• If this is your first visit, be sure to check out the FAQ by clicking the link above. You may have to register before you can post: click the register link above to proceed. To start viewing messages, select the forum that you want to visit from the selection below.

إعـــــــلان

تقليص
لا يوجد إعلان حتى الآن.

Halilintar Dahsyat thd Firman Hidayat

تقليص
X
 
  • تصفية - فلترة
  • الوقت
  • عرض
إلغاء تحديد الكل
مشاركات جديدة

  • Halilintar Dahsyat thd Firman Hidayat



    Halilintar Menyambar Dahsyat

    Terhadap Ocehan Firman Hidayat



    Ditulis Oleh Al Faqir Ilalloh:
    Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy
    Semoga Alloh memberinya taufiq

    Di Darul hadits Dammaj
    Semoga Alloh menjaganya

    بسم الله الرحمن الرحيم

    الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين أما بعد:
    Sudah lama sampai berita kepada kami tentang perubahan drastis dari orang yang bernama Firman Hidayat yang menisbatkan diri ke wilayah Jakarta, yang terkadang berkuniyah sebagai Abu Huroiroh, terkadang berkuniyah sebagai abu Abdirrohman. Dulunya dia menampilkan diri di Indonesia sebagai pembela kebenaran yang dibawa oleh Asy Syaikh Al ‘Allamah Abu Abdirrohman Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh, sekalipun dengan cara yang kurang terkendali oleh syariat. Dan kami dulu berusaha untuk menasihatinya degan lembut dan sesuai syariat. Dan kami belum pernah melihat wajahnya dan amat jarang sekali berhubungan dengan dia.
    Tidak lama kemudian dia berubah haluan menjadi musuh dan pencela Ahlul Haq.
    Kemudian dalam suasana yang genting terhadap Ahlussunnah dari serangan rofidhoh saat-saat ini datang keluhan dari sebagian ikhwah yang mulia bahwasanya Firman Hidayat memunculkan cercaan-cercaan terhadap Ahlussunnah, di antaranya ucapan dia lewat WhatsApp:
    “Imam muqbil rohimahulloh orang yang menjaga darah kaum muslimin dan kehormatan murid-muridnya. KAMI YAKIN BELIAU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN HOUTSI HIDUP SETELAH BANYAK MEMBUNUH MURID-MURIDNYA !!! ADAPUN YAHYA ALI AL HAJURY MEMBIARKAN HIDUP MUSUH ALLOH YANG TELAH BANYAK MEMBUNUH DENGAN PERJANJIAN DAMAI SETELAH SERANGAN PERTAMA !!!”
    “Mereka penyembah dammaj !!!”
    “JIHAD FII DAMMAJ ILAH !!!
    “berjuang membela THOGHUT DAMMAJ !!!”
    Dan dia menyatakan bahwasanya doa: “Dammaj harosahulloh (Semoga Alloh ta’ala selalu menjaganya)” sebagai lafazh syirik.
    Juga ucapan langsung dia kepada seorang ikhwah yang mulia: “Sebentar lagi Dammaj akan sirna dan jihad itu ada di Syam.”
    Dan di antara tulisan dia yang ada di situs dia: (www.semogakamiselamat.wordpress.com), dia berkata:
    “YAA ALLOH YAA RABBI akhirnya terbongkar sudah sebab mereka di hinakan syiah rafidhoh houtsi. SALAH SATU TOKOH DAMMAJIYYUN YAITU YAHYA ALI AL HAJURY HADAHULLOH MENGHINAKAN AGAMA ISLAM DI HADAPAN ORANG ORANG KAFIR NAJIZ HOUTSI SEPERTI DI BAWAH INI !!!
    (lalu Firman Hidayat menukilkan ucapan Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh sebagai berikut:).
    “Hutsiy tak punya hak untuk menzholimi kami. Aku dan dia, kita semua adalah penduduk Yaman. Hutsiy tak punya hak kecuali hak kependudukan saja. Hutsiy tak punya hak untuk memeriksa aku dan tak punya hak untuk menghadangku di jalan. Aku juga tak punya hak untuk menghadangnya. Hutsiy bukanlah pemerintah terhadapku, dan aku juga bukanlah pemerintah terhadapnya.”
    (Selesai penukilan ucapan Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh. Lalu si Firman tadi berkata sebagai berikut:)
    “LIHATLAH KOMENTAR HAJURY DI ATAS ??? SUNGGUH MENGHINAKAN DAN MELEMAHKAN KAUM MUSLIMIN DI HADAPPAN MUSUH MUSUH ALLOH. Alloh ta’ala berfirman:
    { وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ } [البقرة: 190]
    “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu), tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 190(.
    (selesai penukilan dari situs Firman Hidayat, sebatas yang sampai kepada kami).
    Sesungguhnya ocehan si Firman ini amat banyak, dan umur kita terlampau berharga untuk mengurusinya.
    Ana sudah katakan pada sebagian ikhwah bahwasanya orang ini kurang waras, sebagaimana kabar para ikhwah yang lain. Akan tetapi kecemburuan agama yang berkobar di hati para ikhwah yang mulia mendorong mereka untuk meminta ana memberikan sedikit peringatan pada umat, karena si Firman Hidayat ini rajin bergerilya di dunia maya dan bisa jadi ada orang yang tertipu dengan ocehannya.
    Sesungguhnya kesibukan sebagai insan yang terkepung dan diperangi amatlah mempersempit kesempatan. Bisa hidup saja masih mending. Maka dengan memohon taufiq kepada Alloh, ana berusaha memenuhi permintaan para ikhwah yang mulia tadi, sekalipun dan ana katakan secara singkat sebagai berikut:

