dulu Syaih Robi' sendiri ketika Abul hasan almisry menuduh kami sebagai orang-orang yang ghuluw dan mempunyai pemikiran hadadiyah kemudian dia berkata kepada Abul hasan : tunjukkan bukti-buktimu bahwa mereka adalah kaum yang demikian sambil memberikan pujian yang benar kepada kita. Maka ketika orang-orang yang mengadu domba itu menukilkan kepada dia tentang kami –hal-hal yang mereka inginkan- ,tiba-tiba dia berbalik dari perkataannya yang dulu dia pernah membela kita dari Abul hasan. Wallohi, ini adalah perkataan yang ghuluw mengatakan umah salafiyah mubtadi’ tanpa hujah.Yakni (dengan memberinya gelar) imam tsaqolaini (imamnya jin dan manusia), Yakni imam tsaqolaini ...penasehat yang terpercaya (annasihul amin), penasehat yang terpercaya Syaikh Yahya: saya katakan kepadamu: ucapan ini barokallohu fika, janganlah dinisbahkan kepadaku, Yakni imam tsaqolaini (imamnya jin dan manusia), tidaklah aku berkeyakinan dan membiarkan yang demikian. Wallohi, bukan dulu dan setelahnya, dan orang-orang yang hadir telah mendengar tentang ketergelinciran dari seorang penyair, yang telah bertobat kepada Alloh Ta'ala darinya, dan tobat itu diterima bahkan menurut khowarij apalagi selain mereka, bersama ini semua mereka selalu mengulang-ulangi perkataan ini : Yakni imam tsaqolaini (imamnya jin dan manusia). Tidaklah aku menyetujuinya dan aku sudah jelaskan bahkan tersebar di jaringan internet, bahwa ini adalah salah dan aku tidak menyukai ghuluw baik terhadap diriku ataupun selainku.Saya berlindung kepada Alloh Ta'ala, dan kami berkeyakinan dengan perkataan Nabi Sholollahu alaihi wasalam:لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتْ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُه فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ(Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana telah berlebih-lebihan nashoro terhadap ibnu maryam, sesungguhnya aku adalah hamba Alloh maka katakanlah hamba Alloh dan rosul Nya). Dan ketika berkata sebagian mereka kepada Nabi Sholollahu alaihi wasalam : يا سيدنا و ابن سيدنا ويا خيرنا و ابن خيرنا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : يا أيها الناس عليكم بقولكم الأول ولا يستهوينكم الشيطان.(wahai tuanku dan anaknya tuanku, wahai pilihanku dan anaknya pilihanku, maka berkata Nabi Sholollahu alaihi wasalam : wahai manusia hendaklah kalian dengan perkataan kalian yang terdahulu, dan janganlah syaithon menipu kalian) Dan selainnya dari dalil-dalil yang ada.Na’am, maka ini wallohi, bukanlah perkataanku dan tidaklah aku membiarkannya dan bukan juga sebelumnya. Kadangkala aku sibuk dari memperhatikan qosidah yang dibacakan dan begitu saja dibacakan, dan apabila aku memperhatikan maka aku peringatkan, dan telah aku peringatkan hal ini, bahwa ini salah ,dihapus perkataan ini dan sudah bertobat penyair ini. Bagaimana kalian mengulang-ulangi hal ini, yakni mencari-cari sesuatu yang menunjukkan adanya ghuluw. Demikian juga carilah untuk mereka sesuatu yang bisa kami pegang untuk mengatakan bahwa mereka juga ghuluw, tidak apa-apa, tidak apa-apa.penasehat yang terpercaya (annasihul amin), ghuluw, ghuluw, ghuluwSyaikh Yahya: Adapun kalimat penasehat yang terpercaya (annasihul amin), kalimat ini berkata dengannya Syaih Muqbil rohimahulloh sebagai bentuk berbaik sangkanya dia terhadapku, walhamdulillah, semoga Alloh Ta'ala memberikan taufiq kepadaku agar aku mampu menasehati muslimin, dan aku meminta kepada Alloh Ta'ala agar aku menjadi orang yang terpercaya. Dan aku tidak menyukai, wallohi, sesuatu yang berlebihan, dan banyak aku katakan kepada manusia: ya akhi, hapuslah ini, aku tidak mau perkataan ini, jauhkan ini aku tidak suka dengannya. Dan kalimat: penasehat yang terpercaya (annasihul amin) ada asalnya, al amanah ada didalam orang-orang yang sholeh, dan nasehat ada di orang-orang yang sholeh, na’am, ini yang pertama.Dan yang kedua : bahwa itu ada asalnya yakni dihadits sebelum yang terakhir dari sohih al bukhory di kitab “ta’bir”, berkata al hafiz (Ibnu Hajar) : yang didalamnya أنه لا يعبر الرؤيا إلا عالم ناصح أمين حبيب(Sesungguhnya tidaklah yang mentakwilkan mimpi kecuali seorang alim pemberi nasehat yang terpercaya dan disukai).Demikian beliau (ibnu Hajar) sebutkan disyarahnya.Juga didapatkan ungkapan ini di biografi At tustury didalam kitab Al hilyah karangan Abu Nu’aim : dan dia adalah penasehat yang terpercaya (nasihan aminan). Dan Nabi Sholollahu alaihi wasalam menjuluki Abu Ubaidah rodhiyallohu anhu: orang yang terpercaya di umat ini, dsb.Ini semua adalah pembahasan dan perincian masalah ini, adapun permasalahan bahwa saya menyukai hal ini, wallohi aku tidak menyukainya bahkan saya suka untuk menjadi seorang yang tawadhu’, diam dan tenang. Adapun engkau bisa jadi orang-orang menjuluki engkau dengan sebutan yang lebih tinggi, tapi kenapa engkau