• If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.

إعـــــــلان

تقليص
لا يوجد إعلان حتى الآن.

Fatwa Syaikh Yahya hafidzahullah seputar masalah Menvonis Mubtadi'

تقليص
X
 
  • تصفية - فلترة
  • الوقت
  • عرض
إلغاء تحديد الكل
مشاركات جديدة

  • Fatwa Syaikh Yahya hafidzahullah seputar masalah Menvonis Mubtadi'

    بسم الله الرحمن الرحيم

    Seorang akh berkata: Ada seseorang di negara Francis memvonis seseorang sebagai mubtadi’ dimana dia tidak di dahului pembid’ahannya (terhadap orang tersebut) dari kalangan ulama?
    Syaikh kami berkata: Ini termasuk dari kekacauan, karena perkara memvonis dengan kefasikan dan kebid’ahan (perkaranya) kembali kepada dalil-dalil dengan pemahamannya yang benar yang paten berdasarkan metode salaf رضوان الله عليهم .
    Dan yang ngerti perkara ini adalah ulama sebagaimana Allah عز وجل merekomendasi mereka dengan sifat tadi, pada firman-Nya:
    { وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ } [العنكبوت: 43]
    “Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buatkan untuk manusia dan tiada yang memahaminya kecuali ulama.” [Al ‘Ankabut: 43].
    Dan berfirman:
    {فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ } [الأنبياء: 7]
    “Bertanyalah kepada ulama apabila kalian tidak mengetahui” [Al Anbiya’: 7].
    Dan berkata:
    {وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ } [النساء: 83]
    “Dan apabila datang kepada mereka berita keamanan atau ketakutan mereka-pun menyebarluaskannya seandainya mereka mengembalikan perkara tadi kepada Rasul dan kepada ulil amri di antara mereka, niscaya akan dapat mengambil istinbath dari mereka (Rasul dan ulil amri).” [An Nisaa’: 83].
    Dan seluruh yang engkau lihat dari pujian-pujian dan pengarahan manusia kepada ulama dan penjelasan bahwasanya mereka-lah yang memahami perkara-perkara dan perumpamaan-perumpamaan, semua itu menunjukkan bahwa ini (menvonis seseorang sebagai mubtadi’ -pent) adalah urusan ulama, dan apabila perkara-perkara dikembalikan kepada selain ulama, timbul pada perkara-perkara tadi kekaburan, kerancuan, ketidak tepatan dalam menyelesaikan perkara dan tidak mengeluarkannya dengan cara yang benar yang Allah عز وجل ridhai.
    Orang-orang yang memiliki kecemburuan terhadap agama Allah banyak (di antaranya) ulama, orang-orang awam, para penuntut ilmu, seluruh kaum muslimin,
    Terkadang engkau dapati pada seseorang kecemburuan yang mendorongnya untuk membenci kemungkaran tadi dan ghuluw (berlebih-lebihan) dalam (menindaki)nya, dan tindakan berlebih-lebihan ini yang timbul darinya memudharatkan masyarakat memudharatkan kaum muslimin, dan yang lain juga punya sebagian dari maksiat-maksiat dan sikap acuh tak acuh yang menyebabkan ia terjerumus kepada sebagian kemungkaran atau bermudah-mudah pada hal itu dan ini (juga) memudharatkan islam dan muslimin.
    Dan seorang ulama yang memiliki bashirah yang menyandarkan ucapannya dengan dalil-dalil dan menyelesaikan masalah dengan tepat,
    Kemudian seorang ‘Alim itu lebih banyak rasa takutnya kepada Allah عز وجل dibanding selainnya (yang bukan ‘Alim) sebagaimana Allah merekomendasi ulama dalam firman-Nya;
    { إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ } [فاطر: 28]
    “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambanya adalah ‘ulama”. [Fathir: 28].
