Meteor Sunnah Dari Roimah
Asy Syaikh Hasan Bin Qosim Ar Roimiy
Ditulis Oleh Al Faqir Ilalloh:
Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy Al Indonesiy
Diterjemahkan Oleh Al Faqironi Ilalloh:
Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy Al Indonesiy
Dan Abu Zakariya Al Harits Al Jabaliy Al Indonesiy
Judul Asli:
“Asy Syihabul Marmiy Bi Tarjumah Mukhtashoroh Asy Syaikh Hasan Bin Qosim Ar Roimiy”
Judul Terjemahan Bebas:
“Meteor Sunnah Dari Roimah: Asy Syaikh Hasan Bin Qosim Ar Roimiy”
Ditulis Oleh Al Faqir Ilalloh:
Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy Al Indonesiy
Diterjemahkan Oleh Al Faqironi Ilalloh:
Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Jawiy Al Indonesiy
Dan Abu Zakariya Al Harits Al Jabaliy Al Indonesiy
بسم الله الرحمن الرحيم
Kata Pengantar
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين أما بعد: Maka sesungguhnya Alloh ta’ala telah menjadikan para ulama sebagai pemelihara agama ini, yang dengan mereka Alloh menjaga agama umat ini. Mereka mencurahkan kerja keras mereka dalam menuntut ilmu dan mengumpulkan warisan Nabi, memahami Kitabulloh dan Sunnah Rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wasallam, lalu mereka mengamalkan tuntutannya, mengajak umat kepadanya, menasihati mereka, mengingatkan mereka, dan memperingatkan mereka dari kejelekan. Serta membantah perancuan dari para ahli batil. Maka dengan mereka Alloh menjaga kemurnian agama umat ini. Alloh ta’ala berfirman:﴿وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ﴾ [العنكبوت: 43].“Dan permisalan-permisalan itu kami bikin untuk manusia, dan tidak ada yang bisa memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” Dan ketika Qorun berupaya untuk merusak akal-akal Bani Isroil, para ulama mereka mengingatkan mereka akan hakikat perkara ini. Alloh ‘azza wajalla berfirman:﴿وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ الله خَيْرٌ لِمَنْ آَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُون﴾ [القصص/80]“Dan orang-orang yang diberi ilmu berkata: Celakalah kalian, pahala Alloh itu lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal sholih, dan tidak ada yang mendapatkannya kecuali orang-orang yang sabar.” Al Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله تعالى: “Segala puji bagi Alloh yang menjadikan pada setiap zaman yang kosong dari para rosul sisa-sisa ulama yang mengajak orang yang tersesat untuk menuju kepada hidayah, dan bersabar menerima gangguan dari mereka, menghidupkan dengan kitabulloh orang-orang yang mati, dan memberi ilmu dengan cahaya Alloh orang-orang yang buta. Maka berapa banyaknya orang yang telah dibunuh oleh Iblis mereka hidupkan kembali, dan berapa banyaknya orang yang tersesat dan bingung mereka tunjuki lagi. Maka alangkah bagusnya pengaruh mereka kepada manusia, dan alangkah jeleknya bekas manusia kepada mereka. Mereka meniadakan dari Kitabulloh penyelewengan orang-orang yang ghuluw, dan pengaku-akuan para pelaku kebatilan, dan ta’wil orang-orang bodoh yang mengibarkan bendera-bendera kebid’ahan, dan melepaskan belenggu fitnah…” dst . (“Ar Rodd ‘Alaz Zanadiqoh Wal Jahmiyyah”/hal. 52/Darul Minhaj). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله : Sesungguhnya umat ini –segala pujian bagi Alloh- senantiasa ada di kalangan mereka orang yang tanggap terhadap kebatilan yang ada di dalam perkataan ahli batil, lalu membantahnya. Dan mereka itu manakala Alloh memberi mereka hidayah bersepakat untuk menerima kebenaran dan menolak kebatilan baik secara ro’yu ataupun berdasarkan riwayat, tanpa saling memberi tahu ataupun kesengajaan untuk bersepakat.” (Majmu’ul Fatawa”/9/hal. 233/Maktabatu Ibni Taimiyyah). Maka para ulama adalah perhiasan umat dan pengawal agama mereka, sebagaimana bintang-bintang adalah perhiasan langit dan pengawal langit. Alloh ta’ala berfirman:﴿وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ﴾ [الملك: 5].
“Dan sungguh Kami telah menghiasi langit dunia dengan pelita-pelitanya dan Kami jadikan dia itu sebagai pelempar terhadap para setan, dan Kami telah menyeiapkan para setan tadi siksaan neraka yang menyala-nyala.” Dan demikian pula para ulama adalah para pembimbing umat, sebagaimana bintang-bintang adalah alamat-alamat yang mereka mengambil petunjuk dengannya di kegelapan malam. Alloh ta’ala berfirman:﴿وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ النُّجُومَ لِتَهْتَدُوا بِهَا فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ﴾ [الأنعام: 97].
