• If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.

إعـــــــلان

تقليص
لا يوجد إعلان حتى الآن.

Deraja Atsar ibnu 'Abbas Rhadiyallahu 'anhu

تقليص
X
 
  • تصفية - فلترة
  • الوقت
  • عرض
إلغاء تحديد الكل
مشاركات جديدة

  • Deraja Atsar ibnu 'Abbas Rhadiyallahu 'anhu





    LEMAHNYA ATSAR IBNU 'ABBAS RODHIALLOOHU'ANHUMA
    “BAHWA DI MASING-MASING BUMI ADA PENGHUNINYA”




    Ditulis oleh:
    yang kembali kepada Alloh subhaanah taa iban muniiban,
    Abu Turob Saif Al Jaawi.
    Argamulya, Bengkulu, Indonesia







    بسم الله الرحمن الرحيم
    الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله ومن والاه أما بعد:
    Kami tulis pembahasan ringkas dalam masalah Atsar Ibnu Abbas rodhiyalloohu 'anhuma yang berkaitan dengan penghuni di masing-masing bumi yang tujuh, semoga berfaedah.
    Atsar ini di riwayatkan oleh At Thobari di tafsirnya:
    قال الطبري في تفسيره (ج 23 / ص 469): حدثني عمرو بن عليّ ومحمد بن المثنى، قالا ثنا محمد بن جعفر، قال: ثنا شعبة، عن عمرو بن مرّة، عن أَبي الضحى، عن ابن عباس، قال في هذه الآية:﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ﴾ قال عمرو: قال: في كل أرض مثل إبراهيم ونحو ما على الأرض من الخلق. وقال ابن المثنى: في كلّ سماء إبراهيم.
    Telah menceritakan kepadaku 'Amr bin 'Ali dan Muhammad bin Mutsanna, kedua berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari 'Amr bin Murroh, dari Abi Dhuha dari Ibnu 'Abbas rodhiallooh 'anhuma, berkata dalam ayat ini:
    ﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ﴾
    ﴾Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.) berkata 'Amr, berkata Ibnu 'Abbas : Pada setiap bumi Ibrohiim dan seperti apa yang di bumi ini dari makhluk. Berkata Ibnu Mutsanna: Di setiap langit ada Ibrohiim. [Diriwayatkan pula oleh AlHaakim (3782), dan darinya Al Baihaqi di Asma was Shifat (458) dari jalan Syu'bah )
    Juga diriwayatkan oleh Al Hakim di Mustadrok (3781) dan darinya Al Baihaqi di Asma was Shifat (831)
    أخبرنا أحمد بن يعقوب الثقفي ، ثنا عبيد بن غنام النخعي ، أنبأ علي بن حكيم ، ثنا شريك ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس رضي الله عنهما ، أنه قال : ﴿ الله الذي خلق سبع سماوات ومن الأرض مثلهن ﴾ قال : « سبع أرضين في كل أرض نبي كنبيكم وآدم كآدم ، ونوح كنوح ، وإبراهيم كإبراهيم ، وعيسى كعيسى » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه
    Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Ya'qub Atsaqofi, bercerita kepada kami 'Ubaid bin Ghonaam An Nakho'i menceritakan kepada kami 'Ali bin Hakiim, bercerita kepada kami Syariik, dari 'Atho bin Saaib, dari Abi Dhuha, dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata:
    ﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ ﴾
    ﴾Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.) beliau berkata: tujuh buah bumi, pada setiap bumi nabi seperti nabi kalian, dan Adam seperti Adam, Nuh seperti Nuh, Ibrohiim seperti Ibrohiim, 'Isa seperti 'Isa.
    Derajat Atsar Ini Menurut Para Ulama :
    1- Berkata Al- Haakim rohimahullooh: هذا حديث صحيح الإسناد و لم يخرجاه, Ini hadits Shohih sanadnya dan Bukhori Muslim tidak mengeluarkannya, dan disepakati oleh Ad Dzahabi.
    2- Berkata AdzDzahaby rohimahulooh di kitab al 'Uluw (1/75): setelah menyebutkan sanad Al Haakim dari jalan 'Atho bin Saaib:
    شريك وعطاء فيهما لين لا يبلغ بهما رد حديثهما وهذه بلية تحير السامع كتبتها استطرادا للتعجب وهو من قبيل اسمع واسكت.
    Syariik dan 'Atho pada keduanya liin (lemah), tidak sampai pada keduanya (derajat) tertolaknya hadits keduanya, dan ini adalah musibah yang membuat bingung pendengar. Aku tulis ini sekedar lewat saja, karena ta`ajub, dan ini termasuk dari sisi (pepatah) : dengar dan diam!
    3- Berkata Syaikh Muqbil rohimahullooh di tahqiq Mustadrok (2/580)
    وفقهما الله لتنزيه كتابيهما من هذه الأباطيل ، ولو سلكا مسلكك ما رفع شأنهما، وشريك ساء حفظه لما ولي القضاء ، وعطاء بن السائب مختلط، والأثر منكر. ووالأثر الذي بعده ليس صريحا كالأول.