membebani aku seperti ini?? Manusia menyukai orang yang mereka lihat mengajarkan kebaikan kepada mereka, yang kadangkala mereka berlebihan dan sebagiannya menambah atau mengurangi, dan kesalahan itu dikembalikan kepada yang melakukannya. Semoga Alloh Ta'ala memberikan untuk semua.Dakwahnya Syaih bin Baz dan Syaih Albany tidak demikianSyaikh Yahya: Dakwah ini tidaklah seperti yang engkau gambarkan sekarang ini, yang berbeda dengan apa-apa yang pernah engkau ketahui dulu. Tidak yang dulu ataupun yang setelahnya, dakwah seperti yang engkau gambarkan. Kesalahan apabila timbul dari satu atau dua orang yang sudah bertobat darinya, tidaklah pantas untuk diulang-ulang, tidaklah pantas untuk diulang-ulang.Pergilah kepadanya (Syaikh Yahya) dan nasihatilah dia jangan kalian malah mendukungnya jangan kalian bertepuk tangan untuknya tapi bersikaplah terhadapnya dengan sikap yang tegas. Bukankah ini hasungan untuk berontak ya ikhwan?? siapa yang ridha dengan perbuatan ini, siapakah yang ridha dengan ini?!, demi Allah Syaikh (Rabi') sendiri tidak ridha dengan hal ini untuk dirinya, dan tidak ada seorang 'Alimpun yang ridha dengannya, bahkan tentara seorang tidak ridha dengan perbuatan ini dari pasukannya dan individu-individunya terlebih lagi dakwah.Engkau senang kalau mereka bangkit berontak terhadapku sekarang, sungguh saya mengeluh/mengadu dengan hasungan semacam ini sejak tujuh tahun, demi Allah ini tidak boleh ya Syaikh! Dan saya akan menghujatmu dihadapan Allah dengan ini dan dengan selainnya, saya menyeru kepada sunnah dan aku disakiti karenanya dan saya bersabar dan banyak sabar dan saya kira engkau tahu itu, dan tidak –wallahi (demi Allah)- semua itu bukan demi meraih dunia tidak pula selainnya dan tidak pula demi meraih ketenaran di muka bumi dan mengadakan kerusakan, akan tetapi demi dakwah, kemudian dikatakan bangkitlah berontak atasnya dan janga bertepuk tangan untuknya, siapa yang tepuk tanga?Mereka itu para da'i kepada jalan Allah 'azza wa jalla disifati dengan ucapan ini!!? mereka membantah kebatilan dari Syaikh Rabi' terlebih lagi daripada Yahya, mereka bantah Syaikh Rabi', beberapa risalah masuk kepadaku, sekarang aku tahan, sedang mereka katakan: kami akan bantah, bagaimana ini adalah kesalahan, terlebih lagi kalau kesalahan itu dari Yahya, na'am hasungan untuk berontak atasku tidaklah boleh –baarokallahu fiikum- Sesungguhnya dia adalah orang yang paling berbahaya terhadap dakwah salafiyyah, tak seorang pun yang lebih berbahaya dari pada Yahya Syaikh Yahya: Laailahaillallah yaa ikhwan, yaa ikhwan ada Yahud ada Nashoro ada Rawafidh (orang-orang rofidhah) pada mereka musibah, semuanya mengobarkan peperangan untuk menghancurkan dakwah salafiyyah, kemudian saya yang paling berbahaya daripada mereka semua?! Bukankah sudah kukatakan kepada kalian ya ikhwan bahwasanya ini adalah ghuluw, bulu kuduk merinding dari sikap ghuluw ini.Syaikh sekarang mengingkari sikap ghuluw dengan label bahwasanya dia membenci ghuluw dan katanya dia mau menyatukan kalimat, apakah (keghuluwan) ini wahai Syaikh termasuk dari tata-cara menyatukan kalimat dan upaya untuk itu? Inikah ya Syaikh yang dinamakan pengingkaran terhadap sikap ghuluw dan demikian Al-'Adeni berkata: "Bahwa (Syaikh Yahya) adalah orang yang paling fajir dan tidak ada yang lebih fajir dan lebih pendusta darinya…" sungguh demi Allah sikaf ghuluw, demikian juga 'Ubaid (Jabiri) berkoar-koar sana-sini mengatakan: (orang ini (yaitu Yahya Al-Hajuri) kalau dia tidak taroju' tebaslah lehernya) dimana dulu saya berfatwa kemudian setelah itu lebih rajih (lebih kuat) di sisiku selainnya, itupun masih dalam kitab itu sekian halaman setelahnya beberapa tahun lalu, seperti yang diucapkan oleh Syaikh Al-Imam waffaqohullah, tapi bersamaan dengan itu mereka tidak mengkritik Syaikh Al-Imam karena mereka tidak mau kritikan (syar'i), mereka hanya ingin Yahya karena dialah sasaran utama!! (Ubaid jabiri) berkata: "orang ini kalau dia (Yahya) tidak taubat dari ucapan ini: "yaitu boleh shalat bermakmum di belakang mereka dan tidak mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang kafir maka dipenggal kepalanya" maksudnya bahwa orang ini (Yahya) telah murtad seperti Hallaj, murtad dengan kaliamt ini, thayyib kenapa mereka tidak mengkritik Muhammad Al-Imam?! Bukankah telah kukatakan bahwasanya mereka menerapkan kaidah Hasan Al-Banna;نتعاون فيم اتفقنا عليه يعذر بعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه“Saling bantu pada perkara yang kita sepakat atasnya dan saling memaklumi pada perkara yang kita berselisih padanya.”