“Dan Dialah Yang menjadikan untuk kalian bintang-bintang agar kalian mendapatkan petunjuk dengannya di kegelapan daratan dan lautan. Sungguh Kami telah merincikan ayat-ayat bagi kaum yang mengetahui.” Al Imam Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata: “Adapun penyerupaan para ulama dengan bintang-bintang adalah karena bintang-bintang itu menjadi petunjuk dalam kegelapan daratan dan lautan, demikian pula para ulama. dan bintang-bintang adalah hiasan untuk langit, maka demikian pula para ulama sebagai hiasan untuk bumi. Dan bintang itu adalah sebagai alat pelempar terhadap setan-setan, menghalangi mereka dari mencuri-curi dengar agar mereka tidak bisa membikin kerancuan Antara berita yang mereka curi dengan wahyu yang datang kepara para Rosul dari Alloh melalui tangan para malaikat-Nya. Demikian pula para ulama adalah sebagai alat pelempar terhadap para setan manusia dan jin yang sebagiannya mewahyukan pada sebagian yang lain perkataan yang dihiasi untuk menipu. Maka para ulama adalah sebagai alat pelempar terhadap para setan jenis ini. Andaikata bukan mereka, niscaya rambu-rambu agama terhapus dengan perancuan orang-orang yang menyesatkan. Akan tetapi Alloh subhanahu wata’ala menegakkan mereka sebagai pengawal dan penjaga agama-Nya, dan sebagai alat pelempar terhadap para musuh utusan-utusan-Nya.” (“Miftah Daris Sa’adah”/1/hal. 65-66). Dan termasuk para ulama yang membimbing umat ini dan meteor yang membakar perancuan-perancuan ahli batil adalah:Fadhilatusy Syaikh Abu Abdis Salam Hasan Bin Qosim Ar Roimiy, semoga Alloh menjaga beliau. Dan ini adalah petikan biografi beliau, agar manusia mengetahui ulama mereka dan pembawa warisan Nabi mereka shollallohu ‘alaihi wasallam, agar mereka mengambil faidah dari ilmu-ilmu beliau, dan mengambil cahaya bimbingan beliau.Bab Satu: Pendidikan Beliau, Masyayikh Beliau, Dan Pujian Mereka Terhadap Beliau
Beliau adalah lulusan jami’ah al islamiah di Madinah pada tahun 1412 hijriah sampai 1413 . Kemudian beliau menuntut ilmu kepada para ulama Madinah di antaranya adalah Al Imam Al Albani rohimahulloh tatkala beliau berada di Jeddah pada tahun 1410 hijriah.Dan sungguh Asy Syaikh Al ‘Allamah Muhammad bin Aman Al Jamiy rohimahullohu ta’ala telah memuji beliau dalam rekomendasi dan syafa’atnya : “Saya mengenal Asy Syaikh Hasan bin Qosim Ar Roimiy pada waktu yang tidak sebentar yaitu pada saat beliau menekuni pelajaran di tanah suci Madinah, bahkan beliau sering menelponku pada selain tanah suci, oleh karena itu aku menyebutkannya dengan kebaikan berupa ilmu, berpegang teguh terhadap sunnah, dan sangat semangatnya beliau terhadap masalah aqidah, sebagaimana beliu juga punya keistimewaan dengan adab, tawadhu’, dan akhlak yg mulia, dan ini adalah sifat-sifat yg sepantasnya tertanamkan pada para penuntut ilmu.Dan berkata Asy Syaikh Robi’ bin Hadi al Madkholiy-hafidhohullohu ta’ala-……: “Sesungguhnya al akh Hasan bin Qosim adalah termasuk muridku yang paling khusus….. “Dan beliau-hafidhohulloh- berkata juga: “Sesungguhnya al akh Hasan bin Qosim bin Muhammad Shogir al Yamaniy adalah termasuk murid pilihan secara agamanya, akhlak, dan cintanya terhadap ilmu. Dan dia adalah lulusan jami’ah islamiah di bidang hadits , dan sungguh beliau meminta dariku rekomendasi ini kemudian aku melihat beliau pantas untuk mendapatkan rekomendasi tersebut …. Dst.”Al Imam Al Wadi’iy mengatakan tentang beliau : “….bahwa