    Ana tahu bahwasanya tidak boleh meremehkan ataupun menghina seorang muslim. Alloh ta’ala berfirman:
    { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ } [الحجرات: 11]
    "Wahai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum itu mengejek kaum yang lain, karena bisa jadi yang diejek itu lebih baik daripada mereka.” (QS Al Hujurot: 11). Hingga akhir ayat.
    Maka dari itu saya tidak bermaksud menghina si Firman ini, akan tetapi berusaha menempatkan dia sesuai dengan posisinya.
    Berbolak-baliknya manhaj dia –dari kelurusan kepada penyelewengan- saja sudah menunjukkan bahwasanya dia itu orang tersesat setelah tersebarnya dalil dan hujjah. Pantas baginya untuk ana sebutkan kisah berikut ini:
    قال خالد بن سعد قال: دخل أبو مسعود على حذيفة -رضي الله عنهما- فقال: اعهد إلي، قال : أولم يأتك اليقين؟ قال: بلى. قال: فإن الضلالة حق الضلالة أن تعرف ما كنت تنكر، وتنكر ما كنت تعرف، وإياك والتلون في دين الله؛ فإن دين الله واحد
    Kholid bin Sa’d berkata: “Abu Mas’ud masuk menemui Hudzaifah رضي الله عنهماseraya berkata: “Berwasiatlah kepadaku.” Beliau menjawab: “Apakah belum datang kepadamu keyakinan?” Beliau menjawab: “Sudah.” Hudzaifah berkata: “Sesungguhnya kesesatan yang sebenarnya adalah: engkau mengenali apa yang dulunya engkau ingkari, dan engkau mengingkari apa yang selama ini telah engkau kenal. Hindari olehmu berubah-rubah warna dalam agama ini, karena sesungguhnya agama Alloh itu satu saja.”.” (riwayat Ibnu Abdil Barr dalam “Jami’ Bayanil ‘Ilmi” (1775), Al Lalikaiy dalam “Syarhul Ushul” (no. 120) dan Ibnu Baththoh dalam “Al Ibanatul Kubro” (no. 25). Atsar ini shohih).
    Sebagian ikhwah di tanah air mengabari ana bahwasanya orang ini kurang waras. Kemudian ana lihat tindak tanduk dia memang menunjukkan buruknya akal si Firman ini.
    Lihat saja ucapan dia tadi: “Mereka penyembah dammaj !!!” “JIHAD FII DAMMAJ ILAH !!!” “berjuang membela THOGHUT DAMMAJ !!!”
    Ini adalah penghinaan yang nyata. Para Salafiyyun dan masyarakat muslimin di Dammaj habis-habisan mengorbankan jiwa, raga, waktu, harta dan kehormatan mereka untuk membela Islam dan Sunnah, di waktu aman dan genting. Ternyata si Firman ini enak saja menghina kehormatan mereka. Ini di samping bertentangan dengan sekian banyak dalil Kitab dan Sunnah, juga menunjukkan buruknya akal si Firman.
    Al Imam Ibnu Hibban rohimahulloh berkata:
    والعاقل لا يستحقر أحدا لأن من أستحقر السلطان أفسد دنياه ومن استحقر الأتقياء أهلك دينه ومن استحقر الإخوان أفنى مروءته ومن استحقر العام أذهب صيانته. ("روضة العقلاء"/ص 22).
    ”Dan orang yang berakal itu tidak menghina seorangpun, karena barangsiapa menghina penguasa maka dia akan merusak dunianya sendiri. Dan barangsiapa menghina orang-orang bertaqwa maka dia akan membinasakan agamanya sendiri. Dan barangsiapa menghina saudara maka dia akan merusak kehormatannya sendiri. Dan barangsiapa menghina orang umum maka dia akan menghilangkan penjagaannya sendiri.” (“Roudhotul ‘Uqola”.hal. 22).