?!Mari kita mengambil pelajaran, Allah ta'ala berfirman tentang bani israil;{ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ } [المائدة: 79]"Mereka (bani israil) dahulunya tidak mengingkari kemungkaran yang mereka lakukan, betapa jelek apa yang dahulu mereka lakukan." [Al- Maidah: 79].Hanya Dammaj yang tersisa dan Markiz-markiz lain di bawah kedua telapak kaki A'udzubillah (aku berlindung kepada Allah dari tuduhan buruk ini), ini 'Aden, Lahj, Hadhromaut, Maharah, Yaman Utara, Yaman selatan, Tanzania, Ethiupia, dan banyak Negara di sana murid-muridku menyeru kepada agama Allah dan mentauhidkan-Nya serta menyeru kepada kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, bagaimana bisa dikatakan semuanya ditinggalkan?! Sementara pada markiz-markiz tersebut padanya kebaikan tadi, dan Selain mereka juga yang kami dikabarkan tentang mereka dari orang-orang yang mendakwahkan kebaikan di berbagai macam Negara, kalau aku dikabarkan tentang salah seorang dari mereka aku sebutkan dia dengan kebaikan dan aku puji dia.. Dan demi Allah saya tidak berbicara (mentahdzir) dari seseorang kecuali apabila dia melakukan kejelekan, menzalimi, dan mengada-adakan kedustaan terhadap dakwah ini maka saya punya hak untuk membela kebaikan ini, bahkan setiap muslim punya hak untuk membelanya, karena dakwah ini adalah kebaikan bagi kaum muslimin. Dan semua Markiz-markiz lain di bawah kedua telapak kaki, tidak berarti kecuali Dammaj, ya ikhwan kita punya sejumlah tempat belajar dan semuanya menebarkan manhaj salaf, menyeru kepadanya, dan membelanya, semua itu dibawah telapak kaki?! (dia maksudkan Yahya) tidak ada yang mengatakan kepadanya "engkau telah tersalah" mereka hanya koar-koarkan gelar "Penasihat yang terpercaya", 'Penasihat yang terpercaya', ini bukanlah akhlak seorang salafi, bukan pula termasuk manhaj salaf, dia tidak meninggalkan seorangpun, dan sekarang tidak ada melainkan sejumlah kecil orang-orang dari kalangan salafiyyin… Syaikh Yahya: Negeri Yaman terdapat jumlah yang besar dari kalangan salafiyyin, -sungguh demi Rabbku demi Allah- coba pergilah ke suatu desa atau suatu kota mungkin engkau akan dapati padanya suatu mesjid salafi dengan dakwah salafiyyah, kadang banyak kadang sedikit, tidak satu negripun kecuali engkau dapati padanya kebaikan, demi Allah ini adalah kebaikan, tidak diremehkan ya Syaikh waffaqokallah, ini semua termasuk nikmat dan keutamaan hanya milik Allah subhanahu wa ta'ala, kemudian keutamaan untuk ahlis sunnah secara keseluruhan dan engkau termasuk dari mereka, Yaitu baik itu dari kalangan Ulama sebelummu seperti ibnu Baz, Al-Albani, Al-'Utsaimin, Al-Fauzan, Al-'Abbad dan Syaikh kami rahimahullah, seluruh ulama dan seluruh ahlus sunnah dan segenap ulama para penyeru kepada dakwah salafiyyah, dan kebaikan tersebut adalah buah dari dakwah mereka, kebaikan ini tidaklah diremehkan, tidak dikatakan tidak ada kebaikan kecuali ini dan itu saja, (hanya) karena adu domba (semacam) ini. Setelah semua ini kukatakan kepadamu, bahwa Syaikh (Rabi) waffaqohullah tidak mampu mendatangkan burhan bahwa perkara ini bukan hanya karena fitnah Al-'adeni, semua ucapan ini kembalinya kepada fitnah Al-'Adeni, kalau begitu 'Adeni dan komplotannya dan siapa yang terpengaruh dengannya itulah yang salafy dan semua yang menzalimi kami adalah salafi, dan semua yang bersama kami dia itulah yang ghuluw…laa ilaaha illallaah…. laa ilaaha illallaah….Kami ingatkan untuk bertakwa kepada;{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ } [الحشر: 18]"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap jiwa memperhatikan apa yang telah dia persiapkan untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Khabir (Maha mengetahui) apa yang kalian kerjakan." [Al-Hasyr: 18]. Ini salah Ya Syaikh kesalahan ini memudharatkan –wallah (demi Allah)- memudharatkanku, memudharatkanmu di dunia dan di akhirat, akan mengakibatkan kepada kesudahan yang tidak bagus, orang-orang saling bantah-membantah pada perkara atas dasar atau karena siapa? Ini tidak punya asas tidak pula ada yang mengharuskan hal ini.Syaikh Rabi berkata: Sejumlah kecil dari kalangan salafiyyin di ujung negri dan thullab Dammaj di ujung lain, tidak ada salafi kecuali mereka!! Ini ghuluw ghuluw tinggalkanlah sikap ghuluw ini Syaikh Yahya: Aku akan tinggalkan kalau memang ada padaku, sungguh demi Allah kalau ada padaku sikap ghuluw maka wajib atasku meninggalkannya, dan kalau vonis dengan kebid'ahan secara menyeluruh dari Muhammad bin 'Abdil Wahhab, dan demikian juga darimu terhadap dakwah salafiyyah di Yaman dan permusuhan terhadapnya maka tinggalkanlah hal itu, Ya akhi apabila hantaman tersebut pada lengan dammaj, maka salafiyyah apakah yang engkau bela di Yaman kalau bukan mar'iyyah. Kalau hantaman ini terhadap lengan dakwah salafiyyah maka salafiyyah manakah yang engkau bela dengan alasan kecemburuan terhadapnya –waffaqokallah-.Syaikh Rabi' berkata: "Pergilah kalian kepadanya katakan kepadanya: ittaqillah, katakan kepadanya: kamu bukanlah imam jin dan manusia" Syaikh Yahya: Demi Allah aku bukanlah