LANGKAH-LANGKAH
SETAN
ULASAN RINGAN ATAS MUHADHOROH SELEPAS UMROH DI MASJID 'UTSMAN BIN 'AFFAN
(edisi lengkap)
Ditulis oleh:
Abu Ja'far Al-Harits Al-Minangkabawy
Sesungguhnya segala pujian hanyalah bagi Alloh, kita memujiNya,meminta pertolongan dan memohon ampunan kepadaNya. Kita meminta perlindunganNya dari kerusakan diri-diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita.
Barangsiapa yang Alloh beri petunjuk, maka tidak ada yang bakal
menyesatkannya, dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka tidak akan ada yang bisa menunjukinya. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Alloh semata, dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan RosulNya, kemudian setelah itu:
Alloh Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan menjadi saksi karena Alloh. Walau terhadap diri-sendiri, orang tua maupun kerabat. Apabila dia (tertuduh) kaya kaya ataupun miskin, maka sesungguhnya Alloh yang lebih mengetahuinya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena menghindar dari kebenaran. Apabila kalian memutarbalikkan fakta atau enggan menjadi saksi, sesungguhnya Alloh maha teliti dengan apa-apa yang kalian kerjakan".
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
Beberapa waktu yang lalu salah seorang ikhwan memberikan sebuah file rekaman muhadhoroh yang diisi oleh seorang Ustazd masyhur di Indonesia, dikenali kawan maupun lawan baik dari sisi kebaikan maupun kejelekan, Abul Mundzir DzulAkmal Lc –Ashlahahulloh-. Ana sendiri termasuk salah seorang yang pernah mengenal pembicara dan sempat belajar di Ma'had yang dibinanya, semoga Alloh memberinya hidayah dalam fitnah ini sebab jasa yang diberikannya kepada ana danorang-orang semisal ana.
Adapun yang berkaitan dengan akhlak dan kepribadiannya ana tidak mau berdalam-dalam dalam tulisan ini. Ana cuma ingin memberi beberapa catatan yang berkaitan dengan rekaman muhadhoroh sensasional yang disebar di internet dan diiklankan dari sms ke sms, yang ternyata isinya tidak terlepas dari fitnah 'Abdurrohman Mar'i dan 'Ubaid Al-Jabiry –hadahumalloh- yang menyeret beberapa masyayikh ahlus sunnah, wallohul musta'an.
Sebenarnya sejauh penilaian ana, penjelasan bagi ikhwah di Indonesia tentang penyimpangan kedua orang ini sudah mencukupi dan tidak perlu berlebihlebihan untuk menggembar-gemborkan masalah, jika ada yang terima nasehat alhamdulillah, adapun yang enggan maka urusannya kita serahkan kepada Alloh.