    Alloh telah memberi taufiq kepada mereka berdua (imam Bukhori dan Muslim) untuk membersihkan kitab-kitab mereka dari kebatilan-kebatilan semacam ini, kalau keduanya menapaki jalanmu ini maka tidak akan terangkat nilai keduanya. Syariik itu jelek hapalannya ketika menjadi qodhi (hakim), dan Atho' bin Saib mukhtalith. Maka atsar ini mungkar, dan atsar setelahnya (dari jalan Abu Dhuha) tidak sejelas yang pertama.
    4- Berkata Al Baihaqy rohimahullooh :
    إسناد هذا عن ابن عباس صحيح وهو شاذ بمرة لا أعلم لأبي الضحى عليه متابعا والله أعلم
    Sanadnya Shohih dari Ibnu Abbas dan dia itu syaadz (ganjil) sekali, aku tidak mengetahui mutaabi' (yang mengikuti untuk menguatkan) untuk Abi Dhuha, wallohu a’lam.
    5- Berkata as Suyuthy rohimahullooh :
    هذا من البيهقي في غاية الحسن فإنه لا يلزم من صحة الإسناد صحة المتن لاحتمال صحة الإسناد مع أن في المتن شذوذا أو علة تمنع صحته .
    Perkataan Baihaqy ini sungguh sangat baik, karena tidak mesti dari shohih sanadnya itu shohih matannya, karena bisa jadi shohih sanadnya bersama dengan itu terdapat pada matannya syudzudz atau `illah (cacat) yang mencegah keshohihannya . (lihat “Kasyful Khofa” (1/113 no:316)).
    6- Berkata Ibnu Katsir rohimahullooh di Bidayah wan Nihayah (1/22)
    هذا ذكره ابن جرير مختصرا واستقصاه البيهقي في الاسماء والصفات وهو محمول إن صح نقله عنه على أنه أخذه ابن عباس رضي الله عنه عن الإسرائيليات والله أعلم
    Dan atsar ini disebutkan oleh Ibnu Jarir secara ringkas, dan Baihaqy secara sempurna di Asma was Shifaat, dan itu kalau toh shohih penukilannya dari Ibnu Abbas rodhialloohu 'anhu maka ada kemungkinan ibnu `Abbas mengambilnya dari isroiliyaat. Walloohu a`lam.
    7- Berkata As Sakhoowi rohimahullooh di Maqosidil Hasanah (1/27) setelah menukil kalam Ibnu Katsir :
    وذلك وأمثاله، إذا لم يخبر به ويصح سنده إلى معصوم فهو مردود على قائله.
    Perkara itu dan yang semisalnya jika tidak dikhabarkan dengannya, dan shohih sanadnya kepada ma'shum (nabi), maka itu tertolak atas pengucapnya.
    8- Berkata As Syinqithy rohimahulooh di Adwaul Bayaan (1/431) setelah menyebutkan hadits-hadits tentang bumi tujuh:
    فهذه أحاديث صحيحة أثبتت أن الأرضين سبع ، ولم يأت تفصيل للكيفية ولا للهيئة فثبت عندنا العدد ولم يثبت غيره ، فنثبته ونكل غيره لعلم الله تعالى .
    Maka hadits-hadits di atas yang shohih menetapkan bahwa bumi itu tujuh jumlahnya, dan tidak datang kepada kita perincian, untuk kaifiyahnya dan tidak pula bentuk keadaannya, yang tetap pada kita hanyalah jumlahnya (bilangannya), dan tidak tetap yang selain itu, maka kita tetapkan sebagaimana adanya yang telah tetap, dan kita pasrahkan selainnya kepada ilmu Alloh ta'ala.
    9- Berkata Syaikh Ibn 'Utsaimin rohimahulloh di tafsiir Qur'an Ibn 'Utsaimin (6/15):
    أي: مثلهن في العدد لا في الصفة، لأن التماثل في الصفة بين الأرض والسماء بعيد جداً، لكن مثلهن في العدد، وصرحت بذلك السنة في قول النبي صلى الله عليه وسلم: «من اقتطع شبراً من الأرض ظلماً طوقه الله يوم القيامة به من سبع أراضين»
    Maksudnya yang semisalnya dalam bilangannya, bukan dalam sifatnya, karena keserupaan pada sifat antara bumi dan langit sangatlah jauh, akan tetapi keserupaan pada jumlah, karena telah nyata dalam sunnah pada ucapan nabi shollalloohu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa yang memotong satu jengkal saja dari bumi dengan kedholiman maka akan dibebani untuk memikul tujuh bumi pada hari kiamat." Selesai.
    Demikian akhir dari pembahasan ringkas ini, bagi siapa yang pernah mendengar atau mendapatkan kami menyebutkan permasalahan ini dan menetapkannya (karena belum membahasnya secara rinci dan hanya mengandalkan dhohir sanadnya), maka dengan ini kami mencabutnya dan meralatnya, karena tidak shohih dari Rosulillah shollalloohu 'alaihi wasalallam, dan kami memohon ampun kepada Alloh atas semua kekeliruan dan kesalahan kami.
    سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.
    Ditulis oleh:
    yang kembali kepada Alloh subhaanah taa iban muniiban.
    Abu Turob Saif Al Jaawi.
    Argamulya, 29 Jumadits tsaaniyah 1433 H
يعمل...
X