iman jin dan manusia, aku adalah pengajar saudara-saudaraku dan apa yang Allah hendaki (terjadi) akan terwujud, aku dicoba dengan ini, semoga Allah memberi faidah kepadaku dan kepada saudara-saudaraku, dan menolak bahaya dan fitnah dariku dan darimu –baarokallahu fiik- Tidak butuh susah payah rombongan datang mengatakan ucapan ini, aku dari dulu dan sesudahnya berpijak dengan apa yang ditunjukkan oleh hadits;إن الله أوحى إلى أن تواضعوا حتى لا يفخر أحد على أحد "Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar tawadhu' hingga tidak seorangpun congkak terhadap orang lain." Aku mengetahui kadar diriku –walillahil hamd- kalau seseorang mengatakan ucapan ini niscaya akan kuingkari dia dan saya menganggapnya termasuk orang-orang yang bersalah. Syaikh Rabi' berkata: "kamu bukanlah imam jin dan manusia, sebagaimana yang diucapkan pengikutmu" Syaikh Yahya: kata 'pengikutmu', tidak kusukai, (bagusnya dengan kata) saudara-saudaramu atau thullabmu misalnya, adapun kata 'pengikut' kita semua adalah pengikut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan thullabku tidaklah diucapkan thullabku, ucapan ini adalah kesalahan seorang penyair kemudian taroju' darinya, memperbesar perkara ini sedemikian rupa menunjukkan sesuatu yang diinginkan (denganya sesuatu yang tidak baik) dan Allah-lah yang mengawasi kita semua.Syaikh Rabi' berkata: Setiap kali kami mendengar (nama)mu disebutkan (dihadapanku) adalah gelar imamuts tsaqalain (imam jin dan manusia) imamuts tsaqalain (imam jin dan manusia).Syaikh yahya: Ya Syaikh ini menunjukkan, bahwasanya engkau mendengar berita tentangku, yang mereka sampaikan kepadamu bersumber dari kedustaan dan perkara yang diada-adakan, dan engkau tidak mendengar tentangku dari kebaikan, apabila semua yang kau dengan hanya apa yang engkau dengar, maka ketahuilah sungguh demi Allah mereka (para hizbiyyin) tidaklah menyampaikankan kepadamu kecuali kejelekan, dan tidak menyampaikan kebaikan dan tidak pula menyampaikan kepadamu ilmu yang ada di sini, apabila semua yang engkau dengar (hanya) ini, hal ini menunjukkanmu bahwasanya mereka tidaklah menyampaikan kepadamu kecuali apa yang mengandung fitnah dan adu domba, dan ini adalah kezaliman, Allah 'azza wa jalla berfirman:{ وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ } [هود: 113]"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan." [Huud: 113].Penulis berkata: Pelajar dari Dammaj: "Ya Syaikh ucapan ini bukan dari Syaikh Yahya Al-Hajuri beliau tidak senang dengan ini, ucapan tadi dari salah seorang pelajar dari seorang penyair." Syaikh Yahya: ucapan itu dari seorang penyair dan sudah taubat, khawarij (saja), khawarij menerima taubat, Allah berfirman:{ وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ } [الشورى: 25]"Dan Dialah (Allah) yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mengampuni dari kesalahan dan mengetahui apa yang kamu lakukan." [Asy-Syura: 25]. Maka pengulangan ucapan ini merupakan bentuk sikap 'inad (keras kepala) dan ghuluw, dan ma'ruf di sisi kita semua kisah Musa dan Adam 'alaihis salam, padanya maka Musa menghujat Adam, maka Musa menghujat Adam. Orangnya salah dan taroju' dari ucapan ini, telah terjadi padanya sikap ghuluw, dan sebagian panyair kadang berucap tanpa dipikir, di antara mereka ada yang bilang syair yang paling bagus adalah yang paling dusta, sedang kami mengatakan syair yang paling bagus adalah yang paling benar, kami meyakini kebenaran –wallah- dan bertaqarrub (kepada Allah dengannya), ini salah. Syaikh Rabi' Al-Madkhali: "Apakah dia menghardiknya atas itu?"Syaikh Yahya: Aku nasihati, tidak mesti semua yang salah aku hardik, tidak mesti, walaupun kamu memberi mereka setumpuk uang, tapi kamu hinakan dia dan kau mau tekan dia dan memaksanya, demi Allah mereka tidak akan senang kepadamu, dan tidak terima dakwahmu, tapi kalau ada nasihat dengan lemah lembut, dan inilah petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan diapun menerimamu dan bermanfaat untuknya, dan tujuan kita adalah menyingkirkan kesalahan bukan memaksa manusia bukan pula mencemoohkan mereka, diam kamu!! Buat ini!! Ya akhi ini tidak benar, ini tidak benar ya akhi.Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di pegang sama orang badui sambil berkata: Ya Rasulullah berikan aku dari harta Allah bukan dari harta bapakmu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh (sahabatnya) untuk memberinya.Ada (orang badui) katakan kepada beliau shallallahu 'alaihi wa sallam: dia menipuku dia menipuku ketika dia menuntut haknya (minta dibayar utang), (para sahabat) katakan: semoga Allah memerangimu, (tidak mungkin) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menipu? Rasulullah berkata: Biarkan dia, pergi dan berikan haknya kemudian dia dibayar lebih kemudian badui tadi katakan: engkau telah memenuhi hutangmu semoga Allah memenuhi (janji-Nya) kepadamu.Ada seorang lelaki datang minta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk berzina:يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ قَالُوا مَهْ مَهْ فَقَالَ ادْنُهْ فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا قَالَ فَجَلَسَ قَالَ أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ قَالَ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ فَلَمْ يَكُنْ بَعْدُ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ "Ya Rasulullah, izinkan aku untuk zina, orang-orangpun berbalik arah kepadanya dan menghardiknya, Nabi bersabda: mendekatlah, diapun mendekat kemudian duduk, Nabi berkata: "Apakah kau senang untuk ibumu?" jawabnya: Demi Allah Tidak, Ya Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu, beliau lanjutkan: "Semua orang (juga) tidak senang untuk ibu-ibu mereka" kemudian beliau katakan: "Apakah kau senang untuk anak perempuanmu?" jawabnya: Demi Allah Tidak, Ya Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu, beliau lanjutkan: "Semua orang (juga) tidak senang untuk anak-anak perempuannya." kemudian beliau katakan: "Apakah kau senang untuk saudara perempuanmu" jawabnya: Demi Allah Tidak, Ya Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu, beliau lanjutkan: "Semua orang (juga) tidak senang untuk saudara-saudara perempuan mereka." kemudian beliau katakan: "Apakah kau senang untuk bibikmu?" jawabnya: Demi Allah Tidak, Ya Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu, beliau lanjutkan: "Semua orang (juga) tidak senang untuk bibi-bibi mereka" kemudian beliau menaruh tangannya kepadanya dan berdoa: "Ya Allah ampunilah dosanya, bersihkanlah hatinya, dan jagalah kesucian kemaluannya" Setelah itu pemuda itu tidak lagi berpaling kepada hal-hal yang demikian."Akhirnya orang itu pergi dengan keadaan baik tanpa perlu di hardik, aku tidak bermuamalah dengan saudara-saudaraku dengan hardikan, saya bermuamalah dengan baik, kecuali siapa yang saya lihat bikin fitnah terhadap dakwah, boleh jadi saya hardik dia, dan aku berbicara atasnya dengan apa yang pantas untuknya, dengan ucapan yang keras, karena ini adalah dakwah Allah, berbicara (kejelekan) atasnya memudharatkan Islam dan muslimin, ini adalah dakwah yang Haq –wallah-.Demikian juga orang yang berbicara dalam shalatnya, ia katakan:وَاثُكْلَ أُمّيَاهْ! مَا شَأْنُكُمْ تَنْظُرُونَ إِلَيّ. فَجَعَلُوا يَضْرِبُونَ بِأَيْدِيهِمْ علَىَ أَفْخَاذِهِمْ، فَلَمّا رَأَيْتُهُمْ يُصَمّتُونَنِي، لَكِنّي سَكَتّ، فَلَمّا صَلّى رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم. فَبِأَبِي هُوَ وَأُمّي مَا رَأَيْتُ مُعَلّماً قَبْلَهُ وَلاَ بَعْدَهُ أَحْسَنَ تَعْلِيماً مِنْهُ، فَوَالله مَا كَهَرَنِي وَلاَ ضَرَبَنِي وَلاَ شَتَمَنِي. قَالَ: "إِنّ هَذِهِ الصّلاَةَ لاَ يَصْلُحُ فِيهَا شَيْءٌ مِنْ كَلاَمِ النّاسِ. إِنّمَا هُوَ التّسْبِيحُ وَالتّكْبِيرُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ" "Ada apa dengan kalian? Melihat kepadaku, kemudian para sahabat memukul paha-paha mereka dengan tangan, manakala aku melihat mereka mengisyaratkanku untuk diam akupun diam, usai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat, bapak dan ibuku sebagai tebusannya, saya belum pernah -dan tidak pula setelahnya- melihat seorang pengajar yang lebih baik pengajarannya daripadanya< sungguh demi Allah dia tidak memaksaku tidak pula memukul dan tidak pula mencercaku, beliau berkata: "Sesungguhnya shalat ini tidak boleh padanya sesuatu dari kalam manusia, yang ada padanya hanya tasbih, takbir dan bacaan Al-Qur'an."Dan orang (badui) yang kencing di sudut mesjid, dan mereka sudah pengen (memukulinya), tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menghardiknya, tidak pula menyuruh sahabatnya demikian, beliu juga tidak mengusirnya, beliau bersabda:دعوه ولا تزرموه قال فلما فرغ دعا بدلو من ماء فصبه عليه "Biarkan dia jangan kamu potong hajatnya, dan ketika dia sudah selesai beliau meminta timba berisikan air dan menyirami (kencing)nya."Dan seorang wanita berkata: Dan di antara kami ada Rasulullah yang mengetahui perkara (yang akan terjadi) besok, beliau tidak menghardiknya tapi mengingatkannya dari kesalahan.Syaikh Rabi' berkata: Apakah dia berlepas diri dari ucapan ini secara terbuka (mengumumkannya), tidak tapi kalian malah tepuk tangan untuknya akhirnya dia jatuh kepada taraf keghuluwan ini. Syaikh Yahya: Ya Akhi tepuk tangan tidak boleh, tepuk tangan untuk wanita, tasbih untuk pria, bagaimana kami bertepuk tanga?! Apakah ada seseorang yang tepuk tangan? Tidak seorangpun.Syaikh Rabi' berkata: "Kami sudah duduk dan bicara dengannya tapi dia tidak dengar." Syaikh Yahya: Mereka duduk berbicara bersamaku dan hal ini ma'ruf, ketika kami berhaji kami ziarah kepadanya dan dia memuliakan kami kami mensyukurinya, dan demi Allah ya akhi dia (Syaikh Rabi') mencintai ahlu