    Kemudian, hampir seluruh Salafiyyin yang jujur dan semangat, yang mengikuti perkembangan dakwah Salafiyyah telah mengetahui bahwasanya sebagian kelompok sempalan, dan sebagian ulama yang dengki menuduh Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy hafizhohulloh dan yang bersama beliau itu sebagai khowarij, haddadiyyah, garis keras, bom waktu, al qo’idah dan tuduhan-tuduhan lain yang batil dan palsu.
    Maka berkali-kali Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy hafizhohulloh dan yang bersama beliau itu berusaha menjelaskan bahwasanya kami cuma pelajar yang sibuk dengan ilmu syar’iy dan dakwah, jauh dari kepentingan-kepentingan politik atau rebutan kursi dan sebagainya. Kamu cuma membela diri dan bertahan dan berusaha mempertahankan nyawa, bukanlah kami ini pemerintah yang memang di antara tugas mereka adalah menjaga keamanan negri dan membasmi para pemberontak.
    Tapi ternyata ini semua dipahami terbalik oleh Firman Hidayat dan membawa dalil yang justru membantah dirinya. Lihat ucapan dia tadi: “YAA ALLOH YAA RABBI akhirnya terbongkar sudah sebab mereka di hinakan syiah rafidhoh houtsi. SALAH SATU TOKOH DAMMAJIYYUN YAITU YAHYA ALI AL HAJURY HADAHULLOH MENGHINAKAN AGAMA ISLAM DI HADAPAN ORANG ORANG KAFIR NAJIZ HOUTSI SEPERTI DI BAWAH INI !!!”
    Dan perhatikan juga ucapan dia berikutnya dan seterusnya.
    Ini semua menunjukkan bahwasanya orang ini kurang waras akalnya sehingga pemahamannya terbalik. Dan itu adalah akibat dari kecondongannya kepada hawa nafsu sehingga tidak paham makar hawa nafsu terhadap akalnya.
    Al Imam Abul Hasan Ali Al Mawardiy rohimahulloh berkata tentang cara masuknya hawa nafsu kepada akal:
    فهو أن يخفي الهوى مكره حتى تتموه أفعاله على العقل فيتصور القبيح حسنا والضرر نفعا . وهذا يدعو إليه أحد شيئين: إما أن يكون للنفس ميل إلى ذلك الشيء فيخفى عنها القبيح لحسن ظنها وتتصوره حسنا لشدة ميلها . ("أدب الدنيا والدين"/ص 22).
    “Yaitu: hawa nafsu menyembunyikan makarnya sehingga perbuatan-perbuatannya membikin kesamaran terhadap akal, sehingga tergambarlah bahwasanya yang buruk itu bagus dan yang berbahaya itu bermanfaat. Dan ini menyeru padanya dua perkara: bisa jadi jiwanya punya kecondongan kepada perkara tadi sehingga tersembunyilah darinya keburukannya karena dia telah berbaik sangka kepadanya, dan tergambarkan padanya bahwasanya hal itu bagus, karena parahnya kecondongan dia kepada perkara tadi.” (“Adabud Duniya Wad Din”/hal. 22).