beliau termasuk salah satu da’i besar di yaman .”Dan berkatalah Syaikh kami Al ‘Allamah Yahya al Hajuriy -hafizohullah ta’ala tentang beliau: “Bahwa saudara kami Hasan bin Qosim bin Muhammad Shogir adalah syaikh yang mulia, beliau memiliki markiz di Ta’iz dan beliau adalah imam dan khotibnya sekaligus pengajarnya di markiz tersebut, beliau memiliki penelitian dan karangan yang bermanfaat.”Dan syaikh kami juga berkata dalam kitab beliau “Ath Thobaqot” : “Hasan bin Qosim Abu Abdis Salam ar Roimiy adalah pengajar , khotib dan seorang peneliti yang mulia di atas sunnah, beliau memiliki beberapa karangan berupa bantahan ahlul bid’ah di antaranya adalah “Al Adillausy Syar’iyah Li Kasyfit Talbisatil Hizbiyyah”. Dan juga risalah yang membahas masalah haromnya memotong jenggot .”Bab Dua: Sebagian Karya Tulis Beliau
Dan termasuk karya tulisan beliau hafidzohulloh adalah: “Al adillah asyar’iyah likasyfi at talbisatul hizbiyyah ‘alal mujtama’atil islamiyyah.” (Membahas tentang dalil-dalil syari’at untuk membongkar pengkaburan para hizbiyyah di kalangan masyarakat islam ).Berkata Al Imam Al Wadi’iy didalam muqoddimah beliau terhadap risalah ini :….”Memang benar , sungguh engkau telah menolong sunnah wahai sang penelusur , dan engkau telah membongkar kejelekan para hizbiyyun yang tersembunyi di kalangan masyarakat muslimin maka selayaknya bagi kita untuk mencontoh ucapan seorang penya’ir :“Hari-hari akan menampakkan kepadamu perkara yang dahulu engkau tidak tahu. Dan akan datang kepadamu berita-berita yang engkau belum berbekal dengannya.”Yakni bahwasanya kerusakan yang ada pada ikhwanul muslimin itu lebih banyak dari apa yang telah nampak, maka cukuplah bagi kami Alloh sebagai pelindung , dan kita minta kepada alloh agar memberikan barokah kepada kita terhadap saudara kita Asy Syaikh Hasan bin Qosim, mudah-mudahan Alloh membalasi beliau dengan kebaikan terhadap sifat terang-terangan ini dan menjauhkan kita dan beliau dari tipu daya ikhwanul muslimin pendendam terhadap ahlusunnah , sunguh Dia adalah Yang dermawan lagi Mulia, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh dzat yang Mahatinggi dan agung.”2. Irsyadul Bariyah ila hukmil Intisaab lis Salafiyah wa Dahdhisy Syubahil Bid’iah. Berkata al Imam Al Wadi’iy -rahimahulloh-dalam muqodimah nya beliau terhadap tulisan ini: “Sunnguh aku telah mengecek beberapa tempat dari kitabnya saudara kami yang mulia Hasan bin Qasim yang bernama “Irsyadul Bariyah ila hukmil Intisaab lis Salafiyah” maka aku mendapatkan beliau –hafidzhohullohu ta’ala- telah berusaha keras , dalam memberikan faidah dan memperbagus dalam kitab beliau yang berisikan bantahan terhadap ahlu bida’ yang menyangka bahwasanya tidak boleh seseorang menisbahkan dirinya pada salafiyah mudah-mudahan Alloh memberikan balasan kepada saudara kami Asy Syaikh Hasan dengan kebaikan atas kitab beliau yang bagus, dan kita meminta kepada Alloh agar memberikan taufiq pada beliau untuk melanjutkan perjalanannya dalam pembelaan terhadap kitab dan sunnah, dan melindungi kita dan beliau dari fitnah hizbiyah serta fitnah kehidupan dan kematian sesungguhnya Allooh adalah dzat yang Maha Dermawan lagi Maha Mulia.”2. Ar Roddul Qodhiy ‘Ala Abil Hasan As Sulaimaniy wa Adznaabuh min Kulli Qooshi Wa Daani.Berkata Syaikh kami Yahya al Hajuriy -hafidzhahullooh- di dalam muqodimahnya beliau terhadap risalah ini: “Sungguh aku telah membaca risalah yang berjudulkan: “Ar Roddul Qodi” miliknya saudara kami Asy-Syaikh Abi Abdissalam Hasan Bin Qosim Al-Roimiy hafidzhahullooh maka aku pun melihat risalah tersebut adalah risalah yang berfaedah mencakup nukilan-nukilan dari ahlu –ilmi yang memberi manfa’at pada pembahasannya seperti seluruh risalah-risalah saudara yang mulia yang mana risalah tersebut merupakan pembelaan terhadat manhaj salafi dan pemiliknya, maka mudah-mudahan Allooh membalas beliau dengan kebaikan.”3. Isyroqotu Ulin Nuha Fii Hukmil Akhdzi minal Liha War Roddu ‘ala Kitabi Syamsidh Dhuha, Ditaqdim oleh Asy-Syaikh al-Allamah Ahmad Bin Yahya An-Najmiy rohimahullooh.Dan ditaqdim oleh Asy-Syaikh al-Allamah Yahya bin Ali Al Hajuriy hafizhohulloh.(Sayang kami belum mendapatkan teks pengantar tersebut)4. Tahzhirul Jalis wal Anis min Fitnatil Jawasis,Ditaqdim oleh asy-syaikh al-alamah Ahmad Bin Yahya An-Najmi rohimahullooh. (Sayang kami belum mendapatkan teks pengantar tersebut)5. Al Bisyaroh bi Dzikri Ahammi Mumizati Ijtima’i Ahlissunnah wal Jama’ah.6. Dilalatu Mustanir li Ba’dhi Dholalati Hizbit Tahrir lil Hadzri wat Tahdzir.7. Izaalatul ‘Atmati ‘an Haqiqoti Shohibatin Nasymah.8. Is’aaful Hadhorii wal Badawii bi Hukmil Ihtifal bil Maulid Nabawiy.9. Al Qoulul Matiin fid Difa’i ‘anir Rosulil Amiin.10. Al-Ajwibatus Sadiidah ‘an As-ilati Ikhwaninaa Ahlis-sunnah al-Indunisiyiin Haulal Fitnatil Jadidah.11. Nashooihu wa Taujiihatun liman Ibtaghol Fauza wan Najaah. 12. Isyhaaruus Saifil Yamaanii li-Izhaaqi Khoza’balaati wa Iftiraa-atil Muftaril Jaanii. 13. Al Fawaaidul ‘Aqdiyah min Ba’dhi Syuruhil Lum’ah. 14. Roddus Syubuhaatil Muftarii ‘Aqiil bin Muhammad Bin Zaid Al-Maqthorii, Ditaqdim oleh Asy Syaikh Yahya.15. Maadzaa Ta’rifu ‘anis Salafiyah.16. Al Kaffu wal I’raadhu ‘anil Waqii’ah fil A’radhi.17. Taudhiihut Tajannii ‘alalladzii Isytamala ‘alaihi Hizbur Rosyadil Yamaanii.18. Yaa Ghoriibu Kun Adiib: Munaaqosyah Wuddiyah Manhajiyyah Ma’al Akh Ahmad Baazamul.19. Al Badrut Tamaam fi Kasyfii Talbisaati wa Takhobbuthoti Muhammad Bin Abdullah Al-Roimiy.20. An Nushhul Ma’mul lil Duktur Ahmad Baazamul.21. Baina Da’watail Wushobiy wal Imam Al-Wadi’iy.22. Tahdzirul Ummah min Takhobbuthoti Wushobiyl Hudaidah Da’iyatil Fitnatil Mudhillah.23. Nadhorotun Sarii‘ah fiimaa Ihtawahu Fatwa Syaikhinah Ubaid minal Umuril ’Ajiibah.24. Waqofat Iskandariyah ‘ala Tajwiizi Syaikhinaa Ubaid lil A’malil-Ikhtilatiyah.25. Al Munaaqosyatul ’Ilmiyah lid Dahdhil Fatwal Furkusyiyah Dhiddu Dammaj al Abiyah.26. Nushhun wa ’Itaabun li Syaikhina Muhammad Bin Abdul Wahab.27. Tasliithul Adhwaais Salafiyah ‘ala maa Tadhomanathu Muqoddimaatul ibaanah al ’Asywaa’iyyah.28. At Taudhiih lima Asykalathu Kalimatuh Muhammad Al-Imaam minat Tashriih.29. Iqoomatul Hujjah wal Burhaan ‘ala maa Syamalathut Taudhiih wal Bayaan minal Mugholathot wal Raughaan (hiwaarun ma’a Abdil Aziz Al-Buro’ii waffaqohullooh).Bab Tiga: Dakwah Beliau
Beliau menegakkan dakwah di satu masjid di propinsi Ta’z, Yaman, dan menjadi salah satu rujukan Muslimin dan Salafiyyin dan sekitarnya. Beliau juga mengunjungi berbagai propinsi di Yaman dalam rangka dakwah ke jalan Alloh. Bahkan beliau juga memenuhi undangan di berbagai negara dalam rangka menyebarkan ilmu sunnah, ceramah dan sebagainya. Dan insya Alloh beliau akan mengunjungi negri Indonesia, dan hal itu merupakan kebanggaan dan nikmat yang wajib disyukuri oleh kaum Muslimin.والحمد لله رب العالمينShon’a, 4 Sya’ban 1435 H [