sunnah, aku mengucapkan kalimat haq dengan izin Allah 'azza wa jalla tentangnya dan tentang selainnya, demi Allah Syaikh Robi' mencintai ahlus sunnah –wallahu hasiibuh-, thoyyib setelah itu, orang ini (Syaikh Rabi') condong berpendapat bahwa Al-'Adeni tidak hizbi dan saya berpendapat bahwa dia itu hizbi, dan orang-orang yang dulu di sini adalah thullabku saya lebih tahu dengan mereka daripada selainku, mereka hanyalah pergi menjelaskan kepadanya, (Mereka katakan kepada Syaikh Rabi') Ya Syaikh engkau perlu menahan Al-Hajuri dan Al-Hajuri tidak akan diam kecuali denngan engkau dan seterusnya dari ucapan semacam ini. Kemudian dia berkata kepada masyaikh (satu persatu): "kamu berpendapat dia itu hizbi?", "kamu berpendapat dia itu hizbi?" sementara aku diam, kemudian mereka tidak mendukungku dalam majlis itu, sementara mereka (sebelumnya) sudah mengkritiknya (mengkritik Al-'Adeni), mereka tidak mengatakan: "Ya Syaikh meskipun kami tidak berpendapat dia itu hizbi tapi kami menganggap bahwa dia itu yang salah", saya lihat desakan terhadapku berat, sejumlah masyaikh di antaranya Syaikh Rabi' mendesakku, setelah itu akupun diam, wa jazakumullahu khairan, apa yang (mesti) kuucapkan kepada mereka, aku debat-debatan dengan mereka dan Syaikh Rabi', maka aku diam. Adapun perkara bahwa saya berkata bahwa dia itu bukan hizbi, tidak, bahkan saya katakan: Ya Syaikh apakah dia (Al-'Adeni) itu punya salah atau tidak? Syaikh Al-Bura'i bilang ketika majlis itu: "Seandainya dia tidak punya salah, Syaikh (Rabi') tidak akan mencium jenggotmu supaya engkau memaafkannya, thoyyib atas itu kami berpisah. Inilah yangn terjadi dalam majlisnya, kalau aku lupa sesuatu atau tambah sesuatu barangkali karena berlalunya har, dan tidak sungguh demi Allah inilah yang saya ketahui, mengapa mereka tahu bahwa kesalahan padanya (Adeni), kemudian mereka memusuhi dakwah, dan berada di sampingnya sementara mereka tahu bahwa dia (Adeni) itu bersalah? Syaikh Rabi' berkata: Demi Allah dia berkeyakinan bahwa serangan Rafidhah adalah nikmat/anugrah Syaikh Yahya: Ya akhi demi Allah aku tidak meyakini ini, demi Allah sungguh aku telah mereka zalimi, saudara sekandungku terbunuh, bagaimana mungkin aku meyakini itu sebagai anugrah?!! Mereka runtuhkan rumahku dengan mortir, mereka perkirakan aku di dalamnya, dan jarak antara mortir dan aku sekian depa, mereka juga melempar mortir di tempat lain, jalan keluarku dan Allah selamatkan (aku), dan sebagian thullabku terluka, dan tujuh puluh syahid –fima nahsibuhum- di barroqoh terbunuh dengan kezaliman dan permusuhan Rafidhah, dan lebih banyak lagi di Kitaf, semua ini di sisi kami adalah anugrah/nikmat?? Engkau sendiri ketika itu merasa prihatin dengan semua ini ya Syaikh apakah yang membuatmu berubah?? Na'am, demi Allah mereka itu para pengadu domba (yang mengubahmu), engkau menelponku dengan rasa prihatin, jengkel (terhadap Rafidhah), dan kecintaan (terhadap kami ahlus sunnah), Aku juga demikian, terjalin antar aku dan engkau persaudaraan dan kasih sayang kemudian orang-orang fajir itu merusak ukhuwah kita;{ اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا } [الأحزاب: 70]"Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah ucapan yang benar." [Al-Ahzab: 70]. Sampai sekarang masih ada korban (terluka) di beberapa negara yang kami (biayai ongkos) pengobatannya, semua ini Aku sukai dan saya anggap sebagai nikmat dan kegembiraan?! Semua ini di sisiku adalah cobaan;{ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ } [الأنبياء: 35]"Dan kami uji kallian dengan keburukan dan kebaikan sebagi fitnah dan kepada Kami-lah kamu kembali." [Al-Anbiya: 35]. Kejelekan dan kebaikan termasuk fitnah dan cobaan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل فيبتلى الرجل على حسب دينه فإن كان دينه صلبا اشتد بلاؤه وإن كان في دينه رقة ابتلى على حسب دينه فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشى على الأرض ما عليه خطيئة "Yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian semisalnya (dari sisi keimanan), kemudian semisalnya, seseorang dicoba sesuai dengan kadar keimanannya, apabila agamanya kuat berat juga cobaannya, apabila agamanya tipis dia dicoba sesuai dengan kadar agamanya, dan senantiasa musibah terhadap hamba sampai Ia meninggalkannya berjalan di atas permukaan bumi tanpa dosa."Dan tsabit dari hadits Shuhaib rhadiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له "Amat mengherankan perkara orang mukmin, sesungguhnya semua perkara adalah kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan didapati kecuali oleh seorang mukmin, apabila dia mendapat kegembiraan diapun bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya dan apabila menimpanya kesukaran diapun bersabar dan itu merupakan kebaikan baginya." Kemudian anggaplah kami ini berdosa dan kami tidak lepas dari