    Kemudian lihatlah ucapan si Firman tadi: “Imam muqbil rohimahulloh orang yang menjaga darah kaum muslimin dan kehormatan murid-muridnya. KAMI YAKIN BELIAU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN HOUTSI HIDUP SETELAH BANYAK MEMBUNUH MURID-MURIDNYA !!! ADAPUN YAHYA ALI AL HAJURY MEMBIARKAN HIDUP MUSUH ALLOH YANG TELAH BANYAK MEMBUNUH DENGAN PERJANJIAN DAMAI SETELAH SERANGAN PERTAMA !!!”
    Lagi-lagi ini menunjukkan tumpulnya akal dia sehingga tidak melihat jauh ke depan dan tidak memperhatikan akibat-akibat dari perkara yang dihadapi langsung oleh Asy Syaikh Yahya, dan menjadi dilema besar bagi beliau. Ini dipahami oleh orang-orang berakal yang mendapatkan taufiq dari Alloh. Adapun si lemah akal semacam Firman Hidayat, maka ucapannya menunjukkan kebodohannya. Al Imam Abul Hasan Ali Al Mawardiy rohimahulloh berkata:
    وقال بعض الحكماء : نظر الجاهل بعينه وناظره ، ونظر العاقل بقلبه وخاطره . ("أدب الدنيا والدين"/ص 23).
    “Sebagian Ahli Hikmah berkata: “Orang bodoh memandang dengan pandangan matanya. Sementara orang yang berakal itu memandang dengan hatinya dan pikirannya.” (“Adabud Duniya Wad Din”/hal. 23).
    Al Imam Ibnu Muflih rohimahulloh berkata:
    وقال أيضا أبو الفرج في كتابه السر المصون ( فصل مهم ) إنما فضل العقل على الحس بالنظر في العواقب ، فإن الحس لا يرى الحاضر. ("الآداب الشرعية"/2 /ص329).
    “Dan Abul Faroj dalam kitab beliau “As Sirrul Mashun” berkata: “Pasal penting: hanyalah akal itu lebih utama daripada indra dengan sebab akal itu melihat kepada akibat-akibat, karena sesungguhnya indra itu tidak melihat kecuali pada yang hadir (nampak) saja.” (“Al Adabusy Syar’iyyah”/2/hal. 329).
    Sudah banyak ulama mengakui kuatnya firasat Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy hafizhohulloh, dan beliau sudah tertempa dengan berbagai ujian selama tahun-tahun yang panjang dengan dalil-dalil syar’iyyah yang jelas dan kuat. Kondisi beliau adalah bagaikan apa yang diucapkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh:
    فالشيخ خبير يعرف عواقب الأمور . ("مجموع الفتاوى"/3 /ص270)
    “Maka Syaikh itu ahli, mengetahui akibat-akibat dari perkara-perkara.” (“Majmu’ul Fatawa”/3/hal. 270).
    Akan tetapi si Firman karena kebodohannya yang berat dan hawa nafsunya yang tebal tidak mau mengakui ilmu Asy Syaikh Yahya hafizhohulloh. Dan justru mengatakan di situsnya: “Dulu aku kira si fulan itu alim, ternyata …”
    Abul Hasan Al Mawardiy rohimahulloh berkata:
    وقد قال ابن المعتز في منثور الحكم : العالم يعرف الجاهل ؛ لأنه كان جاهلا ، والجاهل لا يعرف العالم ؛ لأنه لم يكن عالما. وهذا صحيح ، ولأجله انصرفوا عن العلم ، وأهله انصراف الزاهدين ، وانحرفوا عنه وعنهم انحراف المعاندين؛ لأن من جهل شيئا عاداه . ("أدب الدنيا والدين"/ص 27).