    Rasa takutnya dia kepada Allah عز وجل memotivasi dia dan keilmuannya yang Allah karuniakan kepadanya disertai dengan bersandarnya dia kepada Allah عز وجل demikian pula kebijakan akalnya sebagaimana hal itu di tazkiyyah dalam Al Qur’an
    { وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ } [العنكبوت: 43]
    “Dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” [Al ‘Ankabut; 43].
    Dan istinbath terhadap perkara dan memikirkan sebab akibat perkara tersebut, perkara ini dan selainnya dan apa yang bersangkutan dengannya (semua itu) menghantarnya untuk mengucakan ucapan yang Allah beri manfaat dengannya dan tidak memudharatkan dengan izin Allah عز وجل pada suatu masalah atau banyak dan selainnya, engkau dapati dia berbicara pada permasalahan itu dengan ilmu dan burhan serta bayyinah dan dia juga dipercaya manusia beda dengan orang yang bukan seorang ulama dari kalangan awam atau penuntut ilmu atau semisalnya, ia berbicara pada suatu masalah, dia belum dipercayai manusia, dan sifat-sifat yang telah lewat sedikit yang terpenuhi pada dirinya walaupun terpenuhi tapi terpenuhi sebagian bukan semua, yaitu dari sisi waro’, rasa takut kepada Allah سبحانه dan khosyyah dan dari sisi penempatan permasalahan berdasarkan dalil-dalilnya dan bijaksana serta mengambil hukum (isthinbath) perkara dari (segala) sisi.
    Karena itu kami wasiatkan diri-diri kita dan siapa (saja) yang mendengar agar supaya kita mengambil perkara pokok yaitu mengembalikan perkara kepada ahlinya dengan dalil,
    Dan saudara kami ini atau selainnya apabila mendapati ucapan dari seorang ulama dalam membid’ahkan seseorang, ia ambil dan sebar sebagai bentuk ta’awun (tolong-menolong) dalam kebaikan dan ketakwaan serta pembelaan terhadap agama Allah, terutama ucapan tersebut telah ditopang dengan burhan-burhannya,
    Dan apabila dia tidak mendapati ucapan (vonis bid’ah dari ulama) sementara dia melihat perkara yang ia ingkari, maka janganlah dia menunda untuk menguatkan ucapannya dengan ucapan ulama dan menyodorkan permasalahannya kepadanya (‘alim tadi) supaya ulama tadi melihat dalil-dalilnya pada permasalahan tersebut, dengan begitu dia akan mengambil faidah dari beberapa perkara:
    Diantaranya: Bisa jadi ‘Alim tadi menunjukinya kepada apa yang ia tidak punya bashirah padanya, dan mengajarinya apa yang ia belum tahu dan memahamkannya perkara yang ia belum pahami
    Dan diantaranya: Apabila dia sudah benar ‘Alim tadi membantunya, dalam bab;
    { سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ } [القصص: 35]
    “Kami akan membantumu dengan saudaramu.” [Al Qoshosh: 35]. Hujjahnya-pun menguat dihadapan manusia, dan mereka-pun dapat faidah lebih banyak.
    Dan masyarakat tidak akan kosong dari orang yang menegakkan hujjah karena Allah terutama yang kami lihat -ولله الحمد-, hujjah senantiasa tegak dan kebaikan tetap ada, agama Allah عزوجل ditolong, kecemburuan terhadap agama memenuhi hati-hati kaum mukminin serta semua kebaikan tercapai -ولله الحمد- sedikit di sebagian zaman dan banyak di sebagiannya, tapi thaifah al manshurah (golongan yang ditolong/selamat) yang menegakkan hujjah demi Allah senantiasa ada -ولله الحمد- .
    Hendaknya seseorang tidak meremehkan apa yang ia lihat dari nikmat, karena sesungguhnya -ولله الحمد- meskipun kejelekan banyak tapi demi Allah kebaikan punya hantaman dan punya hujjah dan kekuatan –sungguh demi Robbku- Allah menolongnya, dan semua yang cemburu terhadap agamanya menolongnya (kebaikan).
    Sumber: http://www.aloloom.net/show_sound.php?id=5481

