• If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.

إعـــــــلان

تقليص
لا يوجد إعلان حتى الآن.

Bantahan terhadap SMS miring mengenai hasil tanya jawab dengan S.Yahya ttg TN

تقليص
X
 
  • تصفية - فلترة
  • الوقت
  • عرض
إلغاء تحديد الكل
مشاركات جديدة

  • Bantahan terhadap SMS miring mengenai hasil tanya jawab dengan S.Yahya ttg TN

    بسم الله الرجمن الرحيم
    الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده, أما بعد:
    Telah sampai kepada kami SMS yang berisi sebagai berikut:
    "Tuh si hajuri hadast tdk knsokwen dgn mulutnya, giliran si mufsid goir muhsin bikin bid'ah "tarbiyah nisa" tdk di hajr,.kata si mufsid hajuri kesalahannya kcl jd ga blh d hajr.. DASAR ULAMA TOLOL! Sm dgn pengikutnya tolol semua.

    Maksud ucapan makluk yang tak berakal ini bahwa Syaikh Yahya dan pengikutnya tolol karena tidak menghajr muhsin (Abu Hazim) yang bikin bid'ah "Tarbiyyatun Nisa'"
    Kami katakan: Syaikh Yahya hafidzahullah telah menjelaskan bahwa dia bersalah karena melakukan mukhalafatus sunnah (penyelisihan terhadap sunnah) pada ijtihadnya
    Imam Al-Albani rahimahullah berkata: "dan mauqif (sikap) kami terhadap orang-orang yang menyelisihi kami pada permasalahan ini dan selainnya: apabila engkau telah mengetahui ini maka jangan sampai seseorang mengecohmu manakala kami memilih mencukupkan diri dengan sunnah pada perkara jumlah raka'at sholat tarawih dan tidak boleh lebih dari itu bahwasanya kami menvonis sesat atau membid'ahkan siapa yang tidak berpendapat demikian dari para ulama yang terdahulu dan setelahnya, sebagaimana sebagian orang telah berprasangka demikian dan menjadikan hal itu sebagai dalih untuk melecehkan kami, mereka menyangka bahwasanya lazim ucapan kami: perkara ini tidak boleh atau perkara tersebut bid'ah berarti barangsiapa yang membolehkan atau menganggap hal tadi mustahab maka dia itu dhool (sesat) mubtadi' (ahli bid'ah) sekali-kali tidak, itu adalah prasangka yang salah dan kebodohan yang sangat,…(sampai ke ucapan beliau)… iya terkadang salah seorang dari mereka (ahlul ilmi) terjatuh pada perkara yang hakikat perkara itu salah menurut syariat akan tetapi dia tidak diazab karena itu bahkan dia diampuni dan diberi ganjaran atasnya sebagaimana telah sering lewat (pembahasannya), dan terkadang nampak jelas bagi bahits (yang meneliti perkara tersebut) bahwa kesalahan tersebut termasuk dari jenis bid'ah, tapi hukumnya tidak beda bahwa dia diampuni dan mendapat pahala atas itu sebab jatuhnya dia pada kesalahan itu adalah hasil dari ijtihadnya, dan tidak diragukan lagi di sisi orang yang berilmu bahwa tiada perbedaan dari sisi bentuk kesalahan antara terjatuhnya seorang alim dalam suatu bid'ah karena dia menyangka perkara tersebut adalah sunnah dan antara terjatuhnya dia pada perkara yang haram sementara dia mengira bahwa perkara tersebut halal, ini semua jenis kesalahan yang terampuni sebagaimana engkau ketahui, oleh karena itu para ulama bersamaan dengan perselisihan keras antar mereka pada sebagian perkara mereka tidak mensesatkan satu sama lain dan tidak pula menvonis mubtadi' satu sama lain, kami akan menyebutkan satu contoh akan hal ini, mereka sejak zaman sahabat telah berselisih pada perkara menyempurnakan jumlah rakaat ketika safar, di antara mereka ada yang membolehkan dan ada juga yang melarang dan menganggap perkara tersebut adalah bid'ah mukhalafah lis sunnah (menyelisihi sunnah) bersamaan dengan itu mereka tidak membid'ahkan siapa yang menyelisihi mereka, …(sampai ke ucapan beliau)…
    Inilah sikap kami pada perkara-perkara khilafiyyah (yang diperselisihkan padanya) antar muslimin yaitu dengan lantang menjelaskan kebenaran dengan cara yang paling baik dan tidak menvonis sesat siapa yang menyelisihi kami karena syubhat bukan karena hawa nafsu…-selesai yang di inginkan- lihat selengkapnya di "Sholatut tarowiyh, hal. 35-39"[1]
    Apakah pemilik SMS ini juga akan mengatakan Imam Al-Albani bahkan sebelumnya para sahabat tolol karena tidak menvonis bid'ah atau menghajr siapa yang terjatuh pada suatu perkara bid'ah atau muhdats karena salah dalam ijtihadnya?!-wal'iyadzu billah-
    ucapannya: (kata si mufsid hajuri kesalahannya kcl jd ga blh d hajr..)

    Kami katakan: salah satu rukun hizbiyyah sebagaimana kata Syaikh Muqbil rahimahullah adalah dusta, sejak kapan dan mana ucapan Syaikh Yahya hafidzahullah bahwa "kesalahannya kecil jadi tidak boleh di hajr" coba lihat dan baca baik-baik soal-jawab tentang TN yang kami sebar kalau kamu masih punya akal!! Tapi mana mungkin kamu bisa melecehkan Syaikh Yahya kalau kamu tidak dusta atau jahil, sebagaimana dalam pepatah arab:
    إنما يعرف ذا الفضل ذووه
    "Sesungguhnya orang yang mengetahui martabat orang yang mulia hanyalah orang yang mulia juga."

    Oleh Abu Abdirrahman Shiddiq Al Bugisi


    [1] Ini ana nukil dari kitab "Shiyanatus Salafi".


    الملفات المرفقة
يعمل...
X