    “Ibnul Mu’taz telah berkata dalam hikmah yang tersebar: “Orang yang alim itu tahu orang yang bodoh, karena dia dulu bodoh, sedangkan orang yang bodoh itu tidak tahu orang yang alim karena dia belum pernah menjadi orang alim.” Dan itu benar, dan oleh karena itulah maka mereka berpaling dari ilmu dan ulama bagaikan berpalingnya orang-orang yang tidak butuh. Dan mereka menyeleweng dari ilmu dan ulama bagaikan berpalingnya orang-orang yang menentang, karena barangsiapa bodoh terhadap suatu perkara maka dia akan memusuhinya.” (“Adabud Duniya Wad Din”/hal. 27).
    Adapun ucapan Asy Syaikh Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh: “Hutsiy tak punya hak untuk menzholimi kami. Aku dan dia, kita semua adalah penduduk Yaman. Hutsiy tak punya hak kecuali hak kependudukan saja. Hutsiy tak punya hak untuk memeriksa aku dan tak punya hak untuk menghadangku di jalan. Aku juga tak punya hak untuk menghadangnya. Hutsiy bukanlah pemerintah terhadapku, dan aku juga bukanlah pemerintah terhadapnya.”
    Maka ini adalah ucapan yang benar, meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Ini salah satu bukti bahwasanya beliau adalah alim sunniy, bukan orang yang bodoh atau pencari kekuasaan. Alloh ta’ala berfirman:
    { وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ } [العنكبوت: 43]
    “Dan permisalan-permisalan itu Kami bikin untuk manusia, dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al ‘Ankabut: 43).
    Dan ucapan Asy Syaikh Yahya tadi adalah ucapan yang amat jelas kebenarannya bagi orang yang berakal, lebih-lebih pemilik ilmu syariat. Oleh karena itulah Asy Syaikh Yahya rohimahulloh berkata: “Ucapan ini kami lontarkan berdasarkan pandangan bahwasanya ucapan ini aku kira tidak akan diselisihi oleh orang yang punya akal sedikit saja. Aku bukan pemerintah terhadap hutsiy, dan hutsiy bukanlah pemerintah terhadapku. Setiap orang harus berhenti di tempat tinggalnya dan berhenti di garis batasnya.”
    Adapun orang yang bodoh dan ngawur macam Firman Hidayat tadi maka akan sembarangan bicara dan menuduh tanpa berpikir panjang. Al Imam Ibnu Abdir Barr rohimahulloh berkata:
    وإن من أعظم أمارات الحمق في الأحمق لسانه فإنه يكون قلبه في طرف لسانه ما خطر على قلبه نطق به لسانه. ("روضة العقلاء"/ص 121).
    “Dan sesungguhnya termasuk dari alamat ketololan yang terbesar pada orang tolol adalah lidahnya, karena hatinya itu ada di ujung lidahnya, apa saja yang terbetik di hatinya langsung diucapkan oleh lidahnya.” (“Roudhotul ‘Uqola”/hal. 121).
    Ahmad bin Nashr rohimahulloh berkata:
    إذا ما لسان المرء أكثر هذره ... فذاك لسانٌ بالبلاء موكّل. ("بهجة المجالس وأنس المجالس"/ص 13).
    “Jika lidah seseorang itu lebih banyak igauannya, maka itu adalah lidah yang diserahkan kepada bencana.” (“Bahjatul Majalis”/Ibnu Abdil Barr/hal. 13).