dosa, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah 'azza wa jalla berfirman (hadits qudsi):إنكم تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعا "Sesungguhnya kamu bersalah siang dan malam dan Aku mengampuni segala dosa…". Semoga peristiwa ini sebagai penghapus dosa-dosa bagi kami sebagaimana dalam shahihain bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ في لفظ "المؤمن" مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ"Tidaklah menimpa seorang muslim -dalam lafadz lain- (seorang mukmin) baik itu berupa rasa capek, juga rasa sakit, rasa gundah, juga rasa sedih, dan duka sampai duri yanng menusuk salah satu anggota tubuhnya melainkan Allah menghapus dosa-dosanya dengan musibah itu."Dan di Shahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah rhadiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ"Barangsiapa yang Allah hendaki baginya kebaikan, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya." Aku sangat sedih dengan apa yang terjadi terhadap waliduna Rabi' hafidzahullah wa waffaqoh mereka membaliknya 180 derajat, padahal dulu beliau sangat prihatin dan menasihati, mengarahkan dan mengasihi saling hubungan (via telpon) bahkan sampai ke tingkat beliau mengatakan "telah punah apa yang telah terjadi antara aku dan Syaikh Yahya selama-lamanya", dan seterusnya juga di sisi kami dan kamipun senang dengan itu –wallah- sebagai bentuk upaya penjagaan terhadap dakwah dan cinta-mencintai antar ahlus sunnah, namun orang-orang fajir itu tidak puas kecuali terus mendatangi rumahnya untuk menyuluh fitnah dan mengobarkannya, semoga Allah memerangi mereka, sungguh mereka telah melakukan (fitnah) dalam dakwah dengan adu domba, suatu yang tidak bisa dilakukan oleh para penyihir. Sebagian mereka telah berkata "Sungguh akan ku adu domba antara Al-Hajuri dan Ulama, dan dulu Syaikh (Muqbil) rahimahullah telah berkata -dan saya mengingatkanmu ya Syaikh –waffaqokallah-, Syaikh (Muqbil) menghubunginya melalui via telpon Syaikh kami rahimahullah katakan: "Engkau bilang bahwa di sisiku ada hizbiyyun?" yakni Syaikh (Muqbil) mengkritik Syaikh Rabi', dia jawab: "kita tidak merasa aman ada di sisimu hizbiyyun, yaitu perkara ini tidak mustahil" demikian makna kalamnya, kemudian Syaikh Rabi' berkata: Ya Syaikh seseorang berkata Demi Allah saya akan adu domba antara kamu dan Syaikh Muqbil, dan katanya dia betul-betul akan melakukannya, maka aku ingatkan kamu agar hati-hati dari orang-orang semacam ini, Syaikh katakan kepadanya: "Meskipun dua gunung saling tabrakan –insya Allah- tidak akan terjadi antara aku dan kamu suatu kejelekan atau adu domba, kemudian Syaikh mengingatkanku dengan hal ini, sembari berkata; kuingatkan engkau dengan hal ini, dan demi Allah aku ingat ini, dan tidak timbul dariku suatu kejelekanpun terhadap Syaikh Rabi'. Tapi orang-orang itu merusak jalinan persaudaraan antara aku dan engkau, ittaqullah ini tidak boleh, mereka telah menzalimi dakwah salafiyyah, berbuat ini dan itu dan banyak selainnya, yang telah tertera dalam banyak risalah dan internet, terpenuhi dengan tindak tanduk dan makar mereka, ini kesimpulannya semua ucapan ini karena terpengaruh dengan mereka bahkan sebagian ucapanya yang ada di sini. Dulu Syaikh (Rabi') memuji dan berkata: "Kalian sedang di coba dan Allah akan menolong kalian, dan (sekarang) terpengaruh dengan ucapan-ucapan mereka yang dulu kami dengar dari mereka (hizbiyyin) di Yaman, ketika mereka menelantarkan dan tidak menolong kami ketika berhadapan dengan musuh-musuh Allah, mereka (malah) berkata; ini disebabkan dosa mereka, tidak boleh membenarkan ucapan mereka;الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ"Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain bagaikan sebuah bangunan."Dia (seorang mukmin) turut merasa sakit terhadap apa yang menimpa mukmin yang lain dari kesakitan, diapun sedih karena kesedihannya, dan senang kalau dia mendapat kesenangan, adapun ucapan bahwasanya Aku senang dan menganggap ini sebagai nikmat, dari mana nikmat? Nikmat dari mana? Kebanyakan dari saudara kami yang kami cintai dan hormati -sebagian mereka penghapal Al-Qur'an- terbunuh di jalan Allah, untuk membela kebaikan ini, yang kamu sendiri dulu mensyukuri tindakan ahlusunnah, ketika membela kebaikan ini, maka apakah yang membuatmu berubah? Mereka itulah (hizbiyyah Al-'Adeni) yang fitnah mereka merupakan 'ibrah (pelajaran) bagi masyarakat.akan tetapi ,wallohi itu adalah hukuman dari Alloh Syaikh Yahya: saya katakan apabila itu hukuman dari Alloh semoga menjadi penghapus dosa-dosa kami sebagaimana disebutkan di hadits-hadits yang terdahulu, bersamaan itu sesungguhnya kami, wallohi, Alloh Ta'ala mengetahui bahwa saya tidak suka untuk sengaja melakukan dosa, akan tetapi aku tidaklah selamat dari dosa. Apabila Alloh subhanahu wata'ala membersihkan