    بسم الله الرحمن الرحيم

    أخ يقول أخ في فرنسا يبدع من لا يسبق بتبديعه من أهل العلم؟

    قال شيخنا: هذا من الفوضى, فامر التفسيق والتبديع عائد إلى الأدلة بفهمها الصحيح المنضبط على طريقة السلف رضوان الله عليهم
    والذي يعقل هذا هم العلماء كما زكاهم الله عز وجل بذلك قائلا:
    { وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ } [العنكبوت: 43]
    وقال: {فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ } [الأنبياء: 7]
    وقال: {وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ } [النساء: 83]
    فكل ما ترى من الثناءات وإحالات الناس إلى أهل العلم وبيان أنهم هم الذين يعقلون الأمور والأمثال كله تدل على أن هذا شأن أهل العلم وأنه إذا أحيلت المسائل إلى غير اهل العلم حصل فيها اللبس والارتباك وعدم ضبط الأمور وعدم تصديرها بتصدير الصحيح الذي يرضاه الله عز وجل.
    فالغيورون على دين الله كثير علماء, عوام, طلاب العلم, سائر المسلمين ربما تجد عند الإنسان من غيرة ما يدفع به إلى أنه يبغض هذا المنكر ويغلو فيه, وهذا الغلو الذي يصدر منه يضر المجتمع يضر المسلمين, وآخر أيضا عنده من المعاصي والتفالت ما يرتكب بعض المنكارات أو يتساهل فيها, وهذا يضر الإسلام والمسلمين.
    والعالم البصير الذي يأيد قوله بالأدلة يضبط المسألة ثم إنه أكثر خوفا لله عز وجل من غيره كما زكا الله أهل العلم:
    { إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ } [فاطر: 28]
    فيحمله خوفه من الله عز وجل وتمكنه من العلم الذي آتاه الله مع ما له من اللجوء لله عز وجل وهكذا رزانة عقله كما هوا مزكا في القرآن:
    { وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ } [العنكبوت: 43]
    واستنباطه للمسائل وترويه فيها, هذه الامور وغيرها وما ينوط بها يحمله على أن يقول قولا ينفع الله به ولا يضر بإذن الله عز وجل في مسلألة أو مسائل أو غير ذلك وتجد أنه يخوض فيها بعلم وبرهان وبينة وتجده عند ثقة الناس أيضا بينما الذي ما هو بعالم من عوام الناس أو من الطلاب او نحو ذلك ويقول في مسألة مع أنه ما يكون عند ثقة الناس أيضا هذه المسائل قل ان تتوفر فيه وإن توفرت تتوفر بعضها دون كلها, يعني من حيث الورع والخوف من الله سبحانه والخشية ومن حيث ضبط المسائل بأدلتها والتعقل فيها واستنباط المسائل من جوانبها,
    لهذا نوصي أنفسنا ومن يسمع أن نأخذ بالأمر الأصيل من إحالة الأمور إلى أهلها بالدليل,
    وأخونا هذا أو غيره, إن وجد كلاما لأهل العلم في تبديع شخص من الأشخاص أخذه ونشره باعتبار من التعاون على البر والتقوى والذود عن دين الله لا سيما والكلام قد أيد ببراهينه, وإن لم يجد كلاما ورأى أمرا ينكره فلا تتآن أن يعضد قوله بقول عالم ويطرح مسألته عليه وينظر أدلته فيها, فيستفد عدة أمور:
    منها: أنه قد يبصره بما لم يبصره, ويرشده إلى ما لم يصله ويفهمه ما لم يفهمه
    ومنها: أنه إن كان مصيبا عضده من باب { سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ } [القصص: 35] وتقوى الحجة للناس ويحصل لهم الانتفاع أكثر
    ولن يعدم المجتمع ولا سيما فيما نراه -ولله الحمد- من قائم لله بحجة, فلا تزال حجة قائمة ولا يزال الخير حاصل ودين الله عزوجل منصور والغيرة على الدين تملأ قلوب المؤمنين وكل خير متواجد -ولله الحمد-, يقل في بعض الأزمنة ويكثر في بعضها, إلا أن طائفة المنصورة التي تقوم لله بالحجة لا تزال -ولله الحمد-
    فلا يحتقرن الإنسان ما يراه من النعمة فإننا –ولله الحمد- وإن كان الشر كثير إلا أنه -والله- أن الخير له صولته وله حجته وقوته –إي وربي- نصره الله وينصره كل غيور علي دينه.
    الملفات المرفقة
يعمل...
X