    Barangsiapa tinggal di Yaman pada masa-masa ini dia akan tahu betapa pemberaninya Asy Syaikh Yahya hafizhohulloh. Siapa dari para tokoh yang sanggup mengucapkan ucapan tadi terhadap hutsiyyun di depan umum dan diumumkan ke seluruh Yaman sebelum beliau? Bahkan presiden Yaman di saat-saat itu tak berani berkata demikian. Makanya para tokoh agama dan politik memuji beliau atas keberanian beliau dan ketegaran hati beliau.
    Terlalu banyak yang ingin ana ucapkan, akan tetapi umur ana terlalu pendek, dan perang melawan Rofidhoh jauh lebih penting daripada mengurusi orang yang mengekor hawa nafsu dan tolol, banyak bicara dan teori tanpa praktek syar’iy. Al Imam Ibnu Hibban rohimahulloh berkata:
    لا ينفع العقل بغير ورع ولا الحفظ بغير عمل. ("روضة العقلاء"/ص 21).
    “Akal itu tidak bermanfaat tanpa waro’, dan hapalan itu tidak bermanfaat tanpa amalan.” (“Roudhotul ‘Uqola”/hal. 21).
    Adapun ucapan Firman Hidayat: “Imam muqbil rohimahulloh orang yang menjaga darah kaum muslimin dan kehormatan murid-muridnya. KAMI YAKIN BELIAU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN HOUTSI HIDUP SETELAH BANYAK MEMBUNUH MURID-MURIDNYA !!! ADAPUN YAHYA ALI AL HAJURY MEMBIARKAN HIDUP MUSUH ALLOH YANG TELAH BANYAK MEMBUNUH DENGAN PERJANJIAN DAMAI SETELAH SERANGAN PERTAMA !!!”
    Ini bukti kengawuran dia dan dalil akal besarnya sikap sok tahu dia. Para ulama yang mengikuti sejarah hidup Al Imam Al Wadi’iy rohimahulloh dan Asy Syaikh Yahya Al Hajuriy hafizhohulloh saja tak berani mengucapkan yang demikian itu. Akan tetapi orang tolol memang ajaib. Al Imam Ibnu Hibban rohimahulloh berkata:
    الأحمق يتوهم أنه أعقل من ركب فيه الروح. ("روضة العقلاء"/ص 123).
    “Orang yang tolol mengira bahwasanya dirinya itu lebih berakal daripada lutut yang punya nyawa.” (“Roudhotul ‘Uqola”/hal. 123).
    Dan orang macam ini tidak pantas dibantah dengan dalil-dalil. Hanya saja sesuai permintaan sebagian ikhwah, risalah ini ditujukan pada umat Islam agar tidak bersahabat dengan Firman Hidayat dan mendengar ucapan-ucapan dia. Dan dalil-dalil tentang macam ini telah jelas, dan telah ana sebutkan di beberapa risalah. Al Imam Abul Hasan Al Mawardi rohimahulloh berkata:
    ولذلك قال بعض البلغاء : من خير الاختيار صحبة الأخيار ، ومن شر الاختيار مودة الأشرار . وهذا صحيح ؛ لأن للمصاحبة تأثيرا في اكتساب الأخلاق ، فتصلح أخلاق المرء بمصاحبة أهل الصلاح وتفسد بمصاحبة أهل الفساد. ("أدب الدنيا والدين"/ص 130).
    “Oleh karena itulah maka sebagian ahli Balaghoh berkata: “Termasuk pilihan yang terbaik adalah: bersahabat dengan orang-orang baik. Dan termasuk pilihan yang terburuk adalah: hubungan cinta dengan orang-orang buruk.” Dan ini benar, karena persahabatan itu punya pengaruh dalam membentuk akhlaq, maka akhlaq seseorang itu menjadi bagus dengan persabahatannya dengan ahli sholah, dan menjadi rusak dengan persabahatannya dengan pelaku kerusakan.” (“Adabud Duniya Wad Din”/hal. 130).

    الله تعالى أعلم، والحمد لله رب العالمين
    Dammaj, 29 Muharrom 1435 H
يعمل...
X