dosa-dosa ini dengan ujian berupa cobaan diantara kami dan para masyaih ,dsb. Semoga ini semua pelebur dosa-dosa. Berfirman Alloh subhanahu wata'ala : وَلِيُمَحِّصَ الله الذين آمَنُواْ وَيَمْحَقَ الكافرين [ آل عمران : 141 ](agar Alloh Ta'ala menguji orang-orang yang beriman dan menghancurkan orang-orang kafir).Dan sebagaimana disebutkan oleh imam Abu ya’la dari hadits Abu huroiroh rodhiyallohu anhu bahwa Nabi Sholollahu alaihi wasalam berkata :إن الرجل لتكون له المنزلة عند الله فما يبلغها بعمل فلا يزال الله يبتليه (Sesungguhnya ada seseorang yang mempunyai kedudukan disisi Alloh Ta'ala yang tidak mampu didapatkan dengan amalannya, maka Alloh Ta'ala selalu mencobanya). Yakni di keluarganya, dihartanya, dijiwanya dengan hal-hal yang tidak dia sukai.بما يكره حتى يبلغه (dengan hal-hal yang tidak dia sukai).Semoga Alloh Ta'ala menjadikan aku yang demikian.Adapun itu berupa hukuman untuk kami sebagaimana hukuman untuk orang-orang kafir. Berfirman Alloh subhanahu wata'ala :)سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ , وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ ( [القلم: 44، 45] (Maka Kami akan mengulur-ulur mereka sampai waktu yang tidak mereka ketahui, dan Kami beri tempoh mereka sesungguhnya tipu daya kami sangat tepat).Maka ini tidak, semoga Alloh Ta'ala menghapuskan dosa-dosa kami.Akan tetapi,wallohi itu adalah hukuman dari Alloh atas kedustaan dia atas ahlus sunnah selama tujuh tahunSyaikh Yahya: tidaklah saya berdusta sama sekali, akan tetapi aku membela saudara-saudara kami dan kebaikan ini. Saya diberontak dan didholimi, dan ini hakikatku dan bukti-buktiku serta selainnya banyak serta selainnya banyak, tentangku dan tentang saudara-saudaraku.Fitnah yang dia sebabkan di penjuru alam dengan ghuluwnya disetiap Negara…Syaikh Yahya: tidak, tidak. Fitnah yang terjadi disebabkan mencari-cari pengikut (bala tentara) –ya syaih wafaqokalloh- bukan karena ghuluwku sama sekali. Dengan sebab mencari-cari pengikut, sebagai contoh: datang orang-orang yang berziarah dan bersama rombongan. Diantara mereka ada yang datang berziarah dan menginginkan hal ini, dan diantara mereka berziarah dan tidak ingin itu dan menjadi pengikutnya. Lawanlah fulan, buatlah atas fulan, lawanlah dengan perlawanan seorang laki-laki. Ini semua menghasilkan fitnah terhadapku. Orang-orang yang baik dari murid-muridku dari berbagai tempat, dan shohabat-shohabatku di berbagai tempat, mereka melarang dari kejelekan ini dan menasehati agar menjauhi hal ini serta memperingatkan dari orang-orang yang melakukan fitnah terhadap kami. Ini adalah sebabnya fitnah. Adapun disebabkan ghuluwku, maka tidak ada padaku ghuluw dan tidaklah aku berkeyakinan dengannya serta beragama dengannya, dan aku berlidung kepada Alloh Ta'ala darinya.Setiap Negara yang saya sebutkan tadi, wallohi, itu adalah hukuman pada saat dia berkeyakinan itu adalah nikmat. Dia berkeyakinan ini, akan tetapi itu adalah hukuman dari Alloh disebabkan perbuatan-perbuatan dia…Syaikh Yahya: Saya tidaklah berkeyakinan yang demikian, Saya tidaklah berkeyakinan yang demikian, saya lebih tahu tentang isi hatiku daripada kamu.Hasil dari perbuatan-perbuatan dia dan murid-murid dia , wallohi tidak diketahui jenis ghuluw yang seperti ini di ahli bid’ah sebagaimana yang kami lihat di murid-murid dia…Syaikh Yahya: wahai saaudara-saudaraku bertaqwalah kepada Alloh Ta'ala, bagaimana ini semua ??Arrofidhoh yang keadaannya seperti itu tidak mempunyai ghuluw seperti yang ada pada kita ?? yang mana mereka mengatakan : “wahai Husain (bin ali bin abi tholib) kenapa engkau tidak datang kepada kami?”, sambil memotong-matong badan-badan mereka dengan pisau-pisau.Dan shufiyah yang mereka suka untuk mendatangi (gurunya) sambil berjongkok sampai mendekati lututnya dan menciumnya kemudian mundur kebelakang, tidaklah ghuluwnya seperti kita??Aku katakan kepada kalian : perkataan yang timbul dari kemarahan dan emosi, sampai-sampai dia –sebagaimana dikabarkan oleh sebagian yang hadir- bahwa dia berkata sambil bergemetar. Dan perkataan yang timbul di waktu marah kadangkala muncul padanya tambahan dan pengurangan, dan ini adalah tambahan-tambahan yang ada di perkataan itu yang tidak diingkari satu orangpun.Ini adalah nasehat dan saya berharap dari Syaih (Robi') dan para pendengar apabila ada padanya ketergelinciran dan kesalahan –dan tidaklah saya ingin ,wallohi untuk keluar dari lidahku- untuk memaafkan.)إِنْ أُرِيدُ إِلا الإصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ ) [هود: 88](tidaklah yang saya inginkan kecuali perbaikan semampuku, dan tidaklah saya mendapatkan taufiq kecuali dari Alloh Ta'ala, kepadaNya lah saya bertawakal dan kepadaNya saya kembali) سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.nasehat ini pada malam senin 6 jumadil awal 1434 hijriyah.
يعمل...
X